• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.KERANGKA PEMIKIRAN

7. HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1. Persepsi Masyarakat Tentang Pulau Pombo

Dengan mengetahui persepsi pengunjung terhadap Pulau Pombo, maka akan teridentifikasi potensi wisata yang menjadi daya tarik dari Pulau Pombo yang perlu untuk ditingkatkan dan juga akan teridentifikasi faktor-faktor apa saja yang perlu diperbaiki. Hal ini menjadi informasi bagi pengelola dalam membuat kebijakan pengembangan untuk Pulau Pombo. Adapun penilaian tersebut meliputi persepsi pengunjung akan daya tarik dari obyek wisata, tingkat kepuasan terhadap obyek wisata, keamanan obyek wisata, penyediaan fasilitas rekreasi, penyediaan informasi, kemudahan mencapai lokasi atau aksesibilitas dan dilihat pengelolaan kawasan berdasarkan persepsi pihak pengelola atau penanggungjawab Pulau Pombo.

7.1.1. Tingkat Kepuasan

Daya tarik TWAL adalah segala sesuatu yang mempunyai keunikan dan memiliki nilai yang tinggi serta menjadi tujuan wisatawan datang ke daerah tersebut. Dari daya tarik inilah yang menimbulkan rasa puas seseorang terhadap objek wisata yang dikunjunginya. Hasil wawancara dan pengisian kuisioner diketahui berdasarkan persepsi pengunjung, umumnya pengunjung setuju bahwa Pulau Pombo memiliki daya tarik wisata yang tinggi sehingga mereka tertarik untuk melakukn kunjungan wisata ke Pulau Pombo.

Tingkat kepuasan yang dimaksutkan adalah kepuasan pengunjung terhadap pemandangan alam Pulau Pombo yang menjadi daya tarik menurut persepsi pengunjung. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, sebanyak 100% respoden menyatakan bahwa sangat puas dengan keindahan alam Pulau Pombo dan keindahan pemandangan tersebut dikemukakan sangat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk sampai ke Pulau Pombo. Namun, wisatawan yang merupakan responden pada penelitian ini juga menyarankan untuk pengadaan

fasilitas pendukung Pulau Pombo seperti pengadaan MCK, rumah panggung atau jembatan apung di pesisir pantai agar Pulau Pombo semakin menarik dan diminati lebih banyak lagi mengingat letaknya yang mudah dijangkau dari ibu kota provinsi. Berikut adalah tabel tabulasi tingkat kepuasan responden terhadap pemandangan alam Pulau Pombo.

Tabel 15. Penilaian Responden Akan Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pemandangan Alam Pulau Pombo

No Persepsi Responden Jumlah Presentase %

1 Sangat Puas 100 100

2 Puas - -

3 Tidak Puas - -

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah, 2013

Umumnya pengunjung menyatakan persepsi mereka bahwa Pulau Pombo memiliki daya tarik pantai. Pengunjung berpendapat, daya tarik Pulau Pombo dititik beratkan pada keindahan alam yang ada. Ada beberapa daya tarik Pulau Pombo yaitu pemandangan yang sangat indah seperti pemandangan pasir putih yang terbentang sepanjang pantai, keindahan karang Atolnya, keindahan terumbu karang dan ekosistem Pulau Pombo yang masih alami, namun daya tarik Pulau Pombo ini tidak didukung dengan fasilitas yang memadai sehingga diperlukan kebijakan yang mendukung untuk pengadaan fasilitas yang baik dalam upaya meningkatkan pegembangan Pulau Pombo.

Dengan pemandangan bawah laut yang begitu indah dan atraksi alam, menyebabkan kawasan perairan Pulau Pombo sangat cocok dikembangkan wisata air seperti snorkling, diving, fishing dan lain-lain. Dari hasil wawancara terhadap pengunjung, aktivitas utama yang dilakukan oleh pengunjung adalah rekreasi yakni snorkling, diving dan canving. Aktivitas berenang dilakukan dengan menggunakan alat menyelam jika pengunjung ingin melihat keindahan terumbu karang lebih dalam lagi dan alat renang ini telah dipersiapkan sendiri. Namun, ada banyak pengunjung juga yang berenang tanpa harus memakai alat pendukung untuk berenang. Aktivitas berkemah lebih banyak diminati oleh kalangan pemuda. Para pemuda yang memilih untuk bermalam bersama teman-teman, umumnya suka membuat api unggun dan menikmati ikan bakar yang dibakar mereka pada saat itu. Dari aktivitas yang dilakukan ini oleh pengunjung di kawasan ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Pulau Pombo, dimana pengunjung yang berekreasi biasanya membuang sampah disekitar kawasan Pulau. Hal ini sangat mengurangi nilai estetika dari Pulau tersebut, untuk itu perlu ada perhatian yang baik dari penanggungjawab Pulau Pombo dalam pengontrolan aktivitas yang terjadi di Pulau Pombo sehingga Pulau Pombo tetap terjaga kebersihannya.

Keberadaan Pulau Pombo apabila dikembangkan, dibenahi dengan pengadaan fasilitas yang mendukung maka akan membawa dampak positif bukan hanya pada pengembangan Pulau Pombo saja tetapi juga terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pulau, yang menjadi akses transportasi ke Pulau tersebut dimana masyarakat memiliki peluang untuk membuka usaha dalam meningkatkan pendapatan keluarga dan Pulau Pombo juga dapat menjadi salah satu sumber pemasukan bagi pemerintah daerah.

7.1.2. Keamanaan

Dari segi keamanan yang dimaksut dari penelitian ini adalah aman baik dari segi fisik yang dapat disebabkan oleh kawasan Pulau Pombo yang bagian daratannya merupakan hutan kecil sehingga ditakutkan adanya serangan hewan serta pesisir yang terdapat karang sebelah Timur Pulau Pombo, dan keamanan dari segi materi seperti pencurian barang berharga. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pengunjung Pulau Pombo mengenai tingkat keamanan di tempat wisata tersebut umumnya (100%) menyatakan sangat aman. Hal ini dikarenakan kedatangan pengunjung umumnya berkelompok atau merupakan rombongan sehingga rasa aman secara alami tercipta di Pulau Pombo. Akan tetapi untuk lebih terkontrol para pengunjung menambahkan perlu juga untuk pengadaan petugas pengelola di Pulau Pombo. Berikut adalah tabel penilaian pengunjung mengenai keamanan Pulau Pombo.

Tabel 16. Penilaian Responden Terhadap Keamanan Kawasan Pulau Pombo

N o

Persepsi Responden Jumlah Presentase %

1 Sangat Aman - -

2 Aman 100 100

3 Kurang Aman - -

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah, 2013

7.1.3. Penyediaan Fasilitas

Berdasarkan sarana dan prasarana wisata di Pulau Pombo, 100% responden menyatakan bahwa fasilitas ditempat wisata tersebut tidak memadai. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu untuk pengadaan fasilitas penunjang di Pulau Pombo. Beberapa fasiitas yang umumnya dikemukakan oleh responden dan menjadi representatif dari pengunjung yang lain adalah perlu diadakan kembali 1 MCK, rumah panggung atau rumah gantung, jembatan gantung, papan intepretasi, sebuah rumah gantung penjual makanan cemilan dan penyewan alat renang.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka perhatian pengelola akan perbaikan dan penambahan fasilitas sangat diperlukan dalam pengembangan Pulau Pombo sehingga dapat meninkatkan jumlah kunjungan dan kualitas dari tempat Pulau Pombo. Tabel 17 menunjukan penilaian responden terhadap penyediaan fasilitas rekreasi di Pulau Pombo.

Tabel 17. Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Pulau Pombo

No Persepsi Responden Jumlah Presentase %

1 Memadai - -

2 Kurang Memadai - -

3 Tidak Memadai 100 100

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah, 2013

7.1.4. Penyediaan Sarana Informasi

Sarana informasi yang dimaksutkan dalam penelitian ini adalah mengenai buku petunjuk, peta ataupun fasilitas lainnya yang digunakan untuk memenuhi segala bentuk informasi pengunjung mengenai Pulau Pombo. Hasil penelitian menunjukan bahwa umumnya penyediaan fasilitas informasi seperti yang

dimaksutkan itu tidak memadai sama sekali atau dengan kata lain tidak ada informasi dalam bentuk buku petunjuk atau peta. Umumnya pengunjung mengetahui informasi tentang keberadaan TWAL Pulau Pombo dari teman-teman mereka yang tinggal dekat dengan Pulau Pombo. Berdasarkan informasi inilah maka pihak pengelola perlu untuk pengadaan sarana informasi agar lebih memperkenalkan Pulau Pombo dan memperluas periklanannya sehingga dapat meningkatkan pengunjung Pulau Pombo. Berikut adalah tabel penilaian responden terhadap penyediaan sarana informasi Pulau Pombo.

Tabel 18. Penilaian Responden Terhadap Penyediaan Sarana Informasi Pulau Pombo

No Persepsi Responden Jumlah Presentase %

1 Memadai - -

2 Kurang Memadai - -

3 Tidak Memadai 100 100

Total 100 100

Sumber : Data yang diolah, 2013

7.1.5. Aksesibilitas

Aksesibilitas meliputi kondisi jalan, mudah atau tidaknya alur jalan yang dilalui untuk mencapai Pulau Pombo. Hasil wawancara terlihat bahwa semua responden menyatakan bahwa sangat mudah dan terjangkau untuk sampai ke Pulau Pombo. Hal ini dikarenakan TWAL Pulau Pombo memiliki letak yang sangat strategis dari pusat ibu kota sehingga sangat mudah untuk dijangkau dengan kendaraan baik pribadi maupun angkutan umum. Jalur jalan yang ditempuh juga sangat baik karena jalur yang dilalui merupakan jalur pusat aktivitas masyarakat sehingga baik sarana transportasi maupun jalur jalan menuju Pulau Pombo sangat memadai. Untuk menuju Pulau Pombo dari pusat kota Ambon dapat menggunakan kendaraan umum (angkutan luar kota) dengan jalan darat yang menuju Desa Tulehu, Desa Waai atau Desa Liang yang berada dalam satu kecamatan Salahutu. Kemudian perjalanan dapat dilanjutkan dengan jalan laut menggunakan speed-boat atau motor kayu ke Pulau Pombo. Speed-boat sendiri dapat menampung 5 orang penumpang dan motor kayu dapat menampung 25-50 orang.

Tabel 19. Penilaian Responden Terhadap Aksesibilitas ke Pulau Pombo

N o

Persepsi Responden Jumlah Presentase %

1 Sangat Mudah 100 100 2 Mudah - - 3 4 Sulit Sangat Sulit - - - - Total 100 100

Sumber : Data yang diolah, 2013

7.1.6. Pengelolaan Kawasan Pulau Pombo

Kawasan Pulau Pombo saat ini di bawah tanggung jawab Balai Konservasi Sumberdaya Alam Provinsi Maluku. Dari hasil wawancara dengan kepala bagian BKSA propinsi Maluku yang memiliki kewenangan dalam penanganan kawasan Pulau Pombo terdapat rencana untuk pengarahan pengembangan Pulau Pombo

sebagai wisata yang mampu menarik pengunjung, akan tetapi perencanaan tersebut belum terealisasi.

Aspek Kerja Sama

Hasil wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner diketahui bahwa kurangnya kerja sama antara BKSA Provinsi Maluku dengan sektor Pariwisata kabupaten Maluku Tengah sebagai wilayah bagian dari Pulau Pombo sehingga pengembangan kawasan ini sebagai kawasan wisata terkesan lamban, oleh karena itu perlu adanya kerja sama yang baik agar kawasan wisata ini dapat dimanfaatkan dan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat sekitar pulau tersebut. Dengan adanya kerja sama yang baik antara semua lapisan penanggungjawab Pulau Pombo, maka dapat membantu mempublikasikan kawasan Pulau Pombo ke masyarakat luas.

Aspek Organisasi Pengelolaan Keamanan

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : P.02/Menhut-II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam maka Pulau Pombo termasuk dalam wilaya kerja Balai Konservasi Sumber Daya Alam Maluku, Seksi Konservasi Wilayah II Masohi, Resort Konservasi Wilayah Pulau Ambon. Sehubungan dengan pembagian wilayah tersebut, maka untuk meningkatkan intensitas dan efektifitas pengelolaan kawasan perlu penyempurnaan tatanan organisasi yang sudah ada. Penyempurnaan organisasi didasarkan pada kedudukan dan lokasi Pulau Pombo, maka pengelolaan dapat disesuaikan sebagai berikut :

i) Kepala Resort, merupakan seorang Pejabat Fungsional (POLHUT atau PEH atau fungsional umum lainnya) dengan pangkat dan golongan ruang tertentu, dan resort berkedudukan di Kecamatan Salahutu.

ii) Pembantu Kepala Resort paling sedikit 5 (lima) orang tenaga fungsional (POLHUT dan PEH) mengingat areal Pulau Pombo berbatasan dengan pemukiman masyarakat, sehingga keamanan kawasan dapat terjamin.

Sehubungan dengan pengelolaan Pulau Pombo yang menyangkut aspek-aspek keamanan kawasan, harus lebih erat melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak keamanan yang berada di tingkat kecamatan seperti POLSEK, KORAMIL serta pranata adat yang ada di desa sekitar kawasan Pulau Pombo. Sedangkan dalam hubungannya dengan kebijakan pengusahaan untuk mengembangkan Pulau Pombo tersebut dapat dikerjakan bersama-sama dengan pihak ketiga/investor. Dengan demikian akan tercipta keamanan baik bagi pengunjung maupun bagi keberadaan sumberdaya alam yang ada agar tetap lestari dan terjaga.

Sarana dan Prasarana

Dari hasil wawancara diketahui bahwa guna menunjang kegiatan wisata di kawasan Pulau Pombo, pengelola pernah membangun sarana prasarana penunjang kegiatan wisata di Pulau Pombo seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, akan tetapi sarana dan prasarana ini telah rusak pada waktu terjadinya konflik sosial di Maluku yang terjadi pada Tahun 1999.

Aspek ini dianggap sangat penting dalam pengelolaan dan pengembangan Pulau Pombo. Pengelola perlu untuk pengadaan kembali fasilitas-fasilitas yang pernah ada dan menambah fasilitas lain yang telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya sebagai sarana dan prasarana pendukung guna menambah pengunjung Pulau Pombo.

Dokumen terkait