• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pejabat Pemerintah

C.F. Strong mengartikan pemerintah dalam arti luas sebagai organisasi negara yang utuh dengan segala alat kelengkapan negara yang memiliki fungsi legislatif, eksekutif dan yudikatif. Dengan kata lain, negara dengan seluruh alat kelengkapannya merupakan pengertian pemerintahan dalam arti yang luas. Sedangkan pengertian pemerintahan dalam arti yang sempit, hanya mengacu pada satu fungsi saja, yakni fungsi eksekutif.127 Sedangkan yang dimaksud

pejabat pemerintah dalam disertasi ini adalah pejabat pemerintah yang menjalankan fungsi ekskutif dan juga yudikatif, yang meliputi hakim PA, Camat, dan juga pejabat KUA.

Persepsi hakim PA bahwa nikah sirri merupakan yang bermasalah atau nikah abal-abal.128 Yang dimaksud dengan nikah

abal-abal adalah Pernikahan sirri yang dilakukan dengan tidak memenuhi syarat dan rukun perkawinan. Misalnya pernikahan yang

126 Wawancara dengan Bapak Km pada tanggal 15 Februari 2017

127 http://www.hukumonline.com/klinik/detail diakses pada hari Kamis

tanggal 9 Maret 2017

128 Wawancara dengan Bapak Dzanu Hakim sekaligus salah dosen

dilakukan dengan wali guru ngajinya atau mursyidnya tanpa seizin wali nasab. Bisa juga disebut dengan pernikahan yang bermasalah. Karena para pelaku pernikahan sirri tidak bisa mencatatkan pernikahannya ke Pegawai Pencatat Nikah. Hal ini terjadi karena tidak terpenuhinya syarat-syarat pernikahan baik materiil maupun administratif.129

Kebanyakan pelaku pernikahan sirri adalah karena poligami. Pihak suami tidak memiliki izin poligami dari pengadilan dengan ber bagai alasan, sedangkan di antara pasangan tersebut sudah terlanjur menjalin hubungan yang mengharuskan dilangsungkannya akad nikah. Bahkan ada juga kasus yang terjadi di masyarakat, pihak perempuan masih memiliki suami yang sah, namun sudah berpisah sementara perceraiannya belum diurus ke pengadilan agama. Pernikahan sirri dengan poligami seperti ini disebut oleh hakim Pengadilan Agama Kota Salatiga sebagai penyelundupan hukum atau disebut juga dengan nikah liar.130

Sedangkan persepsi Camat tentang nikah sirri adalah me- rupakan nikah yang sah selama sesuai dengan syarat dan rukun, namun Ibu Camat ini sangat tidak setuju dengan pernikahan sirri, karena merugikan pihak perempuan dan juga anak. Pernikahan sirri sering terjadi karena situasi yang mendesak misalnya pihak perempuan sudah hamil lebih dahulu sementara pihak laki-laki sudah memiliki istri, atau bisa karena kasus lain. Walaupun nikah sirri tetapi status mereka tetap berubah, dari belum kawin menjadi sudah kawin. Status ini akan mempengaruhi perubahan data administrasi di pemerinatahan. Akan tetapi kecamatan tidak bisa

129 Syarat Materiil: berkaitan dengan pencatatan perkawinan, akta nikah,

dan larangan perkawinan. Di antaranya yaitu tentang larangan adanya atau dilakukannya suatu perkawinan. Syarat administratif: syarat perkawinan yang melekat pada setiap rukun perkawinan (calon mempelai laki-laki dan wanita, saksi dan wali) dan pelaksanaan akad nikahnya

130 Wawancara dengan Bapak Muhdi Kholil Wakil Ketua Pengailan Agama

merubah status tersebut karena tidak bukti otentik. Oleh karena itu mestinya piha-paihak yang berwenang terus mensosialisasikan tentang pentingnya pencatatan nikah. Mestinya Forkompinda mengalokasikan anggaran untuk memberikan penyuluhan terhadap masyarakat terkait pentingnya pencatatan nikah. Masyarakat yang melakukan nikah sirri tetapi tidak memenuhi syarat dan rukun nikah dalam Islam bagi yang beragama Islam itu bukan nikah akan tetapi kumpul kebo.131 Bentuk-bentuk pernikahan sirri yang terus terjadi

ini melemahkan fungsi UU No I Tahun 1974 tentang perkawinan. Selain itu pernikahan sirri ini rentan munculnya orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Senada Ibu camat Tingkir adalah Bapak Camat Sidomukti. Bapak camat berpendapat walaupun kiha sirri itu sa secara agama tapi sangat merugikan perempuan dan anak dalam berbagai bidang. Nikah sirri juga melemahkan kaum perempuan. Sehingga pemerintah harus memihak kaum perempuan dengan berusaha untuk memberikan penyuluhan serta menerima itsbath nikah sirri tersebut.132

Persepsi pejabat KUA terhadap nikah sirri. KUA Kecamatan Tingkir terhadap terjadinya nikah sirri atau nikah yang tidak dicatatkan adalah tidak mendukung dan bahkan tidak mengakui terjadinya pernikahan tersebut. Peristiwa akad nikah sirri tersebut menyalahi prosedur pernikahan yang berlaku di lembaga perkawinan di Indonesia, karena tidak memenuhi syarat administrasi.133

KUA kecamatan Argomulya bependapat bahwa pernikahan sirri meskipun dalam pandangan Islam adalah sah, karena telah ter penuhi syarat dan rukunnya, akan tetapi menyalahi undang- undang hukum perkawinan. Sehingga pernikahan tersebut tidak

131 Wawancara dengan Camat Tingkir pada hari Selasa 7 Maret 2017. 132 Wawancara dengan Bapak Camat Kecamatan Sidomukti hari Kamis 9

Maret 2017.

133 Wawancara dengan Bapak Sirojuddin S.HI. Kepala KUA Kecamatan

me miliki kekuatan hukum. Sehingga jika terjadi perselisihan dalam rumah tangga tidak bisa diselesaikan secara hukum. Selain problem hukum, akan muncul juga problem sosial. Karena mereka tidak memiliki akta nikah dan kebanyakan kasus yang terjadi karena biasanya merupakan pernikahan yang kedua alias poligami, maka pasangan ini merasa tidak memiliki kepercayaan diri dalam bergaul di masyarakat. Mereka cenderung menutup diri terhadap kegiatan- kegiatan kemasyarakatan.

Karena pernikahan yang dirahasiakan tersebut muncul juga kekhawatiran yang lain misalnya kekhawatiran akan terjadinya per- kawinan seayah karena di antara anak-anak hasil nikah siri tersebut sangat besar kemungkinan tidak saling mengenal antara satu dengan lainnya, sehingga nikah satu darah memungkinkan bisa terjadi. Jika hal ini terjadi, maka tentu akan sangat bertentangan dengan hukum perkawinan Islam.134

Kepala KUA Sidorejo (Bapak Munib, S.Pd.I) mengatakan bahwa nikah sirri adalah sebuah pernikahan yang tidak dicatatkan ke pegawai pencatat nikah di KUA. Walaupun syarat dan rukunnya terpenuhi namun sebetulnya keabsahannya patut diragukan. Keraguan tentang keabsahan ini dikarenakan beberapa kemungkinan. Selain karena pernikahannya penuh masalah, proses dan ketentuan rukunnya belum tentu benar. Misalnya saja ada kasus pernikahan sirri yang menjadi walinya bukan ayah kandung atau saudara yang boleh menjadi wali. Biasanya praktik pernikahan semacam ini terjadi hanya yang penting ada wali. Padahal wali yang bukan ayah kandung atau Saudara yang berhak menjadi wali harus ada ucapan

tauqil atau ditauqilkan dari wali kepada wali hakim. Sedangkan kebanyakan praktik pernikahan sirri tidak demikian. Atau juga mungkin terjadi wali ayah kandung akan tetapi sebetulnya ayah tersebut bukan ayah kandungnya. Hal ini bisa terjadi karena ada

134 Wawancara dengan Muhammad Miftah selaku PLT KUA Kecamatan

kemungkinan waktu ayahnya (wali dari perempuan) menikah calon istrinya sudah hamil dan lahir sebelum usia pernikahan genap enam bulan sudah lahir anak. Kasus-kasus seperti mungkin saja terjadi. Maka menjadi sangat penting foto copy akte nikah orangtua calon penganten untuk dijadikan salah satu syarat administrasi. Sedangkan dalam pernikahan sirri syarat administrasi tersebut sama sekali tidak diperhatikan.135

Nikah sirri menurut kepala KUA Kecamatan Sidomukti Muhammad Miftah136 adalah perkawinan yang tidak dicatatkan di

KUA dan juga tidak memenuhi syarat-syarat dan rukun pernikahan. Pandangan ini berawal dari peristiwa yang terjadi di masyarakat secara umum. Masyarakat berpendapat bahwa semua bentuk pernikahan yang tidak dicatatkan ke KUA dikatakan nikah sirri tanpa harus mengamati apakah perkawinan tersebut sesuai dengan hukum Islam atau tidak. Sebagaimana yang terjadi di Desa Jetak. Masyarakat di desa ini melakukan perkawinan secara sirri hanya dengan mengundang masyarakat di sekitar tempat tinggal untuk menyaksikan. Perkawinan itu berlangsung hanya dengan selamatan tumpengan. Tumpengan tersebut kemudian dimakan bersama oleh masyarakat. Kedua calon pengantin hadir dalam pertemuan tersebut. Hanya dengan peristiwa tersebut kedua calon pengantin selanjutnya sah sebagai pasangan suami istri tanpa ada akad atau ijab qabul, juga tidak ada wali. Menurut Kepala KUA Kecamatan Sidomukti peristiwa tersebut jelas tidak sesuai dengan hukum Islam dan juga hukum positif di Indonesia.

135 Wawancara dengan Bapak Munib pada hari Senin 18 Maret 2014. 136 Wawancara dengan Kepala KUA Sidomukti Muhammad Miftah pada

Dokumen terkait