• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Persepsi Pengunjung terhadap Fungsi Pendidikan

4.5. Persepsi Pengunjung terhadap Fungsi Pendidikan

Selain sebagai tempat rekreasi dan konservasi tumbuhan, KRB juga berfungsi sebagai sarana pendidikan terutama mengenai flora. Clem et.al (2005) menyatakan bahwa selama tiga puluh tahun terakhir ini, pendidikan telah menjadi bagian yang penting dalam tujuan botanical garden. Willison (2006) dalam Nepote et.al (2006) menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang berharga dalam mempromosikan upaya konservasi, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem dan peranan keragaman tumbuhan bagi kelangsungan hidup manusia. Tempat publik seperti museum, kebun binatang, dan botanical garden dapat menjadi pusat edukasi untuk menopang perkembangan.

Persepsi pengunjung terhadap fungsi KRB sebagai sarana pendidikan menitikberatkan pada perolehan pengetahuan terutama mengenai tumbuhan. Mayoritas pengunjung (96%) yang datang ke KRB memperoleh pengetahuan setelah berkunjung dan 4% menyatakan sebaliknya. Hal ini berarti KRB memberikan kontribusi yang besar terhadap pengunjung dalam menambah ilmu pengetahuan bagi mereka terutama mengenai tumbuh-tumbuhan. Clem et al.

(2005) menyatakan bahwa botanical garden bertindak sebagai gudang pengetahuan mengenai tumbuhan yang dapat berguna bagi ilmuwan dan juga masyarakat umum. Pengetahuan yang didapat pengunjung adalah pengetahuan mengenai jenis/spesies tanaman, habitat tanaman, pengetahuan tentang jenis tanaman yang terancam punah dan langka, serta lainnya (Gambar 9). Mayoritas pengunjung memperoleh pengetahuan mengenai jenis/spesies tanaman (82%).

Gambar 9. Persepsi Pengunjung terhadap Pengetahuan yang Diperoleh

Fasilitas atau sarana dapat membantu pengunjung terutama dalam mempelajari tentang tanaman. Fasilitas atau sarana yang mendukung pengunjung dalam menambah ilmu pengetahuan antara lain: papan informasi, greenhouse, herbarium, perpustakaan, serta lainnya (Gambar 10). Clem et al. (2005) menyatakan bahwa spesimen pada botanical garden diidentifikasi dengan baik, diberi label, dicatat, dan disimpan dalam herbarium. Banyak botanical garden mempunyai perpustakaan yang mengkoleksi literatur mengenai tumbuhan yang telah berabad-abad, gardening, dan hortikultura. Pada Gambar 10 terlihat bahwa papan informasi merupakan fasilitas yang paling banyak membantu dalam menambah pengetahuan bagi pengunjung mengenai suatu jenis tanaman (87%) karena dapat dilihat nama latin suatu jenis tanaman serta familinya. Bahkan ada beberapa papan nama yang menyajikan informasi lengkap mengenai jenis

tanaman tertentu seperti tanaman anggrek raksasa, pohon kenari, teratai raksasa, palem, dan lain-lain.

Gambar 10. Persepsi Pengunjung terhadap Fasilitas yang dapat Menambah Pengetahuan

Koleksi Hasskarl mengawali berdirinya Perpustakaan Kebun Raya Bogor, dengan tujuan untuk mendukung kegiatan penelitian ilmu pengetahuan alam. Koleksi ini menjadi begitu berharga, karena dari sinilah keberadaan perpustakaan Indonesia dengan segala pernak-perniknya berasal. Fungsi perpustakaan tidak hanya mengumpulkan dan menyimpan buku, tapi bagaimana mengomunikasikan dan menginformasikannya kepada masyarakat sehingga dapat membantu mengembangkan wawasan pengetahuan masyarakat. Perpustakaan KRB telah mengukir tinta emas dalam sejarah perpustakaan di Indonesia. Dalam hal layanan perpustakaan, perpustakaan KRB terbuka untuk umum dengan sistem pelayanan terbuka dan berfungsi sebagai sarana penyimpanan, pengelolaan dan penyebarluasan informasi dan berperan dalam membantu meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan produktivitas kegiatan penelitian dan mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna informasi. Perpustakaan memiliki koleksi bahan pustaka baik dalam bentuk cetakan maupun elektronik terbitan dalam dan luar negeri. Koleksi khusus dari perpustakaan KRB ialah buku-buku dan majalah kuno (antiquariat) dalam bidang botani yang bernilai ilmiah tinggi, berumur lebih dari 100 tahun yang

disajikan dalam Bahasa Belanda, Prancis, Inggris dan Jerman. Koleksi lainnya berupa laporan eksplorasi staf KRB, daftar tanaman yang dimiliki KRB, kliping Serba-serbi berita KRB dan kliping tanaman obat 4.

Lokasi-lokasi yang ada di dalam KRB memiliki potensi dalam menambah pengetahuan mengenai flora karena pada setiap lokasi memiliki jenis tumbuhan yang berlainan. Berdasarkan hasil analisis, lokasi-lokasi yang ada di KRB tidak hanya dimanfaatkan oleh pengunjung dengan bersantai maupun sekedar beristirahat saja tetapi juga memiliki potensi dalam menambah pengetahuan pengunjung terutama mengenai tumbuh-tumbuhan. Pengunjung banyak yang memilih lebih dari satu lokasi sebagai tempat yang dapat menambah pengetahuan. Terdapat beberapa lokasi di KRB yang membuat pengunjung lebih mengenal dan menambah pengetahuan mengenai tumbuhan terutama lokasi rumah anggrek (59%) dan lokasi tanaman air (38%) yang dapat dilihat pada Gambar 11. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi rumah anggrek memberikan kontribusi yang paling tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya dalam menambah pengetahuan bagi pengunjung KRB. Hal ini dimungkinkan karena pada rumah anggrek terdapat informasi yang cukup lengkap, antara lain informasi mengenai jenis-jenis anggrek, cara perkembangbiakan anggrek.

Papan informasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam menyampaikan informasi kepada pengunjung mengenai suatu jenis tumbuhan atau objek-objek bersejarah yang ada di KRB. Informasi yang disampaikan melalui papan informasi perlu disampaikan dengan jelas dan terperinci agar dapat dimengerti oleh pengunjung. Berdasarkan hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa mayoritas pengunjung (51%) memberikan penilaian papan informasi sudah mampu menjelaskan secara terinci kepada mereka mengenai suatu tumbuhan sedangkan 49% pengunjung menyatakan sebaliknya.

Jasa pemandu merupakan suatu pelayanan bagi pengunjung agar lebih memahami tentang objek yang ada di KRB. Adanya jasa pemandu merupakan hal yang penting bagi 86% pengunjung untuk menjelaskan informasi yang lebih jelas dan dapat dipahami oleh mereka terutama mengenai tumbuhan. Roff (2007) menyatakan bahwa perjalanan yang dibimbing oleh pemandu dapat memberikan

4

peluang untuk menjelajahi kebun raya dengan kelompok orang yang bertujuan agar mereka tertarik serta dapat berbagi pengetahuan. Jasa pemandu bagi pengunjung dilakukan agar memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan. Jasa pemandu yang baik yaitu menyenangkan, relevan kepada pengalaman orang, terencana dengan baik, serta memiliki tema. Pemanduan bagi pengunjung memerlukan persiapan dan perencanaan yang baik.

Gambar 11. Persepsi Pengunjung terhadap Lokasi yang Dapat Menambah

Pengetahuan

Dokumen terkait