• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan sebuah istilah yang sering didengar dalam percakapan sehari- hari di masyarakat. Istiah persepsi berasal dari bahasa inggris “perception”, yang di ambil dari bahasa latin “Perceptio” , yang berarti menerima atau mengambil. Dalam Kamus Inggris Indonesia, kata perception diartikan dengan “penglihatan” atau “tanggapan”. Menurut Leavit perception dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu

bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas, perception adalah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu15.

Sebagai sebuah kontruksi psikologi yang kompleks, persepsi sulit di rumuskan secara utuh. Oleh karena itu, para ahli berbeda-beda dalam memberikan definisi tentang persepsi ini.

Chaplin mengartikan persepsi sebagai “Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra” sedangkan

Morgan mengartikan persepsi adalah “The process of discriminating among stimuli and interpreting their meaning” Matlin berpendapat

Perception ia a process that uses our previous knowladge togather and

interpret the stimuli that our sense register” hampir senada dengan Matlin, matsutomo mendefinisikan “perception is the process of gathering information about the world through our senses”16

.

Dr. Sarlito Wirawan menggambarkan persepsi seperti seorang bayi yang baru lahir, bayangan-bayangan yang sampai ke otak masih tercampur aduk, sehingga bayi belum dapat membedakan benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu maka makin baiklah struktur susunan

15

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011) h.117

16

syaraf dan otaknya, serta ditambah dengan bertambahnya pengalaman anak itu, mulai dapat mengenal objek secara satu persatu, membedakan satu benda dengan benda yang lainnya dan mengelompokan benda-benda yang berkaitan atau serupa. Ia mulai dapat memfokuskan perhatianya pada satu objek, sedangkan obyek-obyek lain di sekitarnya dianggap sebagai latar belakang. Kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan sebagainya itu disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi17.

Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indera manusia. Jadi, persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkunganya bagaimana seseorang mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada dilingkunganya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah individu menginderakannyaobjek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil penginderaan itu sehingga timbulah makna tentang objek itu.

2. Perbedaan Persepsi dengan Sensasi

Di dalam psikologi proses sensasi dan persepsi berbeda. Sensasi adalah penerimaan stimulus melalui alat indera, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di otak.

Meskipun alat menerima stimulus serupa pada setiap individu tetapi interpretasinya berbeda.Untuk menggambarkan perbedaan antara persepsi dengan sensasi, bandingkanlah potret sebuah pemandangan dengan lukisan pemandangan.Potret merupakan pemandangan sebagaimana yang diterima alat indera, sedangkan lukisan pemandangan bergantung pada interpretasi pelukis. Dengan kata lain mata menerima sedangkan pikiran mempersepsikan18, Hal inilah yang menjadikanpeserta didik memiliki

17

Sarlito Wirawan, Pengantar Umumu Psikologi, (Jakarta : Bulan Bintang, 2000) h.39 18

keberagaman dalam mempersepsikan sesuatu termasuk mempersepsikan kemampuan mengajar seorang guru di kelas.

3. Penyebab perbedaan persepsi

Setiap manusia terkadang berbeda dalam mempersepsikan suatu obyek yang sama hal ini disebabkan oleh beberapa sebab antara lain : a. Perhatian, biasanya seseorang tidak menangkap keseluruhan

rangsangan yang ada di sekitarnya sekaligus tetapi biasanya hanya memfokuskan terhadap satu atau dua obyek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lainyalah yang menimbulkan perbedaan persepsi

b. Set, harapan seseorang mengenai rangsangan yang akan timbul. Perbedaan hasil yang didapatkan dengan harapan yang ada akan menimbulkan perbedaan persepsi.

c. Kebutuhan, Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, mempengaruhi diri seseorang tersebut.19

4. Mekanisme Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang kompeleks untuk menghasilkan suatu gambaran yang unik tentang realitas yang barangkali sangat berbeda dengan sebuah kenyataaan yang sebenarnya. Persepsi mengenai apapun, baik objek sosial maupun non sosial akan mengikuti proses perceptual yang sama. Tanpa mempersoalkan bagaimana alur informasi atau data masuk melalui indera kita. Kesemuanya akan mengikuti prinsip-rinsip organisasi kognitif yang sama. Jadi, persepsi lebih kompleks dan luas dari penginderaan (mendengar, melihat dan merasakan). Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu: Seleksi, penyusunan dan penafsiran.

a. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap suatu stimulus. Dalam proses ini, struktur kognitif telah ada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan data yang masuk dan

19

memilih data mana yang relevan sesuai dengan kepentingan dirinya. Jadi seleksi perceptual ini tidak hanya bergantung pada determinan-determinan utama dari perhatian seperti : intensitas (intensity) kualitas (quality), kesegeraan (suddenness), kebaruan (novelty), gerakan (movement) dan kesesuaian (congruity) dengan muatan kesadaran yang telah ada melainkan juga bergantung pada minat, kebutuhan-kebutuhan dan nilai-niai yang dianut.

b. Penyusunan adalah proses mereduksi, mengorganisasikan, menata atau menyederhanakan informasi yang kompleks kedalam suatu pola yang bermakna. Sesuai dengan teori Gestalt, manusia secara alamiah memiliki kecenderungan tertentu dan melakukan penyederhanaan struktur didalam mengorganisasikan objek-objek perceptual. Oleh karena itu, sejumlah stimulus dari lingkungan cara yang sama . Berdasarkan pemikiran ini, maka Gestalt mengajukan beberapa prinsip-prinsip kecenderungan manusia dalam Penyusunan insformasi ini, diantaranya prinsip kemiripan (similarity), prinsip kedekatan (proximity), prinsip ketertutupan atau kelengkapan (closure), prinsip searah (direction) dan lain-lain.

c. Penafsiran adalah proses menerjemahkan atau

menginterpretasikan informasi atau stimulus kedalam bentuk tingkah laku sebagai respon. Dalam proses ini, individu membangun kaitan-kaitan antara stimulus yang datang untuk memberi makna berdasarkan hasil interpretasi yang dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, dan kemudian bertindak atau bereaksi. Tindakan ini dapat berupa tindakan tersembunyi (seperti pembentukan pendapat, sikap) dan dapat pula berupa tindakan terbuka atau prilaku siswa.20

20

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

a. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

a) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

b) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah

energi yang dikeluarkan untuk

memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.

c) Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.

d) Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

e) Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

f) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

b. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :

a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk

perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.

b) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

c) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.

d) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.

e) Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.21

21

Kompas, faktor yang mempengaruhi persepsi, 2014

Dokumen terkait