• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Siswa 1 Pengertian persepsi 1 Pengertian persepsi

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1. Persepsi Siswa 1 Pengertian persepsi 1 Pengertian persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses presepsi (Walgito, 2003). Kemampuan seorang individu untuk menerima rangsangan melalui alat inderanya untuk kemudian diinterprestasikan dan diorganisasikan sehingga individu tersebut dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya disebut dengan persepsi. Menurut Morgan, King, dan Robinson (dalam Sumanto, 2014) persepsi menunjukkan bagaimana melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium dunia sekitar kita atau sesuatu yang dialami manusia.

10 Dari pendapat yang dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan dan individu dapat menerima rangsangan melaui alat indera kemudian diinterpretasikan dan diorganisasikan. Semua itu ditunjukkan melalui melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium dunia sekitar kita atau sesuatu yang dialami manusia 2.1.1.2 Indikator Persepsi

Menurut Robbin (2003: 124-130), indikator-indikator persepsi ada dua macam, yaitu:

a. Penerimaan

Proses penerimaan adalah indikator terjadinya persepsi dalam tahap fisiologis, dimana berfungsinya indera untuk menangkap rangsang dari luar. b. Evaluasi

Rangsang-rangsang dari luar yang telah ditangkap indera, kemudian dievaluasi oleh individu. Evaluasi ini sangat subjektif.Individu yang satu menilai suatu rangsang sebagai seuatu yang membosankan dan sulit. Sedangkan individu yang lain menilai rangsang yang sama tersebut sebagai sesuatu yang bagus dan menyenangkan.

Menurut Hamka (2002: 101-106), indikator persepsi ada dua macam, yaitu:

a. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Disitu terjadi proses analisis., diklasifikasi, dan diorganisir dengan pengalaman-pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya.

11 b. Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses klasifikasi dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda bagi setiap individu.

Berdasarkan pendapat yang dipaparkan oleh beberapa ahli di atas perneliti menyimpulkan persepsi adalah cara pandang terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olah daya pikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang di respons melalui panca indra, daya ingat, dan jiwa. Peneliti juga menggunakan indikator persepsi menurut Hamka (2002: 101-106) yaitu menyerap dan mengerti.

2.1.1 Sikap

2.1.2.1 Pengertian Sikap

Sikap menurut Thurstone, Likert dan Osgood (dalam Azwar, 2015:5) adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Perasaan yang ditunjukan bisa mendukung (favorable) maupun tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable). Backman dan Secord (dalam Azwar, 2015:5) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam perasaan (afeksi), pemikiran ( kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar.

Sikap tidak sama dengan nilai dan sikap juga tidak sama dengan opini. Azwar (2015:9) mengatakan bahwa nilai lebih mendasar dan stabil sebagai bagian dari ciri kepribadian, sikap bersifat evaluatif fan berakar pada nilai yang dianut,

12 sedangkan opini merupakan sikap yang lebih spesifik dan sangat situasional serta mudah berubah.

Peneliti mengambil kesimpulan pengertian sikap yang telah didefinisikan oleh Thurstone, Likert, Osgood Backman dan Secort, bahwa sikap adalah evaluasi atau reaksi seseorang terhadap suatau aspek atau objek dalam hal perasaan, pikiran dan presisposisi tindakan baik mendukung maupun tidak mendukung. 2.1.2.2 Karakteristik Sikap

Menurut Sax (dalam Azwar, 1998 : 9) Karakteristik sikap antara lain adalah arah, intensitas, keluaan, konsistensi, dan spontanitasnya :

a. Arah : dalam hal ini sikap akan menunjukkan apakah seseorang itu menyetujui atau tidak, apakah mendukung atau tidak pada suatu hal.

b. Intensitas : dalam hal ini intensitas atau kekuatan yang dimiliki setiap orang itu berbeda-beda. Dua orang yang sama-sama memiliki sikap positif terhadap sesuatu belum tentu memiliki intensitas yang sama. Dalam hal ini memiliki arti dari dua orang tersebut pasti ada satu orang yang memiliki intensitas lebih unggul dari orang lainnya.

c. Konsistensi : dalam hal ini ditunjukkan dari kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan oleh subjek dengan responnya terhadap objek sikap. Konsistensi ini juga ditunjukkan dengan tidak adanya kebimbangan dalam bersikap.

d. Spontanitas : dalam hal ini berarti kesiapan subjek untuk menyatakan sikap-sikap secara spontan. Suatu sikap-sikap dikatakan memiliki spontanitas yang tinggi apabila dinyatakan tanpa perlu adanya pengungkapan atau desakan.

13 2.1.2.3 Indikator yang mempengaruhi sikap

Menurut Azwar (2007) dalam sikap terdapat indikator yang mempenngaruhinya. Indikator tersebut antara lain adalah :

a. Komponen Kognitif

Komponen Kognitif merupakan komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap

b. Komponen afektif

Komponen afektif merupakan komponen yang menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

c. Komponen perilaku

Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

Menurut Walgito (dalam Puspasari, 2010:16) sikap mengandung tiga indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu kognitif (konseptual), afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component) :

a. Indikator Kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersiapkan terhadap objek

14 b. Indikator afektigf merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa

senang atau tidak senang terhadap objek sikap

c. Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap

Dari pendapat yang telah dipaparkan oleh para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif yang di hadapi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti juga akan menggunakan indikator sikap menurut Walgito yang membentu struktur sikap antara lain : kognitif, afektif dan konatif.

Dokumen terkait