• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaian Warna

Warna merupakan daya tarik pertama yang akan dilihat oleh konsumen saat memilih produk, sebab warna dapat mempengaruhi panca indera kita dalam menilai suatu produk. Warna yang selaras dan enak dipandang dapat menimbulkan ketertarikan pada konsumen saat melihat produk sehingga dapat mempengaruhi keinginan membeli pada konsumen.

Tabel 3 Persentase responden berdasarkan jawaban pertanyaan terhadap elemen warna pada desain kemasan Serambi Botani

No Pernyataan Persentase (%)

SS S TS STS

1. Menurut saya warna pada kemasan Serambi Botani menarik

15 68 17 0

2. Warna pada kemasan terlihat selaras dan enak dilihat

10 83 7 0

3. Warna pada kemasan menggambarkan produk olahan pertanian

19 75 6 0

4. Penggunaan warna pada huruf selaras dengan warna dasar kemasan

14 73 13 0

5. Kombinasi warna grafisnya lebih menarik dibandingkan dengan produk olahan pertanian lainnya

20 61 19 0

Keterangan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Warna pada desain kemasan Serambi Botani dapat dikatakan menarik karena sebagian besar responden menjawab setuju pada pernyataan tersebut. Serambi Botani memiliki warna kemasan yang dominan coklat dan hijau sehingga memberikan kesan natural dan dekat dengan alam. Sebagian besar responden setuju bahwa dengan warna coklat dan hijau menggambarkan bahwa Serambi Botani merupakan produk olahan pertanian yang alami, sebanyak 75 persen responden menjawab setuju dengan pernyataan tersebut. Warna huruf dengan dasar kemasan juga terlihat selaras karena huruf pada kemasan menggunakan warna hitam yang bersifat netral,sehingga untuk disatukan dengan warna coklat dan hijau terlihat selaras dan enak dipandang, terbukti dengan sebanyak 73 responden setuju dan 14 persen responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini diutarakan oleh responden sebagai berikut:

“Warnanya bagus, alami banget hijau sama coklat. Warnanya udah pas, pertanian banget, sederhana, pas, simple. Saya suka melihatnya” (AN, 30 tahun)

Tetapi, untuk sebagian kecil responden berpendapat bahwa warna pada desain kemasan Serambi Botani kurang menarik dan kurang kontras sehingga tidak menarik perhatian mata. Sebanyak 17 persen responden berpendapat bahwa warna pada desain kemasan Serambi Botani tidak menarik dan kurang beragam, seperti beberapa pendapat yang diutarakan responden:

Warnanya perlu ditambah, karena kurang menarik, kalo menarik tuh warna merah, ungu, yang kontras gitu. Warnanya terlalu kalem” (FR, 20 tahun)

“Warnanya kurang mencolok, harusnya dikelompokkan menurut jenis agar lebih mudah mencarinya. Misalnya, pada jenis madu yang berbeda itu dibedakan” (RL, 28 tahun)

Berdasarkan data yang di dapatkan dari 100 responden, penilaian responden terhadap elemen warna pada desain kemasan Serambi Botani adalah sedang dan baik. Sebanyak 69 persen responden memiliki persepsi sedang pada warna kemasan, 31 persen responden menjawab baik, dan tidak ada yang memiliki persepsi buruk dalam menilai elemen warna desain kemasan Serambi Botani. Sebagian besar responden menilai bahwa warna pada desain kemasan Serambi Botani cukup menarik dan sesuai dengan produk yang dikemasnya. Walaupun jika dilihat lebih detail pada jawaban pertanyaan banyak responden yang kurang setuju jika dikatakan bahwa warna pada desain kemasan Serambi Botani menarik, namun jika dikalkulasikan dan dikelompokkan tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk. Persepsi responden masih tergolong baik dan sedang.

Gambar 4 Persentase penilaian responden terhadap elemen warna

Warna pada sebuah kemasan memiliki manfaat yang banyak dan berhubungan dengan persepsi dan penilaian visual terhadap suatu kemasan, sehingga dalam pemilihan warna harus sangat dipertimbangkan mengenai

Persepsi sedang

69% Persepsi baik

keselarasan paduan warna, kontras pada warna, dan ketepatan pemilihan warna. Sebab, warna akan menjadi daya tarik visual yang pertama kali dilihat oleh konsumen. Selain itu, warna dapat menggambarkan identitas suatu produk sehingga menimbulkan persepsi konsumen mengenai isi dari produk yang dikemasnya.

Kesesuaian Tipografi

Tipografi merupakan salah satu desain kemasan yang sangat penting karena berperan untuk mengkomunikasikan informasi yang terdapat dalam kemasan agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Pemilihan jenis huruf dan karakter huruf akan sangat menentukan keberhasilan desain komunikasi visual. Baik atau buruknya tipografi akan mempengaruhi keinginan pembaca untuk melihat informasi yang disampaikan. Tujuan pemilihan desain pada tipografi ini adalah untuk menyampaikan informasi kepada pembaca dengan cepat dan mudah dibaca. Selain itu, tipografi juga harus menarik dan menyenangkan untuk dibaca.

Tabel 4 Persentase responden berdasarkan jawaban pertanyaan terhadap elemen tipografi pada desain kemasan Serambi Botani

No Pernyataan Persentase (%)

SS S TS STS

1. Menurut saya penggunaan huruf pada kemasan Serambi Botani menarik

8 76 16 0

2. Penggunaan hurufdapat

mengkomunikasikan pesan yang disampaikan

15 68 17 0

3. Saya dapat membaca dengan jelas huruf- huruf yang tertera pada kemasan

16 67 18 0

4. Huruf yang digunakan lebih unik dibandingkan dengan produk olahan pertanian lainnya

12 67 23 1

5. Menurut saya huruf yang digunakan mencerminkan produk Serambi Botani sebagai produk olahan pertanian

13 79 8 0

Keterangan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Sebagian besar huruf pada kemasan Serambi Botani menarik dan dapat mengkomunikasikan pesan dengan baik. Huruf pada kata-kata dalam kemasan dapat terbaca dengan jelas, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh responden. Selain itu, penyusunan huruf yang baik dan pemilihan jenis huruf yang sederhana memudahkan responden untuk membaca informasi pada kemasan terkait dengan produk yang dikemasnya. Sebanyak 76 persen responden setuju

bahwa huruf pada kemasan Serambi Botani sudah menarik dan 67 persen reponden setuju dapat membaca huruf dengan jelas.

Namun, terdapat beberapa responden yang menilai bahwa pemilihan huruf pada kemasan masih belum menarik dan tidak mudah dibaca dengan jelas. Sebanyak 23 persen responden menilai bahwa huruf yang digunakan masih biasa saja dan tidak lebih unik dibandingkan dengan produk pertanian lainnya. Hal ini disampaikan oleh beberapa responden sebagai berikut:

“Jenis hurufnya terlalu sederhana dan tidak elegan. Jadinya ya hurufnya kurang menarik, biasa saja. Terlalu sederhana dan kaku diliatnya.” (FF, 22 tahun)

“Hurufnya kurang tegas dan kurang menarik. jadinya kurang jelas dan terlalu sederhana. Bagi orangtua sulit untuk terbaca karena terlalu kecil” (SW, 55 tahun)

Berdasarkan hasil penilaian responden, dapat dilihat bahwa persepsi responden terhadap elemen tipografi sebagian besar menilai sedang atau belum dapat dikatakan baik. Sebanyak 73 persen responden menilai sedang, 24 persen responden menilai baik, dan 3 persen responden menilai buruk. Penggunaan huruf yang sederhana dan dominan hitam, membuat huruf pada kemasan jelas dan mudah untuk dibaca,sehingga informasi mengenai produk yang tertera pada kemasan dapat dikomunikasikan dengan baik kepada responden. Namun, Serambi Botani memiliki potensi untuk memilih huruf yang lebih menarik dan lebih unik sehingga dapat meningkatkan persepsi konsumen untuk memberikan nilai yang baik terhadap tipografi pada kemasan, karena lebih dari setengah responden masih berada pada persepsi sedang mengenai elemen tipografi ini.

Gambar 5 Persentase penilaian responden terhadap elemen tipografi

Dalam memilih huruf, nilai kejelasan sehingga huruf dapat terbaca dan nilai kenyamanan jauh lebih penting dibandingkan dengan keindahan. Walaupun huruf yang digunakan sangat indah, tetapi jika sulit dibaca maka bukanlah termasuk ke dalam huruf yang baik. Maka dari itu, dalam memilih dan mengelola huruf perlu diperhatikan terkait ukuran huruf, variasi huruf, jarak spasi dan bentuk susunan huruf. Dalam desain kemasan Serambi Botani, huruf yang digunakan

Persepsi buruk 3% Persepsi sedang 73% Persepsi baik 24%

dapat mencerminkan personality produk yang dikemasnya karena akan memberikan beberapa informasi mengenai produk tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memilih tipografi yang tepat dalam suatu desain kemasan karena dapat menciptakan image suatu produk.

Kelengkapan Aspek Legal

Aspek legal merupakan aspek yang berhubungan dengan legalitas suatu produk seperti pencantuman logo halal, kode produksi, sertifikasi BPOM atau P- IRT, tanggal kadaluwarsa, dan perusahaan yang memproduksi. Pencantuman logo halal penting bagi kaum muslim karena menurut syariat Islam suatu makanan dan minuman haruslah halal untuk dikonsumsi. Suatu produk akan lebih aman untuk dikonsumsi jika sudah terdaftar pada BPOM atau P-IRT dan terdapat kode produksi, karena sertifikasi ini membuktikan bahwa produk tersebut legal dan sudah diperiksa oleh Dinas Kesehatan.

Tabel 5 Persentase responden berdasarkan jawaban pertanyaan terhadap kelengkapan aspek legal pada desain kemasan Serambi Botani

No Pernyataan Persentase (%)

SS S TS STS

1. Kode produksi sudah diinfokan dalam kemasan

36 39 25 0

2. Terdapat logo halal pada kemasan makanan dan minuman

27 59 13 1

3. Tanggal kadaluwarsa sudah diinfokan dalam kemasan

26 71 3 0

4. Sertifikasi produk BPOM atau sudah diinfokan dalam kemasan produk makanan dan produk kecantikan

17 63 20 0

5. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi sudah diinfokan dalam kemasan

20 72 7 1

Keterangan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Kode produksi pada produk sudah cukup diinformasikan pada kemasan, walaupun terdapat beberapa produk yang masih belum menginfokan kode produksinya seperti pada kemasan madu, masker, kopi, dan sabun. Sebanyak 25 persen responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa kode produksi sudah diinformasikan pada kemasan, tetapi 39 persen responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Banyak responden yang tidak memperhatikan hal tersebut karena menurutnya informasi mengenai kode produksi tidaklah terlalu penting.

Keberadaan logo halal pada kemasan sama seperti kode produksi, belum semua makanan dan minuman mengandung logo halal seperti pada kemasan minuman jus lidah buaya yang belum terdapat logo halalnya. Responden menilai

bahwa produk yang berasal dari hasil olahan pertanian sudah terjamin kehalalannya. Sebanyak 59 persen setuju bahwa produk Serambi Botani telah memiliki logo halal, sedangkan 13 persen tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Selain itu, dalam hal legalitas mengenai pendaftaran BPOM, produk di Serambi Botani sudah terpercaya karena berasal dari bahan-bahan alami. Hal ini diperkuat oleh lambang IPB pada Serambi Botani yang menandakan bahwa produk ini telah diuji dan bekerjasama dangan pihak IPB. Sertifikasi yang tercantum pada produk Serambi Botani bukanlah kode dari BPOM, melainkan kode P-IRT. Kode P-IRT sendiri merupakan legalitas Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT). Produk Serambi Botani merupakan produk yang berasal dari industri rumahtangga sehingga sertifikasi kode P-IRT tersebut sudah ada sebelum dimasukkan ke gerai Serambi Botani.

Sebagian besar tanggal kadaluwarsa dan produk yang memproduksi sudah diinfokan pada kemasan. Responden menilai tanggal kadaluwarsa sangat penting untuk dilihat sebelum membeli suatu produk, aspek inilah yang sangat diperhatikan diantara aspek yang lain. Sebanyak 71 persen responden menyatakan setuju dan 26 persen sangat setuju. Sementara itu, untuk alamat yang memproduksi, sebagian besar sudah tertera pada kemasan karena setiap produk diproduksi oleh produsen yang berbeda dan berasal dari usaha rumah tangga yang berbeda pula.

Berdasarkan penilaian responden, sebagian besar responden memiliki persepsi sedang terhadap aspek legal, yaitu sebesar 65 persen. Sebagian besar responden menilai bahwa aspek legal pada kemasan sudah cukup baik karena mereka percaya bahwa produk yang ada di Serambi Botani sudah teruji oleh IPB sehingga responden tidak mengamati lebih detail mengenai aspek legal tersebut. Sebanyak 35 persen responden memiliki persepsi baik dan tidak ada yang memiliki persepsi buruk. Hal ini seperti yang dituturkan oleh responden:

“Kalau produk IPB udah pasti halal. Soalnya pasti sudah teruji. Selain itu, muslimnya kan terkenal banget. Jadi tidak mungkin tidak halal” (RN, 33 tahun)

Gambar 6 Persentase penilaian responden terhadap aspek legal

Kondisi ini menjadi beban bagi IPB karena sebagian responden mempercayai produk dikarenakan adanya logo IPB pada kemasan. Hal ini

Persepsi sedang

65% Persepsi baik

membuat responden tidak mementingkan aspek legal seperti kode produksi, sertifikasi BPOM, nama dan alamat yang memperoduksi pada kemasan dan mempercayai kekuatan IPB sebagai legalitas dari produk itu sendiri. Namun, disisi lain bagi sebagian responden yang cermat dalam melihat legalitas produk, mereka sempat menanyakan kondisi halal atau tidaknya produk yang mereka beli. Hanya saja kepercayaan responden timbul kembali saat mengingat bahwa produk yang mereka beli merupakan produk hasil olahan pertanian dan merupakan produk yang berada dibawah pengawasan IPB.

Kesesuaian Anatomi

Anatomi kemasan merupakan tata letak pada kemasan yang memiliki beberapa bagian dan menampilkan informasi mengenai produk yang dikemasnya. Bagian utama adalah nama merek pada bagian depan kemasan. Bagian ini yang akan memperkenalkan produk kepada konsumen karena mencantumkan nama dan jenis produk dengan jelas. Bagian belakang kemasan berisi informasi mengenai produk yang dikemasnya seperti komposisi bahan, petunjuk pemakaian, petunjuk penyimpanan, kandungan gizi, dan manfaat produk. Informasi yang tercantum pada bagian belakang kemasan merupakan informasi sekunder, tetapi informasi ini menjadi sangat penting karena termasuk dalam syarat perdagangan.

Tabel 6 Persentase responden berdasarkan jawaban pertanyaan terhadap kesesuaian anatomi pada desain kemasan Serambi Botani

No Pernyataan Persentase (%)

SS S TS STS

1. Saya merasa puas dengan adanya

informasi komposisi bahan dan kandungan gizi pada belakang kemasan

18 70 11 1

2. Saya merasa puas dengan adanya petunjuk penyimpanan pada belakang kemasan

14 66 19 1

3. Saya merasa puas dengan adanya petunjuk berat bersih pada kemasan

11 84 5 0

4. Saya merasa puas dengan adanya petunjuk pemakaian pada belakang kemasan

18 68 14 0

5. Saya merasa puas dengan adanya informasi kegunaan atau manfaat pada belakang kemasan

21 69 9 1

Keterangan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Terdapatnya informasi mengenai komposisi bahan dan kandungan gizi pada belakang kemasan merupakan hal yang dirasa penting oleh responden. Sebanyak 70 persen responden merasa puas dengan adanya informasi komposisi bahan pada kemasan, sebab hal ini memberitahukan responden mengenai bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk yang akan dikonsumsinya. Disisi lain,

responden juga mendapatkan informasi mengenai kadar gizi yang dikandung dalam bahan dasar yang digunakan pada produk tersebut.

Petunjuk penyimpanan suatu produk dirasa penting oleh sebagian besar responden. Sebanyak 66 persen merasa puas dengan adanya informasi mengenai petunjuk penyimpanan pada bagian belakang kemasan. Namun, tidak semua produk menginformasikan mengenai petunjuk penyimpanan produknya, seperti pada kopi dan masker. Sebanyak 19 persen responden merasa belum puas karena belum adanya petunjuk penyimpanan pada kemasan. Selain itu, responden juga merasa puas dengan adanya informasi mengenai berat bersih produk. Sebagian besar produk telah menginformasikan berat bersihnya pada kemasan. Hal ini terbukti dengan banyaknya responden yang menjawab setuju pada jawaban pertanyaan tersebut yaitu sebanyak 84 persen.

Petunjuk pemakaian suatu produk akan sangat bermanfaat bagi responden yang tidak mengetahui cara pemakaian produk yang akan dikonsumsinya. Untuk itu, sebagian besar responden merasa puas dengan adanya informasi kegunaan dan manfaat pada belakang kemasan. Sebanyak 18 persen responden merasa sangat puas dengan adanya cara pemakaian produk seperti yang tercantum pada produk

body butter, cream scrub dan produk personal care lainnya. Tidak hanya petunjuk pemakaian, tetapi kegunaan dan manfaat suatu produk juga dirasa penting bagi responden untuk dicantumkan dalam kemasan. Sebanyak 69 persen responden setuju dengan pernyataan tersebut. Sebab, dengan adanya manfaat produk, responden dapat mengetahui kegunaan dari produk yang akan dikonsumsinya.

Berdasarkan hasil penilaian responden, dapat dilihat bahwa persepsi responden mengenai anatomi pada kemasan Serambi Botani cenderung sedang. Sebanyak 78 persen responden menilai sedang, 14 persen responden menilai buruk, dan 8 persen responden menilai baik. Hal ini berarti bahwa responden menilai tata letak pada kemasan belum cukup memuaskan dan informasi yang dicantumkan belum cukup lengkap. Responden yang menilai anatomi ini buruk dikarenakan masih belum lengkapnya informasi yang dicantumkan pada kemasan. Hal ini seperti yang dituturkan oleh beberapa responden berikut:

“Tidak semua produk menginfomasikan mengenai komposisi bahan. Informasi yang dicantumkan masih belum lengkap. Hanya beberapa yang sudah ada” (AP, 25 tahun)

“Informasi mengenai kegunaan dan manfaat produk masih belum lengkap. Seharusnya diinformasikan seperti mengenai keunggulan dari setiap kopi robusta, arabica, dll” (RD, 30 tahun)

Informasi yang berada pada bagian belakang kemasan merupakan informasi pelengkap yang menjelaskan mengenai produk yang dikemasnya. Dalam hal ini responden menilai bahwa informasi yang berada pada kemasan Serambi Botani sebagian masih belum lengkap. Walaupun sebagian responden tidak cermat dalam melihat informasi ini, namun sebagian responden lainnya cukup memperhatikan mengenai kelengkapan informasi pada kemasan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang akan dibelinya. Hasil penilaian responden masih belum bisa dikatakan baik karena persepsi responden masih di dominasi oleh persepsi sedang. Serambi Botani memiliki potensi untuk membuat

penilaian responden menjadi lebih baik lagi dengan cara melengkapi informasi mengenai produk-produk yang dikemasnya pada setiap kemasan.

Gambar 7 Persentase penilaian responden terhadap kesesuaian anatomi Persepsi buruk 14% Persepsi sedang 78% Persepsi baik 8%

PERSEPSI TERHADAP ELEMEN MEREK SERAMBI

Dokumen terkait