• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kinerja keuangan di seluruh lini bisnisnya

dengan dukungan teknologi modern dan

terkini, guna memperkokoh posisinya dalam

setiap lini bisnis yang dikelola baik dalam

segmen ritel, TMT dan lainnya.

Laporan Tahunan2013 • PT Multipolar Tbk.

Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan

37 Selain itu, di tahun ini Perseroan juga menerbitkan obligasi senior

sebesar US$ 200.000.000 dengan tenor 5 tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Penerbitan obligasi ini mencapai kelebihan permintaan hampir 2 kali lipat dari sekitar 56 investor berkualitas tinggi di seluruh Asia dan Eropa. Permintaan yang kuat dari para investor obligasi internasional yang berkualitas tinggi terhadap penawaran perdana Obligasi Senior US Dollar ini jelas menunjukkan tingkat kepercayaan dan rekam jejak yang sangat baik dari Perseroan.

TINJAUAN PER SEGMEN USAHA

1. Kapasitas dan Perkembangan • Segmen Ritel

Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk. (“MPPA”), terus melakukan ekspansi usaha dengan membuka gerai-gerai baru bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart. Ini dilakukan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif MPPA dalam industri ritel di Indonesia. Sampai akhir tahun 2013, MPPA telah memiliki 99 gerai Hypermart dan mengantisipasi pembukaan sedikitnya 20 tambahan gerai per tahun untuk tahun 2014 dan 2015.

Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hipermart juga terus mengalami peningkatan penjualan yang menggembirakan. Pada akhir tahun 2013, terdapat 5 gerai Robbinz Department Store dan 3 gerai Hipermart di 6 kota di China. Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali lebih besar dari Indonesia, Perseroan menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern.

• Segmen TMT

Pada tahun 2013, PT Multipolar Technology Tbk. (“MLPT”) dan PT VisioNet International (“VisioNet”), bersama-sama terus dipercaya oleh pemasok teknologi global seperti IBM, Cisco, Microsoft, Oracle dan NCR untuk menyediakan layanan dan solusi yang komprehensif dan terintegrasi untuk

perusahaan-perusahaan yang mencari jasa TI yang terpercaya di Indonesia. Tahun ini MLPT juga telah melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan terdaftar di bursa sejak 8 Juli 2013. • Segmen Lainnya

Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang pengarsipan modern yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk., serta di bidang properti ritel yaitu

PT Matahari Pacific dan PT Nadya Putra Investama terus menunjukkan perkembangan signifikan di tahun 2013 ini.

2. Pendapatan dan Profitabilitas • Segmen Ritel

Penjualan Bersih

Penjualan bersih dari segmen ritel pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 12,9 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 14,39% dari penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp 11,3 triliun.

Beban Pokok Penjualan Barang

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen ritel pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 10,4 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 13,36% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar Rp 9,1 triliun.

Laba Kotor

Laba Kotor dari segmen ritel pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,5 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 18,83% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 2,1 triliun.

• Segmen TMT Penjualan Bersih

Penjualan bersih dari segmen TMT pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1,4 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 10,94% dari penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp 1,3 triliun.

Tinjauan Keuangan

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen TMT pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1,4 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 15,01% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar Rp 1,2 triliun.

Laba Kotor

Laba Kotor dari segmen TMT pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 59,7 miliar. Jumlah ini menurun sebesar 38,50% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 97,0 miliar.

• Segmen Lainnya Penjualan Bersih

Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 361,8 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 280,97% dari penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp 95,0 Miliar.

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen lainnya pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 303,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 308,40% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar Rp 74,2 miliar.

Laba Kotor

Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 58,6 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 182,71% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 20,7 Miliar.

URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN

Kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2013 sangat membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja keuangan Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Aset

Pada tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp 20,3 triliun dengan komposisi aset lancar sebesar Rp 12,1 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,2 triliun. Total aset tersebut naik sebesar 43,77% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2012 sebesar Rp 14,1 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp 7,0 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun.

Peningkatan aset Perseroan terutama disebabkan dari penerimaan dana atas penerbitan Exchangeable Rights oleh entitas anak Perseroan sebesar US$ 300 juta yang selanjutnya digunakan untuk membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk. dan dari penerimaan dana hasil penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk. yang dimiliki Perseroan.

Liabilitas

Pada tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp 11,3 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 7,9 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 3,4 triliun. Jumlah liabilitas pada tahun 2013 meningkat sebesar 60,31% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,3 triliun. Peningkatan Liabilitas Perseroan terutama disebabkan oleh penerbitan Exchangeable Rights oleh entitas anak Perseroan. Ekuitas

Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 sebesar Rp 9,0 triliun. Jumlah ini naik sebesar 27,28% dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp 7,1 triliun. Peningkatan Ekuitas Perseroan terutama karena Perseroan membukukan saldo laba tahun 2013 dan adanya eksekusi waran seri II menjadi saham Perseroan.

Laporan Tahunan2013 • PT Multipolar Tbk.

Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan

39 Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Keterangan 2013 2012

Aset Lancar 12.055.961 6.961.406

Aset Tidak Lancar 8.199.308 7.126.777

Jumlah Aset 20.255.269 14.088.183

Lialibilitas Jangka Pendek 7.851.291 4.671.652

Lialibilitas Jangka Panjang 3.426.221 2.363.458

Total Lialibilitas 11.278.142 7.035.110

Total Ekuitas 8.977.127 7.053.073

Total Lialibilitas dan Ekuitas 20.255.269 14.088.183

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Penjualan Bersih

Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 14,7 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 16,05% dari penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp 12,6 triliun. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan penjualan dari segmen usaha eceran dan distribusi Perseroan. Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa

Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 12,0 triliun. Beban ini meningkat sebesar 15,65% dibandingkan dengan beban pokok penjualan barang dan jasa tahun 2012 yaitu sebesar Rp 10,4 triliun. Kenaikan beban pokok ini sejalan dengan peningkatan penjualan dari segmen usaha ritel dan distribusi Perseroan.

Laba Bruto

Jumlah laba bruto Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,7 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,87% dibandingkan dengan laba bruto tahun 2012 sebesar Rp 2,2 triliun. Kenaikan laba bruto tahun ini dipicu oleh adanya kenaikan margin laba bruto Perseroan menjadi 18,1% di tahun 2013 dibanding 17,8% di tahun 2012.

Laba Usaha

Laba usaha Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.766,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 597,20% dibandingkan dengan laba usaha tahun 2012 yaitu sebesar Rp 253,3 miliar. Peningkatan laba usaha Perseroan tahun ini terutama disebabkan adanya laba yang didapat Perseroan dari penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk. Laba Bersih

Laba bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.645,9 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 888,04% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 yaitu sebesar Rp 166,6 miliar. Peningkatan laba bersih tahun ini sejalan dengan peningkatan laba usaha Perseroan atas penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk.

Jumlah Laba Komprehensif

Jumlah laba komprehensif Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.623,1 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 534,19% dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif tahun 2012 yaitu sebesar Rp 255,9 miliar.

Tabel Ringkasan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

Keterangan 2013 2012

Penjualan Bersih 14.671.670 12.642.770

Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa (12,020,863) (10.393.875)

Laba Bruto 2.650.807 2.248.895

Laba Usaha 1.766.195 253.326

Laba Bersih 1.645.910 166.583

Tinjauan Keuangan

LAPORAN ARUS KAS

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi selama tahun 2013 sebesar Rp 972,3 miliar, naik sebesar 56,87% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2012 yaitu sebesar Rp 619,8 miliar. Kenaikan ini terutama karena adanya kenaikan penerimaan kas dari penjualan, yang diimbangi dengan kenaikan kas yang dibayarkan kepada pemasok dan pembayaran kepada karyawan.

Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

Selama tahun 2013, penerimaan kas neto dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp 415,4 miliar, turun sebesar 69,72% dari tahun 2012 sebesar Rp 1.372,1 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh ekspansi Perseroan antara lain penambahan gerai hypermart di tahun 2013.

Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan

Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 160,7 miliar, turun sebesar 86,56% dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 1,196,0 miliar. Pengeluaran kas untuk aktivitas pendanaan di tahun 2013 terutama untuk pembayaran pinjaman, pembayaran dividen tunai kepada kepentingan non-pengendali, dan pembayaran bunga, yang diimbangi dengan penerimaan dari pinjaman, penerbitan waran dan penerimaan dari obligasi yang diterbitkan Perseroan. Kas dan Setara Kas Awal Tahun

Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2013 sebesar Rp 2,9 triliun, naik 40,97% dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 2,0 triliun.

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2013 sebesar Rp 4,3 triliun, meningkat sebesar 49,60% dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 2,9 triliun.

Tabel Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian pada Tahun 2013 dan 2012

Keterangan 2013 2012

Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 972.267 619.786

Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi 415.449 1.372.126

Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (160.702) (1.195.987)

Kenaikan Neto Arus Kas dan Setara Kas 1.227.014 795.925

Kas dan Setara Kas awal tahun 2.875.259 2.039.663

Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas 199.188 39.671 KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Perseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif, sehingga tidak ada keraguan dalam membayar seluruh kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan Arus Kas Konsolidasian Perseroan.

Untuk kolektibilitas piutang, segmen ritel tidak mengandung risiko karena seluruh penjualan tersebut dilaksanakan secara tunai. Sedangkan di segmen TMT dan segmen lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan kebijakan Perseroan dan pengendalian internal yang baik.

STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITAS

Perseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Pada tahun 2013, modal Perseroan telah bertambah sehubungan dengan waran seri II Perseroan yang sebagian besar telah dieksekusi oleh pemegang saham Perseroan menjadi penyertaan saham di dalam Perseroan.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada tanggal 7 Maret 2014, Perseroan menerbitkan tambahan obligasi senior dengan nilai sebesar US$ 30,000,000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun yang merupakan satu rangkaian dengan obligasi yang diterbitkan Perseroan pada tanggal 25 Juli 2018.

PROSPEK USAHA PERUSAHAAN

Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas anak di tahun mendatang, Perseroan terus mengupayakan pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan operasional. Penerapan sistem manajemen yang hati-hati diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi berbagai tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk menopang profitabilitas Perseroan dan entitas anak. Organisasi

Laporan Tahunan2013 • PT Multipolar Tbk.

Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan

41 internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar dapat

mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat mempengaruhi upaya Perseroan dan entitas anak dalam meraih target dan tujuan yang hendak dicapai.

RENCANA JANGKA PANJANG

Perseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh unit bisnis usaha yang telah ada dan yang akan ada agar dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini agar seluruh pemangku kepentingan Perseroan dapat turut memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan yang diraih oleh Perseroan.

ASPEK PEMASARAN

Perseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari setiap lini bisnis yang didukung oleh kondisi perekonomian nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi internal Perseroan sendiri.

Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan MPPA terus memberikan dampak positif bagi perkembangan pemasaran usaha MPPA. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukan perkembangan positif dengan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Robbinz Department Store dan Hipermart.

Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan tetap berfokus kepada pelayanan kepada pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Perseroan senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan selain dari portofolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif melakukan program pemasaran dan promosi yang agresif, antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct mail ke target pelanggan. Ke depan, MLPT akan fokus untuk meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware infrastructure.

Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan pengembangan pemasaran antara lain dengan: • Pengelolaan SDM yang handal, muda, dan kreatif; • Optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran,

pemahaman tugas dan jabatan SDM perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas; • Mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga

dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan standar kualitas tinggi; dan

• Mengembangkan infrastruktur untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan dalam bidang pengarsipan. Komitmen Kepada Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh entitas anak Perseroan dan terus ditingkatkan dalam upaya menjadi pilihan bagi pelanggan. Hal ini mendorong anak-anak perusahaan Perseroan secara terus menerus melakukan peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan pelanggan.

URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN

Pada tahun 2013, Perseroan membagikan dividen final untuk tahun buku 2012 sejumlah Rp 10.065 juta (Rp 1 per saham), sesuai dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 April 2013. Pada tahun 2012, Perseroan membagikan dividen final untuk tahun buku 2011 sejumlah Rp 7.727 juta (Rp 1 per saham), sesuai dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 April 2012. Dalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum ditentukan peruntukannya, maka manajemen akan melakukan perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja, investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi dividen bagi pemegang saham akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PELAKSANAAN WARAN SERI II

Bersasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas V Perseroan, perolehan dana hasil pelaksanaan Waran Seri II seluruhnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan.

Tinjauan Keuangan

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Pelaksanaan Waran Seri II (Dalam Rp)

No. Jenis Efek PenerbitanTanggal

Total Efek yang Diterbitkan

Efek yang Telah Dikonversi

Jumlah Efek yang Tidak Dikonversikan Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus

Sisa Dana Hasil Konversi Jumlah Nilai (Rp) 1 2 3 4 5 6 1 Waran Seri II 14 April 2010 2.345.487.020 2.337.204.493 584.301.123.250 8.282.527 seluruhnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan 115.040.982.358 469.260.140.892 Total 2.345.487.020 2.337.204.493 584.301.123.250 8.282.527 - 115.040.982.358 469.260.140.892 Catatan

Sisa dana hasil konversi saham disimpan dalam bentuk deposito:

a. Deposito pada Bank Windu Kentjana dan BPR Akasia dengan tingkat bunga deposito berkisar antara 8% - 9,85% untuk jangka waktu 1 bulan b. Rekening giro - Rp dengan tingkat bunga 4% - 4,75%

c. Rekening giro - US$ dengan tingkat bunga 0,75% - 3,3%

• Pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menandatangani Underwriting Agreement, dengan PT Matahari Department Store Tbk. (“MDS”), Asia Color Company Ltd, dan para penjamin (underwriters) dimana Perseroan menerima bantuan dari MDS dalam rangka keikutsertaan Perseroan dalam pelaksanaan private placement untuk penjualan sebagian saham MDS yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan telah mengumumkan transaksi afiliasi ini melalui Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham tertanggal 27 Maret 2013.

• Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd., entitas anak, menerbitkan obligasi (Senior Notes) dengan nilai nominal sebesar US$ 200 juta dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura. Bersamaan dengan transaksi penerbitan Obligasi tersebut, juga dilakukan transaksi pengambilan saham oleh Pacific Emerald dalam Pacific Sapphire berdasarkan Class A Preference Shares Subscription Agreement dan pemberian pinjaman dari Pacific Emerald kepada Pacific Sapphire dan pemberian pinjaman dari Pacific Sapphire kepada Perseroan dalam kerangka penggunaan dana hasil penerbitan Obligasi. Transaksi pengambilan saham dan pemberian pinjaman merupakan transaksi afiliasi yang hanya wajib dilaporkan kepada OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 dan telah dilaporkan Perseroan kepada OJK.

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL

Pada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian Reorganisasi dengan Meadow Asia Company Limited dan Asia Color Company Limited berkaitan dengan reorganisasi kepemilikan saham PT Matahari Department Store (“MDS”) yang dimiliki oleh entitas anak Perseroan menjadi dimiliki langsung oleh Perseroan. Kemudian pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menjual 129.032.000 saham MDS dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 1.399.997 juta, dan mencatat keuntungan penjualan investasi sebesar Rp 1.243.210 juta. Pada tanggal 25 Juli 2013, Perseroan menerbitkan obligasi senior dengan nilai sebesar US$ 200 juta yang dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018. Dana hasil penerbitan obligasi ini terutama dipergunakan untuk melunasi utang bank Perseroan kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN

KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (AFILIASI)

Pada tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Transaksi afiliasi yang dilaporkan Perseroan baik melalui Keterbukaan Informasi di surat kabar maupun surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang tahun 2013:

Laporan Tahunan2013 • PT Multipolar Tbk.

Tata Kelola Perusahaan Data Perusahaan Laporan Keuangan

43 • Pada tanggal 5 Desember 2013, PT Multipolar Multimedia

Prima, entitas anak Perseroan, melakukan pengambilalihan saham PT Tecnoves International sebanyak 57.800 lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.145 juta. Perseroan telah melaporkan transaksi afiliasi ini kepada OJK, melalui surat Perseroan tertanggal 6 Desember 2013, dengan nomor surat CSS.206-2013.

• Pada tanggal 9 Desember 2013, PT Multipolar Tbk. melakukan penjualan 8 unit ruko kepada PT Multipolar Technology Tbk. dengan nilai transaksi sebesar Rp 21.350 juta. Perseroan telah mengumumkan transaksi afiliasi ini melalui Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham tertanggal 11 Desember 2013.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN BARU YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Dalam tahun 2013, tidak terdapat peraturan perundang-undangan atau ketentuan yang memberi dampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang berlaku untuk Perseroan di 2013.

Penerapan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Penyesuaian atas PSAK dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan adalah sebagai berikut: • PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas

Sepengendali

• Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010): Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober 2012) • PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi -

Reorganisasi

Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perseroan adalah PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Sesuai dengan PSAK ini, Perseroan telah mereklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi pada tanggal penerapan PSAK ini ke akun tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan.

PSAK yang telah diterbitkan tapi belum efektif Beberapa interpretasi standar baru berikut ini akan berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan:

• ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan • ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan

Instrumen Ekuitas

Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: • PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” • PSAK 66 “Pengaturan bersama” • PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” • PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” • PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” • PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” • PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” • PSAK 24 (Revisi 2013) “Irnbalan kerja”

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, Perseroan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.