• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persiapan Katekese dengan Menggunakan Musik Pop

BAB IV KATEKESE KAUM MUDA DENGAN MENGGUNAKAN

D. Persiapan Katekese Kaum Muda Dengan Menggunakan

2. Persiapan Katekese dengan Menggunakan Musik Pop

Tema : Aku dan sahabat

Tujuan :Mengajak kaum muda untuk mengingat kembali dan merefleksikan hubungan yang telah terjalin dengan sahabatnya selama ini

Peserta : Siswa katolik kelas XI dan XII Jumlah Peserta : 21 orang

Temapat : SMA Santo Yosef Lahat Metode : Sharing dan tanya jawab Sarana : Lagu Aksi Kucing Sumber : Amsal 18: 19-24 Pemikiran dasar :

Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial kaum muda tentu saja tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Untuk itu mereka selalu berinteraksi dengan orang lain. Sebagai seorang siswa di sekolah tentu saja mereka memiliki banyak sekali relasi seperti dengan guru, teman, maupun sahabat. Masih banyak relasi yang dapat terjalin di lingkungann sekolah ini. Bagi kaum muda mencari seorang teman lebih mudah dari pada mencari seorang sahabat. Seorang sahabat adalah sosok yang bisa saling mengerti satu sama lain, dan selalu ada saat duka maupun bahagia. Dalam menjalin hubungan persahabatan banyak sekali rintangan yang dihadapi. Saling curiga, salah paham, kecewa sering dialami dalam menjalin persahabatan. Tak jarang hubungan yang sudah terjalin lama rusak begitu saja akibat salah paham atau karena keegoisan masing- masing. Sahabat sejati adalah orang yang mengetahui segala sesuatu tentang kita dan mengasihi kita seutuhnya.

Seorang anak muda menyebut sahabat semacam itu sebagai seseorang yang selalu setia bersamanya setelah ia menjadi teman baiknya.

Lagu Aksi Kucing ini menggambarkan seseorang yang sukanya malu-malu kucing. Di hadapan orang lain dia malu-malu tetapi di belakangnya ia mengumpat. Hal seperti inilah yang terkadang membuat jalinan persahabatan menjadi rusak. Seperti yang juga diungkapkan dalam Amsal 18: 24 “ada teman yang mendatangkan kecelakaan tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada saudara”. Kita sebagai sahabat apakah ingin mencelakai sahabat sendiri atau mau sungguh-sungguh menjadi sahabat yang baik. Lagu ini membantu kaum muda untuk mengungkapkan pengalamannya dalam menjalin persahabatan.

Melalui pertemuan katekese ini diharapkan siswa Katolik SMA Santo Yosef dapat mengingat kembali dan merefleksikan kembali hubungan yang telah terjalin dengan sahabatnya. Dengan mengingat dan merefleksikan kembali hubungan yang terjalin dengan sahabatnya diharapkan nantinya mereka dapat semakin memeprbaiki dan mempererat hubungan yang sudah terjalin.

Pengembangan langkah [1] Pembuka

Pertemuam dibuka dengan menyanyikan lagu “Untuk Sahabat”.

Sebelum memulai kegiatan katekese ini maka baiklah kita berdoa terlebih dahulu:

Allah Bapa yang maha baik terima kaih karena kami dapat berkumpul di sini merenungkan dan merefleksikan sabdaMu. Bimbinglah kami agar dalam proses pertemuan ini dapat berjalan dengan lancar sehimgga kami dapat merasakan kasihMu yang begitu besar. Doa ini kami haturkan kepadaMU dengan perantaraaan Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.

[2] Menggali dan mengolah pengalaman peserta Peserta diajak mendengarkan lagu “ Aksi Kucing”

Aksi Kucing

Apa guna bung malu malu kucing

Meong meong di belakang suaranya nyaring Jangan suka bung diam diam kucing

Sudah menerkam sebelumnya berunding Aksi kucing membikin perselisihan Salah salah dari kawan jadi lawan Salah faham bung karena aksi kucing Urusan kecil bisa jadi meruncing Apa guna malu malu kucing

Meong meong di belakang suaranya nyaring Jangan suka diam diam kucing

Sudah menerkam sebelumnya berunding Aksi kucing membikin perselisihan Salah salah dari kawan jadi lawan Salah faham karena aksi kucing Urusan kecil bisa jadi meruncing

(dipopulerkan oleh white shoes and the couple company)

Setelah mendengarkan lagu “Aksi Kucing” peserta diajak untuk mendalami lagu tersebut dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:

Apa yang ingin diungkapkan oleh pencipta lagu tersebut? Siapa yang dimaksud kucing dalam lagu tersebut?

Apakah teman-teman pernah melakukan seperti yang dilakukan kucing dalam lagu tersebut?

Bagaimana cara teman-teman mengatasi perselisihan yang terjadi dengan sahabat?

Peserta diajak untuk membaca teks Kitab Suci Amsal 18:19- 24. Peserta dan pembina membaca teks Kitab Suci tersebut bersama-sama. Setelah mereka membaca peserta diajak untuk mendalami teks tersebut dengan bantuan pertanyaan:

Setelah membaca teks tersebut, ayat mana yang sungguh mengesan bagi teman- teman?

Bagaimana persahabatan yang digambarkan dalam teks Kitab Suci tersebut?

Makna apa yang dapat kita petik dari teks Kitab Suci tersebut? [4] Mengusahakan sikap dan kesadaran iman yang baru

Ada gula, ada semut. Peribahasa ini tampak begitu nyata dalam kehidupan orang-orang yang ditinggalkan teman-temannya pada saat mengalami kegagalan. Kenyataan membuktikan bahwa lebih mudah mendapatkan teman pada saat segala sesuatunya berjalan dengan baik, sukses, dan gemilang. Tetapi di saat-saat yang sulit, dalam kebangkrutan, kegagalan dan penderitaan, mereka berpaling pergi. Teman sejati adalah mereka yang tidak meninggalkan temannya sekalipun dalam duka dan keadaan yang sulit.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan- dikecewakan, didengar- diabaikan, dibantu-ditolak,

namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.

[5] Merencanakan aksi Baru

Setelah kita bersama-sama merenungkan dan merefleksikan hubungan yang telah terjalin dengan sahabat, marilah kita membuat niat untuk mejalin persahabatan yang lebih baik:

Masing-masing peserta menyimbolkan arti sahabat dengan satu kata! Apa yang akan kita lakukan agar mampu menjadi seorang sahabat yang

baik dan setia? [6] Penutup

Pembimbing mengajak peserta untuk mengungkapkan doa-doa syukur dan permohonan kemudian doa- doa tersebut disatukan dengan doa Bapa Kami.

Setelah itu pembimbing mengajak peserta untuk menutup pendalaman iman dengan doa penutup:

Ya Bapa kami bersyukur atas sahabat yang telah kau berikan kepada kami. Bantulah kami agar kami dapat saliang membantu dalam suka maupaun duka. Jauhkanlah kami dari segala perselisihan yang dapat menghancurkan tal.i persahabatan yang telah kami bina. Doa ini kami haturkan kepdadaMu dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.

Setelah doa penutup peserta diajak kembali menyanyikan lagu “Ceria” bersama- sama.

b. Persiapan 2

Tema : Alam dan cinta

Tujuan : Mengajak kaum muda untuk mencintai dengan cara mensyukuri dan melindungi alam yang diberikan sang Pencipta kepada manusia.

Peserta : Siswa Katolik kelas XI dan XII Jumlah Peserta : 21 orang

Tempat : SMA Santo Yosef Lahat Metode : Sharing dan tanya jawab Sarana : Lgu “Hening”

Sumber : Kejadian 1: 1-26 Pemikiran dasar :

Dalam hidup, kaum muda memiliki jiwa yang bebas, tentu tidak bisa dipisahkan dengan alam. Alam yang bebas memiliki keindahan yang begitu mempesona sehingga dapat dinikmati oleh kaum muda dalam mengembangkan diri. Banyak kegiatan yang mereka lakukan untuk dapat menikmati keindahan alam tersebut misalnya dengan rekreasi, mendaki gunung atau petualangan lain

yang menantang. Semua yang mereka lakukan ini merupakan bentuk cintanya terhadap alam untuk mencapai kepuasan batin dan kebahagiaannya.

Sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna, kaum muda memiliki tugas untuk memelihara alam yang indah. Seperti keindahan lingkungan yang ada di sekolah juga harus dipelihara dengan baik agar mendukung proses belajar mengajar dan indah dipandang. Keadaan alam yang indah ini hendaknya dapat dinikmati sebagai anugerah Tuhan yang dapat membahagiakan manusia. Dengan menikmati keindahan tersebut kaum muda lebih menyadari karya Tuhan yang begitu indah sehingga dapat memelihara dan mensyukuri karya Tuhan yang istimewa tersebut.

Lagu Hening yang dinyanyikan oleh almarhum Chrisye ini menggambarkan bagaimana seseorang kagum dan syukur akan keindahan alam yang diciptakan oleh Tuhan. Lagu ini membantu kaum muda untuk menemukan pengalamannya dengan alam sekitar. Kitab Kejadian 1:1-26 mengingatkan kita akan karya penciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan yang paling sempurna manusia diberi kuasa untuk menjaga dan melestarikan seluruh ciptaan-Nya. Untuk itu kaum muda sebagai generasi penerus harus mampu menjaga dan melestarikan alam.

Melalui pertemuan katekese ini kaum muda diharapkan sebagai generasi penerus bisa mensyukuri, menjaga dan melestarikan akan keindahan alam sebagai buah cinta Allah kepada manusia. Keindahan yang dinikmati kaum muda dalam kehidupan sehari-hari adalah buah cinta Allah kepada umat-Nya. Oleh karena itu sebagai wujud terima kasih kepada sang Pencipta hendaknya kaum muda menjaga dan memelihara agar dapat dinikmati oleh semua manusia.

[1] Pembuka

Teman- teman kaum muda yang terkasih dalam Kristus, kita patut bersyukur karena pada hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk melaksanakan pendalaman iman. Untuk itu sebelum kita mulai marilah kita berdoa:

“Allah Bapa di surga trima kasih karena kami bisa berkumpul di sini untuk melaksanakan pendalaman iman. Bimbinglah kami agar dalam proses pertemuan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga iman kami semkain diteguhkan. Doa ini kami haturkan kepadamu dengan perantaan Tuhan kami Yesus Kristus. Amin”.

[2] Menggali dan mengolah pengalaman peserta

Peserta diajak untuk mendengarkan dan menyimak teks lagu ”Hening”:

HENING

Kala malam tiada berbintang Tampak redup wajah rembulan Hening sunyi sangat mencekam Desir angin pun tanpa suara Kutermenung menatap alam Kepasrahan semakin dalam Jagat raya dan seisinya Lukisan segala kuasa Kehidupan di alam semesta Mengagumkan dan luar biasa Semakin kurasa keagungan ini Karya ciptamu Tuhan

Embun pagi dan rerumputan Hijau daun dan warna bunga

Kicau burung yang hinggap di dahan Matahari bersinar terang

Dan semua ini semakin kurasa

Sebagai nikmat yang telah kauberikan Takkan kulangkahkan kakiku lagi Tanpa bimbinganmu Tuhan

Kala malam tiada berbintang Kutermenung menatap alam Hening sunyi sangat mencekam Kepasrahan semakin dalam Embun pagi dan rerumputan Matahari bersinar terang

Kicau burung yang hinggap di dahan Lukisan segala kuasa

(lagu dipopulerkan oleh Chrisye)

Setelah mendengarkan lagu “Hening” peserta diajak untuk mendalami lagu tersebut dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:

Kata-kata mana yang mengesan bagi anda dari lagu “hening” tersebut? Lagu tersebut menggambarkan suasana alam yang bagaimana?

Apa yang ingin diungkapkan oleh pencipta lagu tersebut?

Bagaimana cara teman-teman mensyukuri atas indahnya alam kita? Ceritakan pengalamanmu!

[3] Mendialogkan makna pengalaman dengan terang Kitab Suci

Peserta diajak untuk membaca dan mendalami teks dari Kej 1:1-26. Peserta dan pembina membaca teks Kitab Suci tersebut bersama-sama. Setelah mereka membaca peserta diajak untuk mendalami teks tersebut dengan bantuan pertanyaan:

Ayat mana yang sungguh mengesan bagi anda dari teks Kitab Suci tersebut?

Ayat berapakah dari teks Kitab Suci tersebut yang berhubungan dengan alam? Berikan alasanmu!

Menurut teks untuk apa Allah menciptakan alam semesta ini?

Apakah tugas manusia terhadap alam semesta yang telah diciptakan Sang pencipta?

[4] Mengusahakan sikap dan kesadaran iman yang baru

Dalam pembicaraan tadi kita telah menemukan sikap-sikap yang perlu kita lakukan untuk melestarikan alam yang telah dianugerahkan sang pencipta kepada kita. Seperti lagu yang kita dengar tadi, lagu tersebut mengisahkan kekaguman seseorang akan keindahan alam yang diberikan oleh sang pencipta. Keindahan alam tersebut merupakan suatu anugerah yang perlu disyukuri. Kita sebagai kaum muda yang menyukai tantangan, sering pergi mendaki Gunung untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Terkadang untuk meninggalkan kenang-kenangan kita menuliskan nama kita di sebuah pohon atau batu yang ada di sana. Di halaman sekolah kita juga sering secara sadar atau tidak sadar membuang sampah sembarangan. Hal ini sangat merugikan kita sendiri dan orang lain, karena lingkungan dan alam kita menjadi tercemar dan tidak indah lagi.

Kisah penciptaan Kitab Kejadian 1:1-26 ingin menjelaskan bahwa Allah menyerahkan segala ciptaannya itu kepada manusia digunakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Ayat 1 hingga 25 menjelaskan bagaimana proses Allah dalam menciptakan bumi dan seisinya. Allah menciptakan semua itu baik adanya dari tumbuh-tumbuhan sampai binatang di udara maupun di darat. Akhir-akhir ini sering terjadi bencana alam. Hal ini merupakan teguran alam kepada manusia. Kita sebagai manusia harus peka terhadap alam sekitar kita, karena kita dan alam semesta ini merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu sebagai kaum muda kita memiliki tanggung jawab untuk selalu menjaga kelestarian dan keindahan lingkungan di sekolah maupun dimana saja dengan cara merawat dan menjaga kelestariannya.

Setelah kita menyadari bahwa pentingnya melestarikan alam, karena alam adalah sahabat kita marilah kita membuat niat untuk menjaga kelestarian alam tersebut:

Masing-masing peserta memilih simbol diri dari alam!

Bagainmana cara kita dalam menjalankan tugas dari Allah untuk menggunakan alam yang diberikan-Nya ke pada kita?

Apa yang dapat kita lakukan bersama untuk dapat melestarikan alam? [6] Penutup:

Pembimbing mengajak peserta untuk mengungkapkan doa-doa syukur dan permohonan kemudian doa-doa tersebut disatukan dengan doa Bapa Kami. Setelah itu pembimbing mengajak peserta untuk menutup pendalaman iman dengan doa penutup:

“Alah Bapa kami bersyukur atas penyertaanmu dari awal hingga akhir pertemuan ini. Kami bersyukur atas apa yang telah Kau berikan kepada kami. Kami sadar bahwa melestarikan alam itu sungguh amatlah penting bagi kehidupan kami sekarang dan yang akan datang. Untuk itu bimbinglah kami agar kami selalu menjaga dan melesterikan segala ciptaan-Mu. Amin”.

Setelah doa penutup peserta diajak kembali menyanyikan lagu “hening” bersama-sama.

c. Persiapan 3

Tema : Cinta yang sejati

Tujuan : Peserta memahami dan memiliki cinta yang sejati sebagaimana Kristus mengasihi manusia

Tempat : SMA Santo Yosef Lahat Metode : Sharing dan tanya jawab

Sarana : Lagu Tak Pernah Setengah Hati Sumber : Yohanes 15: 9-17

Pemikiran dasar :

“Aku cinta padamu, I love you”, adalah ungkapan-ungkapan yang sangat lekat dengan kaum muda. Ada ribuan nyanyian yang sudah tercipta untuk mau mengungkapkan cinta. Namun apa dan bagaimana cinta sejati itu?

Pemuda pemudi yang saling mencinta, maka itu mereka mau saling memiliki. Tak jarang yang satu mengekang orang yang dicintainya dan sebaliknya. Mereka terkadang masih beranggapan bahwa “karena kamu masih mencintai saya dan saya mencintai kamu maka kamu harus menuruti saya”. Apakah ini yang dinamakan cinta sejati?

Cinta itu suatu misteri, suatu rahasia yang tak pernah bisa terkuak. Itu Oleh karena itu banyak sekali ungkapan- ungkapan yang tak akan sama dengan cinta itu sendiri. Ungkapan-ungkapan itu seperti cinta buta, cinta gila, cinta monyet, putus cinta, cinta kelabu, cinta palsu, cinta abadi cinta sejati dan masih banyak lagi ungkapan- ungkapan cinta yang lain. Maka tak heran bila Titiek Puspa dalam lagunya mengatakan cinta itu berjuta rasanya, berjuta indahnya karena tak mungkin untuk digambarkan.

Dalam Kitab Suci Yohanes 15:9-17 cukup jelas kata-kata yang diucapkan Yesus, bahwa pusat dari cinta adalah orang lain, bukan dirinya. Yesus yang mahacinta tersebut hidup demi yang dicintai-Nya. Cinta sejati yang diungkapkan nampak dalam kisah segsara dan wafat Yesus. Ia rela mengorbankan diri-Nya untuk orang- orang yang di kasihi-Nya. Segalanya diserahkan: kehormatan, nama

baik, kuasa, kehebatan, kekuatan, kelebihan bahkan nyawa-Nya semuanya itu diserahkan untuk orang-orang yang dikasihi-Nya. Yesus ingin mengajarkan kepada kita bahwa mencintai itu harus dengan sepenuh hati, kita harus mau memberikan apa yang terbaik bagi orang-orang yang kita cintai.

Melalui pertemuan katekese ini siswa katolik SMA Santo Yosef diharapkan dapat memberikan dan memiliki cinta sejati sebagaimana Kristus mengasihi manusia. Cinta sejati di sini adalah mencintai dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan balasan ataupun imbalan. Dengan melihat orang lain bahagia kita juga akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidup kita.

Pengembangan langkah: [1] Pembuka

Pertemuan dibuka dengan menyanyikan lagu Karena Aku Kau Cinta. Sebelum memulai kegiatan katekese ini maka baiklah kita berdoa terlebih dahulu:

“Allah yang penuh kasih, trima kasih karena kami telah Kau kumpulkan di sini untuk mencoba memaknai arti cinta kasihMu. Bukalah hati kami dan gerakkanlah kami dengan Roh-Mu sehingga kami memiliki kasihMu yang sejati agar kami bisa mencintai dengan sungguh bagaikan kasihMu yang hingga rela mengorbankan segala-galanya bagi kami yang Engkau kasihi. Demi Kristus pengantara kami. Amin”.

[2] Menggali dan mengolah pengalaman peserta

Peserta diajak mendengarkan lagu Tak Pernah Setengah Hati

TAK PERNAH SETENGAH MATI

Tak pernah setengah hati

Ku mencintaimu ku memiliki dirimu Setulus-tulusnya jiwa

Ku serahkan semua hanya untukmu Tak pernah aku niati untuk melukaimu Atau meninggalkan dirimu

Sesal ku selalu bila tak sengaja Aku buat kau menangis

Reff

Memiliki mencintai dirimu kasihku

Tak akan pernah membuat diriku menyesal Sungguh matiku

Hidupku 'kan selalu membutuhkan kamu ( Lagu dipopulerkan oleh Tompi).

Setelah mendengarkan lagu Tak Pernah Setengah Hati peserta diajak untuk mendalami lagu tersebut dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:

Lagu ini pernah ngetop beberapa waktu lalu. Kiranya cinta macam apa yang muncul dalam imajinasi anda setelah mendengar lagu tersebut? Anda tentu pernah mengalami jatuh cinta. Bagaimana pengalaman anda

ketika jatuh cinta?

Banyak sekali ungkapan tentang cinta, dan banyak sekali lagu yang menggambarkan cinta. Menurut anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan cinta? Bagaimana menurut pengalaman anda?

[3] Mendialogkan makna pengalaman dengan terang Kitab Suci

Peserta diajak untuk membaca teks Kitab Suci Yoh 15:9-17. Peserta dan pembina membaca teks Kitab Suci tersebut bersama-sama. Setelah mereka membaca peserta diajak untuk mendalami teks tersebut dengan bantuan pertanyaan:

Setelah membaca teks tersebut, ayat mana yang sungguh mengesan bagi anda?

Apa yang dihasilkan bila seseorang melaksanakan kasih seperti perintah Yesus?

Bagaimana kita mengembangkan kasih atau cinta yang biasa kita alami agar bisa sampai pada cinta yang dimaksudkan oleh Yesus?

[4] Mengusahakan sikap dan kesadaran iman yang baru

Dari lagu tadi kita sungguh mendapat pelajaran berharga bahwa mencintai itu harus dengan sepenuh hati dan tidak ada kata menyesal untuk berani mencintai seseorang. Bila kita mencintai seseorang berikanlah apa yang terbaik dan berusahalah membahagiakannya karna itulah cinta. Cinta kita kepada Allah, orang tua maupun sesama harus dengan penuh kasih karena kasih inilah yang membuat kita mampu untuk mencintai dengan sepenuh hati.

Di dalam bacaan tadi juga sudah jukup jelas bagaimana Yesus menggambarkan kasih yang sesungguhnya. Karena cinta Yesus yang sungguh besar ia rela berkorban bagi kita. Dalam ayat 13 dikatakan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar, dari pada kasih seorang yang merelakan nyawaNya bagi yang dicintainya. Sebagai kaum muda kita harus berani meneladan sikap Yesus yang begitu besar mengasihi kita. Tentu saja kita tidak perlu mati seperti Yesus untuk mewujudkan sikap tersebut kita cukup memberikan diri seutuhnya kepada orang yang kita cintai. Dalam ayat 12 Yesus meminta kita untuk saling mengasihi satu sama lain, karena dengan kasihlah hidup kita akan menjadi lebih indah.

[5] Merencanakan aksi baru

Setelah kita menyadari bahwa begitu besar cinta Tuhan kepada kita, maka marilah kita membuat niat untuk memiliki cinta sejati seperti yang diberikan Kristus kepada kita:

Apa yang akan kita lakukan untuk mewujudkan kasih kepada sesama sebagai mana Yesus mengasihi kita?

[6] Penutup

Pembimbing mengajak peserta untuk mengungkpkan doa-doa syukur dan permohonan kemudian doa-doa tersebut disatukan dengan doa Bapa Kami. Setelah itu pembimbing mengajak peserta untuk meutup pendalaman iman dengan doa penutup:

Bapa yang maha kasih Kasih Mu yang abadi tak pernah luntur, walau kami menentang, berkhianat bahkan sampai melukai hatiMu Engkau tetap mengasihi kami. Trima kasih atas cinta kasihMu yang begitu besar kepada kami, kami mohon bimbinglah kami agar kami mampu mengasihi sesama

Dokumen terkait