• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Di Kantor Dinas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Di Kantor Dinas

Untuk mengurus kelancaran pelayanan pajak kendaraan bermotor bahwa ada empat hal yang mempengaruhi kelacaran pengurusan dan harus di diperhatikan oleh wajib pajak dalam pengurusan BBN-KB. Keterangan rinci mengenai keempat hal tersebut, berdasar hasil observasi yang dilakukan selama penelitian di kantor Dispenda Kota Makassar adalah sebagai berikut:

1. Identitas dan surat kuasa

a) Untuk Perorangan: Tanda Jati Diri yang sah + 1 lembar fotocopy.

b) Untuk Badan Hukum : Salinan Akte Pendirian + 1 lembar foto copy, keterangan domisili, Surat Kuasa Bermaterai cukup dengan ditandatanganioleh Pimpinan serta dibubuhi cap Badan Hukum yang bersangkutan.

c) Untuk Instansi Pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD):

SuratTugas/Surat Kuasa bermaterai cukup dan ditanda-tangani oleh Pimpinanserta dibubuhi cap Instansi yang bersangkutan.

Jika wajib pajak telah memenuhi dan melengkapi persyaratan diatas maka pelayanan pengurusan pajak kendaraan akan berjalan dengan baik, namun jika tidak maka wajib pajak harus melengkapinya terlebih dahulu barulah kemudian kembali menghadap kepada petugas pelayanan pajak kendaraan,

Tidak lengkapnya pemenuhan persyaratan diatas membuat proses pelayanan tidak dapat dilanjutkan karena untuk mendapatkan pelayanan bagi

wajib pajak haruslah juga mematuhi aturan yang ada. Senada dengan pernyataan seorang petugas yang mengatakan bahwa:

“…bagaimana caranya wajib pajak akan mendapatkan pelayanan pajak jika persyaratannya tidak lengkap. Kami selaku petugas tidak mungkin serta-merta memberikan pelayanan jika identitas wajib pajak tidak ada, kami ini institusi hokum jadi segala sesuatunya haruslah jelas”

(Wawancara dengan Informan JF, 5 Januari 2014) 2. STNK BPKB asli

Kelengkapan persuratan serta membawa STNK BPKB asli merupakan persyaratan dalamp pengambilan formulir pendaftaran. Dimana jika akan mengambil formulir pendaftaran maka wajib pajak haruslah menunjukkan STNK Asli, KTP Asli, BPKB asli, dan Kwitansi jual-beli yang sah. Jika kelengkapan yang merupakan persyaratan tersebut tidak terpenuhi maka wajib pajak tidak akan mendapatkan pelayanan dari petugas.

Senada dengan pernyataan seorang petugas yang mengatakan bahwa:

“…sudah menjadi prosedur yang harus dilalui untuk mendapatkan formulir pendaftaran pembayaran pajak haruslah membawa dokumen yang asli, karena dengan adanya dokumen yang asli hal tersebut merupakan jaminan jika kendaraan yang dilaporkan bukan dari hasil curian” (Wawancara dengan Informan YP, 5 Januari 2014)

3. Bukti PKB sebelumnya

Persyaratan pembayaran maupun penggantian pajak kendaraan diwajibkan bagi wajib pajak agar membawa bukti PKB sebelumnya agar dapat dijadikan acuan dan agar petugas mudah mengidentifikasi kendaraan dan mudah menemukan data kendaran. Senada dengan pernyataan seorang petugas yang mengatakan bahwa:

“…jika wajib pajak melengkapi semua syarat-syaratnya pasti semuanya beres dan selesai tepat waktu”. (Wawancara dengan Informan AB, 5 Januari 2014)

4. Pemeriksaan fisik kendaraan

Cek Fisik Kendaraan yaitu Pengecekan terhadap kondisi fisik kendaraan yang meliputi: Merk/Type, Jenis/Model, Tahun Pembuatan, Tahun Perakitan, Isi Silinder, Warna, dan Nomor Rangka. Syarat dalam cek fisik kendaraan yaitu wajib pajak harus menunjukkan STNK dan BPKB Asli. Cek fisik kendaraan ini dilakukan oleh petugas SAMSAT dari Kepolisian. Seperti informasi dari seorang petugas pengecekan kendaraan mengatakan bahwa:

“…yang menjadi kedala pada saat pemeriksanaan fisik kendaraan jika kendaraan itu tidak lengka persuratannya, apalagi jika wajib pajak sudah memodifikasi kendaraan terkadang membuat kami harus menegur dan membuka data lama menyesuaikan dengan data yang baru”. (Wawancara dengan Informan RI, 5 Januari 2014)

60 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelayanan wajib pajak kendaraan bermotor di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pelayanan wajib pajak di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dianggap oleh wajib pajak cukup baik. Hal tersebut diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa orang wajib pajak meskipun tidak selamanya pelayanan yang diberikan akan selalu baik dimata para wajib pajak, tetapi juga kadang terjadi suatu hambatan-hambatan yang terjadi yang mengakibatkan pelayanan yang diberikan kurang maksimal.

2. Hal-hal mempengaruhi pelayanan meliputi identitas dan surat kuasa, STNK BPKB asli, Bukti PKB sebelumnya, dan pemeriksaan fisik kendaraan

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang bertujuan untuk dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam pelayanan BBN-KB di kantor Dispenda sebagai berikut:

1. Sebaiknya dikantor SAMSAT dipasang papan pengumuman 2 sampai 3 papan mengenai persyaratan dan kelengkapan dokumen yang harus dibawa para wajib pajak untuk melakukan pengurusan BBN-KB maupun pajak-pajak yang lainnya.

2. Sebaiknya para petugas kepolisian yang telah ditugaskan di kantor SAMSAT tidak diberi beban tugas lain diluar Samsat agar dapat berkonsentrasi terhadappelayanan di Samsat.

3. Sebaiknya diadakan pengecekan secara rutin terhadap alat-alat penunjangsarana pelayanan, terutama ala-alat elektronik seperti microfon dan alatpemanggilan nomor urut digital untuk meminimalisir terjadinya kerusakanalat agar tidak mengganggu proses pelayanan.

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Syani. 1994. Sosiologi Skematika Teori dan Terapan., Bumi Aksara, Jakarta.

Artikel Panduan Penyususnan Citizen Charter & Good Practices Seri Manajemen Pelayanan Publik

Astrid S. Susanto. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial., Bima Cipta, Bandung.

Atik Winaisih & Ratminto, 2006.Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Budiardjo Miriam, 2000, Menggapai Kedaulatan untuk Rakyat, Mizan, Bandung Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. PSKK

UGM.Yogyakarta.

Huntington. S. P, Nelson. 1984. Partisipasi Politik Di Negara Berkembang., PT.

Sangkala Pulsar, Jakarta.

Kansil, C. S. T. 1984. Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Bina Aksara: Jakarta.

Keban, T. Yeremias, 1994. Pengantar Administrasi Publik, MAP, UGM : Yogyakarta.

Kurniawan, Agung, 2005. Transformasi Pelayanan Publik, Pembaruan : Yogyakarta.

Labolo, Muhadam, 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

LAN, 2003.Penyusunan Standar Pelayanan Publik, Jakarta. LAN.

Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik, 2006, JICA UGM, Yogyakarta.

Moenir H.A.S, 1997. Manajemen Pelayanan Umum, Bumi Aksara : Jakarta.

Saefullah, A. Djaja, 1990, Konsep Dan Metode Pelayanan Umum. Mandiri, Bandung

Sedarmayanti, Hj. 2004.Good Governance (Kepemerintahan yang Baik). CV.

Mandar Maju. Bandung.

Sinambela, Poltak Lijan, dkk, 2006. Reformasi Pelayanan Publik, Bumi Aksara : Jakarta.

Soekanto, Soejono, 1995. Penilaian Organisasi Pelayanan Publik, Pustaka Pelajar : Yogyakarta

---,. 2005. Sosiologi Suatu Pemgantar., PT. Raja Grafindo, Jakarta Sudarsono, 1998, Manajemen Pelayanan Publik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sukmaningsih, 1997, Manajemen Pelayanan, PT. Gramedia, Jakarta

UU No 12 Tahun 2008, Otonomi Daerah Perubahan Kedua UU No 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.

Dokumen terkait