• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PARA PIHAK TERHADAP

F. Pertanggungjawaban Pihak Penjual Terhadap Cacad-cacad

Keadaan yang cacad tersembunyi adalah suatu keadaan barang yang mengakibatkan barang itu tidak dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan atau yang mengurangi daya pemakaian itu sedemikian rupa, sehingga jika si pembeli semua tahu keadaan itu, ia tidak akan membeli barang itu atau membelinya dengan harga yang kurang dari harga yang telah dimufakati bersama.254

253

J. Satrio, Wanprestasi Menurut KUHPerdata, Doktrin dan Yurisprudensi, (Bandung : Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2012), hlm. 6-7.

254

Di dalam peristiwa hukum konkritnya, keadaan yang dimaksudkan dalam pengertian tersebut di atas pada umumnya adalah suatu keadaan pada bahan bakar minyak yang telah tercampur air sebagai akibat dari proses pemuatan dan pengapalan, dan untuk menghindari keadaan yang demikian tersebut, pihak penjual pada umumnya akan melakukan “test kadar air” dengan menggunakanpasta stick pada saat bahan bakar minyak selesai dimuat ke atas kapal pengangkut maupun pada saat barang akan diserah terimakan kepada pembeli. Biasanya jika memang terdapat campuran air pada muatan tersebut, pihak penjual akan melakukan pengurasan air hingga seluruhnya terkuras habis dari dalam kompartemen kapal pengangkut. Sehingga saat bahan bakar minyak diserahterimakan kepada pihak pembeli, dapat dipastikan bahwa kualitas minyak solar tersebut adalah sesuai dengan standard yang ditetapkan.255

Selain karena kontaminasi air ketika proses pengiriman barang, dapat pula terjadi cacad-cacad tersembunyi tersebut muncul karena memang kualitas bahan bakar minyak tersebut tidak memenuhi standard yang ditetapkan (kandungan airnya terlampau tinggi). Karena bentuk dan sifat bahan bakar minyak yang bersifat cair yang secara natural sulit untuk dipastikan mengenai spesifikasi dan kualitasnya, maka telah menjadi kebiasaan ketika proses serah terima akan dilakukan pembeli akan melakukan uji sample terhadap bahan bakar minyak tersebut. Jika ternyata hasilnya

255 Hasil wawancara dengan Imaldi, Direktur Utama PT. Prayasa Indomitra Sarana, pada

menyatakan bahan bakar minyak tidak sesuai dengan standard yang ditetapkan maka bahan bakar minyak tersebut akan ditolak oleh pihak pembeli.256

Namun adakalanya, pihak pembeli tidak meminta dilakukan uji sample terhadap bahan bakar minyak yang akan diserahterimakan tersebut, dan terhadap proses serah terima seperti inilah yang memiliki potensi timbulnya konflik. Jika misalnya terjadicomplain terhadap kualitas bahan bakar minyak setelah perjanjian jual beli ditutup, maka pihak penjual akan kesulitan untuk melepaskan kewajiban untuk menanggung cacad-cacad tersembunyi tersebut, meskipun dengan catatan pihak pembeli dapat benar-benar membuktikan bahwa bahan bakar minyak yang cacad kualitas tersebut adalah barang yang sama dengan obyek jual beli yang dimaksudkan.257

ika merujuk pada ketentuan Pasal 1504, 1505 dan 1506 Kitab Undang Undang Hukum Perdata, maka norma naturalia menyangkut tanggung jawab pihak penjual terhadap cacad-cacad tersembunyi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Penjual berkewajiban untuk menanggung barang yang dijualnya terhadap cacad-cacad tersembunyi bahkan untuk cacad-cacad yang pihak penjual pun tidak mengetahuinya.

256 Hasil wawancara dengan Ahmad Saebani, Direktur Utama PT. Cahaya Perdana

Transsalam (Anak Usaha PT. Putra Kelana Makmur Group), pada tanggal 5 Desember 2012.

257Hasil wawancara dengan Ahmad Saebani, Direktur Utama PT. Cahaya Perdana Transsalam

b. Sebaliknya pihak penjual tidak wajib untuk menjamin barang yang dijualnya tersebut terhadap cacad-cacad yang nampak dan dapat diketahui oleh pihak pembeli.

c. Kewajiban untuk menanggung cacad-cacad tersembunyi tersebut akan gugur apabila di dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa pihak penjual tidak menanggung cacad-cacad tersembunyi tersebut.

Paparan tersebut di atas sekaligus menegaskan bahwa pihak penjual bertanggung jawab secara penuh terhadap kemungkinan peristiwa tercampurnya bahan bakar minyak yang dijualnya tersebut dengan air, suatu tanggung jawab yang dalam prakteknya memang dijalankan oleh pihak penjual. Sebagai misal jika pada proses pengurasan air kemudian mengakibatkan berkurangnya volume bahan bakar minyak yang akan diserah terimakan, maka pada prakteknya pihak penjual akan memotong harga jual atas bahan bakar tersebut secara proporsional sebanding dengan kekurangan jumlah bahan bakar minyak yang diperjanjikan.258

Hal yang kurang lebih sama akan dilakukan oleh penjual saat bahan bakar minyak tersebut dinyatakan reject berdasarkan hasil uji sample. Pihak penjual akan membatalkan proses serah terima barang, dan selanjutnya akan mengirimkan kembali bahan bakar minyak pengganti yang sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang telah

258 Hasil wawancara dengan Ahmad Saebani, Direktur Utama PT. Cahaya Perdana

disepakati, dengan tambahan kompensasi-kompensasi tertentu kepada pihak pembeli.259

Paparan mengenai pelaksanaan pada peristiwa konkrit tersebut memberikan gambaran bahwa cacad tersembunyi pada bahan bakar minyak pada umumnya memang diupayakan menjadi sesuatu hal yang harus diketahui oleh para pihak saat proses serah terima dijalankan. Sekaligus pertanggung jawaban atas persoalan tersebut akan dituntaskan dengan sesegera mungkin oleh para pihak khususnya pihak penjual. Sehingga norma undang undang yang menyatakan bahwa, jika pihak penjual tidak mengetahui mengenai cacad-cacad tersembunyi di dalam barang yang dijualnya maka pihak penjual berkewajiban untuk mengembalikan uang harga pembelian yang telah diterimanya dan mengganti biaya-biaya untuk penyelenggaraan pembelian dan penyerahan barang tersebut,260 telah dijalankan meskipun sebagaian diwujudkan dalam bentuk yang berbeda.

Pada prinsipnya terhadap peristiwa konkrit di atas, dalam pembahasannya mengarahkan pada satu pandangan bahwa pencantuman klausul mengenai dibebaskannya pihak penjual terhadap kewajiban menanggung cacad-cacad tersembunyi pada barang yang dijual tidak lagi menjadi penting, karena keadaan cacad tersembunyi tersebut realitanya menjadi keadaan yang pasti diketahui oleh para pihak.

259

Hasil wawancara dengan Ahmad Saebani, Direktur Utama PT. Cahaya Perdana Transsalam (Anak Usaha PT. Putra Kelana Makmur Group), pada tanggal 5 Desember 2012.

260

Namun demikian khusus terhadap proses serah terima bahan bakar minyak yang dilakukan tanpa mempergunakan uji sample, ketentuan dalam Pasal 1506 Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa penjual dapat meminta diperjanjikan bahwa ia tidak wajib menanggung cacad-cacad tersembunyi dari barang yang dijualnya, tetap relevan dan penting untuk disebutkan dalam perjanjian. Mengingat keadaan cacad tersembunyi tersebut tidak dapat langsung diketahui, sehingga dengan demikian selalu terdapat kemungkinan keadaan cacad tersembunyi yang ada diketahui setelah perjanjian telah tuntas ditutup.

Mengenai tuntutan pihak ketiga terhadap bahan bakar minyak yang cacad kualitas tersebut, hanya dapat dilakukan kepada pihak pembeli yang sebelumnya melakukan perjanjian jual beli dengan pihak ketiga tersebut dengan obyeknya adalah bahan bakar minyak yang cacad kualitas tersebut. Artinya kerugian yang diderita oleh pihak pembeli oleh karena tuntutan pihak ketiga tersebut dapat dianggap sebagai segala biaya, kerugian dan bunga yang dapat dimintakan penggantiannya kepada pihak penjual.