• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan kedua berlangsung pada hari Jumat, 28 April 2017 tepatnya pukul 10.25 WIB – 10.55 WIB (Jam pelajaran ke-5). Jam pelajaran hari ini hanya 30 menit per jam pelajaran, karena diadakan apel pagi dalam rangka doa bersama untuk UN kelas 9 sebelum pelajaran dimulai, sehingga jam pelajaran pertama yang harusnya dimulai pukul 07.00 WIB, menjadi mulai pukul 08.10 WIB. Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan kedua, seluruh siswa hadir dan mengikuti kegiatan pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu melanjutkan kegiatan pada pertemuan lalu tentang menjelaskan pengertian peluang dengan kalimat sendiri dan membandingkan peluang beberapa kejadian yang berbeda. Pembelajaran hari ini difokuskan untuk presentasi dan diskusi klasikal yang belum sempat dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya. Sebelum masuk ke kegiatan inti, sebagai apersepsi, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal terkait membandingkan pecahan. Ada 3 soal yang diberikan oleh guru. Siswa dapat mengerjakan soal apersepsi dengan baik dan benar.

Setelah apersepsi, guru memotivasi siswa agar siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahunya, mau berusaha memunculkan pertanyaan-pertanyaan terkait konteks, dan tidak malu untuk mengemukakan alasan-alasan atau pendapat-pendapat dari masalah yang disajikan. Hal ini dilakukan oleh guru mengingat pada

147

pertemuan sebelumnya, siswa terlihat kurang terbiasa dengan pembelajaran 5M yang disajikan, terutama dalam kegiatan menanya, dan siswa juga terlihat hanya terbiasa menyelesaikan soal-soal perhitungan.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja kelompok (hasil diskusi pertemuan sebelumnya) yang telah mereka buat. Mengingat keterbatasan waktu, guru hanya memilih 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya (1 dari kelompok “Berlomba Sampai Finish” dan 1 dari kelompok

“Dadu Kemenangan”). Sebelum presentasi dimulai, guru meminta siswa yang kemarin mengerjakan kegiatan “Berlomba Sampai Finish” untuk membaca, mencermati, dan mengamati kegiatan “Dadu Kemenangan” terlebih dahulu. Begitu pula sebaliknya. Hal ini dilakukan agar ketika ada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi di depan, semua siswa telah mengetahui konteks masalah yang dibahas.

Kegiatan presentasi berjalan dengan lancar. Untuk kegiatan “Berlomba Sampai Finish”, semua siswa telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam LKS dengan baik dan benar. Sedangkan untuk kegiatan “Dadu Kemenangan”, masih ada 1 kelompok yang kurang tepat dalam menjawab (jawaban benar: dari dadu dengan sisi bertuliskan angka 1, 1, 2, 3, 3, 3, hasil jumlahan yang mempunyai peluang paling besar untuk terjadi yaitu 4, karena angka 4 dapat berasal dari penjumlahan angka 1 dan 3, maupun angka 2 dan 2, sehingga hasil jumlahan 4 memiliki cara paling banyak untuk terjadi. Jawaban lain yang muncul dari siswa:

hasil jumlahan yang mempunyai peluang paling besar untuk muncul adalah 6, karena angka 3 lebih banyak daripada angka yang lain). Menanggapi hal ini, guru

148

meminta forum kelas untuk menanggapi, dan akhirnya semua siswa sepakat bahwa hasil jumlahan 4 memiliki peluang lebih besar untuk terjadi dari pada hasil jumlahan 6. Untuk semakin meyakinkan siswa, sebenarnya guru hendak meminta siswa untuk mendaftar semua cara yang mungkin untuk mendapatkan hasil jumlahan-hasil jumlahan dari angka-angka pada sisi dadu tersebut. Namun mengingat keterbatasan waktu, pembahasan terkait mendaftar semua cara yang mungkin tersebut akan dilakukan pada pembahasan ruang sampel (pertemuan berikutnya).

Dalam pembahasan “Dadu Kemenangan”, banyak siswa yang telah menggunakan istilah-istilah titik sampel dalam menjawab pertanyaan. Jawaban tersebut misalnya: “hasil jumlahan 4 yang paling sering mucul/ paling sering menang karena titik sampelnya yang paling banyak adalah 3 dan 1 yang jika dijumlahkan hasilnya sama dengan 4”. Jawaban siswa tersebut benar, namun sebenarnya kurang lengkap, karena siswa belum mencantumkan bahwa angka 4 dapat pula berasal dari penjumlahan angka 2 dan 2. Sama seperti pembahasan sebelumnya, mengingat keterbatasan waktu, maka hal ini akan ditegaskan kembali pada pembahasan terkait ruang sampel.

Setelah siswa mempresentasikan hasil jawaban menggunakan istilah titik sampel, ketika siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi, muncul 1 pertanyaan yang menarik dari siswa, yaitu: “apakah titik sampel akan berpengaruh terhadap peluangnya?”. Pertanyaan ini dapat dijawab dengan baik oleh siswa yang presentasi. Jawaban siswa dari pertanyaan tersebut yaitu: “angka yang jumlahnya banyak (titik sampelnya banyak) mendapat peluang yang besar untuk

149

menang. Sedangkan angka yang jumlahnya sedikit (titik sampelnya sedikit) mendapat peluang yang kecil untuk menang. Jadi semakin jumlahnya banyak maka peluang yang didapatkan pun juga besar dan semakin jumlahnya sedikit maka peluang yang didapatkan pun akan sedikit atau kecil juga”. Dari jawaban tersebut, meskipun kalimat yang digunakan kurang sempurna, namun dapat diterima dengan baik oleh siswa-siswa lain. Dari jawaban itu pula, tampak bahwa siswa telah mempunyai gagasan yang benar terkait peluang.

Setelah 2 kelompok melakukan presentasi, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

Guru : “Dari kegiatan yang telah kalian lakukan, kalian dapat menjawab bahwa Upin (warna biru) mempunyai peluang yang paling besar untuk menang, kalian juga dapat menjawab bahwa hasil jumlahan 4 mempunyai peluang yang paling besar untuk menang atau muncul, lalu sebenarnya apa itu peluang?”

Siswa A : “Peluang itu kesempatan”.

Guru : “Ya, peluang itu kesempatan, jawaban yang bagus. Adakah jawaban lain? Atau ada yang mau melengkapi?”

Siswa B : “Peluang itu kesempatan untuk terjadi”.

Guru : ”Ya, peluang itu kesempatan untuk terjadi, jawaban yang sangat bagus. Ayo jawaban yang lain”.

Siswa C : “Peluang itu kemungkinan”.

Siswa D : “Peluang itu kemungkinan terjadinya suatu kejadian”.

150

Siswa E : “Peluang suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian”.

Guru : “Benar. Semua jawaban kalian tadi merupakan jawaban-jawaban yang bagus dan benar. Peluang bisa diartikan sebagai kesempatan untuk terjadi, peluang dapat pula diartikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Nah, nilai suatu peluang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka. Apakah masih ada jawaban lain lagi?”

(tidak ada jawaban dari siswa)

Guru : “Lalu, tadi kalian dapat menyebutkan bahwa peluang Upin (warna biru) lebih besar dari pada peluang Ipin (warna merah) dan peluang hasil jumlahan 4 juga lebih besar dari pada hasil jumlahan lainnya, artinya suatu kejadian akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk terjadi jika … ?”

Siswa E : “Titik sampelnya lebih besar atau lebih banyak”.

Siswa F : “Perbandingannya lebih besar”.

Guru : “Bagus. Benar sekali. Suatu kejadian akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk terjadi jika perbandingannya lebih besar atau boleh juga kalian menggunakan istilah titik sampel, titik sampel yang dimaksud lebih besar atau lebih banyak dari pada titik sampel lainnya, atau kejadian yang dimaksud lebih besar daripada kejadian-kejadian lainnya”.

151

Setelah membuat kesimpulan, guru memberikan 1 soal kuis untuk mengecek pemahaman siswa. Dari soal kuis yang diberikan, 100% siswa telah menjawab soal dengan benar. Alasan-alasan yang dikemukakan oleh siswa cukup beragam dan tepat.

Selanjutnya guru memberi penjelasan bahwa pada pertemuan berikutnya kita akan belajar tentang ruang sampel dan titik sampel. Guru memberi tugas kepada siswa untuk belajar lebih dulu di rumah tentang ruang sampel dan titik sampel. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa.

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik, namun ada beberapa tahapan yang belum terlaksana, misalnya refleksi dan penegasan ulang tentang kegiatan “Dadu Kemenangan” seperti yang telah dijelaskan di atas.

Hal tersebut terjadi karena jam pelajaran yang seharusnya 40 menit ternyata dipotong menjadi 30 menit. Selain itu selama pembelajaran berlangsung ada 3 kali pengumuman melalui pengeras suara dan 1 kali guru masuk kelas untuk memanggil beberapa siswa, secara otomatis kegiatan pembelajaran harus dihentikan sejenak, sehingga semakin menguragi jam pembelajaran.

Dokumen terkait