• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan ketiga berlangsung pada hari Sabtu, 29 April 2017 tepatnya pukul 08.20 WIB – 09.00 WIB (Jam pelajaran ke-3). Pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan ketiga, seluruh siswa hadir dan mengikuti kegiatan pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu

152

menentukan ruang sampel dari suatu percobaan melalui berbagai cara. Sebelum masuk ke kegiatan inti, guru memotivasi siswa dengan memberi penjelasan bahwa pada pertemuan sebelumnya, siswa sudah tau apa itu peluang dan siswa juga telah mampu menentukan kejadian apa yang mempunyai peluang lebih besar untuk terjadi, serta ada pula beberapa siswa yang telah menggunakan istilah titik sampel.

Guru memberi penjelasan bahwa titik sampel merupakan bagian dari ruang sampel.

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil percobaan yang mungkin terjadi. Ada beberapa cara untuk menentukan ruang sampel dari suatu percobaan. Menentukan ruang sampel sangat penting untuk menentukan nilai peluang suatu kejadian. Oleh karena itu sangat penting bagi siswa untuk dapat menentukan ruang sampel suatu percobaan melalui beberapa cara.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal apersepsi tentang menyatakan himpunan dengan cara mendaftar dan menentukan banyaknya anggota dari himpunan yang dimaksud. Ada 2 soal apersepsi yang diberikan. Guru meminta seluruh siswa untuk mengerjakan soal tersebut di buku tulis mereka masing-masing.

Lalu guru memilih 2 siswa secara acak untuk mengerjakan soal tersebut di papan tulis. Siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan baik dan benar.

Setelah apersepsi, guru membagi siswa menjadi 9 kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa. Rencananya, dari 9 kelompok tersebut, 5 kelompok mengerjakan kegiatan “Permainan Batu-Gunting-Kertas” dan 4 kelompok lainnya mengerjakan kegiatan “Password HP”, akan tetapi mengingat siswa belum terbiasa dengan kegiatan 5M dan siswa masih sangat membutuhkan pendampingan dari guru, maka guru memutuskan untuk meminta seluruh kelompok

153

mengerjakan kegiatan “Permainan Batu-Gunting-Kertas”. Sedangkan untuk kegiatan “Password HP” akan digunakan sebagai PR.

Guru meminta siswa untuk duduk melingkar bersama kelompoknya masing-masing dan segera mengerjakan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS secara berkelompok, akan tetapi sama seperti pertemuan pertama, siswa kurang sigap dalam menanggapi instruksi dari guru. Guru masih harus berkeliling menghampiri setiap kelompok dan meminta siswa untuk duduk melingkar atau saling berhadapan dalam setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk mulai membaca, mencermati, dan mengikuti kegiatan sesuai langkah-langkah dalam LKS secara berkelompok. Dalam diskusi kelompok ini, beberapa kelompok mulai mampu mengikuti alur LKS dengan baik, meskipun seringkali tetap memanggil guru untuk sekedar bertanya apakah yang mereka kerjakan sudah benar atau belum. Menanggapi pertanyaan siswa apakah jawaban mereka sudah benar atau belum, guru tidak menanggapi dengan menjawab

“ya ini benar” atau “ini salah”, tetapi guru menjawab: “benar atau salah, silahkan diskusikan bersama teman sekelompokmu. Silahkan masing-masing berpendapat, lalu jawaban yang kalian sepakati silahkan ditulis di kolom jawaban. Nanti jawaban-jawaban ini akan kita diskusikan bersama kalau seluruh kelompok telah selesai berdiskusi dan telah selesai menjawab”. Hal ini dilakukan oleh guru agar siswa tidak selalu bergantung pada guru dan siswa mampu berpikir ulang apakah jawaban mereka benar atau salah, secara mandiri.

154

Beberapa kelompok memang mulai mampu mengikuti alur LKS, mulai dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan secara tertulis dengan baik, akan tetapi masih ada pula beberapa kelompok yang kebingungan. Mereka terus bertanya terkait apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikerjakan, serta pertanyaan mana yang harus dijawab. Menanggapi hal ini, guru meminta siswa untuk kembali mencermati LKS dan membaca semua yang tertulis dalam LKS mulai dari kegiatan mengamati.

Ada kelompok yang mulai mampu mengikuti alur LKS dengan baik, ada kelompok yang masih kebingunang dalam mengerjakan kegiatan dalam LKS, ada pula kelompok yang justru berdiskusi di luar topik yang sedang dibahas.

Menanggapi kelompok seperti ini, guru sering-sering menghampiri kelompok mereka. Kelompok seperti ini masih sangat butuh pengawasan dan dampingan dari guru, karena ketika guru berkeliling menghampiri kelompok lain dan meninggalkan kelompok mereka, mereka kembali enggan mengerjakan.

Selama diskusi kelompok, guru berusaha untuk dapat memfasilitasi seluruh kelompok. Guru terus berkeliling untuk mengawasi jalannya diskusi kelompok.

Selama berkeliling, guru juga mencatat hal-hal menarik dari diskusi tersebut.

Sebagian besar kelompok menemukan ruang sampel dari permainan batu-gunting-kertas dengan cara mendaftar. Dengan cara mendaftar ini, ada yang mampu menemukan 9 titik sampel (jawaban yang diharapkan), namun ada pula yang menemukan kurang dari 9 titik sampel. Ada pula siswa yang menemukan lebih dari 9 titik sampel, karena ada titik sampel yang sama, yang dituliskan lebih dari 1 kali.

Selain dengan cara mendaftar, beberapa kelompok ada pula yang mampu

155

menemukan ruang sampel tersebut dengan cara membuat tabel dan berhasil menemukan 9 titik sampel. Ada pula kelompok yang membuat tabel, namun hanya menemukan 6 titik sampel, karena menganggap bahwa Batu-Kertas sama dengan Kertas-Batu, Batu-Gunting sama dengan Gunting-Batu, dan Gunting-Kertas sama dengan Kertas-Gunting. Selain itu, ada pula siswa yang hanya menemukan 3 titik sampel, yaitu Batu, Gunting, dan Kertas, karena siswa bukan menuliskan susunan Batu-Gunting-Kertas yang mungkin tetapi menuliskan hasil permainan atau pemenang dari permainan Batu-Gunting-Kertas.

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran pada satu jam pertama (40 menit) terlaksana dengan baik dan lancar, namun karena ada sedikit miskomunikasi maka ada beberapa tahapan pembelajaran yang belum terlaksana. Awalnya peneliti mendapat informasi bahwa pembelajaran hari Sabtu, 29 April 2017 hanya sampai jam ke-4, karena Selasa akan digunakan untuk UN kelas IX. Sedangkan hari Sabtu, peneliti mendapat jadwal mengajar jam ke-4 sampai jam ke-5. Oleh karena itu, guru pamong berbaik hati untuk menintakan jam pelajaran ke-3, agar peneliti dapat masuk ke kelas jam ke-3 sampai jam ke-4 sehingga peneliti tetap dapat mengajar selama 2 jam pelajaran. Jam pelajaran ke-3 yaitu pukul 08.20 WIB – 09.00 WIB kemudian jeda istirahat dan masuk jam ke-4 mulai pukul 09.20 WIB – 10.00 WIB.

Mengetahui hal ini, peneliti berencana untuk menggunakan jam ke-3 sebagai diskusi kelompok, kemudian menggunakan jam ke-4 untuk mulai diskusi klasikal.

Akan tetapi tanpa diduga-duga, setelah bel tanda masuk jam ke-4, ada pengumuman dari pengeras suara bahwa jam pelajaran ke-4 ditiadakan dan diganti dengan kegiatan kebersihan atau kerja bakti. Oleh karena itu, dengan sangat terpaksa

156

kegiatan pembelajaran hari Sabtu, 29 April 2017 harus disudahi sampai diskusi kelompok. Kegiatan diskusi klasikal akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan kegiatan

“Password HP” dan Uji Kompetensi dalam LKS di rumah. Guru juga memberi penjelasan terkait kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya yaitu melanjutkan pembahasan terkait ruang sampel. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam dan meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.

Dokumen terkait