B. Kegiatan Int
4.1.4 Pelaksanaan Tindakan Siklus
4.1.4.2 Pertemuan Kedua Siklus
Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua siklus II adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan RPP dengan langkah-langkah model PBL berbantuan
permainan ular tangga. Adapun siklus II dirancang untuk Kompetensi Dasar 3.9 yaitu memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi.
2. Merumuskan indikator pembelajaran yang akan disampaikan. Pertemuan pertama siklus I ini indikator pembelajaran yang digunakan ialah Siswa dapat menjelaskan rumus keliling dan luas persegi, persegi panjang, dan segitiga serta Siswa dapat menghitung keliling dan luas persegi.
3. Menyiapkan lembar observasi yang nantinya akan dibagi menjadi 4 macam. Lembar observasi tersebut yakni untuk mengukur aktivitas siswa, aktivitas guru, hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa.
4. Berdiskusi dengan guru kelas yang nantinya akan berperan sebagai guru kolaborator untuk menentukan hari dan jam pelaksanaan tindakan.
5. Menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa maupun guru dalam menerapkan model PBL berbantuan permainan ular tangga.
6. Menyiapkan soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. 7. Menyiapkan angket untuk mengukur motivasi belajar siswa.
a. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2018. Pertemuan pertama siklus I dihadiri oleh beberapa pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini yaitu peneliti, guru kelas, dan siswa kelas IV SDN 02 Jumo. Adapun tugas dari beberapa komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peneliti, yaitu orang yang melaksanakan penelitian di kelas IV SDN 02 Jumo. Adapun peneliti juga akan bertugas sebagai pengajar yang nantinya akan menyampaikan materi pelajaran dengan menerapkan model PBL berbantuan permainan ular tangga.
2. Guru kelas, berperan sebagai observer yang bertugas mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Adapun observer juga dibantu oleh instrumen yang telah dibuat sebelumnya agar apa yang diukur sesuai dengan apa yang dibidik oleh peneliti.
3. Siswa, bertugas mengikuti jalannya proses pembelajaran dengan menerapkan model PBL berbantuan permainan ular tangga.
Pertemuan kedua siklus II, kegiatan pelaksanaan masih sama dengan beberapa pertemuan sebelumnya. Kegiatan tersebut meliputi melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang mencakup langkah-langkah model PBL berbantuan permainan ular tangga. Kemudian guru juga melakukan evaluasi di akhir jam pelajaran untuk mengukur motivasi dan hasil belajar kognitif siswa kelas IV SDN 02 Jumo.
b. Observasi (Observation)
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu peristiwa atau fakta yang terjadi. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap aktivitas guru maupun siswa dalam menerapkan model pembelajaran PBL berbantuan permainan ular tangga. Perlu diketahui, dalam penelitian ini observasi juga dilakukan terhadap aspek afektif atau sikap dan psikomotorik atau keterampilan siswa selama menerapkan pembelajaran dengan model PBL berbantuan permainan ular tangga.
Tujuan dari observasi dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan 4 (empat) data. Data tersebut meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif dan psikomotorik. Untuk memperoleh data aktivitas guru dan siswa, observer menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Sedangkan untuk memperoleh data hasil belajar afektif dan psikomotorik, observer menggunakan instrumen pengukur hasil belajar afektif dan psikomotorik yang telah dibuat sebelumnya.
Tabel 4.23
Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas IV SDN 02 Jumo Dalam Pembelajaran PBL berbantuan Permainan Ular Tangga
Pada Siklus II Pertemuan Kedua
No Aspek Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
Tahap 1 PBL: Orient student’s to the problem
1 Guru membuka kegiatan belajar mengajar
dengan berdoa √
2 Guru melakukan presensi siswa. √
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. √
4 Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa.
√
No Aspek Skor
1 2 3 4
5
Guru memberi motivasi siswa agar siswa semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
√
6
Guru memberikan orientasi masalah dan siswa memecahkan masalah terkait materi yang akan dipelajari.
√
B. Kegiatan Inti
Tahap 2 PBL: Organize student’s for study 7
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 siswa untuk bermain ular tangga.
√
8 Guru memberikan penjelasan peraturan dalam
bermain ular tangga. √
9 Guru meminta siswa bersama anggota kelompoknya memainkan permainan ular tangga dan menjawab permasalahan yang ada pada setiap kotaknya.
√
Tahap 3 PBL: Assist independent and group investigations
10 Guru meminta siswa berdiskusi dan bekerjasama
dalam menyelesaikan masalah yang disajikan √ 11 Guru berkeliling untuk melakukan pengawasan
dan pembimbingan siswa dalam kelompok √ Tahap 4 PBL: Develop and present artifacts and exhibit
12
Guru meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan penyelesaian masalah yang ada pada ular tangga di depan kelas.
√
13
Guru meminta siswa yang lain untuk memperhatikan kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
√
14
Guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik.
√
15 Guru membimbing siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari. √
C. Kegiatan Penutup
Tahap 5 PBL: Analyze and evaluate the problem solving process
16 Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi yang belum dimengerti
atau kurang jelas.
No Aspek Skor
1 2 3 4
17 Guru memberikan penguatan tentang materi
yang telah dipelajari. √
18 Guru melakukan refleksi jalannya pembelajaran. √ 19 Guru mengadakan kegiatan evaluasi/pengukuran
hasil belajar. √
20 Guru melakukan kegiatan pengukuran motivasi
belajar. √
21 Menutup kegiatan belajar mengajar dengan
mengucapkan salam. √
Jumlah 0 0 27 48
Total 75
Kriteria Sangat Tinggi
Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
Kriteria Skor
Sangat Tinggi > 68,25 - 84,00 Tinggi > 52,50 - 68,25 Rendah > 36,75 - 52,50 Sangat Rendah = 21,00 - 36,75
Aktivitas guru semakin mantap dalam menerapkan model pembelajaran PBL berbantuan permainan ular tangga. Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan terakhir, aktivitas guru mendapatkan skor 75 dan memperoleh kriteria sangat tinggi. Dengan bertambahnya kemampuan guru dalam menerapkan model PBL berbantuan permainan ular tangga, suasana belajar sambil bermain dalam kelas benar-benar terasa. Artinya, inovasi dalam pembelajaran ini benar-benar membutuhkan kemampuan khusus bagi guru dalam implementasinya. Tetapi menurut penulis hal tersebut bukanlah suatu halangan untuk berkembang. Apabila hal tersebut dijadikan sebagai tantangan maka dengan sendirinya kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan inovasi akan semakin terasah. Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.24
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas IV SDN 02 Jumo Dalam Pembelajaran PBL berbantuan Permainan Ular Tangga
Pada Siklus II Pertemuan Kedua
No Aspek Skor
1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
Tahap 1 PBL: Orient student’s to the problem
1 Siswa membuka kegiatan belajar mengajar
dengan berdoa dengan serius. √
2 Siswa mengangkat tangan ketika namanya
disebut dalam absensi. √
3 Siswa memperhatikan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ 4 Siswa menanggapi guru melakukan apersepsi
dengan menjawab pertanyaan dari guru. √ 5 Siswa mengawali kegiatan pembelajaran dengan
semangat. √
6
Siswa mengerjakan dan memecahkan permasalahan masalah terkait materi yang akan dipelajari.
√
B. Kegiatan Inti
Tahap 2 PBL: Organize student’s for study
7 Siswa bergabung dengan kelompok belajar
dengan tertib. √
8 Siswa antusias memperhatikan guru memberikan
penjelasan peraturan dalam bermain ular tangga. √ 9 Siswa aktif dalam memainkan permainan ular
tangga dan menjawab permasalahan yang ada pada setiap kotaknya.
√
Tahap 3 PBL: Assist independent and group investigations
10 Siswa melakukan diskusi dalam menyelesaikan
masalah yang disajikan. √
11 Siswa melakukan kerjasama dalam
menyelesaikan masalah yang disajikan. √ Tahap 4 PBL: Develop and present artifacts and exhibit
12
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan penyelesaian masalah yang ada pada ular tangga di depan kelas.
√
13
Siswa yang lain untuk memperhatikan kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
√
14
Siswa lain ikut berpartisipasi memberikan penghargaan untuk kelompok yang mampu mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik.
No Aspek Skor
1 2 3 4
15 Siswa aktif dalam menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. √
C. Kegiatan Penutup
Tahap 5 PBL: Analyze and evaluate the problem solving process
16 Siswa berani bertanya kepada guru mengenai
materi yang belum dimengerti atau kurang jelas. √ 17 Siswa memperhatikan guru melakukan
penguatan tentang materi yang telah dipelajari. √ 18 Siswa memperhatikan guru merefleksi jalannya
pembelajaran. √
19 Dengan tenang siswa melaksanakan kegiatan
evaluasi/pengukuran hasil belajar. √ 20 Dengan tenang siswa melakukan kegiatan
pengukuran motivasi belajar dengan angket. √ 21 Menutup kegiatan belajar mengajar dengan
menjawab salam. √
Jumlah 0 4 30 36
Total 70
Kriteria Sangat Tinggi
Implementasi model pembelajaran PBL berbantuan ular tangga merupakan inovasi dalam pembelajaran. Dalam prosesnya, para siswa dituntut untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru melalui permainan ular tangga bersama anggota kelompoknya. Selain itu, dengan dihadirkannya suasana belajar bermain sambil belajar merupakan hal baru bagi siswa kelas IV SDN 02 Jumo. Keterlibatan siswa secara langsung pada saat siswa bermain ular tangga membuat siswa lebih berkonsentrasi menjawab pertanyaan yang terdapat pada petak-petak ular tangga tersebut. Suasana kerjasama dalam kelompok sangat terasa dalam penelitian ini. Peserta didik, diskusi dilaksanakan dengan saling memberikan argumentasi antar anggota dalam kelompok untuk memecahkan permasalahan. Semangat siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya sudah menunjukkan adanya peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari kepercayaan diri siswa. bahka ada beberapa kelompok yang mempuyai inisiatif berlatih sebelum ditunjuk untuk melakukan presentasi. Artinya model PBL berbantuan permainan ular tangga telah banyak membantu menumbuhkembangkan keaktifan siswa dalam penelitian
ini. Hal tersebut terbukti dari skor yang didapat siswa yaitu 70 dan mendapat predikat sangat tinggi.
Observer tidak hanya mengamati aktivitas siswa dan guru saja dalam melakukan pengamatan. Observer juga melakukan pengamatan terhadap sikap dan keterampilan siswa kelas IV SDN 02 Jumo untuk menjaring hasil belajar afektif dan psikomotorik. Di bawah ini merupakan hasil pengamatan selama implementasi pembelajaran dengan model PBL berbantuan permainan ular tangga berlangsung.
Tabel 4.25
Hasil Observasi Ranah Afektif Siswa Kelas IV SDN 02 Jumo Dalam Pembelajaran PBL berbantuan Permainan Ular Tangga
Pada Siklus II Pertemuan Kedua
Skor Ketuntasan Kriteria Frekuensi Presentase > 81,25 – 100,00
Tuntas Sangat Tinggi 0 0,00%
> 62,50 – 81,25 Tinggi 22 91,67%
> 43,75 – 62,50
Tidak Tuntas Rendah 2 8,33%
= 25,00 – 43,75,75 Sangat Rendah 0 0,00% Total 24 100% Rata-Rata 65,00 Kategori T Skor Tertinggi 72 Skor Terendah 50
Tabel 4.25 disajikan untuk menampilkan hasil pegamatan terhadap sikap siswa untuk mengukur hasil belajar afektifnya. Melihat tabel tersebut penulis dapat menjelaskan bahwa penilaian sikap siswa dalam pembelajaran belum menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dari 24 siswa, 22 siswa dengan presentase 91,67% dinyatakan mendapat kategori tinggi dan 2 siswa dengan presentase 8,33% mendapat penilaian rendah. Selain mengukur hasil belajar afektif, peneliti juga melakukan pengukuran terhadap hasil belajar psikomotorik siswa.
Tabel 4.26
Hasil Observasi Ranah Psikomotorik Siswa Kelas IV SDN 02 Jumo Dalam Pembelajaran PBL berbantuan Permainan Ular Tangga
Pada Siklus II Pertemuan Kedua
Skor Ketuntasan Kriteria Frekuensi Presentase > 32,50 – 40,00
Tuntas Sangat Tinggi
> 25,00 – 32,50 Tinggi 22 91,67%
> 17,50 – 25,00
Tidak Tuntas Rendah 2 8,33%
= 10,00 – 17,50 Sangat Rendah Total 24 100% Rata-Rata 28,00 Kategori T Skor Tertinggi 32 Skor Terendah 23
Hasil belajar psikomotorik siswa menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pertemuan terakhir siklus II dari awal hingga akhir. Hal tersebut dapat dilihat dari 22 siswa yang mendapat penilaian pada kategori tinggi dengan presentase 91,67%. Namun demikian masih ada 2 siswa yang mendapatkan penilaian pada kategori rendah dengan presentase 8,33%.
c. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan kegiatan meninjau ulang setelah implementasi model pembelajaran PBL berbantuan permainan ular tangga berlangsung. Dari kegiatan ini, akan diperoleh beberapa informasi kekurangan maupun kelebihan dari jalannya proses pembelajaran. Dalam melakukan refleksi, penulis bersama guru kelas berdiskusi mengenai jalannya pembelajaran dengan model PBL berbantuan permainan ular tangga. Sama dengan pertemuan yang telah dilalui sebelumnya pada pertemuan kedua siklus II ini sudah tidak lagi dijumpai kekurangan dalam pembelajaran. Dari diskusi tersebut, diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Aktivitas guru semakin mantap dalam menerapkan model pembelajaran PBL berbantuan permainan ular tangga.
2. Dengan bertambahnya kemampuan guru dalam menerapkan model PBL berbantuan permainan ular tangga, suasana belajar sambil bermain dalam kelas benar-benar terasa.
3. Model PBL berbantuan permainan ular tangga secara tidak langsung memberi tantangan tersendiri bagi guru. Sebab dalam pelaksanaannya guru harus mampu menguasai kelas terutama dalam mengendalikan peserta didik dalam sesi bermain ular tangga, sehingga suasana kelas tetap kondusif karena perhatian siswa terfokus pada permainan.
4. Dengan dihadirkannya suasana belajar bermain sambil belajar merupakan hal baru bagi siswa kelas IV SDN 02 Jumo. Keterlibatan siswa secara langsung pada saat siswa bermain ular tangga membuat siswa lebih berkonsentrasi menjawab pertanyaan yang terdapat pada petak-petak ular tangga tersebut.
5. Suasana kerjasama dalam kelompok sangat terasa dalam penelitian ini. Peserta didik, diskusi dilaksanakan dengan saling memberikan argumentasi antar anggota dalam kelompok untuk memecahkan permasalahan.
6. Semangat siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya sudah menunjukkan adanya peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari kepercayaan diri siswa. Bahkan ada beberapa kelompok yang mempuyai inisiatif berlatih sebelum ditunjuk untuk melakukan presentasi.
7. Model PBL berbantuan permainan ular tangga telah banyak membantu menumbuhkembangkan keaktifan siswa.
4.1.5 Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Keluaran dari pelaksanaan tindakan pada siklus II ini ialah motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Jumo pada ranah kognitif, afektif, serta psikomotorik. Pada bagian ini akan diberikan paparan data yang telah berhasil dijaring penulis terkait beberapa data tersebut.
4.1.5.1Kondisi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II