• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT PARA KONSUMEN

A. Prosedur Pengajuan Permohonan Pailit

2. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan

Dari keseluruhan uraian para Pemohon Pailit dalam hal ini adalah para pembeli Apartemen Graha Setia Budi atau yang dikenal juga dengan nama Graha Permata Seibu Mansion, yaitu Nancy Lucia Rumnevur, Widyawati, dan Hj. Gustati, serta tanggapan dari pihak Termohon Pailit PT. Graha Permata Properindo sebagai Developer, makajudex factiememberikan pertimbangan hukum sebagai berikut :

Di dalam permohonannya tersebut para Pembeli Apartemen pada intinya menuntut agar Developer dinyatakan pailit, dengan alasan bahwa sampai dengan batas waktu yang telah disepakati sesuai PPJB yang mengikat secara hukum bagi pembeli dan Developer, Developer telah lalai dalam melaksanakan kewajiban penyerahan fisik dari Rumah Susun/Apartemen yang dibeli oleh Para Pembeli sesuai tenggang waktu yakni, Bulan Desember 2008.

Atas kelalaian melaksanakan penyerahan fisik dari Rumah Susun/Apartemen olehDeveloper, Pembeli I telah melayangkan Surat tertanggal 26 September 2008, 13 April 2009 dan 20 April 2009 kepada Developer agar segera melaksanakan kewajibannya, namun Developer tetap tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan PPJB yang telah disepakati bersama.

Setelah beberapa kali pengiriman surat, Developer belum juga dapat menyelesaikan kewajibannya bahkanDeveloper sama sekali tidak menanggapi Surat Somasi bahkan pembatalan dan pengembalian uang, yang telah dilayangkan oleh Para Pembeli kepadaDevelopertersebut di atas tidak ditanggapi sedangkan beberapa bukti

Para Pembeli diambil oleh Developer sebagai syarat atas Pembatalan PPJB/Pembelian atas Unit dimaksud.

Ketentuan Pasal 13 angka 13.1 Perjanjian Pengikatan Jual Beli Hunian Vertikal Graha Setia Budi berbunyi sebagai berikut :

“Apabila Pihak Kedua mengakhiri perjanjian ini secara sepihak karena alasan-alasan yang disebutkan dalam pasal 12 angka 12.1 Perjanjian ini, maka Pihak Pertama harus mengembalikan kepada Pihak kedua seluruh uang yang telah diterima oleh Pihak Pertama tanpa bunga dengan ketentuan bahwa Pihak Kedua telah memenuhi kewajibannya terhadap Pihak Pertama menurut Perjanjian ini”.

Sehingga berdasarkan ketentuan diatas pengakhiran perjanjian yang dilakukan oleh Para Pembeli membawa kewajiban bagiDeveloperagar mengembalikan seluruh pembayaran yang telah dilakukan oleh Para Pembeli tanpa syarat apapun.Dengan diberikannya peringatan beberapa kali serta peringatan Perihal Pembatalan dan Pengembalian Uang, Developer berkewajiban mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh Pembeli. KewajibanDeveloper merupakan utang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka (6) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, karena Jual Beli yang timbul wajib dipenuhi oleh Developer dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada para Pembeli untuk mendapatkan pemenuhannya dari harta kekayaanDeveloper.

Pasal 1 angka (6) Undang-Undang Kepailitan mengatur sebagai berikut : “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontijen, yang timbul karena perjanjian atau Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor”;

Dari uraian tersebut di atas nyata bahwa Developer mempunyai utang kepada Para Pembeli Apartemen, di mana utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih.Kewajiban dan/atau utang Termohon atau Developer kepada Para Pemohon atau pembeli, yaitu :

b. Kepada Pemohon I sebesar Rp. 58.100.000,- (lima puluh delapan juta seratus ribu Rupiah) ;

c. Kepada Pemohon II sebesar Rp. Rp. 37.400.000,- (tiga puluh tujuh juta empat ratus ribu Rupiah) ;

d. Kepada Pemohon III sebesar Rp. 64.695.000,- (enam puluh empat juta enam ratus sembilan puluh lima ribu Rupiah) ;

Kewajiban tersebut sesuai ketentuan pasal 13 angka 13.1 Perjanjian Pengikatan Jual Beli Hunian Vertikal Graha Setia Budi harus dibayar secara penuh tanpa syarat ;

Menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUK dan PKPU, menentukan syarat Debitor untuk dinyatakan pailit adalah debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.

Atas alasan-alasan dan dasar permohonan pailit dari pemohon atau para Pembeli tersebut Majelis hakim Pengadilan Niaga berpendapat bahwa unsur utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, berdasarkan Pasal 2 UUK dan PKPU telah terpenuhi, dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :

1) Di dalam permohonannya tersebut para Pemohon/pembeli pada intinya menuntut agar Termohon atau Developer dinyatakan pailit, dengan alasan bahwa Developer tidak dapat melaksanakan kewajiban pembayaran utang kepada Pemohon Pailit I/Pembeli I sebesar Rp. 58.100.000,- (lima puluh delapan juta seratus ribu Rupiah), kepada Pemohon II/Pembeli II sebesar Rp. 37.400.000,- (tiga puluh tujuh juta empat ratus ribu Rupiah), kepada Pemohon III/Pembeli III sebesar Rp. 64.695.000,- (enam puluh empat juta enam ratus sembilan puluh lima ribu Rupiah), dimana utang tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih, tetapi tidak dibayar oleh Termohon/Developer.

2) Dengan mengacu pada ketentuan Pasal 2 ayat (1) UUK dan PKPU tersebut, maka harus dipenuhi 2 (dua) syarat agar Debitor dinyatakan pailit, yaitu : a. Mempunyai 2 (dua) atau lebih Kreditor.

Bahwa Termohon/ Developer mempunyai 2 (dua) Kreditor terbukti dengan adanya Para Pemohon/Pembeli yang lebih dari 1 Kreditor yaitu Pemohon I/Pembeli I sampai dengan Pemohon III/Pembeli III, disamping itu ternyata Termohon/Developermempunyai Kreditor lain yaitu kepada : Nama : PT. Bank Tabungan Negara (Persero) ;

Cabang : Jakarta Harmoni ;

Alamat : Menara Bank BTN Lt. 1 & 2, Jalan Gajah Mada No.1, Jakarta Pusat, 10130 ;

b. Tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.

Bahwa Para Pembeli telah beberapa kali memberikan Peringatan/Somasi kepada Developer untuk segera mengembalikan seluruh uang yang telah diserahkan oleh Para Pembeli kepada Developer sesuai ketentuan Pasal 13 angka 13.1 Perjanjian Pengikatan Jual Beli Hunian Vertikal Graha Setia Budi, akan tetapi Developer tidak segera menyelesaikan kewajibannya kemudian Para Pembeli selanjutnya membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara Para Pembeli denganDevelopersebagaimana tercantum dalam PPJB pasal 13 angka 13.1 Perjanjian Pengikatan Jual Beli Hunian Vertikal Graha Setia Budi, dan Para Pembeli menuntut pengembalian seluruh uang yang telah dibayarkan kepada Developer. Bahwa Developer tidak menunjukkan itikad baik dengan tidak menanggapi seluruh peringatan dari Para Pembeli, dan tidak juga mengembalikan uang pembayaran dari Para Pembeli. Bahwa Developer memiliki utang kepada Para Pembeli berupa pengembalian uang yang telah dibayarkan oleh Para Pembeli kepada Developer yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih.

Terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusan tanggal 4 April 2012 Nomor: 10/Pailit/2012/PN.Niaga.JKT.PST, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

 Menolak Eksepsi dari Termohon ; DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit dari Pemohon/Para Pembeli Apartemen.

2. Menyatakan Termohon atau Developer PT.GRAHA PERMATA PROPERINDO, berkedudukan di Jalan Dr. Makaliwe Raya No.42 A Grogol, Jakarta Barat, PAILIT dengan segala akibat hukumnya ;

3. Menunjuk Sdr. NOER ALI, S.H., Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas ;

4. Mengangkat :

a. Sdr. WAHYUDI DEWANTARA, SH., Nomor AHU.AH.04.03- 39,tanggal 2 Maret 2011 ;

b. dr. INDRA NURCAHYA, SH. Nomor AHU.AH.04.03-53, tertanggal 16 Nopember 2009 dan

c. Sdr. Dr M. Achsin, S.E., S.H., M.M., M.Ec.Dev, Ak. CPA., Nomor AHU.AH.04.03-71, tertanggal 16 Nopember 2009, sebagai Tim Kurator dalam perkara ini ;

Seluruhnya berkantor di The Belleza Permata Hijau, GP Office Tower 17th Floor #06, Jalan Letjen Soepeno No.34, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan.

5. Menetapkan imbalan jasa (fee) Kurator akan ditetapkan kemudian setelah Kurator selesai melaksanakan tugasnya.

6. Membebankan biaya perkara kepada Termohon/Developer sebesar Rp 816.000,- (delapan ratus enambelas ribu Rupiah).

B. Permohonan Kasasi Developer PT. Graha Permata Properindo Dan PT.

Dokumen terkait