• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.11. Pertumbuhan dan Mortalitas

Parameter pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu K dan L∞ dapat diduga dengan menggunakan metode Plot Ford-Walford. Metode ini dapat digunakan karena data diambil pada interval waktu yang tetap yaitu dua bulan sekali. Dalam pemisahan

kelompok ukuran kerang dengan menggunakan metode Battacharya indeks separasi (separation index, SI) sangat penting untuk diperhatikan. Jika nilai indeks separasi kurang dari 2 maka pemisahan kelompok ukuran tidak mungkin dilakukan karena terjadi tumpang tindih yang besar antar kelompok ukuran kerang (Sparre dan Venema 1999). Nilai simpangan baku yang semakin besar menunjukkan bahwa kerang yang semakin tua mempunyai ukuran yang semakin beragam. Hasil pemisahan kelompok ukuran di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada menunjukkan bahwa kerang contoh terdiri dari 2 kelompok ukuran (Gambar 15).

(a)

(b)

(c)

Gambar 15. Kelompok ukuran kerang darah pada bulan (a) Desember, (b) Maret, dan (c) Mei 12 Desember 2009 n = 89 13 Maret 2010 n = 69 29 Mei 2010 n = 112

Kelompok ukuran kerang di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada di atas memiliki panjang rata-rata, jumlah populasi, simpangan baku, dan indeks separasi (Tabel 8).

Tabel 8. Hasil analisis masing-masing kelompok ukuran kerang darah di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada

Waktu pengamatan L(t) Ukuran contoh (n) Simpangan baku (S) Indeks Separasi (SI) Desember (1) 13,01 11 1,010 - (2) 17,07 78 1,350 3,440 Total 89 Maret (1) 13,06 9 0,690 - (2) 19,72 60 1,050 7,660 Total 69 Mei (1) 10,86 72 1,040 - (2) 20,69 40 1,820 6,870 Total 112

Pemisahan kelompok ukuran di perairan Bojonegara, Teluk Banten menunjukkan bahwa kerang contoh terdiri dari 2 sampai 3 kelompok ukuran (Gambar 16). Kelompok ukuran kerang di perairan Bojonegara, Teluk Banten memiliki panjang rata-rata, jumlah populasi, simpangan baku, dan indeks separasi (Tabel 9).

Tabel 9. Hasil analisis masing-masing kelompok ukuran kerang darah di perairan Bojonegara, Teluk Banten

Waktu pengamatan L(t) Ukuran contoh (n) Simpangan baku (S) Indeks Separasi (I) Desember (1) 16,85 24 0,690 - (2) 22,51 87 1,200 5,990 (3) 28,50 44 1,210 4,970 Total 145 April (1) 21,58 41 1,130 - (2) 25,49 20 0,990 3,710 (3) 28,79 8 0,720 3,880 Total 69 Mei (1) 20,65 46 1,380 - (2) 27,50 16 0,660 6,720 Total 62

(a)

(b)

(c)

Gambar 16. Kelompok ukuran kerang darah pada bulan(a) Desember, (b) April, dan (c) Mei

Parameter pertumbuhan dari persamaan Von Bertalanffy dapat diduga dengan menggunakan metode plot Ford-Walford. Perameter pertumbuhan K dan L dari pengamatan dan beberapa penelitian dengan menggunakan metode Ford-Walford (Tabel 10). 26 Desember 2009 n = 145 3 April 2010 n = 69 16 Mei 2010 n = 62

Tabel 10. Parameter pertumbuhan (K dan L∞) dari beberapa penelitian Lokasi

pengamatan

Parameter pertumbuhan

K (per tahun) L∞ (mm) Penelitian PLTU Labuan,

Teluk Lada 0,130 33,90

Bojonegara,

Teluk Banten 0,410 33,23

Kuala Selangor 1,010 44,40 Broom (1982b, 1983a)

Jelutong 3,390 35,90 Pathansali (1966)

Kuala Jarum Mas 4,130 30,30 Pathansali (1966) Batu Muang 2,110 29,60 Pathansali (1966)

Hasil analisis kematian (mortalitas) digunakan untuk menduga laju eksploitasi yang terjadi pada kedua lokasi pengamatan. Parameter mortalitas di kedua lokasi dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Parameter mortalitas (M, F, Z, dan E)

Lokasi pengamatan Mortalitas (kematian) Mortalitas alami (M) per tahun Mortalitas penangkapan (F) per tahun Mortalitas total (Z) per tahun Laju eksploitasi (E) PLTU Labuan, Teluk Lada 0,4611 6,9549 7,4160 0,9378 Bojonegara, Teluk Banten 0,2677 2,4653 2,7330 0,9021

Hasil analisis pemisahan kelompok ukuran kerang darah di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada pada bulan Desember menunjukkan bahwa jumlah total kerang darah yang diamati yaitu 89 individu, sedangkan pada bulan Maret hasil pemisahan kelompok ukuran kerang darah menunjukkan bahwa jumlah total kerang yang diamati yaitu 69 individu dan hasil analisis pemisahan kelompok ukuran kerang darah pada bulan Mei menunjukkan bahwa jumlah total kerang darah yang diamati yaitu 112 individu.

Pemisahan kelompok ukuran kerang darah di perairan Bojonegara, Teluk Banten pada saat bulan Desember menunjukkan bahwa jumlah total kerang darah yang diamati yaitu 145 individu, sedangkan pada bulan April hasil pemisahan kelompok ukuran kerang darah menunjukkan bahwa jumlah total kerang yang

diamati yaitu 69 individu dan hasil analisis pemisahan kelompok ukuran kerang darah pada bulan Mei menunjukkan bahwa jumlah total kerang darah yang diamati yaitu 62 individu. Jumlah ini dapat bernilai lebih besar atau kecil dibandingkan dengan jumlah kerang contoh yang diobservasi. Perbedaan teoritis yang digunakan merupakan contoh acak yang sempurna nilai observasi akan tetap mengalami fluktuasi seputar penyebaran yang sesungguhnya (distribusi dari populasi) (Sparre dan Venema 1999).

Nilai indeks separasi antar kelompok ukuran kerang darah di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada pada bulan Desember (Tabel 8) yaitu sebesar 3,440. Nilai indeks separasi antar kelompok ukuran kerang pada bulan Maret yaitu 7,660. Nilai indeks separasi antar kelompok ukuran kerang pada bulan Mei yaitu 6,870.

Hasil pemisahan kelompok ukuran kerang darah di perairan Bojonegara, Teluk Banten pada bulan Desember yang disajikan pada Tabel 9 diketahui bahwa nilai indeks separasi antara kelompok ukuran yaitu 5,990 dan 4,970. Nilai indeks separasi antar kelompok ukuran kerang pada bulan April yaitu 3,710 dan 3,880. Nilai indeks separasi antar kelompok ukuran kerang pada bulan Mei yaitu 6,780. Nilai indeks separasi di kedua lokasi tersebut lebih dari 2 sehingga dapat menunjukkan bahwa pemisahan kelompok ukuran kerang darah diatas dapat diterima dan digunakan untuk analisis selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sparre dan Venema (1999) bahwa jika nilai SI<2 maka pemisahan kelompok ukuran tidak mungkin dilakukan karena terjadi tumpang tindih yang besar antar kelompok ukuran ikan.

Kelompok ukuran pertama kerang darah di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada mengalami pergeseran nilai tengah rata-rata panjang pada penarikan contoh pertama dan kedua (12 Desember 2009 dan 13 Maret 2010) sebesar 13,01 mm dan 13,06 mm, sedangkan kelompok ukuran kedua mengalami pergeseran nilai tengah rata-rata panjang sebesar 17,07 mm pada penarikan contoh pertama (12 Desember 2009) hingga 20,69 mm pada akhir penarikan contoh (29 Mei 2010).

Kerang darah di perairan Bojonegara, Teluk Banten pada kelompok ukuran pertama mengalami pergeseran nilai tengah rata-rata panjang pada penarikan contoh pertama dan kedua (26 Desember 2009 dan 3 April 2010) sebesar 16,85 mm dan 21,58 mm. Kelompok ukuran kedua mengalami pergeseran nilai tengah rata-rata panjang sebesar 22,51 mm pada penarikan contoh pertama (26 Desember 2009)

hingga 27,50 mm pada akhir penarikan contoh (3 April 2010). Kelompok ukuran ketiga mengalami pergeseran nilai tengah rata-rata panjang pada penarikan contoh pertama dan kedua (26 Desember 2009 dan 3 April 2010) sebesar 28,50 mm dan 28,79 mm.

Nilai panjang asimtotik (L∞) pada perairan PLTU Labuan, Teluk Lada yaitu 33,90 mm; sedangkan nilai panjang asimtotik (L∞) pada perairan Bojonegara, Teluk Banten yaitu 33,23 mm. Nilai koefisien pertumbuhan (K) di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada yaitu 0,130 per tahun, sedangkan nilai koefisien pertumbuhan (K) di perairan Bojonegara, Teluk Banten yaitu 0,410 per tahun. Nilai K pada perairan PLTU Labuan, Teluk Lada lebih kecil daripada nilai K pada perairan Bojonegara, Teluk Banten. Menurut Sparre dan Venema (1999) bahwa nilai K yang rendah maka kemampuan untuk mencapai L akan semakin lama sehingga umurnya semakin panjang dan sebaliknya. Pertumbuhan memiliki karakteristik tertentu pada masing-masing kelompok ikan. Pada periode ini variasi yang sangat bergantung pada suplai makanan (Nikolsky 1963).

Nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), mortalitas total (Z), dan laju eksploitasi (E) di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada berturut-turut yaitu 0,4611 per tahun; 6,9549 per tahun; 7,4160 per tahun, dan 93,78 %, sedangkan di perairan Bojonegara, Teluk Banten nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), mortalitas total (Z), dan laju eksploitasi (E) berturut-turut yaitu 0,2677 per tahun; 2,4653 per tahun; 2,7330 per tahun; dan 90,21 %. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa laju penangkapan atau eksploitasi di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada lebih besar dibandingkan dengan perairan Bojonegara, Teluk Banten. Adanya aktivitas penangkapan menggunakan alat tangkap garok di perairan PLTU Labuan, Teluk Lada yang kurang ramah lingkungan sehingga ukuran kerang yang tertangkap kurang selektif. Menurut Miller (1973) in Ippah (2007) bahwa suatu populasi bentik yang tereksploitasi dan mengalami pemulihan stok baru akan bergantung pada jumlah induk yang menghasilkan telur dan upaya penangkapan yang dilakukan. Jika upaya penangkapan begitu besar atau tepat menyamai ketersediaan populasi induk yang tersedia maka populasi ini akan mengalami penurunan secara terus menerus dan pada tingkat tertentu organisme ini akan mengalami kepunahan, sedangkan apabila ketersediaan populasi induk lebih

besar sedang yang tertangkap dalam jumlah yang kecil maka akan memberikan kesempatan kepada penambahan individu baru untuk tumbuh menjadi dewasa.

4.12. Hubungan Panjang Bobot

Dokumen terkait