• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertunjukan Barongsai

Dalam dokumen SENI PERTUNJUKAN BARONGSAI (Halaman 37-41)

BAB II. BARONGSAI SEBAGAI SENI PERTUNJUKAN

2.4. Pertunjukan Barongsai

Pembicaraan mengenai Barongsai sebagai seni pertunjukan, dapat terbagi atas empat bagian yaitu adalah sebagai berikut :

1. Teknik pertunjukan, yang mencakup tentang struktur pertunjukan dan alur cerita dalam sebuah pertunjukan Barongsai.

2. Bentuk pertunjukan, yang mencakup dua hal seperti musik pengiring Barongsai, jenis tarian dan gerak tari tersebut.

3. Tata pentas, pembicaraan tentang tata pentas dapat dibagi kedalam pembahasan mengenai kostum Barongsai, peralatan musik pengiring pertunjukan dan properti untuk mendukung sebuah pertunjukan Barongsai.

4. Dan bagian terakhir adalah tentang bagaimana organisasi perkumpulan atau tim Barongsai ini.

2.4.1. Teknik Pertunjukan

Seni pertunjukan Barongsai seperti seni pertunjukan pada umumnya, yang dapat diselenggarakan karena adanya sistem maupun tahapan tertentu untuk mengatur jalannya sebuah pertunjukan tersebut. Tanpa adanya teknik pertunjukan tidaklah suatu pertunjukan dapat berjalan dengan baik, dikarenakan tidak terstrukturnya suatu pertunjukan akan mempengaruhi sistem-sistem lainnya yang berkaitan dengan pertunjukan tersebut. Perkumpulan Barongsai merupakan suatu bentuk organisasi dengan belasan hingga puluhan pemain yang dari waktu ke waktu melakukan sebuah pertunjukan. Dengan demikian, seorang pemain Barongsai atau penari Barongsai akan menjadi ahli karena pola-pola tari yang sama dalam pertunjukan yang diadakan dari waktu ke waktu. Begitu pula dengan

pemain musik yang lama kelamaan menjadi ahli dalam memainkan musik Barongsai.

2.4.1.1. Struktur Pertunjukan Barongsai Sembayang atau berdoa

Sebelum melakukan pertunjukan Barongsai, para personil beserta kostum Barongsai dan alat-alat musik yang akan digunakan untuk besok biasanya disembayangkan kepada Tuhan atau sembayang ke langit. Yang bertujuan untuk meminta ijin kepada Tuhan agar di berikan berkah ataupun keselamatan dalam memainkan Barongsai, sehingga tidak terjadi hal-hal yang negatif pada saat melakukan seni pertunjukan Barongsai. Ada suatu kepercayaan yang dipegang tegung oleh para personil Barongsai sebelum memainkan Barongsai, yaitu seorang personil sebelum bermain Barongsai harus berfikir jernih, jangan berfikir kotor. Dan dilarang melakuan hal-hal jahat dikarenakan dapat mengundang bala kepada personil tersebut. Para personil jiwa dan raganya harus bersih, tidak boleh kotor. Masyarakat etnis Tionghoa menganggap Barongsai adalah sesuatu yang sakral dan suci, maka dari itu pemain barongsai juga harus bersih dan suci terlebih dahulu.

Memakai kostum

Para pemain Barongsai di haruskan memakai kostum sebelum melakukan seni pertunjukan Barongsai pada suatu acara. Pemain bagian kepala diwajibkan menggunakan ikat pinggang yang terbuat dari kain yang halus, tujuannya adalah ketika bermain seperi berdiri, meloncat, dan lain-lain, pemain belakang dapat memegang erat pemain depan dengan kuat sehingga tidak terjatuh maupun

tergelincir pada saat bermain. Ikat pinggang tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan, laki laki menggunakan ikat pinggang di sebelah kiri dan sedangkan perempuan di sebelah kanan.

Permainan Barongsai

Bagian inti dalam pertunjukan Barongsai adalah permainan Barongsai.

Pada bagian ini ditampilkan atraksi Barongsai di lantai. Permainan Barongsai di lantai adalah atraksi-atraksi yang dimainkan oleh para pemain Barongsai tanpa menggunakan alat peraga bantu. Demonstrasi gerak di lantai biasanya dilakukan dengan gerak singa berdiri, yaitu sebuah atraksi yang dilakukan dengan mengangkat pemain bagian depan yang memegang kepala oleh pemain belakang yang menjadi badan dan ekor. Selain itu dilakukan pula gerakan berguling, yaitu pemain depan dan belakang berguling bersama-sama ke arah yang sama, sehingga terlihat seperti singa yang sedang berguling-guling. Atraksi-atraksi di lantai divariasikan dengan pameran gerakan ekspresif, yang dilakukan dengan posisi diam, dan hanya kepala yang sedikit bergerak sambil kelopak matanya berkedip-kedip serta telinga yang digerak-gerakkan. Variasi ini dapat menghidupkan suasana karena apabila pemain Barongsai itu terampil maka, penonton akan melihat seolah-olah benar-benar seperti seekor singa yang sedang duduk, atau jongkok bahkan, dapat berkesan seperti singa yang sedang merunduk akan menangkap mangsanya.

Penutup

Sebagai penutup seluruh acara dalam pertunjukan Barongsai, biasanya ditampilkan gerakan singa berdiri dan berjalan berkeliling arena pentas. Bagian ini

dimaksudkan sebagai tanda, bahwa grup Barongsai itu mohon diri, mohon pamit kepada penonton maupun para sesepuh kelenteng.

2.4.1.2. Alur Cerita

Setiap seni pertunjukan Barongsai, di dalamnya terdapat sebuah alur cerita yang di perankan oleh para pemain Barongsai. Alur cerita ini bertujuan untuk membentuk sebuah gerakan yang tersusun rapih agar nantinya para penonton tidak bingung ketika melihat pertunjukan Barongsai di daerah tersebut. Maka dari itu, diperlukan sebuah alur cerita yang menarik, adapun alur cerita yang biasanya sering digunakan oleh para pemain Barongsai yaitu Barongsai turun dari gunung untuk mencari makanan (biasanya sayur atau buah), kemudian Barongsai melewati berbagai rintangan untuk mendapatkan tujuannya tersebut. Barongsai ini kelaparan sehingga ia harus terus mencari makan yang akan di makannya. Ketika ia melihat atau mendapatkan makanan, Barongsai berjalan secara perlahan-lahan untuk memastikan apakah makan itu berbahaya atau tidak. Dan Barongsai juga memikirkan cara untuk mengambil makan tersebut, sebab makan itu berada di bawah jurang ataupun di ujung ranting. Setelah di pastikan makanan itu tidak berbahaya, kemudian ia memakannya. Setelah selesai makan, biasanya Barongsai bermain air sungai atau tidur di bawah pohon. Kemudian ia kembali ke atas gunung dengan melewati bukit demi bukit.

Alur cerita seperti ini sering digunakan oleh para pemain Barongsai pada acara imlek, Barongsai dimaknai sebagai hewan yang begitu cerdas. Sehingga untuk mendapatkan makanan, ia harus benar-benar teliti dan memikirkan cara untuk mendapatkan makanan tersebut.

Dalam dokumen SENI PERTUNJUKAN BARONGSAI (Halaman 37-41)

Dokumen terkait