• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3.1 Perubahan Status

Perubahan status adalah berubahnya tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain dalam kelompok yang lebih besar lagi. Menurut Pilirim Sorokim : mengukur status sosial seseorang dapat dilihat dari :

 Jabatan  Pendidikan

 Kekayaan  Politis  Keturunan  Agama

Dalam masyarakat Sinar Gunung, mengukur status sosial masyarakatnya dapat dilihat dari segi kekayaan yang dimiliki dapat dilihat dengan masyarakat menjual lahan pertanian mereka kepada KIM. Lahan yang dijual dengan harga yang begitu mahal membuat masyarakat dapat mengubah status soal mereka. Masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dapat dikatakan dari Pitirim Sorokin tersebut, bahwa masyarakat Sinar Gunung yang menjual lahan dapat diukur status sosialnya dapat dilihat dari kekayaan mereka. Status sosial yang diukiur dari kekayaan memang dapat diberikan untuk masyarakat Sinar Gunung yang melakukan menjualan lahan. Lahan yang semakin mahal membuat masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik dari segi perekonomian mereka. Hal ini dapat juga berpengaruh pada pendidikan yang akan lebih baik, karena jika perekonomian suatu masyarakat sudah membaik maka pendidikan akan juga lebih baik lagi karena masyarakat akan semakin lebih mementingkan pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi nantinya.

4.3.2 Perubahan Sistem Mata Pencaharian

Kehidupan di masyarakat tidak pernah terpepas dari kegiatan ekonomi, produksi, distribusi dan konsumsi. Sistem mata pencaharian merupakan salah satu dari tujuh kebudayaan dalam sistem mata pencaharian hidup didalam Antropologi22 memperhatikan cara pengolahan sumber daya alam, dan cara pengumpulan modal.

      

22 

Yang dimaksud oleh peneliti cara pengolahan sumber daya alam ialah masyarakat Sinar Gunung walaupun telah menjual lahan mereka kepada KIM, mereka membeli lahan baru jauh dari KIM untuk mengolah lahan menanam padi. Dengan cara pengumpulan modal yakni : dengan menjual lahan yang ada di Sinar Gunung kepada KIM, dimana penjualan lahan tidak dilihat secara menyeluruh melainkan secara perlahan karena harga tanah tiap tahunnya berubah semakin mahal seperti yang peneliti ketahui dari informan peneliti.

Perubahan sistem mata pencaharian masyarakat Sinar Gunung juga mengalami perubahan. Perubahan itu lebih kepada kaum muda di Sinar Gunung, bagi kaum muda lebih memilih mencari pekerjaan lain dari pada bertani padi. Hal ini mereka lakukan untuk memperbaiki perekonomian keluarga maupun pengalaman kerja yang lebih baik, karena bagi mereka berprofesi sebagai petani padi tidak akan menjamin kehidupan mereka kedepannya dan lahan pertanian mereka juga semakin berkurang.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Fenomena konversi lahan sawah menunjukkan bahwa sampai saat ini belum ada suatu tindakan nyata yang ditujukan untuk mengendalikan konversi lahan sawah. Sebagian besar lahan sawah yang terkonversi berubah fungsi menjadi lahan pemukiman, kawasan industri dan prasarana (jalan raya). Pada umumnya, laju konversi lahan sawah yang tertinggi terjadi pada hamparan sawah di sekitar perkotaan. Oleh karena berbagai aturan dan perundang- undangan yang ditujukan untuk mengendalikan konversi lahan sawah tidak efektif, maka konversi lahan sawah terkesan tidak pandang bulu; menimpa lahan-lahan sawah produktif dengan fasilitas irigasi yang baik.

Mengingat bahwa di masa mendatang peluang untuk memperluas areal panen semakin terbatas, maka konversi lahan sawah untuk jangka panjang sangat berpotensi mengancam ketahanan pangan nasional baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung hal itu bersumber dari degradasi luas panen, secara tidak langsung disebabkan menurunnya produktivitas hamparan lahan sawah di sekitarnya.

Konversi lahan sawah menyebabkan hilangnya mata pencaharian sebagian anggota masyarakat setempat, khususnya petani dan buruh tani. Oleh karena sebagian dari mereka tidak dapat menjangkau kesempatan kerja dan usaha yang baru maka konversi lahan sawah diduga juga mengakibatkan terjadinya peningkatan kemiskinan di wilayah tersebut.

Kehidupan ekonomi yang sekarang ini yang semakin banyak membuat masyarakat mencari cara untuk pemenuhan kebutuhan keluarganya. Berbagai cara yang ditempuh pun

dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Seperti mencari pekerjaan tambahan untuk mendapat penghasilan yang lebih dari pekerjaan utama, melakukan usaha dagang dan bahkan menjual lahan pertanian. Hal ini juga terjadi pada masyarakat Sinar Gunung, dengan meningkatnya kebutuhan hidup sekarang ini dan perkembangan zaman yang semakin maju membuat masyarakat Sinar Gunung menjual lahan pertanian padi milik mereka kepada pihak KIM.

Penjualan lahan pertanian milik masyarakat Sinar Gunung bukan saja hanya masalah pemenuhan kebutuhan hidup mereka tetapi juga karena adanya peluang yang diberikan pada masyarakat Sinar Gunung untuk menjual lahan mereka dengan harga yang mahal kepada KIM. Peluang itu dipergunakan masyarakat Sinar Gunung untuk lebih menekan harga lahan untuk mendapatkan harga lahan yang sesuai menurut masyarakat Sunar Gunung. Dengan adanya pertimbangan harga yang dilakukan dan disepakati oleh kedua belah pihak maka penjualan lahan pun dilakukan di Sinar Gunung.

Letak lahan pertanian milik masyarakat Sinar Gunung yang strategis dan dekat dengan Kawasan Industri Medan (KIM) tersebut membuat ketertarikan pihak KIM untuk membeli lahan pertanian milik masyarakat Sinar Gunung untuk perluasan area pabrik-pabrik milik KIM tersebut. Hal itu dijadikan masyarakat Sinar Gunung untuk mendapatkan harga yang mahal dari penjualan lahan mereka. Kedesakan akan lahan yang KIm butuhkan membuat masyarakat Sinar Gunung menjual lahan mereka. Tetapi ada juga yang melakukan penekanan harga lahan untuk memperoleh harga yang lebih tinggi lagi.

Dengan melakukan penjualan lahan pertanian kepada KIM membuat masyarkat Sinar Gunung memiliki kehidupan yang lebih baik. Dapat dilihat dari bentuk bangunan rumah- rumah yang ada di Sinar Gunung, pendidikan yang lebih baik pada generasi muda, adanya fasilitas kendaraan milik masyarakat seperti mobil, sepeda motor dan juga memiliki lahan

yang lebih luas dari lahan yang di jual kepada KIM tersebut. Kebutuhan ekonominya pun semakin baik pula. Tetapi tidak semua masyarakat Sinar Gunung yang mengalami hal tersebut. Hanya bagi mereka yang menjual lahan kepada KIM yang memiliki kehidupan yang lebih baik dalam perekonomian keluarga, tetapi bagi yang tidak memiliki lahan pertanian untuk di jual kepada KIM masih tetap memilki kehidupan yang biasa-biasa saja.

Dengan adanya KIM memiliki sisi positif maupun negatifnya. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam sisi positifnya kehidupan masyarakat menjadi semakin baik, terbukanya lapangan pekerjaan yang mengurangi jumlah pengangguran dan pendidikan masyarakat Sinar Gunung yang lebih baik. Sedangkan sisi negatifnya adalah berkurangnya lahan petanian untuk bertani padi dan berkurangnya lahan membuat hasil panen padi pun semakin sedikit, pencemaran udara dari polusi yang ditimbulkan oleh pabrik-pabrik tersebut dan juga rentang akan penyakit.

Dengan semakin berkurangnya lahan pertanian padi milik masyarakat dan semakin banyaknya lahan pertanian yang di jual kepada pihak KIM juga akan membuat semakin terpojoknya lingkungan masyarakat Sinar Gunung. Dikatakan demikian karena semakin dekatnya pabrik-pabrik dengan pemukiman masyarakat akan berpengaruh pada lingkungan yang tidak sehat lagi nantinya. Dan bahkan dengan semakin dekatnya KIM dengan pemukiman masyarakat dapat mengakibatkan hilangnyanya Sinar Gunung nantinya. Hal ini dapat terjadi karena perluasan KIM yang semakin cepat dari tahun ke tahun akan membuat pemukiman akan semakin terdesak dan akan mengalami kemunduran dan perpindahakan masyarakat dari Sinar Gunung tersebut.

Kawasan KIM yang direncanakan akan mengalami perluasan dan membutuhkan lahan yang banyak, hal ini dapat terjadi bahwa pemukiman warga Sinar Gunung juga akan menjadi kawasan KIM. Dari paparan yang di sampaikan beberapa informan bahwa ada

kemungkinan KIM akan sampai ke pemukiman masyarakat Sinar Gunung dan bahkan lebih luas lagi.

Konvesi lahan yang dilakukan pada lahan pertanian di Sinar Gunung menjadi lahan pabrik mengalami banyak perubahan. Perubahan itu terjadi pada masyarakat yang semakin mementingkan bagaimana kedepannya hidup mereka dan mulai merencanakan perekonomian keluarga untuk generasi penerus mereka. Perencanaan ini dapat dilihat bagaimana masyarakat Sinar Gunung mulai memlakukan usaha-usaha untuk peningkatan perekonomian dalam pemenuhan kebutuhan hidup yang lebih baik dan juga pembekalan pada generasi muda Sinar Gunung untuk menembuh pendidikan yang semakin baik.

Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju pula ikut serta dalam kehidupan masyarakat Sinar Gunung. Masyakat Sinar Gunung sekarang ini sudah semakin maju dan mulai mengikuti teknologi yang ada sekarang ini. Dan bahkan mereka mengkuti perkembangan teknologi sekarang ini.

Dokumen terkait