HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
9. Perubahan Makna Kata yang Sudah Dikenal
Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami perubahan makna kata yang terdapat pada karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Makassar.
Hasil analisis data:
1. Penggunaan kata sinonim 11 x 100% = 36,6% 30
2. Penggunaan kata umum dan khusus 13 x 100% = 43,3%
30
3. Penggunaan kata denotatif dan konotatif 10 x 100% = 33,3%
30
4. Penggunaan kata indria 5 x 100% = 16,6% 30
5. Kelangsungan pilihan kata 6 x 100% = 20%
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian Penggunaan Diksi pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Makassar bertujuan untuk mengetahui penggunaan diksi yang dilihat dari ketepaatan diksi dalam karangan siswa. Penelitian ini relevan yang dikemukakan oleh Keraf (2015) meliputi: 1) Kata-kata sinonim, 2) Penggunaan kata umum dan kata khusus, 3) Penggunaan kata konotatif dan denotatif, 4) Kelangsungan pilihan kata, 5) Penggunaan kata indra.
Penggunaan kata yang mirip ejaan, Kata-kata Ciptaan Sendiri, Akhiran Asing, Perubahan Makna Kata yang Sudah Dikenal dari data yang terdapat pada karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Makassar, tidak ditemukan ketidaktepatannya.
Dengan demikian, dapat dilihat jika penggunaan diksi pada karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Makassar terdapat sebagian ketidaktepatan penggunaan diksi, karena dari 30 siswa hanya terdapat 28 data yang tidak tepat digunakan.
Penggunaan diksi pada karangan siswa Smp Negeri 18 Makassar mampu menulis karangan tetapi masih kurang tepat dalam segi ketepatan diksi dalam penggunaan kata sinonim, kurang cermat dalam hal pemilihan kata sehingga banyak kurang paham mengenai penggunaan kata yang sesuai.
Penggunaan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang akan dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan Keraf (2015). Bila dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, peneliti menemukan persamaan dan perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011), Puspitasari (2012), Kurniawati (2012). Ketiga penelitian ini tidak menyinggung tentang karangan dan persamaannya sama-sama menganalisis tentang diksi. Dalam penelitian ini
memfokuskan pada diksi dan karangan. Selain itu peneliti tidak menganalisis gaya bahasa yang terdapat pada objeknya dan variasi kalimat seperti penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2012). Oleh karena itu, penelitian yang dilalukan oleh peneliti dapat dikatakan melengkapi penelitian terdahulu.
Penggunaan sinonim 36,6 % digunakan sebanyak 11 kata, yang terdapat pada karangan. Para siswa cenderung salah dalam menggunakan kata sinonim dalam karangan, misalnya kata “ketidaksadaran” pada karangan, seharusnya kata tersebut tidak tepat digunakan, kata yang bersinonim dengan kata “ketidaksadaran” adalah kata kelalaian. Hal ini didukung oleh teori Keraf kata bersinonim memiliki makna yang sama atau hampir sama. Berbeda dengan hasil penelitian Fatimah (2011) yang meneliti gaya bahasa dan Puspitasari (2012) tentang variasi. Persamaan dari penelitian ini sama-sama menganalisis tentang diksi.
Penggunaan konotatif dan denotatif 33,3%, penggunaan diksi yang digunakan pada karangan para siswa cenderung menggunakan kata konotatif, sehingga makna yang ditimbulkan lebih jelas kata yang digunakan seharusnya kata denotatif. Penggunaan kata denotatif dan konotatif berjumlah 10 kata, yang terdapat pada karangan, misalnya kata “lumpuh total”. Frasa “lumpuh total” pada kalimat bermakna konotatif. Hal ini karena arti sebenarnya dari lumpuh total adalah keadaan dimana kaki seseorang tidak bisa berfungsi sehingga tidak bisa jalan. Maksud dari penulis menuliskan lumpuh total adalah akibat kegiatan lainnya yang tidak bisa berfungsi denga baik.
Penggunaan kata indria 16,6 % yang digunakan sebanyak 5 kata terdapat pada karangan siswa, misalnya kata “teriakan”. Kata “teriakan” pada kalimat merupakan
kata yang termasuk diksi indria “pendengaran” , karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat menangkap atau menerima tanggapan yang berupa suara atau bunyi keras. Kata di atas berarti “berbicara keras‟, berteriak sehingga suaranya “keras kedengaran”. Tetapi dalam penggunaannya sering kali terjadi bahwa hubungan antara satu indria dengan yang lainnya sangat rapat, sehingga kata yang sebenarnya hanya di kenakan pada satu indria biasa digunakan oleh indria yang lain yang disebut juga gejala sinestisia
Penggunaan kelansungan pilihan kata 20% dengan digunakan sebanyak 6 kata terdapat pada karangan siswa, misalnya kata “anak dan si anak”. Kata “si anak” benar-benar pada kalimat tidak tepat digunakan. Seharusnya kata “anak benar-benar” tidak usah digunakan kembali, karena pemborosan kata, bahkan menimbulkan nilai rasa rendah. Kalimat yang benar seharusnya “Tetapi tidak mengajukan anak, karena ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama, kali ini dia benar hilang kesabarannya dan menjadi marah.
Penggunaan kata umum dan kata khusus diksi 43,3% yang digunakan sebanyak 13 kata terdapat pada karangan siswa. Kata khusus kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas. Kata khusus kata yang mengacu kepada pengarahan yang khusus dan konkret Keraf (2015), misalnya kata “Idul Fitri”. Penggunaan kata “Idul Fitri” pada kalimat sudah tepat, karena penulis memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa idul Fitri mengacu pada objek yang khusus, yaitu “hari raya umat islam” , sehingga pembaca mudah mengerti yang dimaksud penulis.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa penggunaan diksi pada karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Makassar, meliputi 1) kata-kata bersinonim, 2) penggunaan kata umum dan kata khusus, 3) penggunaan kata konotatif dan denotatif, 4) kelangsungan pilihan kata, 5) penggunaan kata indria. Dari data yang diperoleh, ada juga data yang tidak ditemukan sesuai syarat ketepatan diksi meliputi 1) ungkapan idiomatik, 2) membedakan kata yang mirip ejaannya, 3) kata-kata ciptaan sendiri, 4) akhiran asing, dan 5) perubahan makna kata yang sudah dikenal.
Penggunaan diksi dalam karangan siswa kelas VIII SmP Negeri 18 Makassar. Dilihat dari segi ketepatan diksi ditemukan 11 kata penggunaan sinonim, 13 kata penggunaan kata umum dan khusus, 6 kata penggunaan kelansungan pilihan kata, 10 kata penggunaan konotatif dan denotatif, 5 kata penggunaan kata indria.
B. Saran
Berdasarkan paparan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya, khususnya pada penelitian kebahasaan, dalam melakukan penelitian bahasa objek yang diteliti tidak hanya di masyarakat tetapi dapat diperluas pada karya sastra. Sejauh ini peneliti melihat penelitian karya sastra dominan pada kesastraannya, sehingga untuk aspek kebahasaannya masih
kurang dikaji. Penulis berharap penelitian sastra perlu dikembangkan dari aspek kebahasaannya, khususnya tentang penggunaan diksi.
2. Bagi sekolah, meningkatkan pengajaran terkait penggunaan diksi khususnya dalam membuat sebuah karangan. Hendaknya guru lebih teliti dalam melihat kesalahan yang dilakukan oleh siswa, salah satunya kesalahan penggunaan diksi, sehingga guru dapat menjelaskan kembali agar siswa dapat mengerti dan mengetahui kesalahan tersebut serta tidak terulang kembali.
3. Bagi Peneliti, secara kelemahan peneliti belum tuntas mengemukakan analisis penggunaan diksi pada karangan siswa tentang homogen, homograf, homonim,dll. Peneliti selanjutnya, yang ingin melakukan sejenis, agar dalam penelitian lebih menggali informasi dan berbagai sumber mengenai teori pilihan kata atau diksi sehingga tujuan penelitian dapat tercapai
4. Bagi pembaca, sebaiknya dalam menikmati karya sastra bukan hanya sekadar membaca isi cerita dalam karangan tersebut, akan tetapi juga harus memahami lebih dalam baik dari sudut pandang linguistik ataupun nilai yang terkandung di dalamnya.