• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Pengelolaan Benteng Vredeburg Periode 1992-2004

BAB IV. PEMANFAATAN BENTENG VREDEBURG SEBAGA

B. Perubahan Pengelolaan Benteng Vredeburg Periode 1992-2004

1. Kemimpinan Budiharja

Dibawah Kepemimpinan Budiharja perkembangan Benteng Vredeburg Yogyakarta telah mengalami perubahan yang cukup signifikan dibanding kepemimpinan sebelumnya kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi mulai tertata.

a. Kedudukan Benteng Vredeburg

Museum Benteng Yogyakarta sebagai Museum khusus adalah unit pelaksana teknis di bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan.6

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksananakan tugas sehari-hari secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi setempat dan secara teknis kepala Permusiuman Direktorat Jenderal Kebudayaan.7

Pada tahun 1992 tepatnya tanggal 23 November secara resmi Museum Bekas Benteng Vredeburg Yogyakarta menjadi UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) di lingkungan Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

6

Wawancara dengan Rosyid tanggal 17 Desember 2011.

7

Wawancara dengan Rosyid tanggal 17 Desember 2011. commit to user

Nomor: 0475/0/1992, dengan nama Museum Benteng Yogyakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu dijabat oleh Prof. Dr. Fuad Hasan.8

b. Tugas Benteng Vredeburg

Museum Benteng Yogyakarta bertugas mengumpulkan, merawat, mengajarkan, mengkaji, menyajikan, menerbitkan hasil penelitian dan memberikan bimbingan edukatif kultural tentang benda yang bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.9

c. Fungsi Benteng Vredeburg

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Museum Benteng Yogyakarta mempunyai fungsi:

1) Melakukan pengumpulan, perawatan, pengawetan, dan penyajian benda yang bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.

2) Melakukan urusan perpustakaan, dokumentasi dan pengkajian ilmiah. 3) Memperkenalkan dan memperluaskan hasil pengkajian ilmiah.

4) Melakukan bimbingan edukatif kultural tentang benda yang bernilai sejarah, budaya dan ilmiah.

5) Melakukan urusan tata usaha.10

8

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai Museum Khusus adalah uji pelaksanaan teknis di bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah Drektorat Jendral Kebudayaan 23 November 1992. Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

9

Ibid.

10

Ibid.

80

Benteng Vredeburg juga ditetapkan sebagi Museum khusus perjuangan nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk meningkatkan fungsionalisasi museum, maka pada tanggal 5 September 1997 mendapat limpahan untuk mengelola Museum Perjuangan Yogyakarta di Brontokusuman Yogyakarta, dari Museum Negeri Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sonobudoyo.11

d. Susunan organisasi Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta terdiri atas:

1) Kepala Museum: Kepala Museum bertugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Museum Benteng Yogyakarta.

2) Urusan Tata Usaha: Urusan Tata Usaha bertugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, regestrasi dan dokumentasi koleksi, pelaporan, kearsipan dan keamanan di lingkungan Museum.

3) Kelompok Tenaga Fungsional: Kelompok tenaga fungsional melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jumlah dan jenjang jabatan tenaga fungsional sebagaimana ditentukan sesuai dengan kebutuhan.12

11

Wawancara dengan Rosyid tanggal 17 Desember 2011.

12

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyatakan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai Museum Khusus adalah uji pelaksanaan teknis di bidang kebudayaan di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah Drektorat Jendral Kebudayaan 23 November 1992., op. cit.

Bagan 1.

Bagan Organisasi Museum Benteng Yogyakarta.

2. Kegiatan kelembagaan

Kegiatan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah mencanangkan berbagai kegiatan dalam progam kerja yang disusun pada setiap tahun anggaran. Meskipun bentuk serta materinya berubah-ubah dan selalu mengalami infrofisasi namun pada hakikatnya kegiatan yang dilakukan di museum meliputi: pameran, lomba-lomba mewarnai dan melukis dengan tema perjuangan dan sebagainya.13 Pengadaan Koleksi Benteng Vredeburg Yogyakarta

a. Tahun 1993-1994

Pengadaan koleksi: Rencana kegiatan

13

Wawancara dengan Widada tanggal 24 Desember 2011. KEPALA URUSAN TATA USAHA KELOMPOK TENAGA FUNGSIONAL commit to user

82

(1) Dasar kegiatan

Salah satu tujuan museum adalah meningkatkan peran apresiasi masyarakat terhadap museum, dengan demikian dilaksanakan kegiatan pengadaan koleksi sebagai upaya untuk melengkapi pameran khusus museum.

Dalam rangka penyempurnaan atau melengkapi tata pameran Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, perlu adanya koleksi yang mendukung sejarah/peristiwa yang pernah terjadi di Yogyakarta yaitu:

a) Reproduksi foto dokumenter Benteng Vredeburg dan peristiwa yang terjadi di Yogyakarta serta transfer film dokumenter ke dalam satu kaset video mengenai peristiwa di Yogyakarta, terdiri tujuh judul:

(1) Unci on Duty In Indonesia. (2) Second Military Acttion.

(3) Journalist Visit Eyited Republic leader. (4) Republic Leaders return to Yogya. (5) Return of General Soedirman. (6) End of Fasting Month.

(7) Inter Indonesia Conference.

b) Pengadaan peralatan dapur padaa masa Agresi Militer Belanda II di dusun Jetis, Gilangharja, Pandak, Bantul merupakan markas kompi Mayor Widodo berupa Dandang dan Nampan.

c) Peralatan yang digunakan Kolonel TB. Simatupang beserta anak buahnya suatu bermarkas di dusun Banaran, Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo yaitu: Mesin jahit engkel tangan, cangkir, cawan/lepek dan gamelan.14

(2) Tujuan

Sesuai dengan Petunjuk Operasional Rutin Museum benteng Vredeburg Yogyakarta adalah sebagai berikut:

a) Reproduksi foto dokumenter tentang Benteng Vredeburg dan peristiwa di Yogyakarta serta transfer film dokumenter ke dalam satu kaset video terdiri tujuh judul:

(1) Unci on Duty In Indonesia. (2) Second Military Acttion.

(3) Journalist Visit Eyited Republic leader. (4) Republic Leaders return to Yogya. (5) Return of General Soedirman. (6) End of Fasting Month.

(7) Inter Indonesia Conference.

b) Dandang dan Nampan digunakan pada masa Agresi Militer Belanda II oleh Kompi Mayor Widodo di dusun Gilangharjo Pandak Bantul.

14

Amin Sukrilah., Laporan pengadaan/pembelian Benda-benda Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Tahun Anggaran 1993/1994, (Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993/1994).

84

c) Mesin jahit engkel tangan, Cangkir, Cawan atau lepek dan gamelan di gunakan pada perang gerilya di dusun Banaran Banjarsari Samkigaluh Kulon Progo oleh Kolonel TB Simatupang.

(3) Ketenagaan

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Museum Benteng Yogyakarta Nomor: 689/F44.113/C4/93 tanggal 11 Nopember 1993 tentang petugas tim pengadaan koleksi tahun anggaran 1993/1994. Susunan ketenagaanya adalah sebagai berikut:

(1) Dra. Amien sukrinah Ketua/Anggota (2) Drs. Dadang Darmayana Anggota

(3) Widodo Anggota

(4) Persiapan Pelaksanan

Pelaksana Tim pengadaan Koleksi, melalui beberapa tahap kegiatan yaitu sebagai berikut:

(1) Sebelum melakukan kegiatan. Tim pengadaan koleksi perlu mengetahui kesiapan dana.

(2) Anggota Tim mengadakan rapat dengan Kepala Museum Benteng Yogyakarta mengenai pengadaan koleksi dan penyusunan rencana kerja (3) Menyiapkan blangko yang diperlukan untuk keperluan kegiatan

(5) Pelaksanaan Kegiatan

a) Adanya surat keputusan Kepala Museum Benteng Yogyakarta Nomor: 689/F4.113/C1/93 Tanggal 11 Nopember 1993 mengenai Tim Pengadaan Koleksi, maka dikeluarkan:

(1) SPPD Nomor: 091/F4.113/C4/93, Tanggal 14 Oktober 1993 (2) SPPD Nomor: 092/F4.113/C4/93, Tanggal 14 Oktober 1993 (3) SPPD Nomor: 130A/F4.113/C4/93, Tanggal 9 Nopember 1993 (4) SPPD Nomor: 130B/F4.113/C4?93, Tanggal 9 Nopember 1993 b) Pelaksanaan Tim Pengadaan Koleksi adalah sebagai berikut:

(1) Tim Pengedaan Koleksi mengadakan rapat untuk membahas RKS. (2) Pemberitahuan dari kantor kerekanan

(3) Surat penawaran dari rekanan (4) Penerbitan SPK

(5) Berita Acara Serah Terima SPK hasil pekerjaan (6) Penilaian terhadap hasil yang didapat

a) Reproduksi enam foto dokumenter dan transfer film dokumenter ke dalam satu kaset video terdiri tujuh judul yaitu:

(1) Pelaksanaan kegiatan pengadaan koleksi ini dilakukan sejak SPK dikeluarkan

(2) Transaksi dianggap selesai apabila pihak pelaksana dan Kepala Museum Benteng Yogyakarta telah menandatangani Berita Acara Serah Terima Koleksi, serta pengirimannya ke tempat tujuan yang telah ditetapkan

86

b) Koleksi realita

Setelah selesai mengadakan survey ke Bantul dan Kulon progo Tim Pengadaan menilai terhadap hasil yang didapat yaitu Dandang, Nampan, Mesin Jahit Engkel Tangan, Cangkir, Cawa/Lepek dan Gamelan yaitu berdasarkan:

(1) Keaslian

Benda-benda yang didapat merupakan benda bersejarah yang masih asli. (2) Nilai Historis/Fungsi dan Peranannya

Benda-benda yang didapat ini memiliki nilai historis dan fungsi serta peranan sangat penting dan besar sebagai sarana pada masa perjuangan dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi Kemerdekaan RI. (3) Kualitas, Kondisi Benda

Benda-benda yang didapat berkualitas dan kondisinya baik.15

b. Tahun 1996-1997

Pengadaan/pembelian benda-benda koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta:

(1) Proses pengadaan koleksi selalu dikonsultasikan tim pengadaan dengan Kepala Museum Benteng Yogyakarta

(2) Teknis Pengadaan

a. Imbalan jasa langsung pemilik b. Pesan kepada pengrajin

15

Ibid.

(3) Tata laksana administrasi dan keuangan dilaksanakan oleh bendaharawan Museum Benteng Yogyakarta dan tidak meninggalkan fungsi dan peranan tim pengadaan

(4) Hasil pengadaan koleksi Museum Benteng Yogyakarta : a. Foto-foto Perjuangan : 65 Buah b. Pakaian Prajurit Panji Prawirotomo : 1 Stel c. Duaja Dara ( Kraton Mataram) : 21 Buah d. Pedang Prajurit Panji : 3 Buah e. Pakaian Pejuang Tahun 1945-1949 : 24 Buah f. Foto Pahlawan Revolusi : 9 Buah g. Senjata Tradisional Rakyat : 17 Buah

h. Meja Kerja : 1 Set

i. Jam Dinding : 1 Buah

Jumlah koleksi seluruhnya sebanyak 132 Buah.

Tahap akhir dari pengadaan koleksi yaitu ditandai dengan serah terima barang yang diikuti pembayaran oleh bendaharawan Museum Benteng Yogyakarta. Mengenai daftar berita acara serah terima koleksi dalam rangka pengadaan koleksi ini terlampir.16

16

Amin Sukrilah., Laporan pengadaan/pembelian Benda-benda Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Tahun Anggaran 1996/1997, (Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996/1997).

88

c. Tahun 1998

Pengadaan/pembelian benda-benda koleksi Benteng Vredeburg Yogyakarta (1) Pengadaan koleksi Museum antara lain:

a. Lukisan Jendral Soederman : 1 buah. b. Lukisan Ki Hadjar Dewanta : 1 buah.

c. Foto : 57 buah.

d. Lampu Gantung : 1 buah.

e. Lumpang : 1 set.

f. Pedang : 1 buah.

g. Ransel : 1 buah.

h. Meja Kursi Tamu, peralatan minum : 1 set.

i. Patung : 15 buah.

j. Lampu : 1 buah.

k. Piring Nampan : 10 buah.

l. Kenop dan Pedang : 1 buah.

m. Wayang : 22 buah.

n. Gong Beri : 1 buah.

o. Peta : 1 buah.17

Jumlah koleksi seluruhnya sebanyak 211 Buah.

Dokumen terkait