• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN STRUKTURAL DALAM PROSES

1.

Perubahan Berbagai Sektor.

Struktur ekonomi akan mengalami perubahan dalam proses pembangunan ekonomi. Tulisan A.G.B. Fisher dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier. Pendapat ini dibuktikan oleh Clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor primer, sekunder dan tersier di beberapa negara. Data yang dikumpulkannya itu menunjukkan bahwa makin tinggi pendapatan per kapita suau negara, makin kecil peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja. Akan tetapi sebaliknya, sektor industri makin penting peranannya dalam menampung tenaga kerja.

Kuznets menunjukkan perubahan sumbangan berbagai sektor kepada produksi nasional, sedangkan Chenery mengkhususkan analisisnya pada corak perubahan sumbangan berbagai sektor dan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan kepada produksi nasional.

Ciri Perubahan yang Berlaku:

1. Sumbangan sektor pertanian kepada produksi nasinal telah menurun 2. Peranan sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional meningkat

3.Sumbangan sektor jasa dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan yang berarti dan perubahan itu tidak konsisten sifatnya.

Faktor yang Menyebabkan Perubahan Struktur Ekonomi:

Produksi sektor pertanian mengalami perkembangan yang leih lambat dibanding perkembangan produksi nasional;

Tingkat pertambahan produksi sektor industri lebih cepat daripada tingkat pertambahan produksi nasional, dan

Tidak adanya perubahan dalam peranan sektor jasa dalam produksi nasional berarti bahwa tingkat perkembangan sektor jasa adalah sama dengan tingkat perkembangan produksi nasional.

Perubahan struktur ekonomi yang demikian coraknya disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu:

1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi

Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan makin sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian, sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang- barang industri menjadi bertambah besar.

2. Perubahan teknologi

Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.

Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional yang bersifat inducive, yaitu kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.

Dibawah ini tabel yang menunjukkan perubahan persentase sumbangan sektor pertanian, industri, dan jasa kepada pendapatan nasional di antara permulaan abad ke- 19 hingga pertengahan abad ke-20 di tiga belas negara maju.

2.

Perubahan Struktur Penggunaan Tenaga Kerja.

Ciri Perubahan Penggunaan Tenaga Kerja

a. Peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja menurun. b. Peranan sektor industri dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi

bertambah penting, akan tetapi kenaikan tersebut sangat kecil.

c. Peranan sektor jasa dalam menyediakan kesempatan kerja tidak mempunyai pengaruh besar.

Faktor yang Menyebabkan Pola Perubahan yang Berbeda

Pada perubahan peranan masing-masing sektor dalam menciptakan produksi nasional dengan peranan mereka dalam menampung tenaga kerja mempunyai sifat yang berbeda, yaitu :

a. Di sektor pertanian, secara relatif, perubahan yang terjadi dalam menciptakan produksi nasional adalah hampir bersamaan dengan perubahan peranannya dalam menyediakan pekerjaan.

b. Di sektor industri, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih besar daripada perubahan relatif peranannya dalam menampung tenaga kerja.

c. Di sektor jasa, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih kecil dari perubahan relatif perananya dalam menampung tenaga kerja.

Menurut Kuznets perbedaaan di atas disebabkan oleh perbedaan dalam perkembangan tingkat produktivitas di masing-masing sektor dalam proses pembangunan

3.

Perubahan Struktur Sektor Industri dan Jasa.

Perubahan Peranan Berbagai Jenis Industri

Dalam analisis Kuznets, sektor industri dibedakan menjadi 4 sub-sektor, yaitu pertambangan, industri pengolahan (manufacturing), industri bangunan, dan perhubungan serta pengangkutan. Perubahan peranan berbagai sub-sektor dalam sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional dan menciptakan kesempatan kerja, sifat-sifat pokoknya adalah sebagai berikut :

1) Pada tingkat pembangunan yang rendah, sub-sektor pertambangan pada umumnya selalu merupakan sub-sektor industri yang kecil peranannya dalam menciptakan produksi nasional dan menampung tenaga kerja.

Dalam proses pembangunan, peranan tersebut menjadi bertambah kecil lagi. Sub-sektor industri bangunan juga mengalami perubahan yang sama sifatnya dengan sub-sektor pertambangan, yaitu di kebanyakan negara yang diobservasi, peranannya dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja menjadi bertambah kecil apabila tingkat pembangunan ekonomi bertambah tinggi.

2) Peranan sub-sektor industri pengolahan, termasuk industri utilities (penyediaan air dan listrik), dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja pada umumnya bertambah besar apabila tingkat pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.

3) Perubahan peranan sub-sektor perhubungan dan pengangkutan dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja tidak emnunjukkan pola yang seragam.

4) Sub-sektor industri pengolahan, perhubungan dan pengangkutan merupakan bidang kegiatan ekonomi yang mengalami perkembangan yang sangat besar. Perubahan Peranan Berbagai Kegiatan di Sektor Jasa

Sektor jasa dibedakan menjadi lima sub-sektor, yaitu perdagangan, badan keuangan dan real estate, pemilikan rumah, pemerintahan dan pertahanan, dan berbagai jasa perseorangan. Pokok-pokok kesimpulannya :

1) Peranan sektor jasa dalam menciptakan produksi nasional tidak mengalami perubahan atau penurunan.

2) Peranannya dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi bertambah besar. Perkembangan sektor jasa yang bercorak seperti ini dalam proses pembangunan ekonomi disebabkan olehkarena :

Adanya spesialisasi secara kawasan dari kegiatan ekonomi yang berkembang Pertambahan pendapatan per kapita yang diakibatkan oleh pembangunan ekonomi

Karena perkembangan produktivitas yang lambat di sektor jasa.

Walaupun peranan sektor jasa dalam menampung atau menyerap tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian meningkat, peranan sektor tersebut dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan atau menurun. Faktor yang menimbulkan keadaan ini adalah karena tingkat produktivitas di sektor jasa berkembang lebih lambat dari perkembangan tingkat produktivitas rata-rata yang terjadi dalam leseluruuhan perekonomian.

4.

Perubahan Struktur Industri Menurut Analisis Chenery

Aspek yang paling penting dari analisis Chenery, dan yang menyebabkan analisisis seperti itu menjadi lebih berguna sebagai usaha untuk menunjukkan ciri-ciri proses pembangunan ekonomi, adalah bahwa analisis tersebut lebih ditekankan kepada hubungan kuantitatif diantara pendapatan per kapita dengan persentase sumbangan berbagai sektor ekonomi dan industri dalam sub-sektor industri pengolahan terhadap produksi nasional. Dengan demikian analisis tersebut dapat digunakan untuk membuat ramalan mengenai peranan berbagai sektor pada berbagai tingkat pembangunan ekonomi, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan sumber daya yang yang perlu dialokasikan ke berbagai sektor ekonomi.

Perubahan Peranan Berbagai Sub-Sektor Industri

Untuk menunjukkan perubahan yang terjadi dalam sub-sektor industri pengolahan dalam proses pembangunan, industri-industri yang termasuk dalam golongan ini dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri barang konsumsi, industri barang mentah, dan industri barang modal.

Faktor-Faktor yang Mendorong Proses Industrialisasi

3 faktor yang menyebabkan perbedaan di antara lajunya perkembangan industri- industri dalam sub-sektor industri pengolahan dan perkembangan tingkat pendapatan per kapita :

a) sebagai akibat dari adanya substitusi impor;

c) adanya kenaikan dalam permintaan barang-barang setengah jadi.

Menurut analisis Chenery usaha untuk mengadakan substitusi impor merupaka factor terpenting yang menyebabkan industrialisasi tumbuh pesat, karena factor ini mengakibatkan 50 persen dari pertumbuhan yang tidak sebanding terjadi. Pengaruh perkembangan pendapatan terhadap pertambahan permintaan hasil-hasil industri mengakibatkan 22 persen dari industrialisasi yang terjadi. Pertambahan pendapatan selanjutnya menyebabkan perkembangan permintaan terhadap barang-barang setengah jadi dan faktor ini mengakibatkan 10 persen dari proses industrialisasi dan perbedaan tingkat pertumbuhan yang terjadi. Faktor-faktor lainnya seperti perubahan harga, kesalahan dalam penaksiran, adanya substitusi di antara berbagai barang lain dengan hasil industri, dan adanya substitusi di antara tenaga kerja dengan hasil industri merupakan faktor-faktor yang menimbulkan 18 persen industrialisasi.

Sebab Perbedaan Peranan Sektor Industri di Berbagai Negara

Dalam setiap negara pada umumnya peranan tiap-tiap industri dalam sub- sektor industri pengolahan adalah lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat yang ditentukan oleh persamaan regresi tersebut, dan keadaan yang demikian diakibatkan oleh adanya salah satu atau gabungan dari faktor-faktor berikut :

1) Luasnya pasar. Tingkat pendapatan dan jumlah penduduk merupaka dua faktor penting yang menentukan luas pasar suatu negara. Di negara-negara yang tingkat pendapatan per kapitanya sama, peranan berbagai industri dalam perekonomian akan berbeda apabila jumlah penduduknya sangat berbeda. Makin besar jumlah penduduk, makin besar peranan berbagai industri dalam perekonomian.

2) Bentuk distribusi pendapatan. Perbedaan dalam distribusi pendapatan merupaka salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadinya deviasi dalam peranan sektor industri dari peranannya yang normal.

3) Kekayaan alam. Sejak dari permulaan usaha pembangunannya negara yang miskin dengan kekayaan alam akan menekankan usahanya pada mengembangkan sektor industri dengan tujuan untuk mengurangi impor barang-barang industri.

4) Perbedaan keadaan di berbagai negara. Iklim, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor sosial dan budaya, merupakan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat produksi dan peranan sektor industri kepada produksi nasional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan peranan masing-masing sektor dalam perekonomian lebih tinggi atau lebih rendah dari peranan mereka yang normal.

Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dialami negara berkembang adalah : 1). Tabungan dan pembentukan modal

Makin besar tingkat tabungan, makin besar pula tingkat pembentukan modal. 2). Pendapatan pemerintah

Meningkatnya pendapatan pemerintah disebabkan oleh kenaikan dalam tingkat penerimaan pemerintah dari perpajakan.

3). Pendidikan

Dalam menggambarkan perkembangan yang dicapai dalam bidang pendidikan sepanjang proses pembangunan digunakan dua macam indikator yaitu : (i) besarnya pengeluaran untuk pendidikan (dinyatakan dalam persentase dari Produk Domestik Bruto) dan (ii) banyaknya anak-anak yang berada di sekolah dasar dan menengah. 4). Struktur permintaan domestik

Untuk menunjukkan ciri-ciri perubahan struktur permintaan domestik digunakan empat macam proses perubahan, yaitu dalam tingkat pembentukan modal, dalam tingkat konsumsi rumah tangga, dalam tingkat konsumsi pemerintah dan dalam tingkat konsumsi bahan makanan.

5). Struktur produksi

Gambaran mengenai struktur produksi dalam proses pembangunan yaitu peranan sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional menurun, peranan sektor industri bertambah tinggi, dan peranan sektor jasa juga naik.

6). Struktur perdagangan

Peranan ekspor dalam kegiatan ekonomi nasional menjadi bertambah penting, dan peranan yang bertambah penting ini terutama disebabkan oleh bertambah pentingnya peranan ekspor barang-barang industri pengolahan dan ekspor jasa, sedangkan peran ekspor bahan mentah menurun.

7). Penggunaan tenaga kerja

Corak perubahan persentase tenaga kerja yang digunakan di berbagai sektor dalam proses pembangunan mengalami perubahan yaitu dalam menampung tenaga kerja sektor pertanian peranannya menurun, sedang sektor industri dan sektor jasa meningkat.

8). Urbanisasi, tingkat kelahiran dan tingkat kematian

Pembangunan ekonomi akan diikuti oleh perubahan proporsi penduduk yang tinggal di daerah urban, dan penurunan dalam tingkat kelahiran dan kematian.

9). Distribusi pendapatan

Untuk melihat perubahan dalam distribusi pendapatan dalam proses pembangunan, diperhatikan :

I. perubahan bagian pendapatan nasional yang diterima oleh 40 persen penduduk yang tergolong sebagai penerima pendapatan terendah; dan

II. perubahan bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh 20 persen penduduk yang pendapatannya tergolong sebagai pendapatan yang paling tinggi.

Angka-angka yang diperoleh dalam analisis itu menunjukkan bahwa masyarakat yang tergolong dalam golongan penerima pendapatan yang paling tinggi akan menerima bagian (dari pendapatan nasional) yang makin bertambah banyak pada tahap-tahap permulaan proses pembangunan, sedangkan golongan masyarakat yang menerima pendapatan paling rendah akan mengalami penurunan pada tahap-tahap awal proses pembangunan.

BAB VII.

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN

1. Pandangan Pokok Analisis Tentang Ekonomi Mikro dan MakroSecara garis besar permasalah kebijakan ekonomi makro mencakup dua hal yaitu : a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.

b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.

Dalam menganalisis ekonomi mikro pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :

a. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan b. Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan sumber-sumber tersebut.

Dalam teori ekonomi mikro pada hakikatnya menerangkan bagaimana sesuatu masyarakat yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, mempunyai keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang maksimum, yaitu dengan membuat berbagai pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.

Dalam membahas teori ekonomi mikro dapat dikemukakan pertanyaan- pertanyaan tentang :

a. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang akan diproduksi ?

b. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ?

c. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa itu diproduksi ?

Sedang dalam ekonomi makro lebih global atau menyeluruh meliputi

perubahan-perubahan keseluruhan dalam kegiatan ekonomi. Makro ekonomi menerangkan tentang :

a. Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian

b. Pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan kegiatan perekonomian pada tingkat yang terkendali.

Dalam membahas ekonomi makro menerangkan beberapa masalah penting yang berlaku di dalam perekonomian, seperti pertanyaan berikut :

a. Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran ?

b. Mengapa masalah kenaikan harga-harga berlaku, yang sering kali juga diikuti oleh masalah pengangguran ?

c. Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami pertumbuhan secara cepat ?

d. Mengapa kegiatan perekonomi tidak mengalami perkembangan yang stabil ?

Pada mazab klasik, Adam Smith dan Keynes tidak banyak membuat analisis tentang masalah penggaguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan perubahan ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa mereka memiliki keyakinan tentang sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai dan perekonomi akan mengalami kesetabilan. John Maynard Keynes

berpendapat bahwa pengeluaran agregate yaitu pembelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara. Untuk itu kebijaksanaan pemerintah diperlukan untuk menciptakan penggunaan tenaga kerja yang penuh dan kestabilan perekonomian.

Analisis ekonomi makro menunjukkan tentang bagaimana pengeluaran agregate (permintaan agregate) dan penawaran agregate akan menentukan keseimbangan dalam perekonomian. Empat komponen pengeluaran agregate dibedakan :

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga b. Investasi perusahaan-perusahaan

c. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah. d. Ekspor

Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa, selain harga mobil merosot dibanding dengan harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha mencari sebab dan akibat perubahan tersebut dalam harga relatif.

harga barang, harga mobilpun ternyata mengikuti kecenderungan umum dari semua harga untuk terus meningkat. Mengapa tingkat harga relatif stabil atau melonjak dalam beberapa periode ? Dalam makro ekonomi berusaha

memahami sebab dan akibat perubahan tersebut dalam tingkat harga umum. 2. Garis Besar Perkembangan Ilmu Ekonomi

Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi dipelajari pada tingkat yang mendasar secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap sebagai disiplin ilmu dengan terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the Nation oleh Adam Smith. Ahli-ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini kemudian dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik inilah yang merupakan dasar

perkembangan ilmu ekonomi mikro.

Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan bukunya General Theory of Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar perkembangan teori ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan perekonomian.

Tabel 1.

Perbandingan Dasar pemikiran kelompok Klasik dan Keynesian Klasik

Keynes

Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada:

• Pertahanan dan keamanan

• Ketertiban (hukum dan peradilan)

• Penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta Perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu:

• Pertumbuhan ekonomi • Pengangguran

3. Gambaran Umum Ilmu Ekonomi (Kedudukan Ekonomi Mikro dalam Ilmu Ekonomi)

Dari beberapa definisi tersebut, terdapat hal yang menjadi pokok pikiran mendasar atau inti, yaitu tentang :

1. Masalah kebutuhan dan pemuasannya 2. Masalah kemakmuran

3. Masalah Penilaian atau pemilihan (problem of choice)

Yaitu pemilihan cara penggunaan sumber-sumber yang dapat mempunyai penggunaan alternatif.

4. Cara bertindak ekonomis 5. Tata laksana rumah tangga 6. Sumber-sumber produktif.

Yaitu merupakan barang-barang yang scace / langka 7. Penggunaan alternatif

8. Penggunaan uang

9. Mengenai produksi dan pembagian-pembagian kepada masyarakat. 10. Menganalisa besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber

Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari manusia dalam tindakan / usaha memanajemen rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya melalui sumber- sumber produktif dan alat pemuas kebutuan yang terbatas, dengan

memberikan penilaian atau pemilihan kebutuhan yang lebih mendesak (alternatif) serta bertindak secara ekonomis dalam penggunaan sumber- sumber untuk mencapai suatu kesejah-teraan dan kemakmuran.

Jadi Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dan masyarakat secara individu atau kelompok dalam usahanya memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran.

Kemakmuran merupakan suatu keadaan yang dirasa seseorang atau manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya atas barang-barang atau jasa-jasa dengan sarana yang dimiliki.

Persoalan Dasar Dalam Perekonomian

(the three fundamental and inter dependent economic problem) : 1. What commodities shall be produced and what quantities ?

Barang-barang apa (what) yang akan dihasilkan dan berapakah banyaknya ? Hal itu berarti berapa banyak, dan apa diantara kemungkinan-kemungkinan barang-barang dan jasa-jasa yang ada akan dihasilkan? (masalah-masalah penyaluran sumber ekonomi = “allocation of resources”).

2. How shall goods be produced ?

Bagaimana (how) barang-barang dihasilkan ? Hal itu berarti oleh siapa, dengan sumber-sumber ekonomi apa, dan dengan tingkat teknologi bagaimana barang-barang itu dihasilkan? (masalah teknik berproduksi = maslaha pilihan “teknologi”).

3. For whom shall goods be produced ?

Untuk siapa (for whom) barang-barang itu dihasilkan ? Hal ini berarti siapa saja yang akan menikmati, dan memperoleh keuntungan dari barang-barang dan jasa yang telah dihasilkan itu? Denga perkataan lain : bagaimanakah jumlah produk nasional didistribusikan di antara individu-individu dan keluarga-keluarga beraneka ragam itu ? (masalah distribusi = masalah pendapatan = distribution of income).

1. Permasalahanan

a. Dengan melihat bahwa sarana pemuas kebutuhan terbatas sedangkan kebutuhan manusia selalu meningkat dari waktu ke waktu, maka untuk memperoleh sarana pemuas tersebut diperlukan pengorbanan

b. Apabila pngorbanan lebih besar dari hasil yang diperoleh , maka hal tersebut tidak akan dilakukan. Sebab pada dasarnya sifat manusia tidak mau merugi.

2. Definisi prinsip ekonomi

Dengan melihat sebab timbulnya ilmu ekonomi dan permasalahan yang dihadapi, prinsip ekonomi merupakan “usaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal”, atau “usaha untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimal”.

3. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya prinsip ekonomi

memenuhi kebutuhannya dengan tindakan yang rasional, atau dengan melalui suatu pemikiran yang lebih dulu dan selalu berpegang pada prinsip ekonomi. b. Berpikir ekonomis, yaitu bukan saja hanya bagaimana caranya memakai atau menghabiskan sumber-sumber yang telah tersedia. Akan tetapi

memikirkan bagaimana melakukan perubahan nilai guna yang lebih tinggi, untuk mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat.

Struktur Pembagian Ilmu Ekonomi

Setiap ilmu pengetahuan biasanya terdiri berbagai bagian yang masing- masing memberi sumbangan tertentu untuk menerangkan bagian daripada realitas, yang diperhatikan oleh ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Pembagian ilmu ekonomi menurut Dr F. hartog adalah sebagai berikut : Ilmu pengetahuan ekonomi

Ilmu ekonomi murni Ilmu ekonomi terpakai

Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi yang Ilmu ekonomi yang Metodologis Menerangkan Melukiskan

Ekonomi teoritika Ekonomi praktika Ekonomi mikro Ekonomi makro

4. Konsep-konsep dasar yang digunakan dalam Ilmu Ekonomi Mikro Ekonomi Mikro dalam Kerangka Makro

Kehidupan ekonomi dapat dilihat dari dua sudut; pertama sebagai sistem keseluruhan, dan kedua, sebagai bagian-bagian kecil dalam keseluruhan tersebut, seperti perusahaan atau perseorangan. Sehubungan dengan itu, maka ilmu ekonomi dapat dibagi dalam dua cabang, ialah ilmu ekonomi makro, yang sering disebut teori pendapatan nasional (national income theory); dan ilmu ekonomi mikro yang sering juga disebut teori harga (price theory). Ilmu ekonomi mikro menyelidiki kegiatan ekonomi masing-masing unit ekonomi seperti misalnya : a. perilaku orang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber, sebagai pengusaha; b. arus barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen, dan komposisi arus tersebut; c. evaluasi dan

penentuan harga dari bagian-bagian tersebut; d. arus sumber-sumber produktif atau jasa produktif dari pemilik-pemiliknya ke perusahaan-perusahaan; e. evaluasi alokasi sumber-sumber tersebut kepada alternatif-alternatif

penggunanya.

Ekonomi mikro atau teori harga ini didasarkan pada asumsi adanya kehidupan

Dokumen terkait