• Tidak ada hasil yang ditemukan

225877203 Makalah Pengantar Ekonomi Pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "225877203 Makalah Pengantar Ekonomi Pembangunan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI

PEMBANGUNAN

NAMA

:

KELAS

:

NPM

:

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ...

1

i.

Kebutuhan dan perhatian pada ekonomi pembangunan ...

1

ii.

Cakupan bahasan ekonomi pembangunan ...

1

iii.

Evolusi makna pembangunan ... 2

iv.

Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi ...

2

v.

Sekilas tentang negara berkembang ...

3

BAB II. INDIKATOR PEMBANGUNAN ...

5

i.

Perlunya indikator pembangunan ...

5

ii.

Indikator moneter ...

6

iii.

Indikator sosial ...

7

BAB III. TEORI-TEORI PEMBANGUNAN DAN TAHAP-TAHAP

PERTUMBUHAN EKONOMI ...

8

i.

Teori Pertumbuhan Ekonomi ...

8

i.

Mashab Historismus (Frederich List, dll) ...

8

ii.

Mashab Analitis (Klasik, Neo-Klasik, Keynesian) ...

9

iii.

Teori Schumpeter ... 9

iv.

Teori Ketergantungan ... 10

ii.

Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 11

i.

Teori Rostow... 11

ii.

Teori Frederich List ... 12

iii.

Teori Hilderbrand ... 13

(3)

v.

Teori Lewis ... 14

vi.

Teori Ranis dan Fei ... 15

BAB IV. STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN

EKONOMI ...

16

i.

Kebijakan ekonomi dalam negeri ... 16

ii.

Kebijakan ekonomi luar negeri ... 17

iii.

Strategi upaya minimum ... 17

iv.

Strategi pembangunan seimbang ... 17

v.

Strategi pembangunan tak seimbang ... 18

BAB V. PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI ... 19

i.

Pengertian, unsur dan fungsi perencanaan... 19

ii.

Perlunya perencanaan pembangunan ... 21

iii.

Sifat, proses, dan peranan perencanaan ekonomi ... 22

iv.

Perencanaan dalam berbagai bentuk sistem ekonomi ... 22

v.

Syarat-syarat berhasilnya suatu perencanaan ... 25

vi.

Perencanaan pembangunan di Indonesia ... 25

BAB VI. PERUBAHAN STRUKTURAL DALAM PROSES

PEMBANGUNAN ...

26

i.

Perubahan berbagai sektor... 26

ii.

Perubahan struktur penggunaan tenaga kerja ... 27

iii.

Perubahan struktur sektor industri dan jasa ... 27

iv.

Perubahan struktur industri menurut analisis chenery ... 28

(4)

BAB VII. UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN ... 32

i.

Pandangan pokok analisis mikro ekonomi dan makro

ekonomi ... 32

ii.

Proses multiplier di negara berkembang ... 44

iii.

Kebijakan moneter dan fiskal negara berkembang ... 45

iv.

Mekanisme pasar di negara berkembang ... 48

BAB VIII. MASALAH POKOK PEMBANGUNAN ... 49

i.

Masalah pertumbuhan ekonomi ... 49

ii.

Masalah ditribusi pendapatan ... 50

iii.

Masalah kemiskinan ... 51

iv.

Masalah pembangunan dalam negeri ... 52

v.

Masalah pembangunan manusia ... 53

BAB IX. MASALAH DUALISME PEMBANGUNAN... 55

i.

Konsep dualisme ... 55

ii.

Dualisme sosial... 55

iii.

Dualisme ekologis ... 56

iv.

Dualisme teknologi ... 56

v.

Dualisme keuangan ... 56

vi.

Dualisme regional ... 57

vii.

Pengaruh dualisme pada pembangunan ... 57

BAB X. PEMBANGUNAN DAERAH ... 59

i.

Pengertian pembangunan ekonomi daerah ... 59

(5)

iii.

Paradigma baru teori pembangunan daerah

60

iv.

Perencanaan pembangunan daerah ... 60

v.

Tahap-tahap perencanaan pembangunan daerah ... 61

vi.

Peran pemerintah dalam pembangunan daerah ... 61

BAB XI. KRISIS UTANG INTERNASIONAL ... 63

i.

Karakteristik dan pembentukan utang... 63

ii.

Penyebab timbulnya krisis utang ... 64

iii.

Manajemen krisis utang ... 65

iv.

Solusi krisis utang internasional ... 66

BAB XII. HUTANG LUAR NEGERI DAN PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN DI INDONESIA ... 67

i.

Modal asing dalam pembangunan ... 67

ii.

Motivasi negara donor ... 67

iii.

Sumber-sumber pembiayaan pembangunan indonesia ... 68

iv.

Struktur pembiayaan pembangunan ... 68

BAB XIII. PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN... 70

i.

Peranan lingkungan dalam perekonomian ... 70

ii.

Industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan ... 70

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Kebutuhan dan Perhatian Pada Ekonomi Pembangunan.

Pembangunan ekonomi menduduki peran yang sangat penting bagi negara-negara di seluruh dunia, terutama setelah perang dunia ke dua.

Berkaitan dengan perhatian di bidang ekonomi, berkembang disiplin ilmu yang merupakan cabang dari ilmu ekonomi yang membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi. Cabang ilmu ekonomi yang khusus membahas pembangunan ekonomi tersebut adalah Ilmu Ekonomi Pembangunan.

Beberapa alasan yang menyebebkan berkembangnya perhatian terhadap masalah-masalah pembangunan ekonomi :

1. Negara-negara yang bertindak sebagai penjajah

2.Pada saat terjadi penjajah, negara-negara yang berstatus menjajah belum berkepentingan untuk memikirkan untuk memikirkan pembangunan ekonomi di negara jajahan.

3. Pusat perhatian negara-negara yang sedang dijajah lebih ditentukan pada masalah politik.

2. Cakupan Bahasa Ekonomi Pembangunan.

Yang dimaksud dengan pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan secara sosial dan ekonomi, damn manusia senantiasa mempunyai pandangan yang berbeda dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu pembangunan harus berarti kemajuan dalam kondisi hidup, dan untuk itu pertumbuhan ekonomi tampaknya

merupakan jalan keluar yang tidak dapat di tolak.

(7)

1. Menaikan pendapatan nasional

2. Meningkatkan produktivitas nasional

3. Pemerataan penduduk untuk seluruh masyarakat

3. Evolusi Makna dan Manfaat Pembangunan.

Manfaat yang secara nyata kita amati adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya pembangunan ekonomi output kekayaan dari masyarakat akan bertambah

2. Dengan adanya pembangunan ekonomi kesempatan untuk mangadakan pilihan makin menjadi luas

3. Dengan pembangunan ekonomi akan memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia untuk menguasai alam, dan akan dapat mempertinggi kebebasan manusia untuk mengadakan suatu tindakan tertentu.

4. Dengan pembangunan Ekonomi juga kita dapat memperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas

5. Akan mengurangi gap antara yang kaya dan yang miskin

6. Akan memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak sifat-sifat kemanusiaan

Hal yang tidak boleh lupa adalah bahwa pangkal tolak tindakan suatu perekonomian, termasuk pembangunan ekonomi adalah perbandingan manfaat dad biaya.

Konsekuensi dari pembangunan yang kita kerjakan adalah akna menimbulkan perasaan yang bertentangan dalam menanggapi perkembangan ekonomi. Apa yang diharapkan dapat dicapai adalah hapusnya angka kemiskinan , buta huruf, tapi oleh karena itu kita masih terikat pada pranata sosial, maka semangat kemiskinan menjadi tertunda.

4. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.

(8)

mendorong GNP per kapita atau pendapatan masyarakat naik dalam periode waktu yang panjang.

Dari definisi terbagi 3 unsur penting pembangunan ekonomi, yaitu :

1. Pembangunan ekonomi mengandung suatu proses perubahan terus-menerus

2. Berupaya untuk meningkatkan pendapatan per kapita

3. upaya untuk menaikan pendapatan per kapita tersebut harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang

Kelemahan dari definisi pembangunan ekonomi yang secara umum di terima adalah tidak menyinggung masalah distribusi pendapatan di antara anggota masyarakat. Konsep penting lain yang dibahas dalam literatur-literatur ekonomi pembangunan ekonomi. Konsep ini menekankan pada proses kenaikan GNP atau GDP tanpa memperhatikan kondisi pertumbuhan penduduk dan perubahan stuktur ekonomi. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa konsep pertumbuhan ekonomi mempunyai makna yang lebih luas karena memberikan perhatian pada pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan stuktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk manyatakan perkembangan ekonomi yang terjadi di negara-negara maju, sedangkan pembangunan ekonomi menunjukan perkembangan ekonomi yang terjadi di negara-negara sedang berkembang. Menurut Reynold Ekonomi pembangunan sebagai suatu aktivitas atau seni yang lebih banyak di lakukan oleh para politisi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dengan demikian untuk sebagian besar pembangunan didefinisikan menurut konteks dan harus merupakan konsep yang terbuka ujungnya, untuk didefinisikan kembali secara terus-menerus sejalan dengan semakin mendalamnya pengertian kita mengenai proses pembangunan, dan sejalan dengan timbulnya maslah-masalah baru yang harus di pecahkan oleh pembangunan.

5. Sekilas Tentang Negara Berkembang.

Negara di dunia secara umum dapat di bedakan menjadi 3 kelompok besar:

(9)

2. Negara dunia kedua, yaitu negara blok komunis yang di pimpin oleh Uni Soviet dan RRC

3. Negara dunia ketiga yang sering juga disebut negara sedang berkembang

Perekonomian suatu negara di katakan maju jika peranan sektor industri sudah cukup dominan, tetapi jika peranan sektor industri masih kecil dan sektor pertanian masih cukup dominan dalam perekonomian maka negara tergolong negara sedang berkembang.

Negara-negara sedang berkembang, sebagian besar terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Terdapat perbedaan yang tajam dalam negara-negara tersebut dalam hal jumlah penduduk, ciri demografis, historis, kebudayaan dan sistem politik yang dianut.

Tujuan yang ingin di capai oleh negara sedang berkembang adalah mengurangi jumlah penduduk yang miskin, memperkecil ketimpangan distribusi pendapatan, mengurangi pengangguran, pendidikan, dan sarana kesehatan.dan masalah yang di hadapi adalah, penduduk yang masih miskin, kurangnya sarana pendidikan dan kesehatan, meningkatanya hutang luar negeri.

Karakteristik negara sedang berkembang :

a. Standar hidup yang rendah

b. Tingkat produktivitas rendah

c. Pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan yang tinggi

d. Tingkat pengguran yang tinggi dan cenderung meningkate. Ketergantunagn pada sektor pertanian dan Ekspor barang primer

(10)

BAB II. INDIKATOR PEMBANGUNAN

1. PERLUNYA INDIKATOR PEMBANGUNAN

Indikator pembangunan sangat berguna untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan. Indicator pembangunan dapat memberikan gambaran mengenail lajunya perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terjadi di berbagai Negara. Selain itu, indikator pembangunan dapat juga di pergunakan untuk mengetahui syarat-syarat yang di perlukan oleh Negara sedang berkembang untuk menyamakan tingkat kehidupannya dengan Negara maju.

2. INDIKATOR MONETER

1.Pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita selain di gunakan sebagai indikator pembangunan dapat juga di pakai untuk membedakan negara kaya dan miskin. Pendapatan perkapita dapat memberikan gambaran tentang laju perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat.

2.indikator kesejahteran ekonomi bersih (net economic welfare)

Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dengan dua cara :

a)koreksi positif :

memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor informal.

b)koreksi negatif :

(11)

3. INDIKATOR SOSIAL

W. Beckerman melakukan survey mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan oleh beberapa pihak dalam membandingkan tingkat kesejahteraan di berbagai negara.

Oleh Backerman dibedakan dalam 3 kelompok :

1.Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Gilbert dan Kravis.

2.Penyesuaian dalam pendapatan masyarakat dibandingkan dengan mempertimbangkan unsur perbedaan tingkat harga berbagai negara.

3.Usaha untuk membandingkan indeks tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter (non monetary indicators).

Menurut Backerman cara yang paling sempurna adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan kravis. Beckerman memberikan cara lain untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat diberbagai negara, yaitu dengan Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).

Indikatornya adalah data :

a.Jumlah konsumsi baja pertahun/kg

b.Jumlah konsumsi semen pertahun x 10 (ton)

c.Jumlah surat dalam negeri pertahun

d.Jumlah stock pesawat radio (x 10)

e.Jumlah telepon (x 10)

f.Jumlah stok berbagai jenis kendaraan

(12)

2)Indikator Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia

Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf. Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) :

1.Tingkat harapan hidup

2.Tingkat melek huruf masyarakat dan

3.Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat.

3)Indikator Campuran

BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf dan tingkat partisipasi pendidikan.

a.Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan

b.Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah

c.Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan

d.Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi

e.Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita

f.Kriminalitas : Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun

g.Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata pertahun

(13)

BAB III.

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN DAN TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI

1. MAZHAB HISTORISMUS

Pola pendekatan pembangunan ekonomi yg berpangkal pada perspektif sejarah. Bersifat induktif empiris. Fenomena ekonomi : Perkembangan Menyeluruh & tahap tertentu dalam sejarah. Dimulai di Jerman abad XIX s/d awal abad XX.

2. FRIEDRICH LIST (Th.1840)

Pelopor Historismus : Eksponen Nasionalisme Ekonomi Bahwa Tahap Perkembangan Ekonomi yaitu dengan ‘cara produksi’ :

1. Tahap Primitip 2. Tahap Beternak 3. Tahap Pertanian

4. Industri Pengolahan (Manufacturing)

5. Pertanian, Industri Pengolahan & Perdagangan

3. BRUNO HILDEBRAND (Th. 1848)

Terjadi Evolusi dalam masyarakat Kritik terhadap List : Bahwa Pembangunan Ekonomi bukan dilihat dari cara produksi / cara konsumsi. Tetapi ‘cara distribusi’, yaitu :

1. Perekonomian Barter (Natura) 2. Perekonomian Uang

3. Perekonomian Kredit

Kelemahan Teori Bruno :

1. Tidak jelas proses perkembangan dari tahap tertentu ke tahap berikutnya

(14)

4. KARL BUCHER

Sintesa Pendapat List dan Bruno Perkembangan Ekonomi Ada 3 tahap :

1. Produksi untuk kebutuhan Sendiri (subsistence) 2. Perekonomian Kota dimana pertukaran sudah meluas

3. Perekonomian Nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting

5. WALT WHITMAN ROSTOW (WW. ROSTOW)

Sangat popular dan paling banyak komentar dari ahli Artikel : Economics Journal (Maret 1956) dimuat dlm Buku The Stages of Economics Growth (1960).

2. Teori Schumpeter.

Joseph Alois Schumpeter pertama kalii mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development yang terbit di Jerman 1911 (edisi Inggris muncul 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam Business Cycles (1939) dan Capitalism Socialism, and Democra zy (1942) tanpa mengalami perubahan penting.

Makna Pembangunan Ekonomi

Schumpeter mengasumsikan bahwa adanya nominan persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap . didalam keseimbangan mantap adanya persaingan yang sempurna : tidak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada pengangguran terpaksa. Hal ini disebut “arus

sirkuler” . arus sirkuler adalah suatu aliran yang hidup dari sumber tenaga buruh dan lahan pertanian yang mengalir seccara terus-menerus, dan aliran tersebut mengalir pada setiap periode ekonomi ke dalam waduk yang kita sebut pendapatan, untuk dialihkan ke dalam pemuasan keinginan.

(15)

Inovasi

Terdiri atas 5 unsur : 1. Pengenalan barang baru ;

2. Pengenalan metode produksi baru 3. Pembukaan pasar baru

4. Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur,dan

5. Pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoli. Menurut schumpeter, pengenalan produk baru dan perbaikan tersu-menerus pada produk inilah yang membawa kepada pembangunan.

Peranan Inovator

Schumpeter berpendapat bahwa peranan inovator tidak kepada kapitalis tetapi kepada pengusaha. karena pengusaha tidak menyediakan dana tetapi mengatur pemakaiannya.

Pengusaha didorong oleh 3 unsur :

(a) Keinginan untuk mendirikan kerjaan bisnis swasta

(b) Keinginan untuk menguasai dan membuktikan superioritasnya

(c) Kesenangan membuat dan mendapatkan sesuatu, atau sekedar menyalurkan kepintaran dan tenaga seseorang.

Sifatnya tergantung pada lingkungan sosial budayanya. Untuk menjalankan fungsi ekonominya pengusaha memerlukan 2 hal :

1) Adanya pengetahuan teknologi (untuk memproduksi barang-barang baru). 2) Kemampuan mengatur faktor-faktor produksi dalam bentuk modal pinjaman.

Menurut Schumpeter, ada segudang pengetahuan teknologi yang belum dimanfaatkan, tetapi pengusaha sudah menggunakannya. Karena itu, modal pinjaman penting untuk memulai pembangunan.

Pemutusan Arus Sirkuler

Model Schumpeter berawal dengan pemutusan arus sirkuler melalui inovasi dalam wujud produk baru oleh seorang pengusaha guna memperoleh laba.

Dalam rangka mewujudkannya, pengusaha yg melakukan inovasi dibiayai oleh perluasan kredit, tetapi investasi di bidang inovasi ini sangat beresiko, apabila inovasi berhasil maka pengusaha yang terkait dibidang yang sama akan mengikutinya.

(16)

3. Teori Ketergantungan

Setelah ada teori modernisasi yang menjelaskan bagaimana pembangunan seharusnya dilaksanakan, kemudian munculah teori ketergantungan sebagai teori yang muncul sebagai kritikan dari teori modernisasi. Jika sebelumnya menurut teori modernisasi bahwa pembangunan itu seharusnya berkiblat dan mencontoh negara negara barat yang terlebih dahulu maju, dan penyebab tidak berkembangnya sebuah negara dikarena faktor faktor dalam negara tersebut yang menghambat gerak pembangunan. Oleh karena itu, segala faktor internal tersebut harus dihapus dengan mencontoh negara negara barat. Negara negara dunia ketiga yang mengikuti hal hal tersebut ternyata justru menghadapi masalah dalam perekonomian, mereka terikat pada tingginya angka hutang piutang dan angka inflansi yang tinggi. Hal ini dialami oleh beberapa negara yang terletak di wilayah Amerika Latin.

Kenyataan seperti menimbulkan krisis kepercayaan terhadap teori modernisasi terhadap bagaimana pembangunan itu seharusnya dilakukan. Hingga muncullah teori ketergantungan yang menjelaskan kegagalan dari teori modernisasi tersebut. Teori ini berawal dari pemikiran karl marx yang sering disebut sebagai marxist. Menurut aliran marxisme, terdapat dua istilah yaitu kaum borjuis dan kaum proletar, dimana kaum borjuis mengambil keuntungan dari kaum proletar. Dari dua istilah ini, dalam pembagunan dapat dianalogikan sebagai negara maju dan negara tertinggal. Dalam hubungan negara maju dan negara tertinggal terjadi hubungan yang tidak seimbang. Ketimpangan hubungan yang tidak sejajar ini menyebabkan negara tertinggal tidak dapat berkembang kearah maju.

Model pembangunan menurut teori ketergantungan adalah memaksimalkan faktor faktor internal yang disebut dalam teori modernisasi sebagai penghambat gerak pembangunan. Justru menurut teori ketergantungan bahwa penyebab masalah pembangunan di beberapa negara dunia ketiga adalah faktor eksternal, yakni hubungan yang tidak sejajar diantara negara maju dan negara tertinggal ataupun intervensi dari negara maju terhadap negara tertinggal.

(17)

Selanjutnya muncul istilah negara pinggiran dan negara pusat. Istilah ini mengelompokkan negara negara yang ada di dunia dengan melihat kekuatan perekonomian masing masing negara. Negara pusat adalah negara negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang dapat mempengaruhi negara negara tertinggal yang kemudian disebut negara pinggiran. Selanjutnya adapula istilah negara satelit dannegara metropolis yang menjelaskan bahwa negara negara pinggiran (negara satelit) dengan kondisi ketergantungannya memberikan keuntungan kepada negara pusat (negara metropolis).

Kesimpulannya, bahwa penyebab negara negara tertinggal adalahkarena negara negara maju. Konsep modernisasi adalah salah satu illusi dalam pembangunan yang hanya semata mata berkiblat pada negara maju tanpa melihat kekhasan faktor internal sebuah negeri sebagai pemacu pembangunan.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Rostow

Masyarakat tradisional

Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah.

b. Pra-kondisi tinggal landas

Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir.

c. Tinggal landas

Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang

berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal

landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah

berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke

d. Menuju kedewasaan

(18)

baru, misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun 1900.

e. Era konsumsi tinggi

Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keserbaragaman sekaligus. Menurut Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara.

2. Teori Frederich List

Friedrich List (1789-1846)

Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:

 Masa berburu dan pengembaraan

 Masa beternak dan bertani

 Masa bertani dan kerajinan

 Masa kerajinan, industri, perdagangan

3. Teori Hilderbrand

Pemikiran Hildebrant selalu menekankan evolusi dalam perekonomian masyarakat. Menurut Bruno perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi, oleh karena itu ia mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:

a. Perekonomian barter ( natural )

b. Perekonomian uang

c. Perekonomian kredit

(19)

4. Teori Karl Bucher

Pendapatnya merupakan sintesa dari pendapat List dan Hildebrand. Menurut Bucher perkembangan ekonomi melalui 3 tahap, yaitu:

a. Produksi untuk kebutuhan sendiri ( subsisten )

b. Perekonomian kota dimana pertukaran sudah meluas

c. Perekonomian nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting

5. Teori Lewis

Dalam pendahuluan analisisnya Lewis menyatakan tujuan dari teori mengenai proses pembangunan yang khusus diperuntukkan bagi negara yang menghadapi masalah kelebihan tenaga kerja. Ia menyatakan ketidakpuasannya terhadap teori yang berkembang sesudah masa ahli-ahli ekonomi Klasik (ahli ahli ekonomi yang membuat analisis di antara bagian kedua abad 18 hingga bagian kedua abad ke-19), yaitu teori Neo-Klasik dan general teory-nya Keynes, karena kedua teori tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang ada di negara berkembang. Analisis Neo-Klasik bertolak dari pandangan bahwa penawaran tenaga kerja dalam masyarakat tidak berlibihan. Sedangkan analisis Keynes bertolak dari anggapan bahwa bukan saja terdapat penawaran tenaga kerja yang berlibih, tetapi juga tanah yang tersediah dan kapasitas memproduksi jumlahnya tidak terbatas. Keadaan ini bertentangan dengan keadaan yang tedapat di negara berkembang. Lewis mengnggap di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih, akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal, dan kelusan tanah yang belum digunakan sangat terbatas.

Masalah Kelebihan Tenaga Kerja

Lewis tidak menyangkal bahwa beberapa negara berkembang, seperti di negara-negara Afrika dan Amerika Latin, terdapat masalah kekurangan tenaga kerja. Akan tetapi di banyak negara berkembang lainnya, India, Mesir, Jamaika, dan negara kita sendiri, terdapat tenaga kerja yang berlebih. Di negara ini jumlah penduduk tidak seimbang jika dibandingkan modal dan kekayaan alam yang tersedia, dan sebagai akibat dari keadaan ini terdapat kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktivitasnya sangat kecil, atau nol. Maka apabila sebagian dari pekrja dalam kegiatan tersebut dipindahkan ke kegiatan lain, produksi dalam sektor yang pertama tidak akan

(20)

mengurangi produksi keluarga tersebut. Juga di beberapa jenis kegiatan jasa terdapat pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan oleh jumlah pekrja yang melebihi daripada yang sebenarnya diperlukan.

Kelebihan tenaga kerja tersebut merupakan pengangguran terselubung yang dapat dialihkan dan digunakan sektor lain tanpa mengurangi produksi di sektor di mana pada mulanya para penganggur tersebut barada. Selain itu masih terdapat beberapa sumber lain untuk tambahan tenaga kerja yang diperlukan oleh sektor yng

berkembang, yaitu: kaum wanita yang bekerja dalam keluarga atau rumah tangganya sendiri, pertambahan penduduk dari masa ke masa, dan pengangguran baru yang diciptakan oleh pertambahan efisiensi. Sumber-sumber tenaga kerja ini

memungkinkan negara yang menghadapi masalah kelebihan penduduk

mengembangkan industi-industri baru dan kegiatan-kegiatan ekonomi baru lainnya tanpa mengalami kekurangan tenaga kerja yang tidak terdidik. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa penawaran tenaga kerja tidak terbatas. Pada mulanya akan dihadapi masalah kekurangan tenaga kerja terampil dan terdidik, tetapi dalam jangka panjang hal ini dapat diatasi dengan memperluas pendidikan. Dengan demikian hambatan pembangunan yang terutama adalah kekurangan modal dan kekayaan alam yamg terbatas.

5. Teori Ranis Dan Fei

Teori pertumbuhan ekonomi Ranis-Fei, seperti dapat disimpulkan dari namanya, di kembangkan oleh dua orang ahli ekonomi, yaitu Gustav Ranis jan John Fei. Teori tersebut pertamakali di kemukakan dalam tulisan mereka yang berjudul A Theory of Economic Growth, yang diterbitkan dalam American Economic Review; dan selanjutnya disempurnakan dan dilengkapi lagi dalam buku mereka, Development of the labour Surplus Economy.

(21)
(22)

BAB IV. STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN

EKONOMI

1.

Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri

Peran Pemerintah Dalam Sistem Ekonomi

Peran atau campur tangan pemerintah dalam perekonomian ada yang bersifat kuat (negara sosialis), ada yang lemah (negara kapitalis). Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dengann mengutamakan berlangsungnya mekanisme pasar sepanjang tidak merugikan kepentingan rakyat banyak.

Campur tangan pemerintah dapat dibenarkan secara konstitusional :

(1) Dari isi pembukaan UUD 1945 dengan Pancsilanya, dapat disimpulkan bahwa pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintah haruslah diarahkan untuk :

(a) Memajukan kesejahteraan umum

(b) Memajukan kecerdasan kehidupan bangsa (c) Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

(2) Pasal 33 UUD 1945 bersama dengan pasal 34 dan pasal 27 ayat 2 mengandung amanat kepada pemerintah untuk menyelenggarakan kesejahteraan sosial seluruh rakyat melalui : (a) Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

(b) Penguasaan bumi, air dan kekayaan alam yang ada di dalamnya. (c) Pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak terlantar

(d) Penyediaan lapangan kerja

Kebijaksanaan Pemerintah

Tujuan utama atau akhir kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Diukur secara ekonomi, kesejahteraan masyarakat tercapai bila tingkat pendapatan riil rata-rata per kapita tinggi dengan distribusi pendapatan yang retif merata. Tujuan ini tidak bisa tercapai hanya dengan kebijakan ekonomi saja. Diperlukan juga kebijakan non kebijakan ekonomi saja. Diperlukan juga kebijakan non ekonomi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ekonomi dan kebijakan non ekonom harus saling mendukung.

Selain itu kebijakan ekonomi mempunyai intermediate target sebelum mencapai tujuan akhir. Sasaran perantara tersebut mencakup lima hal utama :

(1) Pertumbuhan ekonomi (misalnya PDB atau pendapatan nasional) (2) Distribusi pendapatan yang merata

(23)

(4) Stablitas harga dan nilai tukar (5) Keseimbangan neraca pembayaran

2.

Kebijakan Ekonomi Luar Negeri

Kebijakan luar negeri suatu negara, yang juga disebut kebijakan hubungan internasional, adalah serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain di bidang-bidang ekonomi, politik, sosial, dan militer serta dalam tingkatan yang lebih rendah juga mengenai bagaimana negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi non-negara. Interaksi tersebut dievaluasi dan dimonitor dalam usaha untuk memaksimalkan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari kerjasama multilateral internasional. Kebijakan luar negeri dirancang untuk membantu melindungi kepentingan nasional, keamanan nasional, tujuan ideologis, dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari kerjasama secara damai dengan bangsa lain, atau melalui eksploitasi. Biasanya, tugas menciptakan kebijakan luar negeri adalah wewenang kepala pemerintahan dan menteri luar negeri (atau jabatan yang setara). Di beberapa negara, lembagalegislatif juga memiliki hak pengawasan yang cukup.

3.

Strategi Upaya Minimum

Harvey Leibenstein menyatakan bahwa sebagianbesar NSBdicekam oleh lingkaran se tan kemiskinan(viciouscircle od proverty)

yang membuat mereka tetapberada pada tingkat keseimbanganpendapatan perkapitay ang rendah. Jalan keluar dari kebuntuaan iniadalahdengan melakukan suatu upaya mi nimum kritis tertentu yangakan menaikkanpendapatan perkapita pada tingkat di mana pembangunanyang berkesinambungan akan terjadi.Leibensteinmengatakan bahwa dal am tahap transisi darikeadaanketerbelakangan ke keadaan yang lebih maju dimana kit a dapatmengharapkan pertumbuhan jangkapanjang yang mantap diperlukan suatu kondisi dimana suatu perekonomian harus mendapatkan rangsangan pertumbuhan lebih besar diatas batas minimum kritis tertentu.

(24)

Strategi pembangunan seimbang bisa diartikandenganpembangunan berbagai j enis industri secaraberbarengan(simultaneous) sehingga industri saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu, strategi pembangunan seimbang ini dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan di berbagai sektor, Misalnya antara sektor industri dan sektor pertanian, sektor luar negeri, sektor domestik dan antara sektor produktif, singkatnya strategi pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis di berbagai sektor ekonomi sehingga semua faktor tumbuh bersama.

Untuk ini diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan pada pembangunan serentak dari semua sektor yang saling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penawaran barang. Ini meliputi pembangunan serentak dan harmonis dari barang setengah jadi, bahan baku, sumber daya energi, pertanian dan pengairan.Pemnabgunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksudmenjaga agar proses pembangunan tidak menghadapi hambatan – hambatan dalam:

Ø Memperoleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya energi (air dan listrik, fasilitas untuk mengangkut hasil produksi ke pasar,

Ø Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan akan diproduksikan

Jika kita akan melaksanakan pembangunan seimbang, maka tingkat investasi yang harus dilakukan besarnya jauh melebihi tingkat investasi yang dilakukan pada sebelum usaha pemnbangunan dilakukan. Oleh karena itu, strategi pembangunan seimbang disebut pula teori dorongan besar besaran (big push theory).

5.

Strategi Pembangunan Tak Seimbang

Strategi pembangunan tak seimbang ditemukan oleh Albert O. Hirshman dan Paul Streeten. Menurut mereka, pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan di NSB. Pola pembangunan ini menurut Hirshman, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

Ø Secara historis pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang.

(25)

Ø Pembangunan tak seimbang akan menimbulkan kemacetan atau gangguan – gangguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong bagi pembangunan selanjutnya.

BAB V. PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1. PENGERTIAN, UNSUR, DAN FUNGSI PERENCANAAN

Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.

Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari asep ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga mencakup fungsi budgeting, sebab budget merupakan rencana pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.

1. Pengertian Perencanaan

(26)

a. George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki.

b. Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program. c. W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan.

d. Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur pendaya-gunaan manusia, material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan pencapaian tujuan.

Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai berikut : Perencanaan pada asasnya berkisar pada dua hal :

1) Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang bersangkutan.

2) Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu maupun bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria tertentu yang terlebih dahulu harus dipilih pula.

2. Tujuan Perencanaan

Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai.

Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:

(27)

b. Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-administrator maupun non-administrator-administrator.

c. Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindih dan pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.

d. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk memudahkan pengawasan.

3. Fungsi-Fungsi Perencanaan (Planning)

Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, maka perlu diketahui fungsi-fungsi dari planning itu sendiri, yaitu:

a. Menentukan titik tolak dan tujuan usaha.

Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi dari Bandung ke Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan, sedangkan kereta api merupakan perencanaan atau alat mencapai sasaran tersebut. b. Memberikan pedoman, pegangan dan arah.

Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan. Tanpa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya. Misalnya seorang pilot terbang melintasi Samudera tanpa mengetahui apakah ia ingin menuju ke Inggris, Belanda atau Australia, maka ia akan berada di dalam ketidak-pastian.

c. Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material.

Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan. Misalnya suatu perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun yang akan datang dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media promosi antara lain radio, majalah dan surat kabar. Karena keterbatasan dana yang dimiliki, pilihan jatuh pada surat kabar karena dianggap realitas dan paling ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang baik memerlukan pemikiran lebih lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan judul iklan.

d. Memudahkan pengawasan.

(28)

Agar dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data yang lengkap, dapat dipercaya serta aktual.

e. Kemampuan evaluasi yang teratur.

Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under planning dan over planning.

f. Sebagai alat koordinasi.

Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah. Dapat kita misalkan, perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya koordinasi yang baik, kemungkinan akan terjadi tabrakan atau harus menunggu terlalu lama pada simpangan-simpangan.

2. PERLUNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.

Ciri perencanaan pembangunan :

§ Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi § Meningkatnya pendapatan perkapita

§ Merubah struktur ekonomi

(29)

Manfaat Perencanaan :

Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.

Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.

Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.

Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.

Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.

Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.

Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.

Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

Dengan perencanaan diharapkan dapat dijadikan suatu gambaran skematis terhadap hal-hal yang akan diaplikasikan dalam pencapaian suatu misi atau tujuan yang telah ditentukan

Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan ekonomi

(30)

Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa yunani (sustēma) adalah suatu

kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model

matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

A.Sistem Perekonomian Liberalis/Kapitalis

John Adam Smith atau yang lebih terkenal dengan Adam Smith adalah seorang ahli filsuf berkebangsaan Skotlandia. Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi dunia setelah menerbutkan sebuah buku yang berjudul: The Wealth of Nations. Secara garis besar, buku ini membahas mengenai: apa yang menentukan tingkat kemakmuran suatu bangsa dan bagaimana taraf hidup rakyat dapat ditingkatkan dan didistribusikan.

Menurut Adam Smith, secara sistematis ilmu ekonomi mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Ini yang banyak dikenal sebagai teori ekonomi klasik. Dalam analisisnya, Adam Smith banyak menggunakan istilah-istilah normatif seperti: nilai (value), kekayaan (welfare), dan utilitas (utility) berdasarkan asumsi berlakunya hukum alami.

(31)

berpendapat bahwa kegiatan ekonomi seseorang yang bertujuan untuk keuntungan pribadi sebaiknya juga memiliki efek yang baik untuk masyarakat secara umum. Menurutnya, pasar bebas memiliki mekanisme untuk memperbaiki kondisi yang tidak normal dengan istilah invisible hand (tangan tak terlihat).

Fenomena invissible hand juga dapat dilihat dari kemampuan pasar memperbaiki situasi yang tidak sehat. Menurut Adam Smith, efek dari pasar bebas adalah kebaikan bagi seluruh masyarakat. Adam Smith juga sangat menekankan pentingnya meritokrasi. Sistem ini digunakan oelh institusi untuk memilih orang yang memikul tanggung jawab berdasarkan kemampuan atau bakatnya. Meritokrasi adalah faktor penting yang ditekankan untuk mendorong masyarakat agar selalu memperbaiki dirinya sendiri. Meritokrasi juga mendorong spesialisasi dan efisiensi dalam ekonomi.

B. Sistem perekonomian perencanaan (Etatisme/Sosialis) Sistem perekonomian etatisme/sosialis merupakan perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata, pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian.

Dasar yang digunakan dalam sistem ekonomi etatisme/sosialis adalah ajaran Karl Max, dimana ia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ekonomi etatisme/sosialis sudah tidak ada lagi. Uni Soviet (sekarang Rusia) beserta negara-negara pengikutnya telah gagal dalam menjalankan prinsip sosialisme sebagai cara hidupnya baik secara ekonomi, moral, maupun sosial dan politik. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya kemampuan pemerintah pusat untuk menangani seluruh masalah yang muncul, baik di tingkat pusat maupun ditingkat daerah. Selain itu, pada kenyataannya telah terjadi banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pemerintah.

Secara umum karakteristik dari sistem ekonomi sosialis terencana adalah :

1)Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.

2)Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.

(32)

4)Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara. 5)Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara

C. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan anatara mekanisme pasar dengan campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi campuran ini juga dibedakan ke dalam dua jenis sistem ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak lebih dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan walaupun tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia. Sedangkan contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman.

Dalam sistem ekonomi campuran, tujuan campur tangan peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian adalah untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak kepemilikan pribadi dalam sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor produksi yang vital / penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena kepemilikan faktor produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta mengupayakan pemerataan distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga, walaupun harga-harga ditentukan oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan pemerintah juga perlu mengadakan pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga tersebut.

Karena merupakan penggabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, Penerapan sistem ekonomi campuran ini akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat karena berimbangnya peran pemerintah dan swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.

(33)

negara semakin meningkat karena pada dasarnya tidak ada negara yang bisa dengan murni menerapkan sistem ekonomi pasar maupun sistem ekonomi komando

4. SYARAT-SYARAT BERHASILNYA SUATU PERENCANAAN

suatu perencanaan pembangunan dapat dilaksanakan secara efektif diperlukan

prasyarat berikut:

1. Data statistik

2. Organisasi ekonomi

3. Bentuk pemerintahan

4. Kesamaan pendapatan

5. Partisipasi masyarakat

Kelima faktortersebut satu sama lain saling mempengaruhi dan berikut ini

dijelaskan satu persatu.

5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah sistem yang menjadi pedoman

(34)

BAB VI. PERUBAHAN STRUKTURAL DALAM PROSES PEMBANGUNAN

1.

Perubahan Berbagai Sektor.

Struktur ekonomi akan mengalami perubahan dalam proses pembangunan ekonomi. Tulisan A.G.B. Fisher dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier. Pendapat ini dibuktikan oleh Clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor primer, sekunder dan tersier di beberapa negara. Data yang dikumpulkannya itu menunjukkan bahwa makin tinggi pendapatan per kapita suau negara, makin kecil peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja. Akan tetapi sebaliknya, sektor industri makin penting peranannya dalam menampung tenaga kerja.

Kuznets menunjukkan perubahan sumbangan berbagai sektor kepada produksi nasional, sedangkan Chenery mengkhususkan analisisnya pada corak perubahan sumbangan berbagai sektor dan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan kepada produksi nasional.

Ciri Perubahan yang Berlaku:

1. Sumbangan sektor pertanian kepada produksi nasinal telah menurun

2. Peranan sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional meningkat

3.Sumbangan sektor jasa dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan yang berarti dan perubahan itu tidak konsisten sifatnya.

Faktor yang Menyebabkan Perubahan Struktur Ekonomi:

Produksi sektor pertanian mengalami perkembangan yang leih lambat dibanding perkembangan produksi nasional;

Tingkat pertambahan produksi sektor industri lebih cepat daripada tingkat pertambahan produksi nasional, dan

(35)

Perubahan struktur ekonomi yang demikian coraknya disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu:

1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi

Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan makin sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian, sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang industri menjadi bertambah besar.

2. Perubahan teknologi

Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.

Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional yang bersifat inducive, yaitu kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.

Dibawah ini tabel yang menunjukkan perubahan persentase sumbangan sektor pertanian, industri, dan jasa kepada pendapatan nasional di antara permulaan abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20 di tiga belas negara maju.

2.

Perubahan Struktur Penggunaan Tenaga Kerja.

Ciri Perubahan Penggunaan Tenaga Kerja

a. Peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja menurun. b. Peranan sektor industri dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi

bertambah penting, akan tetapi kenaikan tersebut sangat kecil.

c. Peranan sektor jasa dalam menyediakan kesempatan kerja tidak mempunyai pengaruh besar.

Faktor yang Menyebabkan Pola Perubahan yang Berbeda

Pada perubahan peranan masing-masing sektor dalam menciptakan produksi nasional dengan peranan mereka dalam menampung tenaga kerja mempunyai sifat yang berbeda, yaitu :

(36)

b. Di sektor industri, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih besar daripada perubahan relatif peranannya dalam menampung tenaga kerja.

c. Di sektor jasa, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih kecil dari perubahan relatif perananya dalam menampung tenaga kerja.

Menurut Kuznets perbedaaan di atas disebabkan oleh perbedaan dalam perkembangan tingkat produktivitas di masing-masing sektor dalam proses pembangunan

3.

Perubahan Struktur Sektor Industri dan Jasa.

Perubahan Peranan Berbagai Jenis Industri

Dalam analisis Kuznets, sektor industri dibedakan menjadi 4 sub-sektor, yaitu pertambangan, industri pengolahan (manufacturing), industri bangunan, dan perhubungan serta pengangkutan. Perubahan peranan berbagai sub-sektor dalam sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional dan menciptakan kesempatan kerja, sifat-sifat pokoknya adalah sebagai berikut :

1) Pada tingkat pembangunan yang rendah, sub-sektor pertambangan pada umumnya selalu merupakan sub-sektor industri yang kecil peranannya dalam menciptakan produksi nasional dan menampung tenaga kerja.

Dalam proses pembangunan, peranan tersebut menjadi bertambah kecil lagi. Sub-sektor industri bangunan juga mengalami perubahan yang sama sifatnya dengan sub-sektor pertambangan, yaitu di kebanyakan negara yang diobservasi, peranannya dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja menjadi bertambah kecil apabila tingkat pembangunan ekonomi bertambah tinggi.

2) Peranan sub-sektor industri pengolahan, termasuk industri utilities (penyediaan air dan listrik), dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja pada umumnya bertambah besar apabila tingkat pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.

3) Perubahan peranan sub-sektor perhubungan dan pengangkutan dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja tidak emnunjukkan pola yang seragam.

4) Sub-sektor industri pengolahan, perhubungan dan pengangkutan merupakan bidang kegiatan ekonomi yang mengalami perkembangan yang sangat besar.

Perubahan Peranan Berbagai Kegiatan di Sektor Jasa

(37)

1) Peranan sektor jasa dalam menciptakan produksi nasional tidak mengalami perubahan atau penurunan.

2) Peranannya dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi bertambah besar.

Perkembangan sektor jasa yang bercorak seperti ini dalam proses pembangunan ekonomi disebabkan olehkarena :

Adanya spesialisasi secara kawasan dari kegiatan ekonomi yang berkembang Pertambahan pendapatan per kapita yang diakibatkan oleh pembangunan ekonomi

Karena perkembangan produktivitas yang lambat di sektor jasa.

Walaupun peranan sektor jasa dalam menampung atau menyerap tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian meningkat, peranan sektor tersebut dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan atau menurun. Faktor yang menimbulkan keadaan ini adalah karena tingkat produktivitas di sektor jasa berkembang lebih lambat dari perkembangan tingkat produktivitas rata-rata yang terjadi dalam leseluruuhan perekonomian.

4.

Perubahan Struktur Industri Menurut Analisis Chenery

Aspek yang paling penting dari analisis Chenery, dan yang menyebabkan analisisis seperti itu menjadi lebih berguna sebagai usaha untuk menunjukkan ciri-ciri proses pembangunan ekonomi, adalah bahwa analisis tersebut lebih ditekankan kepada hubungan kuantitatif diantara pendapatan per kapita dengan persentase sumbangan berbagai sektor ekonomi dan industri dalam sub-sektor industri pengolahan terhadap produksi nasional. Dengan demikian analisis tersebut dapat digunakan untuk membuat ramalan mengenai peranan berbagai sektor pada berbagai tingkat pembangunan ekonomi, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan sumber daya yang yang perlu dialokasikan ke berbagai sektor ekonomi.

Perubahan Peranan Berbagai Sub-Sektor Industri

Untuk menunjukkan perubahan yang terjadi dalam sub-sektor industri pengolahan dalam proses pembangunan, industri-industri yang termasuk dalam golongan ini dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri barang konsumsi, industri barang mentah, dan industri barang modal.

Faktor-Faktor yang Mendorong Proses Industrialisasi

3 faktor yang menyebabkan perbedaan di antara lajunya perkembangan industri-industri dalam sub-sektor industri-industri pengolahan dan perkembangan tingkat pendapatan per kapita :

a) sebagai akibat dari adanya substitusi impor;

(38)

c) adanya kenaikan dalam permintaan barang-barang setengah jadi.

Menurut analisis Chenery usaha untuk mengadakan substitusi impor merupaka factor terpenting yang menyebabkan industrialisasi tumbuh pesat, karena factor ini mengakibatkan 50 persen dari pertumbuhan yang tidak sebanding terjadi. Pengaruh perkembangan pendapatan terhadap pertambahan permintaan hasil-hasil industri mengakibatkan 22 persen dari industrialisasi yang terjadi. Pertambahan pendapatan selanjutnya menyebabkan perkembangan permintaan terhadap barang-barang setengah jadi dan faktor ini mengakibatkan 10 persen dari proses industrialisasi dan perbedaan tingkat pertumbuhan yang terjadi. Faktor-faktor lainnya seperti perubahan harga, kesalahan dalam penaksiran, adanya substitusi di antara berbagai barang lain dengan hasil industri, dan adanya substitusi di antara tenaga kerja dengan hasil industri merupakan faktor-faktor yang menimbulkan 18 persen industrialisasi.

Sebab Perbedaan Peranan Sektor Industri di Berbagai Negara

Dalam setiap negara pada umumnya peranan tiap-tiap industri dalam sub-sektor industri pengolahan adalah lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat yang ditentukan oleh persamaan regresi tersebut, dan keadaan yang demikian diakibatkan oleh adanya salah satu atau gabungan dari faktor-faktor berikut :

1) Luasnya pasar. Tingkat pendapatan dan jumlah penduduk merupaka dua faktor penting yang menentukan luas pasar suatu negara. Di negara-negara yang tingkat pendapatan per kapitanya sama, peranan berbagai industri dalam perekonomian akan berbeda apabila jumlah penduduknya sangat berbeda. Makin besar jumlah penduduk, makin besar peranan berbagai industri dalam perekonomian.

2) Bentuk distribusi pendapatan. Perbedaan dalam distribusi pendapatan merupaka salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadinya deviasi dalam peranan sektor industri dari peranannya yang normal.

3) Kekayaan alam. Sejak dari permulaan usaha pembangunannya negara yang miskin dengan kekayaan alam akan menekankan usahanya pada mengembangkan sektor industri dengan tujuan untuk mengurangi impor barang-barang industri.

4) Perbedaan keadaan di berbagai negara. Iklim, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor sosial dan budaya, merupakan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat produksi dan peranan sektor industri kepada produksi nasional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan peranan masing-masing sektor dalam perekonomian lebih tinggi atau lebih rendah dari peranan mereka yang normal.

(39)

Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dialami negara berkembang adalah :

1). Tabungan dan pembentukan modal

Makin besar tingkat tabungan, makin besar pula tingkat pembentukan modal.

2). Pendapatan pemerintah

Meningkatnya pendapatan pemerintah disebabkan oleh kenaikan dalam tingkat penerimaan pemerintah dari perpajakan.

3). Pendidikan

Dalam menggambarkan perkembangan yang dicapai dalam bidang pendidikan sepanjang proses pembangunan digunakan dua macam indikator yaitu : (i) besarnya pengeluaran untuk pendidikan (dinyatakan dalam persentase dari Produk Domestik Bruto) dan (ii) banyaknya anak-anak yang berada di sekolah dasar dan menengah.

4). Struktur permintaan domestik

Untuk menunjukkan ciri-ciri perubahan struktur permintaan domestik digunakan empat macam proses perubahan, yaitu dalam tingkat pembentukan modal, dalam tingkat konsumsi rumah tangga, dalam tingkat konsumsi pemerintah dan dalam tingkat konsumsi bahan makanan.

5). Struktur produksi

Gambaran mengenai struktur produksi dalam proses pembangunan yaitu peranan sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional menurun, peranan sektor industri bertambah tinggi, dan peranan sektor jasa juga naik.

6). Struktur perdagangan

Peranan ekspor dalam kegiatan ekonomi nasional menjadi bertambah penting, dan peranan yang bertambah penting ini terutama disebabkan oleh bertambah pentingnya peranan ekspor barang-barang industri pengolahan dan ekspor jasa, sedangkan peran ekspor bahan mentah menurun.

7). Penggunaan tenaga kerja

(40)

8). Urbanisasi, tingkat kelahiran dan tingkat kematian

Pembangunan ekonomi akan diikuti oleh perubahan proporsi penduduk yang tinggal di daerah urban, dan penurunan dalam tingkat kelahiran dan kematian.

9). Distribusi pendapatan

Untuk melihat perubahan dalam distribusi pendapatan dalam proses pembangunan, diperhatikan :

I. perubahan bagian pendapatan nasional yang diterima oleh 40 persen penduduk yang tergolong sebagai penerima pendapatan terendah; dan

II. perubahan bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh 20 persen penduduk yang pendapatannya tergolong sebagai pendapatan yang paling tinggi.

(41)

BAB VII.

UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN

1. Pandangan Pokok Analisis Tentang Ekonomi Mikro dan MakroSecara garis besar permasalah kebijakan ekonomi makro mencakup dua hal yaitu : a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.

b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.

Dalam menganalisis ekonomi mikro pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :

a. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi, dan b. Mencapai kepuasan yang maksimum dalam penggunaan sumber-sumber tersebut.

Dalam teori ekonomi mikro pada hakikatnya menerangkan bagaimana sesuatu masyarakat yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, mempunyai keinginan untuk memperoleh barang dan jasa yang maksimum, yaitu dengan membuat berbagai pilihan dalam memproduksi dan mengkonsumsi sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.

Dalam membahas teori ekonomi mikro dapat dikemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang :

a. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang akan diproduksi ?

b. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ?

c. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa itu diproduksi ?

Sedang dalam ekonomi makro lebih global atau menyeluruh meliputi

perubahan-perubahan keseluruhan dalam kegiatan ekonomi. Makro ekonomi menerangkan tentang :

a. Pentingnya segi permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian

(42)

Dalam membahas ekonomi makro menerangkan beberapa masalah penting yang berlaku di dalam perekonomian, seperti pertanyaan berikut :

a. Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran ?

b. Mengapa masalah kenaikan harga-harga berlaku, yang sering kali juga diikuti oleh masalah pengangguran ?

c. Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami pertumbuhan secara cepat ?

d. Mengapa kegiatan perekonomi tidak mengalami perkembangan yang stabil ?

Pada mazab klasik, Adam Smith dan Keynes tidak banyak membuat analisis tentang masalah penggaguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan perubahan ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa mereka memiliki keyakinan tentang sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai dan perekonomi akan mengalami kesetabilan. John Maynard Keynes

berpendapat bahwa pengeluaran agregate yaitu pembelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara. Untuk itu kebijaksanaan pemerintah diperlukan untuk menciptakan penggunaan tenaga kerja yang penuh dan kestabilan perekonomian.

Analisis ekonomi makro menunjukkan tentang bagaimana pengeluaran agregate (permintaan agregate) dan penawaran agregate akan menentukan keseimbangan dalam perekonomian. Empat komponen pengeluaran agregate dibedakan :

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga b. Investasi perusahaan-perusahaan

c. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah. d. Ekspor

Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa, selain harga mobil merosot dibanding dengan harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha mencari sebab dan akibat perubahan tersebut dalam harga relatif.

(43)

harga barang, harga mobilpun ternyata mengikuti kecenderungan umum dari semua harga untuk terus meningkat. Mengapa tingkat harga relatif stabil atau melonjak dalam beberapa periode ? Dalam makro ekonomi berusaha

memahami sebab dan akibat perubahan tersebut dalam tingkat harga umum. 2. Garis Besar Perkembangan Ilmu Ekonomi

Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi dipelajari pada tingkat yang mendasar secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap sebagai disiplin ilmu dengan terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the Nation oleh Adam Smith. Ahli-ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini kemudian dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik inilah yang merupakan dasar

perkembangan ilmu ekonomi mikro.

Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan bukunya General Theory of Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar perkembangan teori ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan perekonomian.

Tabel 1.

Perbandingan Dasar pemikiran kelompok Klasik dan Keynesian Klasik

Keynes

Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada:

• Pertahanan dan keamanan

• Ketertiban (hukum dan peradilan)

• Penyediaan prasarana umum yang tidak dapat disediakan oleh swasta Perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu:

• Pertumbuhan ekonomi • Pengangguran

Gambar

Tabel. 1. Konsentrasi Utang Tahun 1982 (% terhadap total utang)

Referensi

Dokumen terkait

Misalkan kenaikan jumlah penduduk menaikkan permintaan kedua produk tersebut dua kali lipat (jumlah permintaan untuk berbagai tingkat harga dua kali jumlah sebelumnya).. Apa

Dia menggunakan pendapatan itu untuk membiayai dua inovasi lainnya: Sebuah proses pembuatan semen, yang memperkenalkan inovasi industri yang penting meskipun

Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.. Di sini terdapat tiga elemen

Tingkat pendapatan dan kondisi kompetisi adalah dua hal yang paling penting yang menentukan elastisitas permintaan sebuah negara terhadap suatu produk Biasanya, elastisitas harga

Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti

Apabila perhatian lebih ditujukan pada kewajaran distribusi pendapatan pada umumnya, dan upaya untuk meningkatkan tingkat pendapatan golongan ekonomi bawah 40 %

Laporan UNDP yang mengurusi peningkatan kehidupan mengindikasikan bahwa masih lebih satu miliar penduduk negara berkembang hidup dalam kondisi miskin, kekurangan gizi, dan kondisi

Analisis ini menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat permintaan agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan perekonomian dalam suatu periode tertentu dan