• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

1.2. Perumusan Masalah

Negara Indonesia merupakan negara agraris yaitu dimana sektor pertanian merupakan sektor yang penting dan di dalamnya terdapat konsep ketahanan pangan. Sektor pertanian dapat menjadi stabilitas politik dan sosial dari sebuah bangsa sejak dahulu kala. Selain itu, sektor pertanian dapat menyediakan lapangan pekerjaan dalam skala yang besar bagi suatu negara.

Perkembangan di sektor pertanian dapat dilihat dari ilmu dan teknologi yang digunakan. Semakin canggih teknologi yang digunakan maka dapat

8 dikatakan negara tesebut maju di bidang pertanian sehingga produktivitas dapat meningkat. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan adanya anggaran belanja di sektor pertanian. Melihat pentingnya sektor pertanian bagi pembangunan suatu negara maka diperlukan perhatian khusus dari berbagai pihak seperti pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

Di Indonesia sektor pertanian belum dianggap sebagai sektor yang dapat memberikan profit yang tinggi dikarenakan hasil produksi sering mengalami fluktuasi harga. Gagal panen sering dialami petani akibat bencana alam dan musim kekeringan sehingga para petani berasumsi akan lebih menguntungkan jika lahan pertanian dijadikan lahan industri. Jumlah anggaran belanja yang dirasa masih kecil juga dapat menyebabkan tidak adanya insentif bagi para petani untuk bertahan di sektor pertanian sehingga akan terjadilah industrialisasi yaitu perubahan dari sektor primer ke sekunder.

Dilihat dari segi pendanaan, pemerintah belum tepat dalam mengalokasikan anggaran dan salah dalam menentukan skala prioritas guna mengentaskan kemiskinan. Indonesia sebagai negara agraris, anggaran pemerintah untuk sektor pertanian sangat sedikit, termasuk dalam hal subsidi untuk sektor pertanian. Mayoritas penduduk Indonesia adalah petani miskin, dari sekitar Rp 220 triliun subsidi dalam APBN, hanya belasan triliun yang diperuntukkan bagi sektor pertanian dan sisanya untuk subsidi BBM dan listrik. Pada kenyataannya yang menikmati subsidi BBM tersebut 50 persen adalah pengguna kendaraan mobil pribadi, 30 persen pengguna sepeda motor, dan hanya 15 persen untuk kendaraan umum. Jika ingin mengentaskan kemiskinan maka yang harus didukung dan didorong adalah sektor pertanian, karena kemajuan sektor pertanian berdampak

9 pada kesejahteraan hampir separuh penduduk yang ada. Ancaman pada produktivitas pertanian, selain karena penyusutan lahan pertanian juga disebabkan oleh tidak adanya keberpihakan dari pemerintah sehingga ribuan hektar lahan telantar tidak bisa dimanfaatkan para petani karena terbentur peraturan. 1

Konversi lahan pertanian akan menyebabkan menurunnya produktivitas pertanian dan menurunnya ketahanan pangan karena jumlah lahan pertanian yang pasti berkurang. Lahan pertanian seperti sawah saat ini sulit untuk ditemukan di Kota Bogor. Dari tahun ke tahun luas lahan pertanian kota Bogor semakin menyusut.

Menurut Dinas Pertanian Kota Bogor tahun 2011, lahan pertanian sawah di Kota Bogor menghilang sekitar 300 hektar, hal itu disebabkan adanya pembangunan perumahan dan para petani yang tidak lagi memanfaatkan lahannya. Sekitar 300 hektar lahan sawah menyusut, khususnya di daerah Bogor Selatan. Wilayah Bogor Selatan sebenarnya penghasil padi terbesar setelah Bogor Barat. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota bogor menyatakan bahwa konversi lahan terbesar terjadi di daerah Bogor Selatan, Bogor Barat dan Tanah Sareal. Adanya penyusutan membuat jumlah hasil panen padi Kota Bogor semakin berkurang setiap tahunnya.

Menyusutnya lahan pertanian sawah Kota Bogor diperkuat dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor. BPS menyatakan pada tahun 2010 hingga tahun 2011 lahan pertanian sawah menurun drastis. Dari 100 persen luas Kota Bogor, lahan pertanian sawah hanya terdapat 3,46 persen saja dan lahan

1

Pikiran Rakyat Online. Pemerintah Dinilai Lakukan Misalokasi Anggaran.

http://Pemerintah%20Dinilai%20Lakukan%20Misalokasi%20Anggaran%20%20%20Pikiran%20

10 pertanian bukan sawah sekitar 10,74 persen. Sisanya adalah lahan non pertanian dari luas lahan secara keseluruhan Kota Bogor adalah 118,50 km2. Lahan yang sudah tidak dimanfaatkan oleh petani akan terkena penggusuran untuk pembangunan perumahan di Kota Bogor. Para petani yang mayoritas hanya pengguna lahan, tidak bisa berbuat banyak karena lahan yang mereka garap adalah lahan milik orang lain. Saat ini, mereka hanya bisa menggunakan lahannya sebelum terkena penggusuran.2

Pembangunan pertanian tidak sederhana, permasalahan yang paling krusial adalah bahwa pasar dan politik menganggap kurang pentingnya (undervalue) sektor pertanian dan sektor-sektor lain dengan basis sumberdaya (resources- based). Kebijakan ekonomi dan politik sering tidak bersahabat dengan sektor pertanian yang amat strategis, merupakan basis ekonomi rakyat pedesaan, menguasai hajat hidup sebagian besar penduduk, menyerap lebih separuh total tenaga kerja dan bahkan menjadi katub pengaman pada krisis ekonomi indonesia (Arifin, 2004).

Menurut Dinas Pertanian Kota Bogor (2011), isu-isu strategis yang menjadi fokus pembiayaan APBD Kota Bogor mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014. Program dasar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pertanian Kota Bogor terdiri dari tiga program, yaitu :

1. Program peningkatan produksi pertanian

2. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 3. Program peningkatan pemasaran hasil produk pertanian.

2

Kota Hujan. Menilik Sisa Lahan Pertanian Kota Bogor.

http://old.kotahujan.com/2011/10/menilik-sisa-lahan-pertanian-kota-bogor.html. Diakses pada

11 Keberadaan sektor pertanian di Kota Bogor diharapkan dapat tetap bertahan dengan lahan yang tersisa untuk mendukung sektor agroindustri yang sedang berkembang di Kota Bogor. Apabila output dari sektor pertanian mampu menjadi input dari sektor agroindustri, maka akan mampu mengurangi ketergantungan bahan baku dari daerah lain dan dapat membangun perekonomian daerah Kota Bogor.

Sektor pertanian merupakan sektor primer yang memiliki keterkaitan yang erat dengan sektor lainnya. Dilihat dari segi pendanaan sektor pertanian, besaran proporsi dana yang diberikan setiap tahunnya tergantung banyak dan jenis program. Dibandingkan dengan sektor yang lainnya sektor pertanian masih belum mendapatkan perhatian yang khusus dari pemerintah, padahal sektor pertanian merupakan sektor dasar yang penting dalam mewujudkan pembangunan perekonomian suatu wilayah.

Berdasarkan uraian di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut?

1. Bagaimana kontribusi sektor pertanian dalam mendukung sektor lainnya pada perekonomian Kota Bogor 2008?

2. Bagaimana pembiayaan pembangunan sektor pertanian Kota Bogor dalam struktur APBD?

3. Bagaimana keterkaitan sektor pertanian terhadap sektor hulu dan sektor hilirnya?

4. Bagaimana pengaruh APBD sektor pertanian terhadap perekonomian wilayah Kota Bogor?

12 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian Kota Bogor Tahun 2008

2. Menganalisis pembiayaan sektor pertanian kota Bogor dalam struktur APBD

3. Menganalisis keterkaitan sektor pertanian terhadap sektor hulu dan sektor hilirnya

4. Mengetahui dampak belanja di sektor pertanian terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan dan penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor.

Dokumen terkait