• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

2. Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian

Berikut ini adalah sejarah singkat perusahaan yang menjadi

objek penelitian berdasarkan penentuan kriteria sampel objek

penelitian:

a. Bank Central Asia Tbk.

BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957

dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui

sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan

adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.

Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000,

75 BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih

menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham

kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN

mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di

BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo

Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan

tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata

kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi,

pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya

baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga

intermediasi finansial dan ditahun 2012 tecatat aset bank BCA

mencapai Rp 442.994 triliun.

b. Bank CIMB Niaga Tbk.

Berdiri sejak 26 September 1955, saat ini CIMB Niaga

adalah bank terbesar ke-7 di Indonesia berdasarak nilai aset.

CIMB Niaga merupakan bank kedua terbesar di Indonesia dalam

penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dengan pangsa pasar

sekitar 10%. Sejak 25 November 2002 mayoritas saham CIMB

Niaga dimiliki oleh Bumiputra-Commerce Holdings Berhad

(BCHB), dan pada 16 Agustus 2007 dialihkan kepada CIMB

76 Sebagai bank nasional yang pertama kali meluncurkan

layanan ATM pada tahun 1987 dan online banking system pada

tahun 1991, CIMB Niaga dikenal sebagai salah satu bank yang

paling inovatif di Indonesia selain itu kinerja bank CIMB Niaga

yang mencatat nilai aset sebesar Rp 197.412 triliun.

c. Bank Danamon Indonesia Tbk.

Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra

Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah

menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon

menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri

sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta. Sebagai akibat

dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon

dialihkan di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan

Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken Over).

Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya (Bank

Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara

Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT

Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional)

dilebur ke dalam Danamon. Sebagai bagian dari paket merger

tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang ke

dua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun.

77 bank swasta terbesar di Indonesia dengan total aset sebesar Rp

155.791 triliun.

d. Bank Pan Indonesia Tbk.

Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di

Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 hasil merger dari Bank

Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang

Indonesia. Dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta

tahun 1982 sebagai bank Go Public yang pertama.

Dengan struktur modal yang kuat dan Rasio kecukupan

Modal yang tinggi, Panin Bank Bersyukur tidak harus

direkapitalisasi oleh pemerintah pasca krisis ekonomi pada tahun

1998. pemegang saham Panin Bank adalah ANZ Banking Group

of Austarlia (37,1%), Panin Life (45,9%), dan publik-domestik

dan internasional. Per Juni 2009, Panin Bank tercatat sebagai

bank ke-7 terbesar di Indonesia dari segi total aset Rp.71,2 triliun,

dengan permodalan mencapai Rp. 9,8 triliun dan CAR 23,9% dan

pada tahun 2012 tercatat total aset Panin Bank sebesar Rp

148.793.

e. Bank Permata Tbk.

Permata Bank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di

bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional

(BPPN), yakni PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT.

78 pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan

PT. Astra Internasional Tbk mengambil alih Permata Bank dan

memulai proses transformasi secara besar-besaran di dalam

organisasi. Selanjutntya, sebagai wujud komitmennya terhadap

Permata Bank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini

meningkat menjadi 89,01% pada tahun 2006.

Kombinasi unik dari kedua pemegang saham strategis

merupakan salah satu kekuatan utama Permata Bank. PT Astra

Internasional Tbk merupakan perusahaan Indonesia yang besar

dan memiliki pengalaman kuat di pasar domestik. Standard

Chartered Bank dengan keahlian dan pengalaman global

terkemuka yang dimilikinya menjadikan Permata Bank menjadi

posisi yang unik. Tercatat besarnya aset yang dimiliki oleh bank

permata pada tahun 2012 sebesar Rp 131.798 triliun.

f. Bank Internasional Indonesia Tbk.

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) bergerak dalam

kegiatan perbankan domestik dan internasional yang

menyediakan berbagai layanan keuangan baik perusahaan

nasional dan multinasional, perusahaan ukuran menengah, usaha

kecil dan individu, dan juga perbankan syariah untuk pembiayaan,

penggalangan dana, dan produk jasa perbankan. Bank

79 menyediakan pelayanan dan fasilitas pengawasan korporasi

(corporate advisory).

g. Bank OCBC NISP Tbk.

Bank OCBC NISP (sebelumnya bernama Bank NISP)

adalah sebuah bank swasta di Indonesia. Bank ini didirikan 4

April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch-Indische

Spaar en Deposito Bank. Pada 1981, sempat berganti nama

menjadi NV. Spaar En Deposito yang diuraikan sebagai Bank

Nilai Inti Sari Penyimpan (disingkat NISP), bank ini kemudian

lama dikenal sebagai Bank NISP.

Semenjak 16 Oktober 2008, Bank NISP resmi berganti

nama dan logo menjadi Bank OCBC NISP. Nama perusahaan

juga turut diubah dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank

OCBC NISP Tbk. Bank OCBC NISP juga sering mencatatkan

prestasinya secara baik dalam dunia perbankan serta meraih

beragam penghargaan selain itu pada tahun 2012 aset bank OCBC

NISP sebesar Rp 115.772 triliun. Saat ini mayoritas saham Bank

NISP dimiliki oleh OCBC Group yang berlokasi di Singapura.

OCBC merupakan penyedia jasa perbankan dan asuransi terbesar

di Singapura.

h. Bank Bukopin Tbk.

Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970

80 dan berkembang menjadi bank yang masuk ke kelompok bank

menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan terbukanya

kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan

masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan

usahanya ke segmen komersial dan konsumer.

i. Bank Mega Tbk.

Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT.

Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 berkedudukan di

Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi

PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta.

Seiring dengan perkembangannya, PT. Mega Bank pada tahun

1996 diambil oleh PRA GROUP (PT. Para Global Investindo dan

PT. Para Rekan Investama). Untuk lebih meningkatkan citra PT.

Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo

dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan

masyarakat, akan lebih mudah dikenal mealui logo perusahaan

yang baru tersebut. Pada tahun 2000 melakukan perubahan dari

PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega.

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada

tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public

Offering dengan menawarkan saham kepada masyarakat, dengan

demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik

81 j. Bank Ekonomi Raharja Tbk.

PT. Bank Ekonomi Raharja,Tbk., adalah penyedia layanan

perbankan komersial yang didirikan pada tanggal 15 Mei 1989

dengan nama awal PT. Bank Mitra Raharja lalu 4 (empat) bulan

kemudian berganti nama menjadi PT Bank Ekonomi Raharja

(lebih dikenal dengan nama Bank Ekonomi).

Bank Ekonomi adalah perusahaan publik yang telah

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak 22 Mei

2009, Bank Ekonomi menjadi bagian dari grup institusi keuangan

internasional, HSBC Holdings Plc., melalui anak perusahaannya,

HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited.

B. Pengujian dan Pembahasan

Dokumen terkait