• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Kerja

Dalam dokumen 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Biaya (Halaman 39-44)

Peta kerja atau yang sering disebut dengan peta proses (process chart), merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisis proses kerja dari tahap awal sampai tahap akhir. Melalui peta proses ini didapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk memperbaiki metode kerja, misalnya waktu operasi untuk penyelesaian kerja.

Dengan adanya peta kerja ini maka semua langkah atau prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja dari berbentuk bahan baku kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti : transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan sampai akhirnya menjadi produk jadi yang dapat dilihat.

Perbaikan-perbaikan yang mungkin dapat dilaksanakan terhadap metode kerja adalah sebagai berikut:

• Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.

• Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke elemen kerja yang lain.

• Mengurangi delay atau waktu-waktu yang tidak produktif.

• Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif dan efisien.

• Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain bilamana mungkin.

• Menemukan operasi kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah pelaksanaan.

• Menentukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang lebih efektif dan efisien.

• Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.

Pada dasarnya semua perbaikan diatas bertujuan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Peta kerja merupakan alat yang paling tepat untuk menganalisa dan menyederhanakan suatu proses kerja, selain itu dapat juga dipakai dalam menetapkan urutan proses, lokasi, mesin serta personil yang diperlukan untuk masing-masing langkah pengerjaan.

2.11.1. Simbol-simbol Standart Yang Dipakai Dalam Pembuatan Peta Kerja Peta kerja yang umum bisa didefinisikan sebagai gambar grafis yang menjelaskan setiap proses kerja yang terjadi. Disini tahapan proses harus dianalisa secara logis dan sistematis berdasarkan langkah-langkah proses yang seharusnya.

Hampir semua langkah-langkah dalam proses kerja terdiri dari elemen-elemen kerja seperti operasi, transportasi, inspeksi, menunggu (delay), atau menyimpan (storage). Karena itu perlu digunakan berbagai macam simbol yang menggambarkan aktivitas itu, seperti yang digunakan oleh ASME (American Society of Mechanical Engineers) dapat dilihat berikut ini :

OPERASI

Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja akan mengalami perubahan sifat fisik maupun kimiawi dalam suatu proses transformasi, kegiatan merakit atau mengurai, membuat suatu rencana atau melaksanakan kegiatan kalkulasi pada suatu keadaan. Operasi merupakan suatu kegiatan yang paling banyak terjadi dalam proses kerja.

TRANSPORTASI

Kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja atau peralatan yang dianalisa mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu kegiatan operasi.

INSPEKSI

Kegiatan inspeksi terjadi apabila suatu obyek mengalami pemeriksaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kegiatan ini dapat termasuk kegiatan mengukur besaran dengan memakai alat ukur atau sekedar membandingkan secara visual dengan obyek lain yang sudah diklasifikasikan standar. Dalam beberapa kasus tertentu kegiatan ini bisa dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan kerja lainnya.

MENUNGGU (DELAY)

Kegiatan menunggu terjadi apabila material, benda kerja atau perlengkapan kerja tidak mengalami kegiatan apapun selama menunggu. Kegiatan ini biasanya berlangsung sementara sampai suatu saat dikerjakan kembali.

MENYIMPAN (STORAGE)

Kegiatan menyimpan terjadi apabila obyek dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika obyek ini akan diambil kembali maka diperlukan suatu prosedur perijinan tertentu. Sifat dari kegiatan ini adalah permanen. Prosedur perijinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan antara kegiatan menyimpan (storage) dan menunggu (delay).

AKTIVITAS GANDA

Banyak sekali dijumpai kegiatan yang bersamaan. Sebagai contoh disini adalah proses operasi yang dilaksanakan bersamaan dengan proses inspeksi.

2.11.2. Macam-macam Peta Kerja

Berdasarkan kegiatan yang dianalisis, maka peta kerja dibagi atas dua bagian yaitu :

1. Peta kerja untuk menganalisa kegiatan kerja keseluruhan.

Adalah peta kerja untuk menganalisa kegiatan yang melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Macam-macam peta kerja ini antara lain :

• Peta proses operasi (Operation Process Chart)

• Peta aliran proses (Flow Process Chart)

• Diagram aliran (Flow Diagram) 2. Peta kerja untuk menganalisa setempat.

Adalah peta kerja untuk menganalisa kegiatan dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah yang terbatas.

2.11.2.1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)

Operation Process Chart adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan menjadi elemen-elemen operasi secara detail. Pada OPC ini, kegiatan-kegiatan yang dicatat hanyalah kegiatan seputar operasi, inspeksi, atau gabungan keduanya dan juga penyimpanan (storage) pada akhir proses kerja.

Operation Process Chart juga merupakan diagram langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi sampai dengan menjadi barang jadi yang utuh maupun berupa komponen dan memuat informasi untuk analisa lebih lanjut seperti waktu, material yang dipakai, tempat alat, dan mesin yang digunakan. Dengan memperoleh informasi tersebut maka manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut :

• Data kebutuhan jenis proses atau mesin yang diperlukan dalam pelaksanaan operasi kerja dan pengganggarannya.

• Data kebutuhan bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi pada setiap elemen operasi kerja atau pemeriksaan.

• Pola tata letak fasilitas kerja dan aliran pemindahan materialnya.

• Alternatif-alternatif perbaikan prosedur dan cara kerja yang sedang dipakai.

Adapun aturan pembuatan OPC adalah sebagai berikut:

• Penulisan OPC pada baris yang paling atas.

• Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal yang menunjukkan material yang akan masuk ke dalam proses kerja.

• Penggunaan simbol standar ASME (American Society of Mechanical Engineers) ditempatkan dalam arah vertikal secara berurutan yang menunjukkan terjadinya perubahan proses untuk setiap simbol.

• Pemberian nomor pada tiap kegiatan operasi dilakukan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dilakukan dalam pembuatan produk. Pemberian nomor untuk aktifitas inspeksi dibedakan dengan penomeran pada aktifitas operasi.

2.11.2.2. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)

Merupakan diagram yang menunjukkan urutan-urutan operasi, inspeksi, delay, dan penyimpanan selama suatu proses berlangsung. Di dalamnya memuat pula informasi untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan jarak perpindahan..

Kelebihan yang dimiliki FPC dibandingkan dengan OPC adalah (Wignjosoebroto, 2003):

• FPC memperlihatkan semua aktifitas dasar termasuk transportasi, delay, dan storage, sedangkan OPC hanya operasi dan inspeksi saja.

• FPC menganalisa tiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibandingkan OPC dan memungkinkan akan digunakan di tiap proses atau prosedur baik kantor atau pabrik.

Kelemahan yang dimilliki oleh FPC adalah tiap FPC tidak dapat menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan, FPC biasanya hanya digunakan untuk salah satu komponen produk yang dirakit.

Secara umum gunanya dari peta kerja jenis ini adalah :

• Untuk mengetahui aliran bahan atau aktifitas orang mulai awal sampai dengan akhir proses.

• Memberi informasi tentang waktu penyelesaian proses.

• Digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami, bahan dan personil yang dibutuhkan.

2.11.2.3. Diagram Aliran (flow diagram)

Diagram aliran adalah suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktifitas yang terjadi dalam FPC. Flow Diagram ini akan lebih membantu dalam usaha menganalisa tata letak pabrik dan pemindahan material karena pada flow diagram digambarkan layout yang sebenarnya dari pabrik yang ada atau direncanakan.

Dalam dokumen 2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Biaya (Halaman 39-44)

Dokumen terkait