• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PENERAPAN PETA KONSEP PADA MATA PELAJARAN

C. Peta Konsep (Concept Mapping)

Suatu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli adalah objek-objek atau orang (person). Kita menyatakan suatu konsep dengan menyebut “nama” misalnya buku, perang, siswa, wanita cantik, guru-guru yang berdedikasi, dan sebagainya. Semua konsep tersebut menunjuk ke kelas/kategori stimuli.12

Adapun yang dimaksud peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan dengan konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut:

a. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep atau proposisi-proposisi suatu bidang studi, apakah itu bidang studi fisika, kimia, biologi, matematika. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.

b. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Cirri inilah yang dapat

12 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hlm. 162

14

memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antara konsep-konsep.

c. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama. Ini berarti ada konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep yang lain.

d. Bila dua atau lebih konsep digambarkan dibawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.13

Untuk mengatasi kelemahan-kelamahan teknik narasi dalam mendesain materi mata kuliah dan untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berdasar expertise based-theacing, tehnik concept map atau peta konsep adalah alternatif untuk mengorganisasi materi dalam bentuk peta (gambar) secara holistic, interelasi, dan komperehensif. Konsep itu akan meletakkan dosen sebagai seorang yang ahli dalam disiplinnya (expertise based-teacer) dan meletakkan seorang dosen lebih naturalistik pada tabiatnya, yaitu seorang “raja” pada wilayah kajiannya; dan dia bukan seorang “prajurit”.

Dalam konteks pengorganisasian materi perkuliahan guna persiapan mengajar satu semester, concept map dapat digunakan sebagai cara untuk membangun struktur pengetahuan para dosen dalam merencanakan materi perkuliahan. Desain content berdasarkan concept map memiliki karakteristik khas. Pertama, hanya memiliki konsep-konsep atau ide-ide pokok (central, mayor, utama), kedua, memiliki hubungan yang mengaitkan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Ketiga, memiliki label yang membunyikan arti hubungan yang mengaitkan antara konsep-konsep. Keempat, desain itu berwujud sebuah diagram atau peta yang merupakan satu bentuk representasi konsep-konsep atau materi perkuliahan yang penting.

Concept map sebagai satu tehnik telah digunakan secara ekstensif

dalam pendidikan tinggi lebih dari tiga puluh tahun. Tehnik concept map diilhami oleh teori belajar asimilasi kognitif (subsumpition) dari david P. Ausubel, yang menyatakan bahwa belajar bermakna (meaningful learning)

13 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan ( KTSP), (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 158-159, cet.2

15

terjadi dengan mudah apabila konsep-konsep baru dimasukkan kedalam konsep-konsep yang lebih inklusif. Dengan kata lain, proses belajar terjadi bila mahasiswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang baru.

Dengan mengambil ide dari teiri Ausebel, Novak mengembangkan teori ini dalam penelitiannya tentang mahasiswa pada tahun 1974. Ia berhasil merumuskan concept map sebagai satu diagram yang berdimensi dua, yaitu analog dengan sebuah peta jalan yang tidak hanya mengidentifikasi butir-butir utama kepentingan (konsep-konsep), tetapi juga menggambarkan hubungan-hubungan antara konsep-konsep utama (mayor), sebagai mana banyak kesamaan garis-garis yang menghubungkan antara kota-kota besar yang tergambarkan dengan jalan-jalan utama dan jalan bebas hambatan atau

highways.14

Pada awalnya concept map diterapkan untuk pengorganisasian materi perkuliahan guna persiapan mengajar satu semester, karena dipandang mampu menghubungkan ide awal dengan ide yang berkembang, karena peta konsep berupa alternatif untuk mengorganisasi materi dalam bentuk peta (gambar) secara holistic, interelasi, dan komperehensif. Dan mawaris adalah ilmu yang sangat luas, sehingga dikhawatirkan siswa akan banyak terpecah konsentrasinya karena karakteristik mawaris yang sangatlah kompleks. Maka, peta konsep dianggap mampu menanggulangi kemrosotan belajar siswa dalm materi mawaris.

Ada beberapa urgensi concept map ditinjau dari berbagai kepentingan pembelajaran. Pertama, concept map merupakan representasi secara visual dari ide-ide kunci yang berhubungan. Artinya, concept map merupakan satu bentuk diagram atau gambar visualisasi konsep-konsep yang saling berhubungan, kedua, concept map mampu menunjukkan arti hubungan-hubungan tersebut kedalam bentuk label.

a. Concept map dapat digunakan untuk tehnik mengajar,

14 Hisyam Zaini, dkk., Desain Pembelajaran Diperguruan Tinggi, (Yogyakarta; CTSD IAIN Sunan Kalijogo, 2002), Hlm 19-20

16

Ada beberapa kegunaan concept map sebagai tehnik mengajar, yaitu:

1) Ia dapat digunakan oleh guru untuk untuk memperkenalkan kesuluruhan materi dari mata pelajarannya secara utuh dalam satu lembar kertas, dalam bentuk gambar, dan dalam satu waktu yang sama.

2) Ia dapat digunakan sebagai dasar untuk mencanakan pemilihan urutan materi perkuliahan. Seorang guru dapat dengan leluasa merencanakan pemilihan secara berurutan atas konsep-konsep yang akan disampaikan didalam proses pembelajaran.

3) Ia dapat berperan sebagai suatu satu paduan proses pembelajaran materi-materi perkuliahan, sehingga terhindar dari keseatan penyampaian bahan ajar. Dengan kata lain, tidak keluar dari peta perjalanan materi pelajaran.

4) Ia dapat menjaga konsistensi pengontrolan penyampaian materi dan menjaga batas-batas informasi luar yang akan masuk kedalam materi bahan ajar.

5) Ia dapat menjaga transisi antarunit bahan ajar, karena ia dengan mudah dapat menunjukkan letak konsep-konsep. Dengan begitu, seorang guru dapat dengan mudah membuat skala prioritas penyampaian bahan ajar.

6) Daya ingat otak akan gambar jauh lebih kuat bertahan dalam otak dibandingkan daya ingat otak akan susunan kalimat.

7) Ia dapat juga berperan untuk meringkas bahan ajar, karena ia hanya menunjukkan butir-butir penting tentang materi bahan ajar.

8) Ia juga dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Sebab, konsep-konsep yang tertera dalam concept map dapat juga menunjukkan bobot informasi yang dikandungnya.15

15 Bermawy Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: Pusaka Insan Madani, 2009), hlm. 19-23

17

b. Concept map dapat digunakan untuk strategi belajar bermakna,

Ada beberapa kegunaan concept map sebagai strategi belajar siswa, yaitu:

1) Ia dapat digunakan sebagai sarana belajar dengan membandingkan

concept map siswa dengan guru. Seorang guru dapat melakukan

evaluasi terhadap penguasaan siswa atas materi-materi perkuliahan yang akan atau telah disampaikan. Sebab, peta-peta yang telah dihasilkan dapat menunjukkan tingkat penguasaan siswa, apalagi jika dibandingkan concept map yang dibuat guru.

2) Ia dapat digunakan sebagai cara lain dalam mencatat pelajaran sewaktu belajar. Siswa dapat menggunakannya sebagai alternative cara membuat catatan kelas yang biasanya bersifat naratif, agak panjang, dan linier. Ini cara belajar aktif individual.

3) Ia dapat juga digunakan siswa sebagai alat belajar dengan membandingkan peta konsep yang dibuat diawal dengan dia akhir sebuah kelas. Siswa melakukan penilaian mandiri terhadap penguasaan bahan ajar dengan mencoba melihat perbedaan antara dua peta konsep yang dibuat diawal perkuliahan dengan diakhir perkuliahan.

4) concept map membantu meningkatkan daya ingat siswa dalam

belajar. Siswa dapat belajar semakin efektif dan efisien, karena ia belajar berpikir reduktif, dengan merangkum informasi yang banyak kedalam konsep-konsep utama yang saling berhubungan ke dalam sebuah diagram atau gambar yang mencakup keseluruhan konsep-konsep yang dipelajari.

c. Guna concept map dalam pembelajaran

Disamping urgensi di atas, concept map dapat juga digunakan dalam pembelajaran bila dilihat dari sebelum dan sesudah siswa mengetahui teknik pembuatannya. Seorang guru mungkin menggunakan

18

concept map sebagai teknik untuk beberapa kesempatan (sebelum siswa

mengetahui langkah-langkah membuat concept map), yaitu:

1) Persiapan desain materi untuk satu semester. Anda akan menemukan

concept map dapat memetakan konsep-konsep utama yang akan

diajarkan selama satu semester, dengan menunjukkan organisasi konseptual mata pelajaran. Hanya, concept map ini tidak mencantumkan konsep-konsep kecil atau minor.

2) Pesiapan mengajar per sesi. Memetakan konsep-konsep informasi yang akan diajarkan didalam pertemuan-pertemuan dapat membantu guru menghubungkan rincian bahan ajar kedalam bingkai konsep utama.

3) Persiapan mengajar per topik bahasan. Pembuatan peta konsep pertopik bahasan mata pelajaran dapat membantu guru menunjukkan kepada siswa letak hubungan konsep-konsep per topic dengan bingkai konsep utama, khususnya dalam pertemuan per sesi kelas. 4) Menghubungkan sesi kelas dengan tutorial, laboratorium, atau studi

tour, misalnya, atau seminar. Kegiatan tutorial, laboratorium dan seminar adalah kegiatan yang menjabarkan atau memperluas atau memperdalam materi-materi yang didapatkan siswa sewaktu dikelas.

concept map akan membantu siswa memahami hubungan penting

antara kegiatan didalam kelas dengan kegiatan tutorial, laboratorium, atau seminar. Contoh: concept map akan menjelaskan posisi antara belajar teori didalam kelas dengan praktek dilaboratorium.

5) Menghubungkan kelas sebelumnya dengan kelas yang akan dihadapi.

concept map dapat digunakan untuk menunjukkan urgensi dan posisi

hubungan konsep-konsep yang akan diajarkan sebelumnya dengan konsep-konsep yang akan diajarkan. Dengan begitu, siswa lebih mudah mengikuti materi pelajaran, karena mereka mencoba memahami hubungan antar konsep yang berhubungan.

19

Apabila siswa telah mengetahui cara membuat concept map, maka guru dapat memanfaatkannya untuk beberapa kesempatan aktivitas pembelajaran:

1) Membuat rangkuman teks bacaan sebagi alternatif cara belajar. Seorang guru dapat menerima siswanya untuk membuat satu rangkuman dalam bentun concept map sebagai hasil bacaan mereka dari sejumlah buku yang telah ditentukan untuk dibaca. Bahkan, guru dapat menerima concept map siswa sebelum memulai kelas. Hal ini akan mendorong siswa untuk membaca sebelum masuk kelas.

2) Menentukan pemahaman sebelumnya. Sebelum guru mengajarkan sebuah topik. Ia dapat meminta siswa membuat sebuah concept map tentang sejumlah konsep untuk memastikan sejauh mana siswa mengetahui topik itu. Kepedulian guru terhadap prior knowledge siswa dapat menjadikan guru terdorong untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

3) Melokasi kesalahpahaman. Dengan meminta siswa membuat satu

concept map sebelum atau sesudah diajarkan materi bahan ajar dapat

memberikan perhatian guru tentang kesalahpahaman yang terjadi dikalangan siswa. Kesalahpahaman ini dapat juga digunakan untuk memberikan informasi kepada sesi kelas berikutnya.

4) Mengembangkan rangkuman tugas-tugas atu semester. Setelah siswa memahami mata pelajaran yang dikembangkan, pengetahuan mereka semakin berkembang dan mereka akan dapat membuat koneksi-koneksi antar konsep. concept map mereka akan memantulkan perkembangan pemahaman mereka.

5) Merangkum catatan ceramah kelas. Teknik concept map ini dapat mendorong siswa memetakan catatan-catatan kelas mereka. Dengan demikian, siswa merasa bertanggung jawab terhadap beklajar mereka. 6) Membuat kertas kerja. Kadang kala siswa menemukan kesulitan dalam merencanakan dan mengurutkan informasi yang akan mereka

20

sajikan dalam sebuah tugas kelas. Dengan memetakan tugas tersebut, mereka dapat mengurutkan materi dan melahirkan satu makalah yang utuh dan koheren.

7) Evaluasi dan penilaian. Seorang guru dapat meminta mahasiswa memetakan sejumlah konsep sebagai bagian dari ujian, kuis atau ujian (dibawa pulang). Membuat concept map adalah salah satu teknik diagnostik yang excellent.

d. Keunggulan Concept Map

Keunggulan concept map terletak pada pemahaman yang terwakili didalam concept map yang dihasilkan, proses pembuatan concept map, dan potensi proses memfasilitasi satu hubungan yang lebih wajar antara guru dan siswa.

1) Berbagi pemahaman

Concept Map adalah satu tehnik pendidikan yang penuh

kekuatan, karena baik siswa maupun guru dapat membuat dan berbagi

Concept Map, sehingga tercipta berbagi pemahaman tentang suatu

topik. Dalam realitas, sesorang mungkin berusaha menjelaskan struktur kognisinya dengan banyak cara, termasuk narasi bicara, ringkasan tertulis, dan pembicaraan formal dan informal. Keterbatasan format-format itu terletak pada liniaritas (berfikir secara garis lurus) yang membatasi kapasitas untuk menggambarkan secara utuh hubungan-hubungan yang dibuat seseorang diantara dan antara konsep-konsep. Dengan sebuah concept map, hubungan di antara dan antara yang secara eksplisit dinyatakan di dalam peta konsep dapat dilihat secara sekaligus.

21

Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topic tertentu dihubungkan satu sama lain. 16

Proses aktualitas pemetaan konsep-konsep menuntut individu untuk menentukan hierarki konsep-konsep, memilih konsep-konsep untuk diintrokoneksikan, dan melukiskan tabiat yang tepat hubungan diantara konsep-konsep tersebut. Proses aktualitas pengonstruksian peta dapat mendorong siswa mengonstruksi arti-arti.17

Dokumen terkait