• Tidak ada hasil yang ditemukan

H 2 : Terdapat pengaruh positif dan nyata antara komitmen manajemen puncak,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Hasil Analisis SEM

4.5.1 Peubah Laten Bebas Implementasi ISO 9001:

Peubah laten bebas implementasi ISO 9001:2008 dibentuk oleh beberapa peubah indikator, dimana setiap peubah indikator mempunyai pengaruh yang besarnya masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Komitmen manajemen puncak

Komitmen manajemen di PT Intan Pariwara ditandai dengan adanya penetapan kebijakan dan sasaran mutu, mengadakan tinjauan manajemen, menyediakan sumber daya yang diperlukan serta mengkomunikasikan pentingnya memenuhi permintaan pelanggan dan peraturan terkait. Komitmen manajemen yang telah dilakukan PT Intan Pariwara adalah :

1) Selalu menjaga agar dalam proses penciptaan produk agar terdapat peningkatan.

2) Selalu menjaga agar produk yang diciptakan sesuai dengan pelanggan dan kebijakan pemerintah.

3) Selalu menjaga agar produk yang diciptakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

4) Selalu menjaga agar peningkatan kompetensi kerja terprogram dengan baik.

5) Mengalokasikan dana untuk mendukung peningkatan mutu produk.

Peubah komitmen manajemen (X1) memberikan kontribusi 0,71 atau 71% dalam membentuk implementasi SMM ISO 9001:2008. Nilai ini positif dan berpengaruh cukup nyata, artinya semakin tinggi komitmen manajemen terhadap mutu akan semakin efektif

implementasi ISO 9001:2008. Berpengaruhnya peubah komitmen menajemen ditandai dengan nilai t 14,77 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96 dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 71%.

b. Kebijakan Mutu

Pihak manajemen PT Intan Pariwara telah menetapkan kebijakan mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan perbaikan berkelanjutan serta memastikan bahwa kebijakan mutu tersebut dipahami dan diterapkan oleh seluruh karyawan. Kebijakan mutu yang ditetapkan PT Intan Pariwara adalah :

1) Kepuasan pelanggan

i. Menciptakan sarana pendidikan berupa buku pelajaran, buku pedoman pendidik, buku pengayaan, buku referensi dan alat peraga dengan meminimalisir kesalahan, baik kesalahan cetak, maupun kesalahan isi.

ii. Menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan dengan mengakomodasi masukan dari pelanggan. iii. Menciptakan produk yang sesuai dengan peralatan

percetakan yang didukung oleh bagian-bagian pendukung produk yang bekerja efektif dan efisien, sehingga menekan biaya produksi, yang pada akhirnya menekan harga produk sehingga terjangkau oleh pelanggan.

iv. Menyelesaikan produk tepat waktu, sehingga tidak menghambat kerja.

2) Peningkatan berkesinambungan

i. Mengevaluasi produk untuk mengetahui penerimaan pelanggan terhadap produk.

ii. Mengajak pemangku kepentingan untuk berperanserta dalam penciptaan produk yang bermutu, tepat waktu dan diterima masyarakat dengan baik.

iii. Memperbaiki produk untuk menampung masukan dari pelanggan, kebijakan pemerintah dan perkembangan ilmu pengetahuan.

3) Peningkatan Sumber Daya

i. Mengadakan pelatihan kerja bagi editor, ilustrator dan tenaga

layout untuk meningkatkan kompetensi kerja.

ii. Bekerjasama dengan nara sumber yang berkompeten untuk menjelaskan isu-isu terkini.

iii. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi untuk mendapatkan naskah bermutu tinggi.

iv. Memperbarui peralatan kerja seperti komputer, software,

printer untuk meningkatkan kinerja.

Peubah kebijakan mutu (X2) berkontribusi 0,74 (74%) dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Kontribusi ini sedikit lebih besar dibandingkan komitmen manajemen, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan mutu perusahaan mempunyai pengaruh positif dan nyata terhadap implementasi ISO 9001:2008 yang ditandai dengan nilai t 12,55 (> 1,96). Artinya hipotesis diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 74%.

c. SOP

SOP yang ditetapkan oleh PT Intan Pariwara agar seluruh karyawan mematuhi peraturan perusahaan dan mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam bekerja untuk memenuhi permintaan pelanggan. Peubah standar sistem operasional (X3) berkontribusi (58%) dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Hal ini menunjukkan bahwa peubah standar sistem operasional berpengaruh nyata terhadap implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 11,74 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh positif dan nyata antara peubah standar sistem operasional terhadap implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 58%.

d. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan pada setiap kegiatan perusahaan yang sudah terprogram, maupun belum terprogram pelaksanaanya untuk memudahkan saat dilakukannya evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Selain itu, dokumentasi juga mencakup kebijakan, sasaran dan manual mutu. Peubah dokumentasi (X4) memiliki kontribusi 67%. Hal ini menunjukkan bahwa dokumentasi mempunyai pengaruh cukup berarti dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 12,42 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan bahwa dokumentasi mempunyai pengaruh nyata dan positif sesuai hipotesis, sehingga hipotesis diterima dengan taraf nyata 5%. e. Pengendalian dokumen

Pengendalian dokumen dilakukan agar dokumen SMM dikelola dan dipelihara, sehingga mudah teridentifikasi saat akan digunakan. Tujuan dari pengendalian dokumen adalah mencegah digunakannya dokumen yang sudah kadaluarsa, memastikan dokumen jelas dan teridentifikasi, memperbarui dan meninjau kembali dokumen. Pengendalian dokumen (X5) mempunyai kontribusi 66% yang menunjukkan bahwa peubah X5 ini berpengaruh nyata dan positif dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008 dengan nilai t 13,03 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan hipotesis diterima dengan taraf nyata 5%.

f. Infrastruktur yang dimiliki perusahaan

Penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk dan sangat penting sebagai sarana pendukung dalam implementasi ISO 9001:2008. Infrastruktur yang disediakan oleh PT Intan Pariwara adalah bangunan, ruang kerja, peralatan (hardware, maupun software) sarana komunikasi dan transportasi, fasilitas Mandi Cuci dan Kakus (MCK), serta mesin-mesin. Peubah

Infrastruktur yang dimiliki perusahaan (X6) berkontribusi (73%) dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Peubah ini berpengaruh nyata dengan nilai t 15,38 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, menunjukkan hipotesis adanya pengaruh positif dan nyata antara peubah infrastruktur yang dimiliki perusahaan terhadap implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 73%.

g. Pelatihan karyawan

Pelatihan karyawan sangat diperlukan, karena bagi karyawan yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan persyaratan produk harus memiliki kompetensi tinggi. Peubah pelatihan karyawan (X7) mempunyai kontribusi paling tinggi, yaitu 82% dalam membentuk efektivitas implementasi ISO 9001:2008. Nilai tersebut berarti pelatihan karyawan berpengaruh positif dan nyata dengan nilai t 16,73 (> 1,96), semakin sering dilakukan pelatihan akan semakin efektif implementasi ISO 9001:2008. Penilaian responden yang tinggi diduga karena pada perusahaan penerbitan buku yang membutuhkan kreatifitas tinggi dalam layout dan desain sangat diperlukan pelatihan karyawan secara berkala. Selain itu, responden menyadari pentingnya pelatihan dalam keberhasilan menerapkan SMM karena dengan adanya pelatihan dapat meningkatkan motivasi dari semua orang dalam perusahaan, terutama dalam penyusunan prosedur kerja. Pelatihan mempunyai peran penting dalam perusahaan dimana, pelatihan karyawan akan menghasilkan pekerjaan yang bermutu tinggi. Hasil kerja yang bermutu merupakan salah satu alat untuk membangun kekuatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Nilai t yang lebih besar dari 1,96 menunjukkan bahwa hipotesis diterima dengan taraf nyata 5%.

h. Komunikasi dan koordinasi

Komunikasi dan koordinasi pada PT Intan Pariwara terjadi antara pihak di dalam, maupun dengan pihak di luar perusahaan. Metode

komunikasi dalam bentuk tertulis atau verbal, pertemuan (meeting),

conference. Komunikasi dengan pihak dalam perusahaan terjadi antara top manajemen dengan seluruh karyawan tentang ISO 9001:2008. Sedangkan komunikasi dengan pihak luar adalah pelanggan dilakukan untuk menangani permintaan, menampung keluhan-keluhan serta memberikan informasi produk yang dimiliki perusahaan. Peubah komunikasi dan koordinasi (X8) ini berkontribusi 78% dalam membentuk implementasi ISO 9001:2008. Peubah ini berpengaruh nyata dengan nilai t 16,23 (> 1,96). Nilai t yang lebih besar dari 1,96, hipotesis menunjukkan adanya pengaruh positif dan nyata antara peubah komunikasi dan koordinasi terhadap implementasi ISO 9001:2008 diterima dengan taraf nyata 5% dan kontribusi 78%.

Dokumen terkait