• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. EVALUASI DIRI

3.5. PILAR TATAKELOLA

Tabel 3. 5 Pengembangan SI Unram 2011-2016

No PENGEMBANGAN

TAHUN IMPLEMENTASI, STABILISASI DAN PEMANFAATAN PENUH

2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pengembangan website institusi 2 Pengembangan Perpustakaan 3 Pengembangan SI e-learning

menuju blanded learning

4 Pengembangan SI PMB

5 Pengembangan SIAKAD

6 Pengembangan SIMPEG

7 Pengembangan SIMKEU-AKAD

8 Pengembangan SI Sarana dan

Prasarana (aset)

9 Pengembangan SIMKEU BLU

10 Pengembangan SI Kearsipan 11 Pengembangan SI Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat

KETERANGAN: Tahap Implementasi

Tahap Stabilisasi

Tahap Pemanfaatan Penuh

3.5. PILAR TATAKELOLA

3.5.1. Strategi Optimalisasi Tata Kelola Birokrasi dan Administrasi

Tata kelola Universitas Mataram tidak bisa lepas dari POB yang mengatur jalannya birokrasi dan administrasi. Sampai saat ini Unram belum memiliki POB yang telah disahkan sebagai acuan dalam pelaksanaan seluruh urusan baik akademik maun non-akademik. Adapun POB yang ada saat ini belum sah dan belum pernah disosialisasikan secara resmi serta belum melalui tahap uji coba dan pelatihan pelaksanaan. POB ini akan mengatur setiap urusan, tingkat birokrasi dan administrasi yang berlaku di Universitas Mataram sehingga penguatan struktur, fungsi, muatan kerja, dan koordinasi lintas unit seluruh lingkup Unram dapat terwujud. Tanpa POB yang sah, maka sistem tata kelola birokrasi dan administrasi yang memenuhi efisien, efektif, transparan dan akuntabel tidak akan terwujud. Kepemimpinan yang sentralistik akan tereliminasi dengan terbangunnya sistem tata kelola birokrasi dan administrasi yang memberikan kewenangan penuh sesuai tugas

31

pokok dan fungsi masing-masing pegawai sesuai fungsi dan jabatannya. Untuk mempermudah semua urusan maka teknologi informasi harus dimanfaatkan.

Pengelolaan administrasi kepegawaian di Unram masih dilakukan secara manual sehingga hak-hak kepegawaian, seperti kenaikan pangkat dan jabatan sering mengalami keterlembatan bahkan ada tenaga pendidik yang tidak naik pangkat dan jabatan lebih dari sepuluh tahun. Untuk dapat memperbaiki situasi ini, pembangunan sistem informasi kepegawaian berbasis TIK tidak dapat ditunda lagi, termasuk pengadaan fasilitas pendukung dan SDMnya.

3.5.2. Strategi Optimalisasi Tata Kelola Keuangan

Setelah ditetapkannya Universitas Mataram sebagai Satker BLU sesuai dengan KMK Nomor 224/KMK.05/2012 tanggal 4 Juli 2012, maka dalam pengelolaanya Universitas Mataram diberi beberapa keistimewaan, diantaranya sebagai berikut, 1) BLU menganut pola anggaran fleksibilitas (flexible budget). Pola anggaran ini mengizinkan pemimpin BLU melakukan belanja lebih besar daripada yang ditetapkan dalam dokumen pelaksaanan anggaran. Dalam mekanisme Pola Pengelolaan Keuangan BLU, pendapatan yang berasal dari jasa layanan dapat dikelola secara langsung untuk membiayai kegiatan operasional, 2) BLU dapat memiliki saldo akhir tahun sebagai surplus kas. Surplus BLU terjadi apabila terdapat selisih lebih antara pendapatan operasional dengan pengeluaran rutin dalam satu tahun anggaran. Selain itu, pemimpin BLU dapat memanfaatkan saldo awal sebagai uang muka kerja sehingga dalam proses pelayanan publik tidak mengalami kekuarangan sumber daya sebelum dokumen pelaksanaan anggaran dapat direalisasikan pada awal tahun.

Implementasi pola pengelolaan keuangan BLU Unram tidak terlepas dari kendala-kendala, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan keuangan. Permasalahan pengelolaan keuangan yang terjadi antara lain lambatnya SPJ belanja yang disampaikan oleh fakultas, masalah yang berhubungan dengan aplikasi keuangan, masalah kebijakan, seringnya revisi anggaran dan masalah lainnya yang muncul sering menghambat proses pelaksanaan kegiatan. Indikasi adanya permasalahan pengelolaan keuangan BLU bisa dilihat dari penyerapan anggaran Universitas Mataram masih di bawah 90% dan sering menumpuk di akhir tahun. Tabel 3.6 menunjukkan data realisasi belanja Universitas Mataram setelah menjadi Badan Layanan Umum selama periode 2012 – 2016.

32

Tabel 3. 6 Realisasi Belanja Universitas Mataram Tahun 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016

Bel. Pegawai Anggaran 121.061.289.000 138.446.420.000 147.330.455.000 150.824.644.878 172.461.412.000 Realisasi 117.975.146.168 127.830.949.806 135.761.979.399 146.234.980.274 166.838.555.470 Bel. Barang Anggaran 70.963.020.000 105.864.560.000 111.332.078.000 140.407.029.521 318.047.435.000 Realisasi 62.338.093.072 76.749.440.055 90.055.546.807 109.613.156.360 285.324.880.615 Bel.Modal Anggaran 151.043.103.000 133.369.469.000 111.832.611.000 141.311.054.000 92.328.083.000 Realisasi 42.780.487.724 116.382.373.772 66.137.671.080 125.027.533.990 67.667.303.292 Bel.Bansos Anggaran 14.334.000.000 - 5.880.000.000 - -Realisasi 14.255.764.000 - 5.880.000.000 - -66,41% 84,98% 79,13% 88,06% 89,19% T ahun Keterangan

Sumber : Laporan Keuangan Unram (Tahun 2012 – 2016)

Dari Tabel 3.6 tampak bahwa penyerapan anggaran Universitas Mataram Tahun 2012-2016 berfluktuasi, dan penyerapan anggaran secara keseluruhan berada di bawah 90%. Tahun 2012 merupakan masa transisi awal penerapan PPK-BLU pada Universitas Mataram. Hal ini berbeda dengan penyerapan anggaran Universitas Mataram Tahun 2008-2011 sebelum ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum, seperti ditunjukkan Tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3. 7 Realisasi Belanja Universitas Mataram Tahun 2008– 2011

Jenis Belanja Tahun

2008 2009 2010 2011 Belanja Pegawai Anggaran 78.308.497.902 77.616.230.000 83.742.348.000 92.895.205.000 Realisasi 76.69.827.971 75.986.548.077 87.639.712.647 101.678.105.185 Belanja. Barang Anggaran 25.423.043.000 52.036.564.000 56.496.239.000 57.488.230.000 Realisasi 22.224.039.658 50.807.901.099 55.355.270.503 54.399.889.159 Belanja Modal Anggaran 20.096.355.000 15.040.874.000 85.423.907.000 126.691.296.000 Realisasi 16.892.485.200 13.733.841.229 84.322.849.285 107.412.034.862 Belanja Bansos Anggaran 4.650.000.000 9.972.532.390 7.590.000.000 9.788.600.000 Realisasi 4.650.000.000 9.972.532.390 7.590.000.000 9.788.600.000 93,69% 97,31% 100,71% 95,22%

Sumber: Laporan Keuangan Unram (Tahun 2008 – 2011)

Tabel 3.7 menunjukkan realisasi penyerapan anggaran belanja Universitas Mataram periode 2008–2011, sebelum diterapkannya BLU, rata–rata di atas 90% menunjukkan angka yang tinggi, bahkan untuk tahun 2010 melebihi 100%. Hal ini disebabkan adanya kebijakan khusus dari pemerintah untuk belanja pegawai sehingga melebihi pagu anggarannya. Kecenderungan

33

penyerapan anggaran yang lebih tinggi sebelum penetapan BLU menjadi salah satu isu menarik. Karena pada dasarnya dengan ditetapkannya Universitas Mataram sebagai satker BLU memberikan sistem yang fleksibel dalam mengelola keuangan sehingga seharusnya penyerapan anggaran bisa lebih baik, apalagi setiap tahun, setiap satuan kerja mempunyai kewajiban untuk menandatangani pakta integritas yang salah satu poinnya berisi tentang penyerapan anggaran yang proposional agar tidak terjadi penumpukan realisasi pada akhir tahun.

3.5.3. Strategi Optimalisasi Tata Kelola Asset

Salah satu temuan Badan Pemeriksa Keuangan Wilayah Nusa Tenggara Barat menunjukkan sejumlah aset Barang Milik Negara (BMN) yang tidak lengkap nota distribusi penggunaannya. Selain itu, pada SIMAK BMN Unram, masih banyak BMN yang belum memiliki NUB dan masih adanya kesalahan penginputan data aset BMN. Hal ini mengindikasikan bahwa tata kelola aset Unram masih perlu diperbaiki. Selain belum baik pengelolaannya, banyak aset yang diterlantarkan. Sebagai contoh, unit Workshop yang semestinya dibangun untuk mendukung pelaksanaan penelitian, kerja laboratorium, dan kerja pengabdian masyarakat dibiarkan terlantar. Investasi negara yang begitu mahal, saat ini sudah dapat dipastikan tidak dapat berfungsi lagi. Demikian juga bangunan-bangunan yang mestinya dapat mendatangkan dana bagi universitas tidak dimanfaatkan sama sekali, sehingga potensi income generating tidak terwujud. Strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut harus segera ditemukan dan dilaksanakan, termasuk pemanfaatan TIK membuat pengelolaan aset lebih efektif, efisien dan terukur.

3.5.4 Strategi Penguatan dan Pengembangan Tata kelola Kerumahtanggaan

Pengelolaan kerumahtanggan Unram masih sangat tradisional. Belum terencana baik dan menyeluruh. Pengelolaan rumah tanggal ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan atmosfir bekerja yang bersih, nyaman dan menyenangkan. Sistem pengelolaan rumah tangga rektorat seharusnya terintegrasi dengan seluruh unit di bawah rektorat dan seharusnya dikelola secara profesional, terstandar dan terukur. Oleh sebab itu, penguatan tugas fungsi dari Bagian Rumah Tangga Unram harus dikuatkan dengan penyiapan sistem, pendanaan dan SDM yang memadai.

Salah satu ujung tombak dalam pengadaan barang dan jasa Unram adalah Unit Layanan Pengadaan (ULP). Kecepatan dan ketepatan kerja ULP sangat dibutuhkan agar kebutuhan

34

barang dan jasa dapat disediakan pada saat dibutuhkan. Selama ini ULP belum mampu melakukan hal tersebut karena masih ditemukannya banyak permasalahan dalam perencanaan dan standarisasi harga barang dan jasa. Oleh sebab itu, penguatan sistem perencanaan harus terus dilakukan untuk mempercepat kerja ULP. Pengawasan internal oleh SPI Unram harus diberdayakan untuk mengawal perencanaan dan eksekusi seluruh pengadaan barang dan jasa.

35

Dokumen terkait