• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan I 2x45 menit Kegiatan

E. Lembar Kerja Siswa 5

I. Pilihan Ganda

1. B 6. B 2. E 7. C 3. C 8. B 4. B 9. C 5. D 10.E II. Essay

1. Pernapasan : proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya

2. Hidung- Faring- Laring- Trakea- Bronkus- Bronkiolus- Alveolus

3. Pada saat inspirasi otot antar tulang rusuk bagian luar berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Tekanan udara didalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan udara luar sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang alveoli. Pada saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk bagian dalan kembali relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit turun. Akibatnya, rongga dada menyempit sehingga udara terdorong keluar.

4. Yang dimaksud dengan : a. Volume residu

Volume udara yang masih berada didalam paru-paru setelah ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak 1000 ml.

b. Kapasitas vital paru-paru

Jumlah dari volume udara tidal, komplementer dan suplementer, biasanya mencapai 3.500- 4.000 ml

c. Kapsitas total paru-paru

Jumlah keseluruhan udara yang tertampung secara maksimal dalam paru-paru (kapasitas vital paru-paru + volume residu) yaitu 4.500- 5.000 ml

5. Tiga faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan: a. Umur

Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit

b. Suhu Tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisar antara 36-37 oC) karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan mengendlikan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan akan oksigen meningkat.

c. Posisi Tubuh

Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat berdiri, lebih banyak otot yang berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasanpun meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Pertukaran oksigen dan karbondioksida di alveolus dilakukan melalui proses yang disebut... a. Osmosis b. Difusi c. Transpor aktif d. Endositosis e. Eksositosis

2. Hemoglobin dalam darah terdiri atas empat subunit yang disebut... a. Heme b. Karboksihemoglobin c. Oksihemoglobin d. HCO3 – e. H2CO3 3. Oksihemoglobin merupakan...

a. CO2 yang berikatan dengan H2O dalam plasma darah b. O2 yang berikatan dengan H2O dalam plasma darah

c. Molekul hemoglobin yang membawa empat molekul oksigen

d. Asam karbonat yang terurai dengan bantuan enzim karbonat anhidrase e. Bagian globin dari hemolgobin yang berikatan dengan ion hidrogen 4. Mengapa zat karsinogen pada rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru?

a. Karsinogen dapat menyebabkan mutasi DNA yang mengaktivasi gen-gen sehingga dapat memicu sel kanker.

b. Karsinogen dapat menyebabkan aktivitas pernapasan terganggu sehingga dapat memicu sel kanker

c. Karsinogen dapat menyebabkan kantong alveolus menjadi berlubang sehingga dapat memicu sel kanker

d. Karsinogen dapat menyebabkan efek kecanduan sehingga memicu orang untuk terus merokok untuk memicu sel kanker

e. Karsinogen dapat berubah menjadi CO dan CN sehingga memicu terbentuknya sel kanker

c. Air berikatan dengan zat besi dalam darah sehingga membentuk asam karbonat

d. Air berikatan dengan karbondioksida sehingga membentuk asam karbonat e. Air berikatan dengan oksigen sehingga membentuk asam karbonat

6. Asfiksi adalah salah satu gangguan pernapasan pada manusia yang disebabkan oleh...

a. Terjadinya gangguan pada difusi oksigen di alveolus b. Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan

c. Melebarnya trakea karena otot polos berkontraksi terus menerus d. Peradangan pada rongga hidung

e. Radang pada selaput pembungkus paru-paru

7. Keadaan dimana dalam jaringan manusia kekurangan oksigen disebut... a. Difteri

b. Pneumonia c. Emfisma d. Hipoksia e. Asidosis

8. TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebab TBC adalah...

a. Mycobacterium tuberculosis b. Corynebacterium diptherial c. Lactobacillus bulgaricus d. E. coli

e. Salmonella sp.

9. Peradangan paru-paru ketika alveoli berisi cairan dan eritrosit berlebihan disebut... a. Difteri b. Pneumonia c. Emfisma d. Hipoksia e. Asidosis

dan kerongkongan terasa kering disebut... a. Sianosis b. Asidosis c. Difteri d. Laringitis e. Faringitis

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Tuliskan persamaan reaksi kimia proses respirasi!

2. Jelaskan proses pertukaran O2 dan CO2 di dalam alveolus, dimulai ketika udara masuk melalui rongga hidung sampai CO2 di keluarkan ke lingkungan!

3. Bekti adalah siswa kelas XI IA SMA Negeri di Yogyakarta. Pada senin pagi pukul 07.00 WIB ia mengikuti upacara bendera di lapangan sekolahnya yang masih beralaskan pasir. Selang 30 menit mengikuti upacara, tiba-tiba Bekti jatuh pingsan karena mengalami kesulitan bernapas. Setelah diperiksa ternyata Bekti mengidap pnyakit asma. Hal apa yang menyebabkan Bekti kesulitan bernapas? Bagaimana cara menanggulangi penyakit asma Bekti agar tidak sering kambuh? 4. Jelaskan 3 macam penyakit pada sistem pernapasan berikut ini!

a. Difteri b. Asidosis c. Sianosis

5. Perokok di Indonesia bukan hanya didominasi oleh pria dewasa melainkan juga anak remaja dan wanita. Hal ini disebabkan karena minimnya usaha yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya merokok. Jelaskan bahaya apa saja yang di timbulkan oleh seorang perokok? Usaha apa yang dapat dilakukan untuk menyadarkan masyarakat kita akan bahaya merokok?

1. B 6. B 2. A 7. D 3. C 8. A 4. A 9. B 5. D 10.E II. Essay 1. C6H12O6 + 6O2→ 6CO2 + 6H2O + ATP

2. Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida diawali dengan masuknya oksigen ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai ke alveolus. Di alveolus oksigen berdifusi ke kapiler arteri. Masuknya oksigen dari luar menyebabkan tekanan parsial oksigen di alveolus lebih tinggi dibandingkan kapiler arteri paru-paru. Sehingga O2 akan berdifusi dari alveolus ke kapiler arteri paru-paru. Oksigen di kapiler arteri akan diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin sampai menjadi jenuh. Semakin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, semakin banyak oksigen yang berikatan dengan hemoglobin dalam darah. Hemoglobin terdiri dari 4 subunit yang disebut heme. Disetiap heme terdapat unsur besi yang dapat berikatan dengan oksigen, sehingga setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen dalam bentuk oksihemoglobin. Hemoglobin mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang kemudian berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi di dalam mitokondria. Semakin banyak O2 yang digunakan maka semakin banyak CO2 yang terbentuk dari proses respirasi sehingga tekanan parsial CO2 dalam sel tubuh lebih tinggi dibandingkan tekanan parsial dalam kapiler vena. Sehingga CO2 berdifusi dari sel-sel tubuh ke kapiler vena. Karbondioksida dalam kapiler vena dibawa oleh eritrosit menuju paru-paru. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju alveolus karena tekanan parsial CO2 pada kapiler vena lebih tinggi dari pada tekanan parsial CO2 di alveolus. CO2 akhirnya akan keluar dari tubuh melalui proses ekspirasi.

3. Lapangan tempat upacara di sekolah Bekti masih beralaskan pasir sehingga debu bisa menjadi indikasi utama Bekti kesulitan bernapas atau menyebabkan asma. Penderita penyakit asma seperti Bekti biasanya memiliki saluran pernafasan yang sangat sensitif terhadap sesuatu. Asma disebabkan karena saluran nafas yang

terpicu terhadap udara dingin, bulu binatang, asap rokok, serbuk sari, serta polusi udara.

Cara menanggulangi supaya asma tidak sering kambuh adalah dengan mandi air panas, menghindari tempat yang dingin, menghindari polusi asap, memakai masker untuk menutup hidung saat di berada diluar rumah, tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol dan es.

4. Penyakit pada sistem pernapasan : a. Difteri

Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut.

b. Asidosis

Asidosis disebabkan meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan.

c. Sianosis

Sianosis adalah kebiruan pada kulit yang disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan didalam pembuluh darah kulit, terutama dalam kapiler.

5. Didalam rokok terkandung banyak zat beracun disetiap bahannya seperti nikotin, tar, dan karbonmonoksida yang dapat menyebabkan berbagai macam gangguan pernapasan. Bagi para perokok aktif dapat menyebabkan asma, radang pada sistem pernapasan, kerusakan dinding alveolus, keracunan gas beracun seperti CN dan CO, kecanduan, serta dapat menyebabkan kanker paru-paru. Usaha yang dapat dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya merokok antara lain dengan melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dan akibat yang ditimbulkan karena merokok, membuat poster dengan menampilakan bagian tubuh yang rusak karena merokok, dan membuat kawasan bebas merokok diberbagai tempat.

I. Pilihan Ganda

Skor tiap soal : 2

Tidak dijawab atau salah : 0 Skor Maksimal (10 x 2) : 20 II. Essay

1. Skor maksimal : 5

Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik : 4

Jawaban benar, penjelasan kurang tepat : 3

Jawaban salah : 1

2. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jawaban benar 2 point x 5 : 10

Jawaban benar 1 point x 5 : 5

Jawaban salah : 1

3. Skor maksimal (12 point x 1,75) : 21

Setiap point yang benar dikalikan 1,75

Jawaban salah : 1

4. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jawaban benar 2 point x 5 : 10

Jawaban benar 1 point x 5 : 5

Jawaban salah : 1

5. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jika jawaban benar 2 point : 10

Jika jawabab benar 1 point : 5

Jawaban salah : 1

Perhitungan Nilai Pre-test

Skor Maksimal : 91

Skor post-test :

x 100

B. Post-test Siklus I

I. Pilihan Ganda

Skor tiap soal : 2

Tidak dijawab atau salah : 0 Skor maksimal (10 x 2) : 20 II. Essay

1. Skor maksimal : 5

Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik : 4

Jawaban benar, penjelasan kurang tepat : 3

Jawaban salah : 1

2. Skor maksimal (7 point x 1,5) : 10,5

Setiap point yang benar dikalikan 1,5

4. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jawaban benar 2 point x 5 : 10

Jawaban benar 1 point x 5 : 5

Jawaban salah : 1

5. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jawaban benar 2 point x 5 : 10

Jawaban benar 1 point x 5 : 5

Jawaban salah : 1

Perhitungan Nilai Post-test Siklus I

Skor Maksimal : 81,5

Skor post-test :

x 100

C. Post-test Siklus II

I. Pilihan Ganda

Skor tiap soal : 2

Tidak dijawab atau salah : 0 Skor Maksimal (10 x 2) : 20 II. Essay

1. Skor maksimal : 5

Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik : 4

Jawaban benar, penjelasan kurang tepat : 3

Jawaban salah : 1

2. Skor maksimal (12 point x 1,75) : 21

Setiap ponit yang benar dikalikan 1,75

Jawaban salah : 1

3. Skor maksimal (4 point x 4) : 16

Setiap pont yang benar dikalikan 4

Jawaban salah : 1

4. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jawaban benar 2 point x 5 : 10

Jawaban benar 1 point x 5 : 5

Jawaban salah : 1

5. Skor maksimal (3 point x 5) : 15

Jawaban benar 2 point x 5 : 10

Jawaban benar 1 point x 5 : 5

Jawaban salah : 1

Perhitungan Nilai Post-test Siklus II

Skor Maksimal : 92

Skor post-test :

Sistem Pernapasan Manusia

Pernapasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya. Sedangkan proses perombakan bahan makanan menggunakan oksigen sebagai bahan bakar sehingga siperoleh energi dan gas sisa pembakaran berupa karbondioksida (CO2) disebut respirasi (Aryulina dkk, 2010: 49). Bentuk reaksi kimia proses respirasi adalah sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2→ 6CO2 + 6H2O + ATP

1. Alat Pernapasan Manusia

Menurut Priadi (2010: 109-110) alat-alat pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut :

a) Rongga Hidung

Rongga hidung merupakan tempat pertama kali masuknya udara kedalam tubuh. Udara disaring oleh rambut rongga hidung dan dihangatkan diruang nasal sesuai suhu tubuh. Bau udara yang masuk dikenali oleh indra pembau, kemudian udara masuk ke faring.

b) Faring

Faring (tekak) merupakan daerah pertemuan saluran pernapasan dan saluran pencernaan makanan. Pada faring terdapat katup penutup rongga hidung yang disebut uvula atau anak tekak. Selanjutnya udara masuk ke laring.

c) Laring

Laring merupakan daerah pangkal batang tenggorokan. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada pangkal tenggorok inilah terdapat pita suara.

d) Trakea

Trakea (batang tenggorokan) merupakan saluran pernapasan berbentuk pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan dengan panjang sekitar 10 cm.

paru-paru kanan terdapat tiga lobus sedangkan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus terbagi atas lobulus-lobulus dan masing-masing lobulus memiliki bronkiolus dengan sejumlah alveolus.

f) Bronkus dan Bronkiolus

Bronkus dan bronkiolus merupakan percabangan dari trakea. Bronkus bercabang menjadi bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus dan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Masing-masing pembuluh bronkiolus berakhir pada alveolus.

g) Alveolus

Alveolus merupakan ujung dari saluran respirasi yang dibangun oleh epitel skuamosa sederhana. Alveolus memiliki dinding yang sangat tipis dan elastis. Pada permukaan luarnya terdapat kapiler darah sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran O2 dan CO2 secara difusi. Pada paru-paru terdapat lebih kurang 300 juta alveolus.

2. Mekanisme Pernapasan

Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus. Yang pertama adalah inspirasi yaitu menghirup udara, dan yang kedua adalah ekspirasi yaitu menghembuskan udara (Aryulina dkk, 2010: 51).

Priadi (2010: 110-111) mengungkapkan saat bernapas, proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh otot-otot diafragma dan otot antar tulang rusuk. Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan manusia dibedakan atas:

a) Pernapasan Dada

Pada saat inspirasi otot antar tulang rusuk bagian luar berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Tekanan udara didalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan udara luar sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang alveoli.

Pada saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk bagian dalan kembali relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit turun. Akibatnya, rongga dada menyempit sehingga udara terdorong keluar.

didalam rongga dada menjadi kecil sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.

Pada saat ekspirasi, otot dinding rongga perut berkontraksi, sedangkan diafragma relaksasi. Akibatnya alat-alat dalam rongga perut terdorong ke atas dan diafragma naik. Volume dada menjadi kecil dan tekanan udara menjadi besar sehingga udara terdorong keluar.

3. Volume Udara Pernapasan

Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan menghembuskan udara sebanyak lebih kurang 500 ml yang disebut volume tidal (udara pernapasan).

Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih dapat menghirup udara sekuat-kuatnya sebanyak lebih kurang 1.500 ml yang disebut volume cadangan inspirasi (udara komplementer) dan menghembuskan udara sekuat-kuatnya hingga lebih kurang 1.500 ml yang disebut volume cadangan ekspirasi (udara suplementer). Volume udara tidal, komplementer dan suplementer mencapai 3.500- 4.000 ml, yang disebut kapasitas vital paru-paru. Setelah menghembus kan nafas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru masih tersisa udara sebanyak lebih kurang 1.000 ml yang disebut sebagai volume residu. Jumlah keseluruhan udara yang tertampung secara maksimal dalam paru disebut kapasitas total paru-paru (kapasitas vital paru-paru-paru-paru + volume residu) yaitu 4.500- 5.000 ml (Priadi, 2010 :111).

4. Frekuensi Pernapasan

Menurut Aryulina dkk (2010: 57) cepat lambatnya proses pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

a) Umur

Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit

c) Suhu Tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisar antara 36-37

o

C) karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan mengendlikan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan akan oksigen meningkat.

d) Posisi Tubuh

Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat berdiri, lebih banyak otot yang berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasanpun meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

5. Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2

Pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi. Proses tersebut terjadi di alveolus dan di sel jaringan tubuh. Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran sel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida diawali dengan masuknya oksigen ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai ke alveolus. Di alveolus oksigen berdifusi ke kapiler arteri. Masuknya oksigen dari luar menyebabkan tekanan parsial oksigen di alveolus lebih tinggi dibandingkan kapiler arteri paru-paru. Sehingga O2 akan berdifusi dari alveolus ke kapiler arteri paru-paru. Oksigen di kapiler arteri akan diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin sampai menjadi jenuh. Semakin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, semakin banyak oksigen yang berikatan dengan hemoglobin dalam darah. Hemoglobin terdiri dari 4 subunit yang disebut heme. Disetiap heme terdapat unsur besi yang dapat berikatan dengan oksigen, sehingga setiap molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen dalam bentuk oksihemoglobin. Hemoglobin mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang kemudian berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi di dalam mitokondria. Semakin banyak O2 yang digunakan maka semakin banyak CO2

yang terbentuk dari proses respirasi sehingga tekanan parsial CO2 dalam sel tubuh lebih tinggi dibandingkan tekanan parsial dalam kapiler vena. Sehingga O2

kapiler vena menuju alveolus karena tekanan parsial CO2 pada kapiler vena lebih tinggi dari pada tekanan parsial CO2 di alveolus. CO2 akhirnya akan keluar dari tubuh melalui proses ekspirasi (Aryulina dkk, 2010: 57-59).

Karbondioksida dalam eritrosit akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat dengan bantuan enzim anhidrase. Akibatnya pH darah menjadi asam yaitu sekitar 4,5. Darah yang bersifat asam dapat melepaskan oksigen ke dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh yang memerlukannya. Berikut reaksi kimianya :

CO2 + H2O ↔ H2CO3 6. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

Menurut Diah Aryulina (2010: 59-63) beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia adalah sebagai berikut :

a. Faringitis

Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan dan kerongkongan tersa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok.

b. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru, yaitu alveoli berisi cairan dan eritrosit berlebihan. Jenis pneumonia yang umum adalah pneumonia akibat bakteri. Penyakit ini dimulai dengan infeksi dalam alveolus, yaitu membran paru-paru mengalami peradangandan berlubang-lubang sehingga cairan dan eritrosit masuk ke dalam alveolus. Dengan demikian alveoli terinfeksi dengan cairan dan eritrosit. Infeksi ini disebarkan oleh bakteri dari satu alveoli ke alveoli lain hingga dapat meluas ke seluruh gelambir bahkan seluru paru-paru.

c. Emfisma Paru-paru

Emfisema Paru-paru adalah adanya udara yang berlebihan didalam paru-paru. Bila orang membicarakan emfisema paru-paru kronik, umumnya yang dimaksud adalah suatu kerusakan paru-paru kompleks yang disebabkan oleh kebiasaan menghisap tembakau. Emfisema paru-paru disebabkan oleh:

pernapasan.

 Infeksi akibat kelebihan mukus karena peradangan dan edema epitel bronkiolus.

 Gangguan saluran pernapasan sehingga menyebabkan kesukaran ekspirasi dan udara yang terperangkap dalam alveolus menjadi renggang.

d. Asma

Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesulitan bernapas. Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus (disebut asma bronkial) terhadap benda-benda asing di udara. Pada penderita dibawah usai 30 tahun, 70 % penyakit asma disebabkan oleh hipersensitivitas alergi, terutama terhadap tumbuhan. Pada penderita yang lebih tua, kira-kira 70 % penyakit asma disebabkan karena alergi pada bahan-bahan kimia, kabut atau debu.

e. Difteri

Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut.

f. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbondioksida dibandingkan oksigen.

g. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis merupakan penyakit khusus yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang.

sehingga daerah tersebut rusak dan akan dikelilingi oleh jaringan fibrosa yang membentuk tonjolan yang disebut tuberkel. Proses ini membantu membatasi penyebaran tuberkel yang mengandung bakteri dalam paru-paru. Akan tetapi hampir 3% dari seluruh penderita tuberkulosis tidak membentuk proses pembatasan (pendindingan) ini, sehingga tuberkel yang berisi bakteri menyebar keseluruh paru-paru. Pada stadium lanjut, daerah fibrotik meluas ke seluruh paru-paru sehingga menurunkan fungsi jaringan paru-paru. Keadaan ini menyebabkan :

 Meningkatnya kerja otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara didalam paru-paru

 Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan

 Mengurangi luas permukaan membran, yang akan mempertebal membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru.

h. Hipoksia

Hipoksia adalah keadaan akibat kekurangan oksigen didalam jaringan. Bila keadaan akut hipoksia dapat menyebabkan kematian sel-sel. Hipoksia ringan akan mengakibatkan :

 Penekanan aktivitas mental, kadang-kadang memuncak sampai koma

 Menurunkan kapasitas kerja otot i. Asidosis

Asidosis disebabkan meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan.

j. Sianosis

Sianosis adalah kebiruan pada kulit yang disebabkan karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan didalam pembuluh darah kulit, terutama dalam kapiler.

k. Sinusitis

Sinusitis merupakan infeksi pada bagian sinus, yaitu rongga di dalam rangka wajah yang berhubungan dengan rongga hidung. Infeksi ini terjadi ketika

sinusitis.

l. Kanker Paru-paru

Merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-paru. Penyebab paling umum kanker paru-paru adalah paparan dalam jangka waktu yang lama terhadap asap tembakau yang menyebabkan 80-90% kanker paru-paru.

Dokumen terkait