• Tidak ada hasil yang ditemukan

S udah sejak lama pimpinan fakultas berusaha untuk meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa Para dosen terus digembleng dan

didewasakan sehingga lebih bertanggung jawab dalam tugas-tugas dan dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, terutama dalam proses belajar-mengajar. Fakta yang tidak terbantahkan antara lain adalah pengisian kartu rencana studi (KRS) mahasiswa yang sering mengalami kendala oleh karena nilai dari sebagian dosen kadang-kadang terlambat masuk ke fakultas. Keterlambatan tersebut menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk mengisi KRS bila indeks prestasi (IP) semester yang baru dilewati menjadi patokan untuk menentukan beban SKS semester berikutnya. Penggunaan IP semester ganjil untuk penentuan jumlah SKS semester genap atau sebaliknya IP semester genap menjadi penentu banyaknya SKS semester ganjil berikutnya tidak dapat dipertahankan lagi. Keterlambatan dalam pengisian KRS akan menyebabkan masalah dalam administrasi dan pembayaran uang kuliah sehingga harus dicari solusinya.

Sejak tahun 2007 yang lalu diambil kebijakan guna mengatasi masalah kelambatan pengisian KRS. Indeks prestasi semester ganjil menjadi patokan untuk menentukan beban SKS semester ganjil berikutnya dan penentuan beban SKS semester genap berdasarkan indeks prestasi semester genap sebelumnya. Dengan demikian persoalan indeks prestasi semester yang baru berjalan tidak menjadi kendala lagi bagi mahasiswa untuk menentukan jumlah SKS untuk semester berikutnya. Setiap dosen wali/ pembimbing KRS memperoleh daftar mahasiswa bimbingannya lengkap dengan IP masing-masing mahasiswa. Dan untuk mengefisienkan dan mengefektifkan perwalian maka pimpinan fakultas menetapkan jadual pengisian KRS secara serentak agar mahasiswa dapat mengalokasikan waktunya sedemikian rupa, baik untuk pengisian KRS, pengembalian blanko kartu hasil studi (KHS) dan pembayaran uang kuliah. Kebijakan itu ditempuh untuk

meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa sehingga efisiensi dan efektivitas dapat ditingkatkan.

Sejalan dengan itu, untuk menghindari keterlambatan dosen menyerahkan daftar nilai ke fakultas, beberapa tahun yang lalu sudah ditetapkan juga batas akhir penyerahan daftar nilai ujian akhir. Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Rektor telah diputuskan bahwa batas akhir penyerahan nilai adalah dua minggu terhitung dari hari terakhir ujian akhir semester (UAS). Ketentuan itu berlaku untuk semua fakultas, baik bagi fakultas yang jumlah mahasiswanya banyak seperti Fakultas Ekonomi maupun bagi fakultas lain yang jumlah mahasiswanya sangat sedikit. Memang adalah tidak rasional apabila waktu penilaian sama bagi 20 orang mahasiswa di fakultas tertentu dan bagi 200 orang atau lebih di Fakultas Ekonomi. Itulah sebabnya dalam rapat dosen Fakultas Ekonomi selalu dibicarakan perlu tidaknya menambah waktu untuk menilai 200 orang atau lebih mahasiswa. Dalam semester-semester “sibuk” kadang-kadang disepakati agar waktu penyerahan nilai ke fakultas perlu ditambah walaupun banyak juga yang dapat menyelesaikan tugasnya sebelum batas 2 minggu berakhir. Apabila ada kesepakatan penambahan waktu penilaian, kesepakatan tersebut dituangkan dalam notulen rapat dosen sehingga kalaupun seseorang dapat menyelesaikan tugasnya lebih dari dua minggu tetapi masih dalam batas waktu yang disepakati maka tidak akan dipenaltykarena sudah kesepakatan bersama.

Oleh karena peraturan perlu ditegakkan maka dalam dua tahun terakhir sejumlah dosen terkena penalty karena menyerahkan daftar nilai melewati batas waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan surat keputusan yang dipedomani, penalty yang dilakukan adalah dengan memberikan nilai tertinggi yaitu “A” bagi semua mahasiswa di grup yang

nilainya terlambat masuk ke fakultas. Walaupun penalty sedemikian tidak dikehendaki oleh pimpinan fakultas namun karena sudah peraturan maka harus dilaksanakan. Penalty yang dilakukan sesuai dengan aturan yang ada. Setiap orang yang terlena akan tertinggal dan menerima risikonya sesuai dengan rambu-rambu yang ada. Setiap dosen, pegawai, atau mahasiswa yang tidak mengikuti perkembangan informasi akan kena getahnya juga. Harus diingat bahwa penalty

bukanlah tujuan akhir dari ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh pimpinan fakultas atau pimpinan universitas, tetapi lebih untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa melalui peningkatan disiplin dosen dan pegawai. Penalty serupa itu bukan hanya diberlakukan dalam ujian regular tetapi dapat juga dilaksanakan dalam nilai ujian perbaikan nilai (UPN) meja hijau.

Masih terkait dengan nilai, beberapa tahun yang lalu pernah juga terdengar selentingan yang menyatakan bahwa nilai dapat diatur atau ditukangi oleh orang-orang tertentu di Fakultas Ekonomi. Sementara itu tidak tertutup kemungkinan bahwa baik mahasiswa maupun orang tua mahasiswa meyakini bahwa nilai dapat “ditukang-tukangi” oleh dosen- dosen Fakultas Ekonomi. Khusus daftar nilai mata kuliah yang dipenalty

harus diketahui dan ditandatangani oleh dekan dengan ketentuan semua mahasiswa memperoleh nilai A. Oleh karena itu sangat tidak mungkin bagi dosen, apalagi bagi pegawai, untuk menukang-nukangi nilai. Hal itu sangat sensitif juga di kalangan universitas sehingga ketika ada desas-desus bahwa ada yang “menukangi” nilai maka pimpinan universitas terus membentuk tim untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut. Pembentukan tim serupa itu pernah terjadi bukan hanya untuk Fakultas Ekonomi tetapi juga di fakultas lain di lingkungan Universitas HKBP nommensen. Keluarnya surat keputusan sedemikian adalah

salah satu bukti keseriusan pimpinan universitas untuk meniadakan penukangan nilai.

Walaupun muncul berbagai pandangan dan persepsi terkait dibentuknya tim pemeriksa pelanggaran di Fakultas Ekonomi, beberapa masa yang lalu namun ada juga hikmahnya supaya kejadian serupa tidak terulang kembali. Hal sedemikian mungkin akan dapat mendewasakan berbagai pihak untuk bertindak dan menyalurkan unek- uneknya secara arif dan bijaksana sehingga tidak merusak harmoni yang sudah terpupuk selama ini. Dosen dan pegawai adalah tim untuk membawa Fakultas Ekonomi menuju kecemerlangan sebagaimana sudah dicita-citakan oleh founding fathers Universitas HKBP Nommensen lebih dari setengah abad yang lalu.

6.8. Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi (IAFEN) Memprakarsai Perayaan Paskah Raya Tahun 2009

P

erayaan Paskah adalah salah satu hari besar bagi umat kristiani.

Garis besar

Dokumen terkait