• Tidak ada hasil yang ditemukan

S alah satu dari sejumlah program jangka pendek pimpinan universitas yang baru adalah peningkatan jumlah mahasiswa baru.

Rektor definitif pada periode ini, Prof. Dr. Amudi Pasaribu, berharap bahwa jumlah mahasiswa akan meningkat tahun demi tahun. Setiap fakultas diharapkan akan dapat menampung jumlah mahasiswa yang

lebih banyak, tidak terkecuali Fakultas Ekonomi yang memang sudah cukup banyak jumlah mahasiswanya ketika itu. Pimpinan universitas mengharapkan jumlah seluruhnya sekitar 10.000 hingga 12.000 mahasiswa. Peningkatan itu hanya mungkin apabila masing-masing fakultas yang ada dapat menambah jumlah mahasiswa barunya tahun demi tahun. Promosi untuk memperkenalkan masing-masing fakultas dan jurusan/program studi yang ada tetap digalakkan ke berbagai SMA/SMK yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan bahkan sampai ke provinsi lainnya di pulau Sumatera yang dianggap sebagai sumber mahasiswa baru.

Fakultas Ekonomi adalah “wajah” Universitas HKBP Nommensen. Sebagai fakultas yang tertua,sihahaan, tentulah fakultas ini akan terus membenahi diri, supaya tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswanya. Satu-satunya fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang menerima mahasiswa baru melalui ujian penyaringan tertulis dalam dasawarsa ini adalah Fakultas Ekonomi. Ujian penyaringan pertama kali dimulai tahun 1982 dan dilaksanakan secara bergelombang, dua hingga tiga tiga kali setiap tahun untuk menjaring calon-calon mahasiswa yang lebih pintar. Hal ini berbeda dengan dasawarsa-dasawarsa sebelumnya dimana penerimaan mahasiswa dilaksanakan tanpa ujian penyaringan. Namun seperti yang diakui oleh sejumlah alumni bahwa ketika itu terjadi seleksi alam. Siapa yang pintar akan tetap bertahan dan mampu menyelesaikan pendidikannya tepat waktu sedangkan yang lebih bodoh akan keluar dengan sendirinya, tereliminasi secara alami.

Salah satu diantara fakultas-fakultas pavorit yang ada di Universitas HKBP Nommensen tentulah Fakultas Ekonomi. Oleh karena itu calon mahasiswa barunya cukup besar. Tatkala harus menerima mahasiswa

baru lebih banyak untuk mencapai target, selama itu pula tidak dapat dihindari terjaringnya calon mahasiswa baru yang kurang pintar. Harus diakui pula bahwa sebagian dari mereka yang ikut ujian penyaringan tersebut adalah “korban” seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri, yang mau tidak mau harus memilih salah satu fakultas di perguruan tinggi swasta yang dianggap pavorit, diantaranya Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen. Walaupun inputnya kurang bagus, fakultas ini berusaha mendidik mereka sebagai wujud pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya turut mencerdaskan kehidupan anggota-anggota masyarakat. Apabila proses belajar mengajar baik maka dari input yang kurang baik pun akan dapat dihasilkan output yang lumayan baik. Itulah yang diupayakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen dengan memberi pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa-mahasiswanya, mendidik orang yang kurang pintar supaya menjadi lebih pintar dan lebih cerdas. Dan oleh karena itu pulalah proses perkuliahan yang dilaksanakan tergolong sangat baik, mungkin jauh lebih baik dibandingkan dengan proses perkuliahan yang berlangsung di sejumlah Fakultas Ekonomi yang ada di universitas-universitas lain di kota Medan.

Setiap awal tahun ajaran baru hampir selalu dipergumulkan kuantitas dan kualitas. Selama target penerimaan mahasiswa baru untuk tingkat universitas belum terpenuhi, jumlah peserta seleksi untuk Fakultas Ekonomi menjadi lirikan dari sejumlah fakultas lain yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen. Dalam hal ini disadari bahwa kuantitas memang perlu tetapi kualitas juga diupayakan terjaga sehingga setiap ujian penyaringan selalu ada yang tidak lulus. Walaupun pada masa itu Fakultas Ekonomi menjadi pilihan utama diantara sejumlah PTS yang ada di Medan, bukan berarti tidak perlu

melaksanakan ujian penyaringan. Fakultas Ekonomi welcome bagi segala suku bangsa, agama dan ras tetapi mereka harus melalui ujian penyaringan. Pada dasawarsa ini cukup banyak keturunan Cina yang menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi yang pada umumnya nampak lebih giat dan tekun belajar. Mereka memilih fakultas ini karena mengetahui mutunya baik dan namanya masih harum di tengah-tengah masyarakat. Dalam dasawarsa ini, jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya lebih dari 1.000 orang dan jumlah tertinggi adalah pada tahun 1983.

Ketika Gedung I belum dapat digunakan untuk tempat kuliah, pertambahan jumlah mahasiswa yang pesat tidak memungkinkan membagi mahasiswa dalam beberapa grup dengan jumlah peserta yang kecil. Oleh karena jumlah ruangan terbatas dan jumlah dosen tetap pun masih sedikit sehingga jumlah peserta untuk setiap grup menjadi lebih besar, mungkin dua hingga tiga kali di atas jumlah normal. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa grup berdasarkan nomor induk mahasiswa (NIM) dan jurusan yang dipilihnya. Pada periode ini jumlah grup mahasiswa untuk Jurusan Akuntansi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah grup di dua jurusan lainnya. Berbeda dengan dasawarsa-dasawarsa sebelumnya, dalam dasawarsa ini Jurusan Akuntansi menjadi pilihan utama mahasiswa dibandingkan dengan Jurusan Manajemen apalagi kalau dibandingkan dengan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Untuk jurusan yang disebut belakangan ini terkesan hubungan dosen dengan mahasiswanya lebih baik karena para dosen di jurusan itu relatif mudah mengingat dan mengenal mahasiswanya yang jumlahnya kecil. Lebih dari itu, mahasiswa di jurusan ini hampir tidak pernah terlantar oleh dosennya karena setiap angkatan hanya terdiri dari satu kelas atau satu grup.

Jadual kuliah untuk ketiga-tiga jurusan diatur sedemikian rupa, ada yang masuk pagi, siang, sore bahkan malam hari dengan menggunakan ruang kuliah seoptimal mungkin. Khusus bagi kelas malam, perkuliahannya dimulai pukul 17.30 WIB. Pada awalnya kelas malam ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah bekerja, namun belakangan semakin banyak juga yang memilih kelas malam walaupun mereka belum bekerja.

4.4. Pemilihan Jurusan

H

ingga dasawarsa ini pemilihan jurusan diserahkan kepada

Garis besar

Dokumen terkait