• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pinjam Pakai Kawasan Hutan, mekanisme atau prosedur Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) adalah sebagai berikut.

Oleh : Ajeng Dian Purbarani

Bentuk IPPKH

IPPKH terdiri dari dua bentuk, yaitu dengan kompensasi dan tanpa kompensasi.

IPPKH dengan kompensasi terbagi atas dua kriteria, pertama apabila kawasan hutan yang dimohon untuk dipinjam pakai berada pada provinsi dengan luas kawasan hutan kurang dari tiga puluh persen (<30%) dari luas provinsinya maka menyediakan kompensasi berupa lahan dengan rasio paling sedikit 1:1 untuk kepentingan non komersial dan rasio 1:2 untuk kepentingan komersial. Kedua, apabila kawasan hutan yang dipinjam berada pada provinsi dengan luas kawasan lebih dari 30% (<30%) dari luas provinsinya maka dikenakan kompensasi membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) kepada Kementerian Kehutanan dan melakukan kegiatan penanaman dengan rasio paling sedikit 1:1 untuk kegiatan komersil dan rasio 1:1 untuk kegiatan non komersil.

Bentuk IPPKH tanpa kompensasi diberikan untuk kegiatan survey/eksplorasi dan untuk kegiatan pertahanan negara, sarana keselamatan lalu lintas laut atau udara, sarana meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dipinjampakaikan adalah

1. Religi antara lain tempat ibadah, tempat pemakaman dan wisata rohani;

2. Pertambangan meliputi pertambangan minyak dan gas bumi, mineral, batubara dan panas bumi termasuk sarana dan prasarana;

3. Instalasi pembangkit, transmisi dan distribusi listrik serta teknologi energi baru dan terbarukan;

4. Jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio dan stasiun relay televisi;

5. Jalan umum, jalan tol dan jalur kereta api;

6. Prasarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai prasarana transportasi umum untuk keperluan pengangkutan hasil produksi;

7. Sarana dan prasarana sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air dan saluran air bersih dan/atau air limbah;

8. Fasilitas umum;

9. Industri terkait kehutanan;

10. Pertahanan dan keamanan, antara lain pusat latihan tempur, stasiun radar dan menara pengintai;

11. Prasarana penunjang keselamatan umum antara lain keselamatan lalu lintas laut, lalu lintas udara dan sarana meteorologi, klimatologi dan geofisika; atau

12. Penampungan sementara korban bencana alam.

Tata Cara dan Persyaratan Permohonan

Permohonan diajukan oleh Menteri/Pejabat setingkat Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota, Pimpinan Badan Usaha, Ketua Yayasan.

Permohonan diajukan kepada Menteri (tanpa tembusan).

Persyaratan permohonan: 9 Rencana kerja 9 Peta Lokasi

9 Citra Satelit (hanya untuk kegiatan Operasi Produksi)

9 Rekomendasi Gubernur atau Rekomendasi Bupati

9 Pernyataan (bermaterai cukup) kesanggupan untuk memenuhi semua kewajiban dan biaya, semua dokumen sah serta belum melakukan kegiatan sebelum IPPKH terbit

9 Pertimbangan Teknis Perum Perhutani (khusus Jawa)

 

  9 Izin atau perjanjian disektor non kehutanan

(KK/KP/IUP/lainnya)

9 AMDAL/UKL-UPL (hanya untuk kegiatan Operasi Produksi)

Untuk kegiatan pertambangan yang diterbitkan oleh Propinsi/Kabupaten, diperlukan pertimbangan dari Kementerian ESDM.

Kewajiban

Pemegang Izin PPKHSurvei/eksplorasi ƒ Melaksanakan reklamasi dan reboisasi tanpa

menunggu selesai IPPKH.

ƒ membayar ganti rugi nilai tegakan hutan tanaman dan PSDH atau membayar PSDH dan DR atas pohon yang rusak/ditebang; ƒ Mengganti biaya investasi pengelolaan. ƒ Menyelenggarakan perlindungan hutan. ƒ Menanggung seluruh biaya sebagai akibat

adanya PPKH.

ƒ Memberikan kemudahan kepada aparat kehutanan dan mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi kehutanan.

ƒ Membuat laporan secara berkala 6 bulan sekali.

ƒ Dilarang membuat bangunan yang bersifat permanen.

Masa berlaku IPPKH survey/eksplorasi 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi.

Kewajiban

Pemegang Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan

y Melaksanakan tata batas dengan supervisi BPKH setempat;

y Melaksanakan inventarisasi tegakan dengan supervisi Dinas Kehutanan Provinsi setempat; y Membuat pernyataan kesanggupan:

a. Melaksanakan reklamasi

b. Melaksanakan perlindungan hutan c. Menanggung seluruh biaya sebagai

akibat adanya PPKH

d. Membayar ganti rugi nilai tegakan hutan tanaman dan PSDH atau membayar PSDH dan DR atas pohon yang rusak/ditebang;

e. Kesanggupan membayar PNBP dan melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS (untuk kompensasi dengan PNBP)

y Membayar biaya investasi dan iuran izin (bila berada di IUPHHK)

y Untuk PPKH dengan kompensasi Lahan;

menyerahkan LK yang clear & clean, melaksanakan tata batas dan proses pengukuhannya.

y Menyampaikan base line (bagi yang bayar PNBP dan penanaman di DAS).

Masa berlaku Persetujuan Prinsip 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi

Kewajiban

Pemegang Izin PPKH-Operasi Produksi y Melakukan reboisasi lahan kompensasi. y Membayar PNBP PKH dan melaksanakan

penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS (untuk kompensasi dengan PNBP).

y Melaksanakan reklamasi dan reboisasi tanpa menunggu selesai IPPKH.

y Membayar penggantian nilai tegakan, PSDH dan/atau DR sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

y Memelihara batas PPKH.

y Menyelenggarakan perlindungan hutan. y Mengamankan kawasan konservasi dan HL,

bila areal PPKHnya berbatasan.

y Menanggung seluruh biaya sebagai akibat adanya PPKH.

y Memberikan kemudahan kepada aparat kehutanan dan mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi kehutanan.

y Menyerahkan rencana kerja pemenuhan kewajiban (100 hari kerja setelah terbit IPPKH).

y Menyerahkan laporan secara berkala 6 (enam) bulan sekali.

Masa berlaku IPPKH 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi

Monitoring dan Evaluasi

y Monitoring dilakukan 1 (satu) tahun sekali dan Evaluasi 5 (lima) tahun sekali.

y Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan.

Perpanjangan Izin Persetujuan Prinsip & PPKH

y Permohonan Perpanjangan Persetujuan Prinsip dan Izin Pinjam Pakai untuk survey/eksplorasi diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sebelum berakhrinya izin.

y Permohonan Perpanjangan izin pinjam pakai kawasan selain untuk survey/eksplorasi diajukan paling lama 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya izin.

 

 

Menteri dengan dilampiri hasil evaluasi. ¾ Kegiatan yang bersifat non komersial. y Tata cara dan persyaratan permohonan

mutatis mutandis. Izin PPKH yang Dilimpahkan

kepada Gubernur y Ketentuan:

¾ Luasan paling banyak 1 (satu) hektar. ¾ Pembangunan fasilitas umum.

 

BAGAN PROSES

 

 

Permohonan 

    Izin PPKH  Syarat‐syarat  Persetujuan 

Prinsip  Eksplorasi IPPKH 

Syarat tdk Lengkap  (TOLAK)  Pemenuhan  Kewajiban  Monitoring Perpanjangan Evaluasi  

 

DR       : Dana Reboisasi

PSDH   : Provisi Sumber Daya Hutan  IPPKH : Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan 

PPKH  : Pinjam Pakai Kawasan Hutan