C. Penghentian pengakuan
31. PINJAMAN SUBORDINASI
Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
2010 2009 2008
Rupiah:
Two-Step Loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB) 138.480 159.784 181.089
(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas
Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) 32.503 45.504 58.505
(c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import
Bank of Japan (AJDF - EBJ) - - 562
170.983 205.288 240.156
Bank Indonesia 2.230.259 2.319.559 2.366.859
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I 3.476.460 3.500.000
-Jumlah Rupiah 5.877.702 6.024.847 2.607.015
Mata uang asing: Two-Step Loans (TSL)
(d) Asian Development Bank (ADB) 178.870 192.221 229.635
Jumlah mata uang asing (Catatan 56e) 178.870 192.221 229.635
Two -Step Loans(TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari Nordic Investment Bank (NIB) kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu
Nordic Investment Bank IV Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.
15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Agustus 2002.
Rincian fasilitas kredit NIB adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
Nordic Investment Bank IV (NIB IV) 138.480 159.784 181.089
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga mengambang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama enam bulan sebelumnya.
(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu
Pollution Abatement Equipment
Program (PAE)
Pembelian peralatan untuk mencegah polusi. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998.
Small Scale Industry (SSI) Membiayai industri skala kecil. 19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013
dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998.
Rincian fasilitas kredit dari AJDF - OECF adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
(a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) 31.463 44.048 56.633
(b) Small Scale Industry (SSI) 1.040 1.456 1.872
32.503 45.504 58.505
Penarikan kredit dari AJDF - OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013.
Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah mengambang dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5,00% per tahun.
Two -Step Loans(TSL) (lanjutan)
(b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) (lanjutan)
Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah mengambang dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,50% per tahun.
(c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ) kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta termasuk Bank Mandiri, guna membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Desember 1997.
Fasilitas kredit AJDF - EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya.
Bank telah melunasi fasilitas kredit AJDF - EBJ pada tanggal 15 Juni 2009.
(d) Asian Development Bank (ADB)
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari Asian Development Bank (ADB) kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas Kredit Tujuan Jangka Waktu
ADB 1327 - INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Januari 2005.
Rincian fasilitas kredit ADB adalah sebagai berikut:
2010 2009 2008
ADB Loan 1327 - INO (SF) 178.870 192.221 229.635
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan amandemen No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.
Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.
Bank Indonesia
Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan PT Bank Dagang Negara (BDN) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo). BDN dan Bapindo adalahex-legacyBank.
Rincian dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, masing-masing sebagai berikut:
31 Desember Tingkat Suku
Bunga
Bank Jangka Waktu 2010 2009 2008
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
30 November 2004 - 31 Maret 2014 dengan angsuran pertama pada tanggal 30
November 2004 2.230.259 2.319.559 2.366.859
0,20% per tahun
2.230.259 2.319.559 2.366.859
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKr tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan periode pelunasan pinjaman selama 10 (sepuluh) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,20% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjam an subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta.
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009
Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha, pada tanggal 14 Desember 2009, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 (Obligasi Subordinasi) sebesar Rp3.500.000. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Obligasi Subordinasi ini dipergunakan sebagai modal pelengkap (lower tier 2) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya penerbitan Obligasi Subordinasi yang belum diamortisasi adalah sebesar Rp17.925.
Obligasi Subordinasi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat
No. 11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 dan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat Ketua Bapepam-LK No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009.
Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai Pengumuman Pencatatan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri oleh BEI tanggal 11 Desember 2009. Obligasi Subordinasi tersebut berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016, diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85% per tahun. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Subordinasi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009(lanjutan)
Bunga Obligasi Subordinasi ini dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2010 sedangkan pembayaran bunga Obligasi Subordinasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi Subordinasi adalah pada tanggal 11 Desember 2016. Bank telah membayar bunga Obligasi Subordinasi sesuai dengan jadwal pembayaran bunga.
Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan Obligasi Subordinasi untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 (tidak diaudit).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, peringkat Obligasi Subordinasi ini menurut Pefindo adalahidAA+ (doubleA Plus).