DIVESTMENT OF SUBSIDIARIES AND BUSINESS UNIT (continued)
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) OTHER RECEIVABLES (continued)
Seluruh piutang lain-lain Grup dalam denominasi mata uang Rupiah.
All of the Group’s other receivables are denominated in Rupiah currency.
Mutasi penyisihan atas cadangan penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses of other receivables are as follows:
30 September 2017 / 31 Desember 2016 /
September 30, 2017 December 31, 2016
Pihak ketiga: Third parties:
Saldo awal periode 21.704.898.675 21.748.900.344 Beginning balance of the period
Penambahan penyisihan - 647.279.502 Addition of allowance
Penghapusan piutang lain-lain Write-off of other receivables
selama periode berjalan - (647.279.502 ) during the period
Reklasifikasi ke bagian kelompok Reclassification to the disposal
yang diklasifikasikan sebagai groupclassified as
dimiliki untuk dijual - (44.001.669 ) available-for-Sale
Saldo akhir periode 21.704.898.675 21.704.898.675 Ending balance of the period
Pihak pihak berelasi: Related parties:
Saldo akhir periode 2.866.983.437 2.866.983.437 Ending balance of the period
Jumlah 24.571.882.112 24.571.882.112 Total
Rincian piutang lain-lain berdasarkan transaksi adalah sebagai berikut:
The summary of nature transaction of other receivables is as follows:
30 September 2017 / 31 Desember 2016 /
September 30, 2017 December 31, 2016
Piutang pengalihan saham Receivable from transfer of
Entitas Anak 843.301.030.875 843.301.030.875 Subsidiaries’ share
Piutang pinjaman dana 530.433.246.557 605.952.435.616 Loan receivables
Lain-lain 52.133.936.406 31.897.247.240 Others
Jumlah 1.425.868.213.838 1.481.150.713.731 Total
Piutang lain-lain dari PT Gili Tirta Anugerah (GTA) merupakan piutang PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP), Entitas Anak, atas pengalihan 20% kepemilikan saham di PT Bukit Jonggol Asri (BJA) sesuai dengan Surat Hutang yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 45 tanggal 14 Oktober 2014. Surat Hutang ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 atau setelah diterbitkannya Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah Kebun Menteng seluas 5.000.000 m2.
Other receivables from PT Gili Tirta Anugerah (GTA) represents receivable of PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP), a Subsidiary, related to the transfer of 20% shares ownership of PT Bukit Jonggol Asri (BJA) based on Debt Letter which was notarized by Notarial Deed No. 45 of Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn. dated October 14, 2014. The Debt Letter was due on December 31, 2014 or after the issuance of the Land Building Used Right Certificate of 5,000,000 sqm Kebun Menteng Land.
Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 3, tanggal 3 Februari 2016, GAP dan GTA menegaskan kembali ketentuan dalam Surat Hutang dengan jumlah pokok sebesar Rp 800 miliar. Pembayaran utang oleh GTA wajib langsung digunakan untuk melunasi harga jual yang harus dibayar oleh GAP selaku pembeli tanah Kebun Menteng milik BJA seluas 5.000.000 m2 yang terletak di Kelurahan Sukarasa dan
Selawangi, Kabupaten Bogor. BJA telah mengikatkan diri untuk menjual tanah tersebut kepada GAP, dengan harga sebesar Rp 917,38 miliar (lihat Catatan 42 butir e).
Based on Notarial Deed No. 3 of Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn. dated February 3, 2016, GAP and GTA reconfirmed the provisions of the Debt Letter with a principal amount of Rp 800 billion. Payment of debt by GTA shall immediately used to pay off the selling price to be paid by GAP as a buyer of Kebun Menteng land owned by BJA in Sukarasa and Selawangi village, Bogor District with an area of 5,000,000 sqm. BJA has committed to sell that land to GAP with selling price amounted to Rp 917.38 billion (see Note 42 point e).
Piutang lain-lain dari PT Giripada Adhyayasabha merupakan piutang yang berasal dari penjualan tanah GAP, Entitas Anak, yang dialihkan kepada Entitas Induk.
Other receivables from PT Giripada Adhyayasabha represents receivable from sale of land of GAP, a Subsidiary, which are transferred to the Company.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
Piutang lain-lain dari PT Danatama Perkasa (DP) merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar Rp 100 miliar, termasuk bunga, pinjaman dengan tingkat bunga sebesar 20% per tahun dan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan November 2012. Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9% per tahun sampai dengan 24 November 2016. Pada tanggal 24 November 2016, Entitas Induk dan DP memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 24 November 2017 dengan sisa jumlah pokok pinjaman sebesar Rp 20,69 miliar. Pada tahun 2017, DP telah melakukan pelunasan pokok dan sebagian bunga kepada Entitas Induk. Pada tahun 2017, Entitas Induk mengakui kerugian penghapusan piutang bunga sebesar Rp 16,82 miliar dan disajikan sebagai bagian
dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Kerugian
atas Penghapusan dan Pelunasan Piutang” pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (lihat Catatan 37).
Other receivables from PT Danatama Perkasa (DP) represents non secured working capital loan provided by the Company amounted to Rp 100 billion, included interest loan, and bears annual interest rate of 20%. This loan will be due within 12 months since November 2012. This loan agreement has been extended several times, the latest is bears annual interest rate of 9% and until November 24, 2016. On November 24, 2016, the Company and DP extend the loan period until November 24, 2017 with the remaining principal amount of Rp 20.69 billion. In 2017, DP has fully paid the principal and part of interest to the Company. In 2017, the company recognized loss on writte off and paid of interest receivables amounted to
Rp 16.82 billion and presented as part of “Others
Income (Expenses) - Loss on Writte off and Paid
Receivables” in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income (see Note 37).
Selain itu, piutang lain-lain dari DP merupakan pengalihan tagihan piutang Entitas Induk kepada PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk, (GAP), Entitas Anak berdasarkan Surat Perjanjian Pengalihan Piutang tanggal 13 April 2016. Pada tanggal 27 Juni 2017, berdasarkan surat perintah bayar dari GAP ke DP, sebagai pelunasan piutang, DP atas nama GAP telah membayarkan sebagian uang muka tanah seluas kurang lebih 2,4 ha yang berlokasi di Bali kepada PT Wijaya Makmur (lihat Catatan 10)
In addition, other receivables from DP represent transfer of receivables of the company to the PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk, (GAP), a Subsidiary based on Receivable Transfer Aggreement dated April, 13, 2016. On june 27, 2017, based on the payment instruction letter from GAP to DP, as the settlement of this receivable, DP on behalf GAP has paid to PT Wijaya Makmur a part of advances of land acquisition approximately of 2.4 hectares that located in Bali (see Note 10).
Pada tanggal 30 Juni 2016, Iwan Budianto, menandatangani adendum perjanjian restrukturisasi utang dengan GAP, Entitas Anak. Berdasarkan perjanjian, Iwan Budianto akan membayar lunas seluruh utang pokok berikut bunga selambat-lambatnya pada tanggal 30 Juni 2017. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali yang terakhir sampai dengan tanggal 30 Juni 2018
On June 30, 2016, Iwan Budianto has signed addendum of debt restructuring agreement with GAP, a Subsidiary. Based on the agreement, Iwan Budianto will paid all of the loan principal and interest at the latest by June 30, 2017. The egreement has been extended several times and the latest is until June 30, 2018.
Piutang lain-lain dari PT Wahana Karya Nusantara merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar Rp 100 miliar dengan tingkat bunga sebesar 11% per tahun dan akan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan April 2014. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 5 April 2018.
Other receivables from PT Wahana Karya Nusantara represents non secured working capital loan provided by the Company amounted to Rp 100 billion with annual interest rate of 11%. This loan will be due within 12 months since April 2014. The agreement has been extended several times, the latest is until April 5, 2018.
Piutang lain-lain jangka panjang merupakan piutang atas pinjaman dana modal kerja yang dapat dikonversi menjadi saham. Piutang tersebut dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia dan dicatat pada saat jatuh tempo. Jatuh tempo pembayaran seluruh pokok pinjaman dan bunga pada saat berakhirnya perjanjian pinjaman (lihat Catatan 42 butir I, j, q, r dan s).
Other long-term receivables represent receivables from working capital borrowings that can be converted into shares. This receivables are subject to interest rates in accordance with Bank Indonesia interest rates and recognized when its due. The due date of payment of all principal and interest at the expiration of the agreement (see Note 42 point i, j, q, r and s).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir periode, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
Based on the review of each other receivables at the end of the period, the Group’s management believes that those allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible other receivables.