• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIUTANG USAHA (Lanjutan) TRADE RECEIVABLES (Continued)

Dalam dokumen Twitter (Halaman 50-52)

DIVESTMENT OF SUBSIDIARIES AND BUSINESS UNIT (Continued)

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan) TRADE RECEIVABLES (Continued)

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang pihak ketiga.

Based on the review of each trade receivable at the end of the year, the Company’s and Subsidiaries’ management believe that the allowance for doubtful account is adequate to cover possible losses from uncollectible trade receivables. Management believes that there are no significant concentration of credit risk in third parties receivables.

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

The summary of aging schedule of trade receivables is as follows:

30/09/2011 31/12/2010 1/1/2010

Sampai dengan 60 hari 338.206.716.195 345.785.980.166 567.269.187.815 Up to 60 days

61 hari sampai 90 hari 76.035.460.284 77.739.426.518 38.360.298.687 61 days to 90 days

Lebih dari 90 hari 773.969.695.629 791.314.474.274 288.689.537.923 More than 90 days

Jumlah 1.188.211.872.108 1.214.839.880.958 894.319.024.425 Total

Dikurangi penyisihan piutang Less allowance for

ragu-ragu ( 48.175.813.453 ) ( 46.412.676.702) ( 9.612.391.990) doubtful accounts

Jumlah 1.140.036.058.655 1.168.427.204.256 884.706.632.435 Total

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010, piutang usaha PT Bakrie Swasakti Utama, Anak perusahaan, sejumlah Rp 199,97 miliar digunakan sebagai jaminan atas hutang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (lihat Catatan 24 butir a).

As of September 30, 2011, December 31, 2010 and January 1, 2010, trade receivables of PT Bakrie Swasakti Utama, a Subsidiary amounting to Rp 199.97 billion were pledged as collateral of working capital construction loans to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (see Note 24 point a).

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30/09/2011 31/12/2010 1/1/2010

Pihak ketiga Third parties

Limitless World International Limitless World International

Services - 6 Ltd. 380.712.450.000 387.961.650.000 405.610.000.000 Services - 6 Ltd.

PT Datanusa Saktijaya 93.521.656.523 59.604.927.854 86.166.060.318 PT Datanusa Saktijaya

PT Balianda Jaya 89.563.116.220 - - PT Balianda Jaya

PT Jurgen International 79.553.050.549 29.792.690.954 25.000.000.000 PT Jurgen International

PT Media Dhana Antarkita 27.731.301.901 22.039.187.245 - PT Media Dhana Antarkita

PT Megalintas Sejahtera 15.610.616.213 7.991.742.268 8.163.943.544 PT Megalintas Sejahtera

PT Trans Jabar Tol 17.673.320.000 17.673.320.000 - PT Trans Jabar Tol

PT Graha Multi Insani 5.571.732.531 2.220.666.288 12.532.061.225 PT Graha Multi Insani

Lain-lain (masing-masing dibawah Others (each below of

Rp 5 miliar) 66.474.263.906 38.651.212.477 40.779.932.201 Rp 5 billion)

Jumlah pihak ketiga 776.411.507.843 565.935.397.086 593.617.892.988 Total third parties

Dikurangi penyisihan piutang Less allowance for

ragu-ragu ( 44.001.669) ( 44.001.669) ( 44.001.669) doubtful accounts

Pihak ketiga - bersih 776.367.506.174 565.891.395.417 593.573.891.319 Third parties - net

Pihak hubungan istimewa: Related parties:

PT Petrocom Nuansa Nusantara 2.373.870.956 2.373.870.956 2.373.870.956 PT Petrocom Nuansa Nusantara

PT Bakrie Capital Indonesia 493.112.481 493.112.481 493.112.481 PT Bakrie Capital Indonesia

Jumlah pihak hubungan istimewa 2.866.983.437 2.866.983.437 2.866.983.437 Total related parties

Dikurangi penyisihan piutang Less allowance for

ragu-ragu ( 2.866.983.437 ) ( 2.866.983.437 ) ( 2.866.983.437 ) doubtful accounts

Pihak hubungan istimewa - bersih - - - Related parties - net

Rincian piutang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The summary of original currency of trade receivables is as follows:

30/09/2011 31/12/2010 1/1/2010

Dolar Amerika Serikat 380.712.450.000 387.961.650.000 405.610.000.000 United States Dollar

Rupiah Indonesia 395.655.056.174 177.929.745.417 187.963.891.319 Indonesian Rupiah

Jumlah 776.367.506.174 565.891.395.417 593.573.891.319 Total

Rincian piutang lain-lain berdasarkan jenisnya: The summary of nature transaction of trade receivables is as

follows:

30/09/2011 31/12/2010 1/1/2010

Piutang pengalihan saham Receivable from transfer of the

Anak perusahaan 380.712.450.000 387.961.650.000 405.610.000.000 Subsidiaries shares

Piutang proyek jalan tol 324.966.337.646 138.234.868.903 135.886.582.097 Toll road receivable project

Piutang bunga 1.791.592.274 1.791.592.274 6.114.668.576 Interest Receivable

Lain – lain 68.897.126.254 37.903.284.240 45.962.640.646 Others

Jumlah 776.367.506.174 565.891.395.417 593.573.891.319 Total

Piutang kepada Limitless World International Services - 6 Ltd. (LWIS) merupakan piutang yang timbul atas pengalihan saham Perusahaan di PT Bakrie Swasakti Utama, PT Bumi Daya Makmur dan PT Superwish Perkasa, Anak perusahaan dengan

jumlah keseluruhan sebesar AS$ 43,15 juta (lihat

Catatan 43 butir f).

Receivable to Limitless World International Services - 6 Ltd. (LWIS) represents receivable from transfer of the Company’s shares in PT Bakrie Swasakti Utama, PT Bumi Daya Makmur and PT Superwish Perkasa, Subsidiaries, in a total amounted US$ 43.15 million (see Note 43 point f).

Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Yanuar Bey & Rekan, pihak independen, tertanggal 15 Desember 2010 tidak terdapat penurunan nilai atas piutang Perusahaan kepada LWIS.

Based on the review by Yanuar Bey & Rekan, independent party, dated December 15, 2010, which stated that there is no impairment for the Company’s receivable to LWIS.

Piutang lain-lain kepada PT Datanusa Saktijaya merupakan penyetoran dana talangan PT Bakrie Toll Road (BTR), Anak perusahaan untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Ciawi - Sukabumi dan pembayaran bunga pinjaman PT Karya Perkasa Insani, Anak perusahaan PT Datanusa Saktijaya (lihat Catatan 43 butir o).

Other receivables to PT Datanusa Saktijaya represents the deposit of PT Bakrie Toll Road (BTR), a Subsidiary, for toll road project development ofCiawi - Sukabumi and payment of loan interest of PT Karya Perkasa Insani, a Subsidiary, of PT Datanusa Saktijaya (see Note 43 point o).

Piutang kepada PT Jurgen Internasional (JI), pihak ketiga, merupakan penyetoran dana talangan Perusahaan untuk proyek pembangunan jalan tol (lihat Catatan 43 butir h).

Receivable to PT Jurgen International (JI), third party, represents the Company’s deposit for toll road project development (see Note 43 point h).

Piutang lain-lain kepada PT Media Dhana Antarkita merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, atas penyetoran dana talangan BTR untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Ciawi - Sukabumi (lihat Catatan 43 butir n).

Other receivables to PT Media Dhana Antarkita represents receivables of BTR, a Subsidiary, from deposit for toll road project development Ciawi - Sukabumi (see Note 43 point n).

Piutang lain-lain kepada PT Mega Lintas Sejahtera merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, atas penyetoran dana talangan BTR untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Pasuruan - Probolinggo (lihat Catatan 43 butir i).

Other receivables to PT Mega Lintas Sejahtera represents receivable of BTR, a Subsidiary, from deposit for toll road project development Pasuruan - Probolinggo (see Note 43 point i).

Piutang lain-lain kepada PT Trans Jabar Toll merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, yang timbul dari pengalihan piutang PT Bakrie Infrastucture kepada Perusahaan atas jasa manajemen dan penerbitan bank garansi.

Other receivables to PT Trans Jabar Toll represents receivable of BTR, a Subsidiary, arising from the transfer of receivables of PT Bakrie Infrastructure to the Company for management fee and issuance of bank guarantees.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa piutang lain-lain pihak ketiga dapat tertagih, sehingga penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Based on the review of each others receivable at the end of the year, the Company’s and Subsidiaries’ management believe that the receivables can be collected, therefore, the allowance for doubtful account is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.

Piutang lain-lain kepada PT Balianda Jaya merupakan piutang BTR, Anak perusahaan, atas penyetoran dana talangan BTR untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Pejagan – Pemalang (lihat Catatan 43 butir r)

Other receivables to PT Balianda Jaya represents receivable of BTR, a Subsidiary, from deposit for toll road project development Pejagan – Pemalang (see Note 43 point r)

Dalam dokumen Twitter (Halaman 50-52)