• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

Dalam dokumen Berarti(kel) catatan pendidikan (Halaman 53-60)

Berarti(kel) catatan pendidikan

PKG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

Encep Nurkholis, M.Pd

Guru Matematika SMAN 1 Karangnunggal

enilaian Kinerja Guru atau lebih kenal dengan istilah PKG merupakan salah satu bagian tak terpisahkan dari rentetan program pemerintah dalam upaya mengevaluasi kinerja guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara RB dan PAN Nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja Guru adalah evaluasi yang dilaksanakan setiap poin dari aktivitas kewajiban utama guru dengan tujuan bimbingan kepangkatan, karir dan jabatan.

Implementasi kewajiban utama guru saling berkaitan erat dengan kapabilitas guru dalam memahami dan mempraktikan kompetensinya. Pemahaman dan praktik kompetensi sangat berpengaruh dengan kesuksesan dan kualitas dari aktivitas bimbingan, pembelajaran dan implementasi pada peserta didik yang dilakukan di Sekolah.

Oleh sebab itu terdapat upaya untuk memperbaharui sistem kinerja guru. Sistem penilaian kinerja guru merupakan manajemen kinerja yang berfokus pada guru yang dirancang untuk menilai level kinerja guru secara kelompok maupun individu. Ini merupakan upaya yang lebih besar untuk

P

pada kualitas peserta didik yang lebih baik. Jadi Kompetensi yang biasanya dinilai dalam kinerja guru ada empat elemen yakni, kompetensi professional, kepribadian, sosial dan paedagogik.

Tujuan dan fungsi PKG adalah memastikan level kompetensi dari guru; menambah efektivitas dan efisiensi tugas seorang guru; menampilkan dasar yang akurat untuk menentukan sistem keefektifan dari kinerja guru; memberikan dasar untuk program peningkatan profesi yang berjenjang untuk guru; membantu guru agar mampu melakukan tugas dan kewajibannya serta menjaga perilaku yang positif, dengan tujuan agar peserta didik mampu meraih kualitas yang maksimal; memberikan kepastian guru tentang peningkatan karir dan naik jabatan sebagai penghargaan untuk guru yang berkinerja baik.

Dengan adanya penilaian kinerja guru ini keprofesian dan kompetensi guru akan bisa berkembang ke level yang lebih baik, sebab guru merupakan pelaksana kegiatan pendidikan yang membuat peserta didik pintar dan berkualitas.

Hasil dari PKG adalah dasar untuk sekolah dalam memutuskan peningkatan promosi dan karir guru. Sementara untuk guru, PKG menjadi panduan untuk memahami elemen apa saja yang bisa membuat kapabilitasnya menjadi lebih berkembang, mengetahui keunggulan dan kelemahan dirinya sehingga bisa dievaluasi sedini mungkin.

Dalam masa pandemi saat ini, pelaksanaan PKG akan sangat berbeda, karena peserta didik tidak berada di dalam kelas untuk tatap muka langsung dengan guru. Sehingga PKG tahun ini membutuhkan persiapan yang lebih baik karena PKG pada Pembelajaran Jarak Jauh membutuhkan

pengetahuan baru dalam cara penyampaian materi dan penilaian dalam proses belajar mengajar.

Guru harus menguasai bagaimana cara menyampaikan materi secara daring, dengan menggunakan berbagai macam platform yang bisa digunakan secara gratis atau berbayar. Dengan menggunakan aplikasi berbasis daring dibantu dengan Learning Management Sistem (LMS) proses PKG akan menjadi hal baru yang akan menuntut guru untuk terus meningkatkan kompetensi dalam berbagai kondisi.

Guru harus menyiapkan pembelajaran mulai dari perencanaan, bahan ajar, evaluasi dan hal lain dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara daring. Tentu hal ini tidak semua guru siap dengan kondisi seperti ini, namun dalam PKG ini tentu guru dituntut mampu melakukan ini dengan baik. Hal ini akan menjadikan mutu Pendidikan akan berubah menjadi lebih baik dari segi peningkatan kualitas guru. Semoga kegiatan PKG ini bukan hanya kegiatan rutinitas dan formalitas saja, tapi benar benar dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan di sekolah untuk menghasilkan kualitas peserta didik yang berkualitas.

PKKS SEBAGAI REFLEKSI MUTU SEKOLAH Encep Nurkholis, M.Pd

Guru Matematika SMAN 1 Karangnunggal

enilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) merupakan kegiatan rutinitas setiap tahun yang harus dilalui oleh semua kepala sekolah yang pelaksanaannya mengacu pada peraturan kementrian pendidikan dan kebudayaan melalui pedoman penilaian dengan tujuan untuk: 1) memperoleh data tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya; 2) Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah; 3) Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan kepadanya; 4) Menentukan program peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah dalam konteks peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya; 5) Menentukan program umpan balik bagi peningkatan dan pengembangan diri dan karyanya dalam konteks pengembangan karir dan profesinya.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut, seorang kepala sekolah dituntut memiliki sejumlah kompetensi. Dalam peraturan menteri pendidikan dan

P

kebudayaan republik indonesia nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah tentang Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.

Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah dapat mencakup tiga dimensi yakni: (a) komitmen terhadap tugas, (b) pelaksanaan tugas, dan (c) hasil kerja. Komitmen terhadap tugas sebagai aktualisasi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah. Pelaksanaan tupoksi sebagai aktualiasi dari kompetensi manajerial, kompetensi supervisi dan kompetensi kewirausahaan yang dimiliki kepala sekolah Sedangkan hasil kerja merupakan dampak dari pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah sebagai refleksi dari semua dimensi kompetensi kepala sekolah.

Tugas kepala sekolah dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut: (1) menyusun perencanaan sekolah; (2) mengelola program pembelajaran; (3) mengelola kesiswaan; (4) mengelola sarana dan prasarana; (5) mengelola personal sekolah; (6) mengelola keuangan sekolah; (7) mengelola hubungan sekolah dan masyarakat; (8) mengelola administrasi sekolah; (9) mengelola sistem informasi sekolah; (10) mengevaluasi program sekolah; dan memimpin sekolah.

Selain tugas manajerial, kepala sekolah juga memiliki tugas pokok melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kerja

staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil pendidikan di sekolah. Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan: (1) merencanakan program supervisi; (2) melaksanakan program supervisi; dan (3) menindaklanjuti program supervisi.

Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar sekolah memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukung jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa.

Selanjutnya, hasil PKKS ini bukan hanya ditunjukkan dengan angka dan predikat saja, namun merupakan suatu refleksi bagi sekolah khususnya kepala sekolah terhadap mutu pendidikan di sekolahnya. Sudahkah angka-angka dan dokumen itu mewakili mutu sekolah?

Kepala sekolah pada abad 21 mendapat tantangan yang sangat kompleks dalam memfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berkualitas, mengembangkan pengembangan diri dan karya inovasi dan mengembangkan potensi pserta didik menjadi generasi yang cerdas dengan memiliki akhlak yang baik. Memberdayakan sistem informasi sekolah dengan baik.

Tantangan tersebut mengarahkan kepala sekolah agar dapat mengembangkan kapasitas dirinya sebagai pemimpin yang visioner, sehingga mampu menyelaraskan pelaksanaan pembelajaran dengan kebutuhan hidup siswa dalam konteknya; menguasai materi pelajaran yang diampunya dan menguasai prinsip umum materi pelajaran yang lainnya, dan membangun sistem penilaian yang menantang sehingga siswa

lebih inovatif; mengembangkan kapasitas dan kapabilitas guru dalam memfasilitasi siswa mengembangkan potensi dirinya secara optimal; mengintegrasikan sumber daya internal dan eksternal sekolah untuk mewujudkan keunggulan mutu lulusan secara terencana, mampu merealisasikan strategi, memantau efektivitas pelaksanaan, dan mengukur keberhasilan sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan mutu berkelanjutan.

PKKS harus menjadi salah satu dasar dalam perbaikan mutu sekolah dalam rangka pemenuhan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan. PKKS ini harus menghasilkan evaluasi keunggulan dan kelemahan sehingga membuahkan rekomendasi program yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ke depan.

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PELOPOR

Dalam dokumen Berarti(kel) catatan pendidikan (Halaman 53-60)

Dokumen terkait