• Tidak ada hasil yang ditemukan

PODOMORO GOLF VIEW CIMANGGIS

Dalam dokumen Agung Podomoro Land (Halaman 122-124)

PORTOFOLIO USAHA

PODOMORO GOLF VIEW CIMANGGIS

Proyek Podomoro Golf View (PGV) Cimanggis adalah wujud dari komitmen Agung Podomoro Land dalam mendukung program pemerintah menyediakan perumahan bagi masyarakat menengah bawah. Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 tidak hanya ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang akan disubsidi pemerintah, tetapi juga untuk kelas menengah bawah. Dari target satu juta rumah, sebanyak 60,35% adalah jenis rumah subsidi bagi MBR, sedangkan sebanyak 39,65% adalah jenis rumah non-MBR yang tidak disubsidi.

Daerah Cimanggis – Bogor, adalah daerah yang punya potensi besar sebagai daerah perumahan tetapi belum terangkat karena saat ini pengembangan properti umumnya masih fokus ke wilayah Barat (Tangerang dan Serpong) dan Timur (Bekasi). Agung Podomoro Land memilih wilayah Cimanggis untuk mengembangkan proyek superblok dengan konsep kota satelit atau township di lokasi yang sangat strategis seluas 60 ha. Dikelilingi 3 lapangan golf, dilalui sungai cikeas yang masih bersih alami dan hanya berjarak 100 meter dari gerbang tol Jagorawi exit Cimanggis, PGV menawarkan lingkungan hijau asri dengan berbagai fasilitas lengkap tersedia di dalamnya.

Dari rencana pembangunan 25 menara apartemen dengan sekitar 37 ribu unit apartemen, saat ini telah dibuka pemasaran untuk 3 menara atau 4.000 unit, disusul menara keempat pada triwulan III-2017.

PGV akan dilengkapi fasilitas-fasilitas pendukung yang lengkap seperti Islamic Center, sekolah dan perguruan tinggi swasta terkemuka yang telah menjalin kerja sama untuk pengembangan di PGV, area komersial yang terdapat premium outlet dan street mall untuk menjual produk-produk lokal Indonesia, serta pusat jajanan kuliner yang akan dibangun dengan konsep natural di tepi sungai Cikeas. Ke depan, kawasan PGV juga akan dilewati moda transportasi massal LRT koridor 2 Cibubur – Bogor yang akan menambah kemudahan akses bagi penghuni PGV.

Di akhir tahun 2016 PGV sudah membukukan penjualan sekitar Rp1,2 triliun sebagai kontribusi terbesar bagi pra-penjualan Perseroan. Hal ini membuktikan bahwa krisis ekonomi tidak menurunkan minat kelas menengah bawah untuk memiliki rumah yang merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat ditunda. Apartemen PGV yang ditawarkan seharga rusunami dengan fasilitas dan panorama setara kondominium telah mendapat sambutan luas di masyarakat. Dijadwalkan pada tahun 2019 sebanyak 3 menara pertama sudah dapat diserahterimakan kepada penghuni.

PODOMORO GOLF VIEW CIMANGGIS

Podomoro Golf View (PGV) Cimanggis project is a manifestation of Agung Podomoro Land’s commitment to support government programs to provide housing for the lower middle class. The One Million Houses Program launched by the government in 2015 is not only intended for the low-income community (MBR), which are subsidized by the government, but also for the lower middle class. Of the one million houses target, 60.35% are subsidized houses for MBR, while the remaining 39.65% are non-subsidized houses for non- MBR.

Cimanggis - Bogor is an area with great potential for residential development but has not been acknowledged because currently property development is still focused on the western areas (Tangerang and Serpong) and on the eastern areas (Bekasi). Agung Podomoro Land chose the Cimanggis area to develop a superblock project with a concept of satellite city or township in a strategic location of 60 ha. Surrounded by 3 golf courses, traversed by the naturally clean River Cikeas and just 100 meters from the Jagorawi toll road Cimanggis exit gate, PGV offers a green environment with a complete range of available facilities.

Of the development plan for 25 apartment towers with about 37 thousand apartment units, marketing is now available for 3 towers or 4,000 units, followed by the fourth tower by Q3-2017.

PGV will be equipped with complete support facilities such as Islamic Center, schools and a leading private university which had established cooperation for development in PGV, a commercial area with premium outlets and a street mall to sell Indonesian local products, and a culinary center which will be built with a natural concept at Cikeas riverside. In the future, PGV area will also be traversed by the LRT mass transportation corridor 2 Cibubur - Bogor which will add ease of access for PGV residents.

At the end of 2016, PGV recorded sales of approximately IDR1.2 trillion as the largest contribution to the Company’s marketing sales. This proves that the economic crisis did not reduce the interest of the lower middle class because to have a house as a primary need can not be delayed.The PGV apartments which offered a low price with a condominium facilities and view is widely accepted by the people. Handover of the irst 3 towers to the residents is scheduled for 2019.

Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan yang bisa dilakukan adalah dengan membuat daratan baru di daerah pantai atau yang lebih dikenal dengan istilah reklamasi.

Pemikiran mengenai reklamasi Teluk Jakarta telah dikaji sejak awal tahun 1990-an dalam berbagai forum yang pada intinya menyimpulkan perlunya mereklamasi dan merevitalisasi daratan pantai utara Jakarta untuk mengakomodasi perkembangan Jakarta di masa mendatang. Atas dasar kajian tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mendesain 17 pulau reklamasi di Teluk Jakarta untuk menciptakan kawasan strategis sebagai pusat ekonomi baru. Kawasan baru tersebut juga diharapkan menjadi pusat pembangunan baru untuk meredam agresivitas pembangunan ke arah selatan Jakarta yang seharusnya menjadi daerah resapan air.

Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, reklamasi diharapkan akan memberikan kontribusi penerimaan daerah yang akan diarahkan untuk pembiayaan peremajaan kota Jakarta. Kontribusi tersebut diperoleh dalam bentuk kewajiban dan kontribusi pengembang pulau reklamasi. Kontibusi pengembang reklamasi dapat dimanfaatkan untuk pengerukan sedimen sungai dan waduk di daratan Jakarta, pembangunan rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah, penataan kawasan kumuh, pembangunan jalan dan jembatan serta infrastruktur pengendali banjir.

Sebagai pengembang, Agung Podomoro Land sependapat dengan pemerintah bahwa reklamasi dapat menjadi solusi penyediaan lahan dan berkeinginan untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Perseroan mendapat konsesi untuk mereklamasi pulau G seluas 161 Ha yang terletak di depan superblok Green Bay Pluit milik Perseroan untuk dikembangkan menjadi proyek Pluit City. Penamaan Pluit City atau Kota Pluit menjadi penanda keinginan Perseroan untuk menjadikan daerah Pluit Muara Karang sebagai kawasan kota mandiri yang tertata baik, menjadi semacam “Little Singapore.”

Masterplan Pluit City dirancang oleh konsultan kelas dunia  S.O.M  (Skidmore, Ownings & Merrill LLP) yang pernah merancang Sears Tower Chicago dan Burj Khalifah di Dubai.  Konsultan lanskap menggunakan Martha Schwartz Partners, dan  konsultan konstruki Royal Haskoning. Dengan menggunakan konsultan kelas dunia, Perseroan ingin menghasilkan produk reklamasi kelas dunia di mana setiap detail rancangannya dipastikan telah memperhitungkan aspek-aspek ekologi  kawasan,  sosial ekonomi, dan sosial kultural

overcome land shortage is to create new land offshore, better known as reclamation.

The idea of Jakarta Bay reclamation has been studied since the early 1990s in various forums that essentially concluded the necessity of reclamation and revitalization of land along Jakarta’s north coast to accommodate future development. Based on the studies, Jakarta Provincial Government has designed 17 reclaimed islands in Jakarta Bay to create a strategic area as a new economic center. The new area is also expected to become a new development center to reduce development aggressiveness to the south of Jakarta which is intended to be a water catchment area.

For the Jakarta Provincial Government, reclamation is expected to contribute to local revenues which will be used to inance Jakarta rejuvenation. This contribution is obtained in the form of obligations and contributions of reclaimed island developers. The contribution of reclamation developers can be used for river sediment dredging and reservoirs on the Jakarta mainland, construction of apartments for the low-income community, structuring slums, construction of roads and bridges, as well as lood control infrastructure. As a developer, Agung Podomoro Land agreed with the government that reclamation can be a solution for land provision and is willing to support the government’s policy. The Company got the concession to reclaim G island area of 161 Ha located in front of Green Bay Pluit superblock owned by the Company to be developed into the Pluit City project. The name Pluit City or Kota Pluit is a sign of the Company’s intention to make Pluit Muara Karang into a well-organized independent town, a sort of “Little Singapore.”

The Pluit City Masterplan was designed by a world class consulting irm S.O.M (Skidmore, Ownings & Merrill LLP) who also designed Sears Tower Chicago and Burj Khalifah in Dubai. The landscape consulting irm was Martha Schwartz Partners and the construction consultant was Royal Haskoning. With these world class consultants, the Company would like to generate a world-class reclamation product where every detail comprehensively considers the regional ecology, socio- economic and socio-cultural aspects.

Tinjauan Kinerja Usaha

Business Performance Overview

Sebagai kota mandiri, di Pluit City akan dibangun rumah tapak, rumah toko (shophouse) dan bangunan high rise untuk residensial dan perkantoran. Terdapat kawasan komersial seluas 6 ha yang dirancang menjadi seperti kawasan Xin Tian Di di Shanghai yang menyediakan tempat hangout, wisata kuliner dan hotel 2 atau 3 lantai dengan nuansa kota tua. Sedangkan di tengah pulau terdapat kompleks Central Park seluas 10 ha, di mana seluas 8 ha diperuntukkan sebagai kawasan hijau. Selain fasilitas sosial dan umum, juga tersedia rumah ibadah Mesjid, Vihara, Gereja Katolik dan Protestan, sekolah dan pusat pengolahan air bersih.

Pemerintah telah menetapkan agar pengembang menyerahkan 5% dari total lahan reklamasi untuk Pemerintah DKI yang akan dibangun hunian rusunawa bagi masyarakat sekitar Pluit Muara Karang. Dengan demikian, masyarakat yang bekerja di Pluit City dapat tinggal tidak jauh dari tempatnya bekerja karena di Pluit City akan tersedia lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Untuk berinteraksi dengan masyarakat, disiapkan akses keluar masuk berupa dua buah jembatan untuk kendaraan dan pejalan kaki sehingga masyarakat dapat ikut menikmati seluruh garis pantai Pluit City yang tetap menjadi area publik. Pantai yang terbuka juga memungkinkan nelayan mendarat dan langsung menjual hasil tangkapannya kepada warga Pluit City. Untuk memudahkan akses penghuni dan pengunjung, Perseroan akan membangun jalan layang non tol dari Muara Karang sebagai akses untuk mencapai jalan tol. Sejak bulan Juni 2016, pemerintah menghentikan kegiatan reklamasi pulau G. Sejumlah persyaratan dari pemerintah termasuk menyusun ulang dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sedang dipersiapkan. Walaupun saat ini tidak ada aktivitas pembangunan Pluit City, Perseroan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat Pluit Muara Karang. Melalui kegiatan CSR, Perseroan berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat baik di bidang pendidikan, keagamaan, pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat serta perbaikan sarana prasarana lingkungan.

PROYEK LAIN YANG SEDANG BERJALAN

Dalam dokumen Agung Podomoro Land (Halaman 122-124)

Dokumen terkait