• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masyarakat 20 tahun tinggal di badur mengenal masyarakat elite dan masyarakat bawah (slum area)

4.3 Hasil Interprestasi Data

4.3.2 Pola Interaksi Sosial Yang Terjalin Di Masyarakat Bawah Dan Masyarakat Atas

Interaksi sosial yang terjalin di masyarakat terjadi karena sikap dasar manusia sebagai makhluk sosial yang selama hidupnya selalu menjalin kumunikasi dengan manusia lainnya yang didasari oleh kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hal demikian maka terjalin interaksi antara individu dengan invidu lainnya dalam suatu hubungan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya hubungan tersebut individu dapat menyampaikan maksud dan tujuan melalui hubungan timbale balik inilah yang disebut interaksi.

Masyarakat badur atas dan masyarakat badur bawah menjalin interaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebanyakan ibu-ibu badur bawah berprofesi sebagai pedagang makanan dibawah sehingga mereka sangat menjaga hubungan sosial dengan masyarakat disebabkan pelanggan mereka masyarakat badur atas dan masyarakat badur bawah. Selain itu masyarakat badur bawah dan masyarakat atas menjalin interaksi adalah kepentingan bersama untuk

mengetahui peristiwa yang terjadi di badur atas dan badur bawah mengenai keamana dan kenyaman ditempat tinggal mereka. Dengan alasan itu masyarakat badur atas dan masyarakat badur bawah menjalin interaksi untuk dapat bertukar informasi.

4.3.2.1 Proses Interaksi Bersifat Disharmanonisasi

Interaksi sosial sosial merupakan bentuk proses sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya hubungan sosial. interaksi sosial menyangkut hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dinamis menyangkut interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok maupun individu dengan kelompok. interaksi sosial terjalin apabila individu atau kelompok saling melakukan kontak sosial serta saling mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki kelakukan individu lain dan sebaliknya.

Dalam proses interaksi antara masyarakat badur bawah dengan masyarakat badur atas berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun hubungan interaksi yang terjalin antara masyarakat badur bawah dengan atas hanya berupa persinggungan tanpa adanya ikatan emosial diantara mereka.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan para informan diperoleh data bahwa hanya sebagian masyarakat pinggiran/slum area yang mengenal masyarakat elite/atas disebabkan sikap tertutup masyarakat atas terhadap mereka. Interaksi yang terjalin antara masyarakat badur bawah dan masyarakat badur atas tidak memiliki kedekatan yang erat. Meskipun berada dalam satu kawasan yang berdekatan tetapi tidak saling mengenal. Masyarakat badur atas dan masyarakat badur bawah saling membentuk pengelompokan bahwa

masyarakat badur bawah hanya akan berinteraksi dengan masyarakat badur bawah juga, begitu sebaliknya masyarakat badur atas hanya akan menjalin interaksi dengan masyarakat masyarakat badur atas. Kesibukan mereka dalam bekerja menjadi sulitnya mereka bertemu, selain itu kedudukan yang dimiliki sebagian masyarakat badur atas yang berpropesi sabagai direktur perusahaan menjadi adanya pemisahan yang sangat kontras jika masyarakat kelas ekonomi bawah sulit bisa bertemu dengan mereka hanya dapat bertemu dengan ajudannya. Sehingga semakin tinggi kedudukan seseorang semakin jauh hubungan sosial diantara mereka. Selain itu kesibukan mereka dalam bekerja yang pulang kerja pada malam hari bahkan jarang berada dirumah mengurangi waktu mereka untuk berinteraksi dengan tetangga mereka sendiri. hal ini sesuai dengan pernyataan informan maya :

“Tidak pernah bertemu dengan masyarakat pemukiman elite disebelah, disebabkan mereka sangat tertutup dan jarang dirumah. Apabila bertemu hanya masyarakat atas menegah sesekali bertemu di jalan kami biasanya saling memberikan senyum saja. Sebab saya juga jarang keatas sehingga tidak semua yang saya kenal”.

Pernyataan diatas di perkuat oleh informan ibu kariti yang mengatakan “walaupun sudah lama tinggal di badur bawah namun saya tidak pernah mengenal masyarakat atas khusus masyarakat elite. Masyarakat atas kebanyakan orang cina mereka mana mau bertinteraksi dengan kita. Jika kenal hanya sekedar kenal waktu berpapasan dijalan namun saya tidak pernah tahu nama siapa dek, hanya menyapa atau senyum saja istilahnya tidak pernah sampai bercerita.

Kesibukan masyarakat atas khusus masyarakat elite dalam bekerja menyebabkan sulit mereka bertemu untuk berinteraksi. Masyarakat elite biasanya bekerja dari pagi hingga sore bahkan sampai malam tidak memiliki waktu luang untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar, sehingga untuk mengenal masyarakat bawah khusus masyarakat slum area/pinggiran tidak memiliki waktu. Masyarakat atas dan masyarakat bawah banyak yang tidak mengenal ketika bertemu pada saat berpapasan dijalan hanya memberikan senyum atau bahkan sekedar jalan saja tanpa saling menegur. Hubungan bertentangga antara masyarakat atas khusus masyarakat elite dengan masyarakat menengah di badur juga tidak berbeda dengan masyarakat pinggiran/slum area mereka ada yang bertentangga bersebelahan dengan masyaraat elite, namun tidak pernah menjalin interaksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan ibu liang salah satu masyarakat menengah:

“Di badur ini setahu saya khusus badur atas masyarakat campuran ada yang etnis cina, jika etnis cina disini semua orang penting pemilik perusahaan, saya tidak kenal disebabkan jarang bertemu dengan mereka biasanya mereka keluar menaiki mobil dan kaca mobil warna hitan tertutup tidak tahu siapa yang berada dalam mobil tersebut”.

Proses interaksi yang terjalin antara masyarakat badur bawah khusus masyarakat pinggiran/slum area dengan masyarakat atas khusus masyarakat elite dan masyarakat menengah sering terjadi perpedaaan pandangan persepsi yang di pengaruhi oleh latar belakang budaya, suku, agama dan pemahaman kehidupan kota yang bersifat individualis. Masyarakat badur bawah maupun badur atas menjadi kesulitan di dalam interaksi dan berperilaku dalam kehidupan sosial

karena adanya pembatasan dalam diri terhadap anggota masyarakat yang berbeda dengan anggota kelompok mereka. Seperti yang diungkapkan oleh salah informan, ibu lilies yang mengatakan sebagai berikut: masyarakat atas khusus masyarakat elite kebanyakan etnis cina mereka mana mau berinteraksi dengan kita, biasanya mereka dengan mereka saja jarang mau berbaur dengan orang kita. Orang cina ini dengan masyarakat seperti kita kurang percaya jadi wajar saja jika kami tidak saling kenal

Perbedaan persepsi menyebabkan adanya pembatasan dalam diri untuk berinteraksi dengan anggota masyarakat yang berbeda dengan kita sehingga maenyebabkan sikap individualis dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sikap individualis yang terjadi pada masyarkat badur atas khusus masyarakat elite berimbas pada masyarakat badur bawah bersikap keseharian tidak peduli dengan mereka maupun dengan lingkungan sekitar mereka.

Hal diperkuat dengan alasan informan ibu Lidi Hana ( Pr, 42 thn)

“masyarakat atas khusus masyarakat elite di jalan Saija mereka memang tidak pernah terbuka dengan orang kita dek, semua kebutuhan mereka bisa mereka penuhi. Sehingga kami pun tidak teralalu peduli dengan mereka, mungkin mereka mau membuka pintu gerbang jika terjadi kebakaran barulah mereka mau keluar. Sering di Saija itu terjadi kerampokan kami tahu tapi diam sajalah dek, mereka juga begitu kepada kami. rumah-rumah di Saija sudah banyak yang kosong ditinggalkan pemiliknya setahu ibu banyak yang pindah ke jalan Amaliun kalau ibu tidak salah nama jalannya.Orang cina kan takut menjalin interaksi dengan

masyarakat pribumi seperti kita, biasanya jika kita datang kerumah mereka anggapan mereka kita akan minta uang mereka.

Setiap anggota masyarakat menjaga diri dari masing-masing keadaan yang terjadi di sekitar lingkungan hunian mereka. Pembatasan diri setiap masyarakat atas maupun masyarakat bawah yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga pemahaman mereka jika salah satu anggota masyarakat merasa dalam kondisi terganggu mereka tidak akan masuk kedalam kondisi tersebut. Hal seperti diungkap oleh salah satu informan Steven yang mengatakan sebagai berikut : “Tidak ada waktu untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat badur, hanya menyumbang materi (uang) saja. Saya tidak ingin menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting”.

Pembatasan interaksi yang dilakukan masyarakat badur atas maupun masyarakat bawah dengan maksud untuk berhati-hati dalam melakukan hubungan sosial di lingkungan sekitar. Bagi masyarakat badur bawah dan masyarakat badur atas menghindari interaksi yang berlebihan karena adanya anggapan ditakutkan terjadi suatu penyimpang tertentu akan berimbas pada salah satu kelompok masyarakat dalam hal ini khusus nya masyarakat badur bawah.

4.3.3 Ruang-Ruang Sudah Tersedia Masyarakat Tidak Membuka Diri