• Tidak ada hasil yang ditemukan

Political and Ethnic Problems / Civil Strife (Permasalahan politik dan etnis), Poor

Dalam dokumen Analisis Faktor Migrasi Tenaga Ahli Medi (Halaman 63-68)

BAB III METODE PENELITIAN

4.2 Faktor Pendorong Migrasi

4.2.4 Political and Ethnic Problems / Civil Strife (Permasalahan politik dan etnis), Poor

(Pemerintahan yang buruk)

Pemerintahan yang buruk dalam suatu negara sudah tentu dapat membuat suatu negara susah untuk diatur, selain dapat pula mengancam keamanan negara, kondisi ini juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para ahli medis untuk bermigrasi. Pemerintahan yang buruk menurut penulis mencerminkan sistem pengaturan yang kurang baik pula. Keadaan ini lambat laun akan menyebabkan kondisi suatu negara menjadi lebih buruk dan kurang aman dari yang sebelumnya. Dengan dasar itulah penulis menjelaskan ketiga faktor pendorong terjadinya migrasi di Ghana ini menjadi satu. Ghana adalah salah satu negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial, dimana negara ini dipimpin oleh seorang Presiden. Dikarenakan penulis mengambil kurun waktu penelitian pada tahun 2000-2006, maka pada saat itu Ghana sedang dipimpin oleh seorang Presiden bernama John Kofi Agyekum Kufuor.

Menurut jurnal karya Mariama Awumbila et.al yang berjudul Country

Paper : Ghana pada tahun 2003,64 ada beberapa kegagalan Pemerintah yang menyebabkan banyak masyarakat yang bermigrasi. Kegagalan tersebut antara lain adalah pemberian gaji yang kurang memadai di sektor publik, kegagalan

64

Awumbila, Mariama; Manuh, Takyiwaa; Quartey, Peter; Tagoe, Cynthia Addoquaye; Bosiakoh, Thomas Antwi (2008) Migration Country Paper (Ghana). Hal.5

50

dalam memulai perubahan sistem gaji, dan juga kurangnya kesempatan kerja di sektor swasta. Kurangnya kesempatan kerja di Ghana disebabkan oleh tidak meratanya lapangan pekerjaan yang ada di negara tersebut. Masih dari jurnal yang sama, fenomena ini disebabkan karena kurangnya lahan yang subur di Ghana bagian utara, sehingga banyak masyarakat yang bermigrasi dari Ghana bagian utara ke selatan.

Konflik etnis juga sempat mewarnai perpolitikan Ghana pada tahun 1994-1995 yang menyebabkan kurang lebih 100.000 jiwa “terpakasa”

bermigrasi dari Ghana bagian utara.65 Konflik etnis ini terjadi pada tanggal 3 Februari 1994, yang dipicu oleh etnis Konkomba dan Nunumba. Konflik ini diakibatkan oleh harga pasaran unggas di Pasar Napili66. Kedua kelompok etnis yang bersengketa ini menyebabkan keadaan yang tidak kondusif di Ghana pada saat itu. Dilaporkan telah menewaskan kurang lebih 1000 jiwa yang meliputi suku-suku di Ghana Utara. Banyak desa yang benar-benar terbakar habis, dan mayat yang bergelimpangan di pinggir jalan antara Bakpaba dan Adibo.67

Akibatnya banyak warga yang mau tidak mau harus mengungsi dari Ghana Utara ke daerah Selatan. Konflik etnis ini menjadi salah satu penyebab yang membuat banyaknya masyarakat Ghana bagian selatan menjadi lebih

65 Ibid. Hal.8 .

66 Canada: Immigration and Refugee Board of Canada (1994). Ghana: Information on violence between members of the Konkomba and Nunumba ethnic groups in February 1994, particularly in Adibo village, and the government attitude to this violence, dapat dilihat dengan alamat: http://www.refworld.org/docid/3ae6ac854.html [diakses pada 19 Juni 2014]

51

padat penduduknya dibandingkan dengan negara bagian utara. Tidak seperti yang terjadi pada tahun 1960, 1970 sampai migrasi internasional besar-besaran pada tahun 1980,68 konflik etnis yang terjadi pada tahun 1994 ini tidak sampai menyebabkan banyaknya masyarakat Ghana yang memutuskan untuk bermigrasi secara internasional. Namun cukup untuk membuat Pemerintah harus segera mngeluarkan kebijakan terkait dengan permasalahan yang ditimbulkan. Permasalahan tersebut diantaranya adalah meningkatnya tingkat kemiskinan, kurangnya pendidikan, serta kesempatan kerja yang lebih banyak tersedia di Ghana bagian selatan daripada di Ghana bagian utara.

Para ahli medis di Ghana cukup dipusingkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, sistem gaji yang belum baik, serta kurangnya peralatan yang memadai untuk kebutuhan praktik serta kerja mereka, untuk itu Pemerintah Ghana pun mencoba untuk mengeluarkan kebijakan terkait dengan permasalahan tersebut. Salah satunya dengan mendirikan Ghana College of Physicians and Surgeons, yakni sekolah khusus bagi para dokter dan ahli bedah yang didirikan pada tahun 2004. Adanya sekolah ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah pelatihan-pelatihan medis di luar negeri.69 Tujuan lainnya adalah untuk turut mempromosikan pengembangan dan pengkoordinasan profesional berkelanjutan dalam kedokteran, bedah, dan

68

Lihat sub bab 4.1.1 Sejarah Periodikal, untuk penjelasan lebih lengkap mengenai tahapan migrasi yang terjadi di Ghana

69

Ratha, Dilip; Mohapatra, Sanket; Özden, Caglar; Plaza, Sonia; Shaw, William; Shimeles, Abebe (World Bank, 2011) . Leveraging Migration for Africa:Remittances, Skills, and Investment. Hal 139

52

ilmu terkait. Selain itu diharapkan dapat berkontribusi dalam pembentukan kebijakan terkait tentang kesehatan yang baik dan juga kesehatan masyarakat pada umumnya70

Dalam rangka untuk memenuhi tujuan tersebut, Universitas ini melakukannya dengan71 :

1. Mengatur dan mengawasi pelatihan yang khusus, mempromosikan tenaga ahli profesional dan mendukung penelitian pascasarjana di bidang kedokteran, bedah dan ilmu terkait;

2. Melakukan pemeriksaan spesialis penyakit dalam, bedah dan disiplin terkait dengan menerbitkan jurnal dan pamflet;

3. Memberikan penghargaan diploma dan sertifikat pada tahap penyelesaian pelatihan spesialis dan memberikan perbedaan/keunggulan profesional;

4. Membangun kerjasama dengan institusi lain dengan tujuan yang sama;

5. Memulai dan berpartisipasi dalam tindakan serta diskusi yang bertujuan untuk kesehatan dan perumusan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan;

70

ProVita Scientia – Knowledge to Save Live, dapat dilihat secara online di situs resmi Ghana College of Physicians and Surgeons, dengan alamat http://ghcps.org/ (diakses pada Juni 2014)

53

6. Melakukan fuungsi lain yang bersifat tambahan dan berguna bagi Universitas.

Dengan tujuan-tujuan tersebut diatas, diharapkan Universitas negeri milik Ghana ini dapat mencetak dokter-dokter yang unggul dan dapat menahannya dengan melakukan pengabdian di dalam negeri. Fungsi lainnya adalah untuk mengurangi adanya pelatihan-pelatihan yang bersifat kedokteran yang harus dilakukan di luar negeri. Sampai pada tahun 2013 Universitas ini dinilai berhasil dalam pengembangannya dengan memiliki GPSF atau Ghana Physicians and Surgeons Foundation. Pada tahun 2013, GPSF mengeluarkan program yang dinamakan UpToDate bagi Ghana College of Physicians and Surgeons.72 Program ini merupakan program online yang menyediakan layanan kesehatan untuk membantu pengambilan keputusan mengenai jenis perawatan apa yang diperuntukkan bagi pasien. Program ini juga dinilai telah memberikan perubahan bagi dokter dalam hal penyampaian saran kesehatan untuk pasiennya.

Kebijakan lainnya yang pernah dikeluarkan oleh pemerintah Ghana adalah Deprived Area Incentive. Inti dari kebijakan ini adalah mengurangi jumlah dokter yang ada di kota untuk dipindahkan ke tempat-tempat terpencil

72

Government of Ghana Official Portal (2013) Ghana College Of Physicians And Surgeons Now Hooked To 'Uptodate'. Dapat diakses secara online dengan alamat

http://www.ghana.gov.gh/index.php/2012-02-08-08-32-47/general-news/1735-ghana-college-of-physicians-and-surgeons-now-hooked-to-uptodate (Diakses pada Juni 2014)

54

yang lebih membutuhkan.73 Kelebihannya, dokter yang dipindah ini mendapatkan 20-35% dari gaji mereka yang ada di kota sebagai tunjangan. Namun ternyata dokter-dokter yang ada di kota ini selain bekerja di rumah sakit pemerintah, mereka juga melakukan pekerjaan sampingan menjadi dokter di rumah sakit swasta, yang jika di total gaji mereka pada akhirnya lebih besar daripada gaji mereka setelah mendapatkan tunjangan dari Pemerintah. Sehingga pada akhirnya kebijakan ini dinilai gagal untuk dilaksanakan secara maksimal.

Dalam dokumen Analisis Faktor Migrasi Tenaga Ahli Medi (Halaman 63-68)

Dokumen terkait