ANALISIS FAKTOR MIGRASI TENAGA AHLI MEDIS GHANA
KE AMERIKA SERIKAT
TAHUN 2000-2006
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hubungan Internasional Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama
International Security and Conflict
Oleh
CHAYU AMRITA NANDA 105120401121012
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS FAKTOR MIGRASI TENAGA AHLI MEDIS GHANA KE AMERIKA SERIKAT TAHUN 2000-2006
SKRIPSI
Disusun Oleh :
CHAYU AMRITA NANDA NIM. 105120401121012
Telah disetujui oleh dosen pembimbing :
Pembimbing Utama
Lia Nihlah Najwah, S.IP, M.Si NIP. 83052111120023
Tanggal: 22 Juli 2014
Pembimbing Pendamping
Henny Rosalinda, S.IP., M.A NIK. 799080811120008
Tanggal: 22 Juli 2014
Mengetahui,
Ketua Program Studi Hubungan Internasional
ii HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR MIGRASI TENAGA AHLI MEDIS GHANA KE AMERIKA SERIKAT TAHUN 2000-2006
SKRIPSI
Disusun oleh : CHAYU AMRITA NANDA
NIM. 105120401121012
Telah Diuji dan dinyatakan LULUS dalam ujian Sarjana
Pada tanggal 16 Juli 2014
Tim Penguji :
Ketua Majelis Penguji
Joko Purnomo, S.IP., MA NIP. 197804012009121002
Sekretaris Majelis Penguji
Yusli Effendi, S.IP., MA NIP. 197804232009121001
Anggota Majelis Penguji I
Lia Nihlah Najwah, S.IP, M.Si NIP. 83052111120023
Anggota Majelis Penguji II
Henny Rosalinda, S.IP., M.A NIK. 799080811120008
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
iii LEMBAR PERNYATAAN KEABSAHAN SKRIPSI
Nama : Chayu Amrita Nanda
NIM : 105120401121012
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor Migrasi
Tenaga Ahli Medis Ghana ke Amerika Serikat Tahun 2000-2006 adalah
betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi tersebut diberi
tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila kemudian hari terbukti
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.
Malang, Juli 2014 Yang membuat pernyataan
iv ABSTRAK
Ghana merupakan salah satu negara di Afrika yang memiliki para tenaga ahli
medis yang baik dan berkualitas. Para tenaga ahli medis yang dimaksud ialah dokter,
asisten dokter, apoteker, suster/perawat. Negara-negara lainpun banyak yang
mengakui keahlian serta ketrampilan mereka dalam bidangnya. Namun sayangnya
kondisi negara serta pemerintahan di Ghana kurang memberikan dukungan dari segi
pengaturan dan sarana prasarana yang baik. Sehingga para ahli medis tersebut banyak
yang memutuskan untuk melakukan Migrasi Internasional. Migrasi Internasional
yang dilakukan oleh para ahli medis dari Ghana ini menyebar ke negara-negara maju
di dunia. Amerika Serikat menjadi salah satu pilihan mayoritas bagi destinasi migrasi
mereka. Migrasi Internasional yang dilakukan oleh para hali medis ini tentu bukan
tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka bermigrasi, seperti
faktor dalam negeri dan faktor luar negeri, serta faktor kombinasi dari keduanya.
Kata Kunci : Migrasi Internasional, Brain Drain, Tenaga ahli medis,
v ABSTRACT
Ghana is the one of African country that have a credible and good quality of
both physician and medical experts. Those medical experts are doctor, doctor
assistance, pharmacist, and nurse. The other countries also recognize and admit
their expertise and skills in the field. Unfortunately the condition of state and
government in Ghana provide lack of support in terms of setting and good
infrastructure. So that the medical experts decided to do International Migration.
International migration that conducted by Ghana medical experts spread in the
developed country in the world. The United States of America is the majority
destination chosen by them. Of course international migration that conducted by
medical experts are not without a reason. There is a several factors that cause them
to migrate, like internal and external factor, and the combination of both factor as
well.
Key Words : International Migration, Brain Drain, Medical experts,
vi HALAMAN PERSEMBAHAN
Bapak, Ibu dan Adik.
vii
One of the most beautiful qualities of true friendship is to understand and to be understood (Lucius Annaeus Seneca)
Hubungan Internasional kelas Inggris 2010 ....,
Kupersembahan seluruh Terimakasih di dunia ini untuk kalian satu-satu. Kita telah melewati berbagai kesenangan dan kesedihan, dan kita buktikan bersama kita mampu. We’ve beenthrough with it, together.
Almarhum Aberli Alda Gosya,
Doa kita selalu mengiringimu. Beristirahatlah dengan tenang selalu di sisi Allah SWT. Terimakasih telah mengajarkan arti pertemanan dan membuat kita lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
ix KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. dan Nabi Muhammad SAW, atas segala rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini didasarkan pada keinginan penulis yang tertarik dalam bidang migrasi internasional dan mengangkatnya menjadi sebuah karya dalam memenuhi syarat guna menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya Malang.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing dan penguji yang telah memberikan banyak sekali masukan berupa saran dan kritik. Kepada Ibu Lia Nihlah Najwah, S.IP, M.Si terimakasih dengan sabar memberikan saran dan ketelitiannya untuk membaca skripsi penulis dari draft awal. Kepada Ibu Henny Rosalinda, S.IP., M.A yang (menurut penulis dan Alhamdulillah menurut dosen-dosen) ahli dalam bidang migrasi internasional, terimakasih atas semua bimbingan bagi penulis yang masih awam akan ilmu, hingga skripsi ini tuntas. Kepada Bapak Joko Purnomo, S.IP., MA, dan Bapak Yusli Effendi, S.IP., MA selaku penguji, terimakasih atas segala kritikan yang membangun, dan saran yang dapat menyempurnakan tulisan ini. Mas Cholis dan Mas Dadang, staff dan seluruh dosen Program Studi Hubungan Internasional, Terimakasih banyak.
Teman-teman Hubungan Internasional 2010, baik kelas Inggris maupun Indonesia, you guys rock !. Teman-Teman HIMAHI dan juga Asisten Laboratorium HI.Terimakasih atas semua momen yang telah (dan akan) dilewati bersama.
x
3.2.1Batasan Materi Penelitian ... 26
3.3Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.3Teknik Analisis Data ... 27
xi
BAB IVFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MIGRASI AHLI MEDIS GHANA
KE AMERIKA SERIKAT ... 29
4.1 Migrasi Tenaga Kerja Ahli Medis Ghana ... 29
4.1.1 Sejarah Periodikal ... 29
4.1.2 Migrasi Tenaga Kerja Ahli Medis Ghana ke Amerika Serikat ... 33
4.2 Faktor Pendorong Migrasi ... 36
4.2.1 Low Remuneration (pendapatan rendah) ... 37
4.2.2 Poor Working Condition (Kondisi kerja yang kurang baik) ... 41
4.2.3 Low Job Satisfication (Kepuasan kerja rendah) ... 46
4.2.4 Political and Ethnic Problems / Civil Strife (Permasalahan politik dan etnis), Poor Security (Keamanan yang buruk), Poor Governance (Pemerintahan yang buruk) ... 49
4.3 Faktor Penarik Migrasi ... 54
4.3.1 Aging Population (Populasi yang semakin menua) ... 55
4.3.2 Economic Change (Perubahan ekonomi) ... 59
4.3.3 Common Languange (Persamaan bahasa) ... 62
4.4 Faktor Kombinasi ... 63
4.4.1 The Income gradient (pola pendapatan/gaji) ... 64
4.4.2 The Job Satisfaction gradient (pola kepuasan terhadap pekerjaan) ... 67
4.4.3 The organizational environment / career opportunity gradient (pola lingkungan organisasi serta keuntungan dalam berkarir) ... 69
4.4.4 Governance gradient (pola kepemerintahan) ... 72
4.4.5 The Protection/Risk gradient (pola perlindungan atau resiko) ... 76
4.4.6 Social Security and Benefits gradient (pola keamanan sosial dan keuntungan sosial) ... 82
BAB V PENUTUP ... 86
Daftar Pustaka ... 91
LAMPIRAN ... 99
xii DAFTAR TABEL
Tabel.1 Distribusi Tenaga Medis dan Jumlah Sekolah Medis Afrika tahun 2004...2
Tabel.2 Brain Drain Tenaga Kerja Medis Ghana tahun 1999-2003...30
Tabel.3 Populasi Masyarakat Ghana di Amerika Serikat Tahun 2000...33
xiii DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Populasi Masyarakat Ghana per 1 Tenaga Medis tahun 2006...43
Gambar.2 Konferensi Continuing Medical Education...70
Gambar.3 Penjualan Kondom di Ghana tahun 1996-2000...76
Gambar.4 Prevalansi Estimasi HIV di Ghana tahun 2000...80
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berbagai fasilitas modern bagi kehidupan manusia pada jaman globalisasi ini
sangat membantu kemudahan untuk menyelesaikan pekerjaan atau permasalahan
yang sedang dialami. Dengan akses informasi yang terus berkembang dan mudah
dijangkau, memberikan dampak dengan mudah berpindahnya masyarakat dari negara
satu ke negara lainnya. Berpindahnya masyarakat melintasi perbatasan nasional, dari
satu negara ke negara lain dapat disebut sebagai fenomena Migrasi Internasional.1
Banyaknya warga negara yang bermigrasi ini berangkat dari berbagai tujuan.
Diantaranya ialah melanjutkan studi untuk memperoleh ilmu yang diminati, bekerja
sebagai representatif perusahaan negaranya untuk negara lain, dan tujuan lainnya.
Namun sebagian besar warga internasional yang bermigrasi ialah untuk mendapatkan
kesejahteraan yang belum mereka dapatkan di negara asalnya.
Dari berbagai arus migrasi internasional yang terjadi, Afrika menjadi salah
satu benua yang banyak melakukan migrasi. Dari data statistik yang dihimpun oleh
World Bank2, tingkat migrasi memang tidak terlalu tinggi jika dilihat dari
1
Oxford Refference. Dapat dilihat dalam kamus Oxford dengan alamat (Refference, 2014)
2
2
masing negara Afrika secara rata-rata. Namun jika dihitung keseluruhan, migrasi ini
menyentuh angka kehidupan ratusan juta penduduk di benua Afrika.
Pada tulisan ini penulis akan memfokuskan fenomena migrasi yang
dilakukan oleh penduduk Ghana ke Amerika Serikat, khususnya imigran yang bekerja
dalam bidang kesehatan seperti dokter, suster dan ahli medis lainnya. Jika dilihat dari
kepemilikan Foundation for Advancement of International Medical Education and
Research (FAIMER) atau sekolah kedokteran dan lulusannya, Ghana termasuk salah
satu negara di Afrika yang memiliki dokter terbaik diantara Nigeria, Kongo, dan
Afrika Selatan.3 (lihat tabel 1)
Tabel.1 Distribusi Tenaga Medis dan Jumlah Sekolah Medis di Afrika tahun 2004
3
Namun sayangnya kondisi di Ghana berbeda dengan negara lainnya, salah
satunya adalah jumlah populasi dengan jumlah dokter yang tidak seimbang. Jika
WHO mengungkapkan bahwa 8 dokter di Afrika Selatan dibutuhkan oleh 10.000
jiwa,4 1 dokter di Ghana dibutuhkan oleh 67.154 jiwa.5 Pada tahun 2008 Kuba
memiliki dokter sekitar 70.000. Sedangkan populasi Ghana adalah dua kali lipat dari
Kuba tetapi hanya memiliki 2.300 dokter.6 Kekurangan dokter di Ghana bukan
dipengaruhi oleh kurangnya peminat masyarakat untuk menjadi tenaga medis, namun
sebagian besar dari mereka memutuskan untuk bermigrasi. Padahal negara mereka
sendiri pun pada dasarnya kekurangan ahli medis untuk tetap tinggal dan membantu
negara untuk menjamin kesehatan masyarakatnya. Sehingga penulis melihat bahwa
migrasi tenaga medis Ghana menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas ditengah
situasi dunia yang semakin mengglobal.
Jika dilihat dari profil ekonomi negara, Ghana merupakan salah satu negara
di Afrika yang beberapa pemasukannya di dominasi oleh barang-barang ekspor
seperti coklat, kayu, emas, berlian dan bauksit. Emas telah mendominasi sektor
4
Makoni, Munyaradzi (2009) South Africa: Doctor Brain Drain Continues . Artikel dapat diakses secara online dengan alamat
http://www.universityworldnews.com/article.php?story=20090827172924490 (diakses opada Juli 2014)
5 International Organization for Migration Journal (2011) National Profile Of Migration Of Health
Professionals – Ghana. Hal.2
6 BBC News (2008) Ghana gets tough on 'brain drain'. Artikel dapat diakses secara online dengan
4
pertambamgan dengan menyumbangkan 30% pemasukan Ghana.7 Ghana juga dapat
dikatakan sukses dalam menstabilkan sektor ekonomi makro nya dengan program
GPRS (Growth and Poverty Reduction Strategy) pada tahun 2006-2009.
Disamping itu Ghana juga negara yang memiliki ketergantungan biaya
dengan bantuan luar negeri. Pada tahun 2006 bantuan luar negeri yang mengalir
untuk Ghana berjumlah sekitar $565 juta8. Ghana juga masih harus menghadapi
beberapa persoalan pembangunan dalam negerinya. Seperti contohnya di
negara-negara tujuan migrasi, tenaga kerja yang berasal dari Ghana dinilai sangat beredukasi
dan terampil terutama pekerja yang berasal dari sektor kesehatan dan pelayanan
masyarakat.
Negara-negara tujuan migrasi yang dipilih oleh kebanyakan warga Ghana
dan penduduk Afrika adalah negara-negara yang tergabung dalam Organization for
Economic Co-operation and Development (OECD) seperti negara-negara di Amerika
dan Eropa. Masih menurut data yang dihimpun oleh World Bank pada tahun 2009
imigran Afrika dari berbagai ras berjumlah sekitar 1,5 juta atau 4% dari total nasional
yakni 38 juta melakukan migrasi internasional. Jumlah ini kalah jauh oleh imigran
dari Amerika Latin, Asia, atau keturunan Eropa9. Berdasarkan data yang dihimpun
oleh Migration Policy Institute (MPI), Ghana menempati urutan ke tiga setelah
7
Awumbila, Mariama; Manuh, Takyiwaa; Quartey, Peter; Tagoe, Cynthia Addoquaye; Bosiakoh, Thomas Antwi (2008) Migration Country Paper (Ghana). Hal. 3
8
Ibid. Hal 4 . Dengan catatan kurs mata uang Cedi Ghana dikonversikan menjadi kurs Dollar Amerika pada tahun 2008
9
5
Nigeria dan Ethiopia sebagai negara penyumbang migran terbesar dari negara-negara
di Afrika yang bermigrasi ke Amerika Serikat.10 Pada tahun 2000 ada sebanyak
65.000 migran Ghana yang berada di Amerika Serikat. Pada tahun 2008 hingga 2009
jumlah migran Ghana di Amerika Serikat meningkat menjadi 110.000 jiwa.11
Termasuk didalamnya adalah arus migrasi yang dilakukan oleh para ahli
medis Ghana menuju ke Amerika Serikat. Dalam artikel jurnal karya Micah Bump
pada tahun 2006,12 mencantumkan bahwa pada tahun 2002 terdapat 10.799 jiwa
masyarakat Ghana yang berpendidikan dalam bidang kesehatan, dan di tahun yang
sama ada sejumlah 2.505 jiwa yang telah bermigrasi. Dengan kata lain dalam satu
tahun terdapat 23,20% masyarakat Ghana yang memilih untuk menjadi imigran.
Berpindahnya masyarakat yang berpendidikan atau yang telah ahli dalam
bidangnya ke luar negeri untuk bermigrasi ini lazim disebut dengan Brain Drain13.
Tingginya tingkat Brain Drain banyak menjadi perbincangan, karena permasalahan
ini tidak hanya bersifat domestik namun juga telah menjadi isu internasional. Selain
itu Ghana bukan satu-satunya negara yang mengalami Brain Drain, namun juga
negara-negara berkembang lainnya yang ada di Afrika. Tingginya tingkat Brain Drain
ini juga memberikan pengaruh yang cukup krusial di negara asal. Dikarenakan subjek
10
Capps, Randy; McCabe, Kristen; and Fix, Michael (2011). New Streams: Black African Migration to the United States. Hal. 4
11 Ibid 12
Bump, Micah (2006). Ghana: Searching for Opportunities at Home and Abroad. Dapat diakses secara online dengan alamat http://www.migrationpolicy.org/article/ghana-searching-opportunities-home-and-abroad
13 Oxford Refference. Dapat dilihat dalam kamus Oxford Online dengan alamat
6
dari fenomena ini kebanyakan adalah imigran yang berasal dari negara berkembang,
tentu negara asal banyak kehilangan sumber daya manusia terampil. Dampaknya
adalah pembangunan nasional negara juga menjadi berjalan lambat.
Tingkat tinggi atau rendahnya Brain Drain di Ghana dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Untuk itu dalam penulisan ini penulis akan menjelaskan
faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan adanya migrasi penduduk Ghana, khususnya
ahli medis. Berbagai alasan yang melatarbelakangi mengapa tulisan ini menjadi
penting adalah dengan meneliti serta mengamati faktor-faktor yang menyebabkan
Brain Drain diharapkan pemerintah dapat segera melakukan tindakan yang tepat serta
akurat untuk mengatasinya. Dalam hal ini tidak hanya pemerintah Ghana saja, namun
diharapkan dapat memberikan contoh bagi negara-negara lainnya yang memiliki
7 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, rumusan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
“ Apa sajakah faktor yang menyebabkan migrasi tenaga ahli medis Ghana ke Amerika Serikat tahun 2000-2006?”
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui faktor-faktor penyebab tingginya Brain Drain imigran Ghana
ke Amerika Serikat
2. Mengetahui kondisi imigran Ghana yang bekerja sebagai ahli medis di
Amerika Serikat
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pandangan baru dalam
analisa terkait dengan fenomena Brain Drain oleh Ghana yang
bermigrasi ke Amerika Serikat
8
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan
kontribusi terhadap penelitian selanjutnya mengenai fenomena Brain
Drain di negara-negara lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi Terdahulu
Dalam membantu penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan beberapa
studi terdahulu yang menjadi sumber informasi dan latar belakang data untuk
mendukung penelitian. Studi terdahulu yang akan digunakan penulis yang pertama
adalah sebuah buku yang dikeluarkan oleh World Bank yang berjudul Leveraging
Migration for Afrika : Remittance, Skills, and Investments yang ditulis oleh Dilip
Ratha, Sanket Mohapatra, Çaglar Özden, Sania Plaza, William Shaw, dan Abede
Shimeles pada tahun 2011.14
Buku ini berisi tentang ulasan data mengenai migrasi yang dilakukan oleh
Afrika dan tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintah Afrika dalam
menghadapi serta mengatur migrasi. Dalam setiap bab nya, buku ini banyak mengulas
data-data yang berhubungan dengan remittance, analisa mengenai imigrasi yang
bersifat high-skilled serta berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
14
9
Afrika mengenai pemanfaatan sumber daya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perdagangan, investasi yang berhubungan dengan teknologi serta
peningkatan dalam pembangunan.
Pada sub bab Trends in African Migration dijelaskan bahwa setiap migran
dapat mendukung jaringan yang signifikan dari anggota keluarga di negara asalnya
melalui remitansi, karena kegiatan ekonomi seringkali sangat tergantung pada arus
masuk ini. Meningkatkan keuntungan dari migrasi juga akan memerlukan
pemahaman tentang di mana dan bagaimana pemerintah Afrika harus campur tangan,
mengingat sumber daya yang terbatas, dan dengan tujuan apa negara dapat
berkontribusi, mengingat kepentingan yang berbeda dan adanya berbagai kendala
yang dikeluarkan oleh kebijakan.
Migrasi dari masyarakat Afrika yang high skilled ini juga menghasilkan
manfaat besar negaranya melalui pengiriman uang, akses dengan pasar luar negeri,
peningkatan kemampuan yang dapat dibagi dan diajarkan kembali, dan mungkin juga
permintaan untuk meningkatkan tingkat pendidikan di negara asalnya.Namun tidak
hanya dampak-dampak positif saja yang dapat muncul, diantaranya juga terdapat
beberapa dampak negatif. Misalnya mengurangi potensi untuk kegiatan inovatif dan
kreatif yang dilakukan karena adanya migrasi tersebut, padahal kegiatan itu
merupakan salah satu kegiatan jangka panjang dalam rangka pembangunan.
Berpindahnya masyarakat yang high skilled ini beberapa ada yang berangkat
10
sudah pasti biaya yang dikeluarkan oleh negara juga semakin banyak. Belum lagi jika
para lulusan universitas ini bermigrasi di negara yang maju dan negara tersebut
kurang mengapresiasi kemampuan yang dimilikinya dengan baik, maka berpengaruh
pada penghasilan yang mereka dapatkan. Dalam jangka yang besar, fenomena ini
seharusnya dapat menjadikan investasi yang baik bagi negara asalnya, namun yang
terjadi justru sebaliknya.
Sumber berikutnya yang digunakan penulis untuk studi terdahulu adalah
sebuah jurnal report karya Alex Nunn yang berjudul The ‘Brain Drain’ Academic and
Skilled Migration to the UK and its Impacts on Africa.15Jurnal ini secara garis besar
menggarambarkan tinjauan terhadap fenomena Brain Drain dengan melihat apa yang
terjadi pada negara-negara berkembang dan juga tenaga kerja akademik di Inggris.
Jurnal ini menekankan pentingnya peran tenaga kerja ahli dan betapa krusialnya
fenomena Brain Drain yang terjadi terhadap implementasinya ke masing-masing
negara berkembang. Khususnya bagi Association of University Teachers (AUT) dan
juga National Association of Teachers in Further and Higher Education (NATFHE)
Selain menerangkan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab
terjadinya Brain Drain, jurnal ini juga menyantumkan faktor-faktor yang dapat
menyeimbangkan efek dari Brain Drain itu sendiri. Diantaranya adalah dorongan
untuk meningkatkan pendidikan, penyaluran pengetahuan serta teknologi yang baik,
15
11
dan juga remitansi. Termasuk juga penggambaran tentang tenaga kerja terampil asal
berbagai negara yang tinggal di Inggris.
Dicantumkan pada tahun 2002 terdapat 119.000 pekerja yang berasal dari
luar negeri masuk ke Inggris dengan ijin untuk bekerja, dan ada sekitar 34.000
pekerja asing yang bekerja sebagai akademisi ahli16. Data tersebut menunjukkan
bahwa masih tinggi tingkat migrasi yang dilakukan oleh para pekerja ahli ke berbagai
negara maju di dunia.
Jurnal ini tidak hanya mengkaji terjadinya Brain Drain dengan melihat
faktor-faktor penyebabnya saja, namun Nunn juga merekomendasikan beberapa
kebijakan yang ditujukan untuk AUT dan NATFHE agar dapat bekerja sama dengan
untuk mengimbangi dampak dari faktor Brain Drain dan untuk membangun kapasitas
pendidikan yang tinggi.
Beberapa hal yang selanjutnya membedakan penelitian yang dilakukan oleh
penulis dengan studi terdahulu yang telah dipaparkan di atas adalah penulis ingin
secara khusus melihat faktor-faktor yang menyebabkan para ahli medis bermigrasi
dari Ghana. Dilihat dari faktor-faktor yang berasal dari negara asal maupun negara
penerima.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Perangkat Analisa
12
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tingkat level analisa negara.
Pada dasarnya hubungan internasional yang akan dikaji ini adalah mengenai
perilaku antar negara-negara, sehingga perilaku apapun dari individu,
kelompok, organisasi dan lembaga lainnya akan dikategorikan menjadi
perilaku internasional dari negara yang bersangkutan sebagai suatu unit yang
utuh17.
Penggunaan level analisa ini dipilih oleh penulis karena pada penelitian
ini yang menjadi objek penelitian adalah bentuk perilaku yang dilakukan oleh
para imigran Ghana yang bermigrasi ke Amerika Serikat.
2.3 Konseptualisasi
2.3.1 Brain Drain
Brain Drain18 adalah suatu fenomena migrasi kalangan ahli/pekerja
terampil untuk mencari standar hidup yang lebih baik dan kualitas hidup, gaji
yang lebih tinggi, teknologi canggih dan kondisi politik yang lebih stabil di
tempat yang berbeda di seluruh dunia. Dalam hal ini, migrasi dari para tenaga
kesehatan seperti dokter, suster, dan ahli medis lainnya. Dodani dan LaPorte19
dalam jurnalnya menerangkan bahwa fenomena ini adalah dampak dari apa
yang terjadi di negara asal para migran itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri
17Mas’oed, Mochtar (1990)
Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta:LP3ES, hal.41
18
Dodani, Sunita; LaPorte, Ronald E (2005) Brain drain from developing countries: how can brain drain be converted into wisdom gain? Hal.1
13
bahwa alasan-alasan seperti tersebut diatas adalah alasan yang sangat menarik
minat para calon imigran yang berasal dari negara berkembang untuk
bermigrasi ke negara maju. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi
negara berkembang karena telah berinvestasi dengan menyediakan serta
memfasilitasi pendidikan juga pelatihan bagi masyarakatnya.
Dengan bermigrasinya para ahli medis tersebut dapat dkatakan juga
hilangnya sumber daya manusia yang sangat besar. Sedangkan sumber daya
manusia tersebut sangat diperlukan keikutsertaannya dalam pertumbuhan
ekonomi, pembangunan negara, serta pengurangan tingkat kemiskinan. Pada
akhirnya, seperti yang dijelaskan oleh Alex Nunn20, pendidikan yang dimiliki
tersebut tidak hanya penting bagi negara namun juga untuk dirinya sendiri.
Menurut Nunn, fenomena ini adalah fase dimana para calon migran bisa
kembali mempelajari dan berfikir tentang pentingnya pengetahuan kolektif
untuk kebaikan masyarakat di negaranya sendiri. Mereka dapat belajar dari
kesalahan-kesalahan sosial ataupun politik yang dapat dijadikan alasan
mereka untuk tetap tinggal dan turut membenahi apa yang telah terjadi.
Dengan demikian pembelajaran tersebut dapat berguna bagi perubahan dalam
skala kecil (kebaikan untuk keluarganya sendiri) dan juga skala besar
(kebaikan untuk negara).
20
14
Dengan mempertimbangkan dampak-dampak tersebut, peran
pemerintah sangat besar diharapkan mampu untuk mengatasi fenomena Brain
Drain secara tepat dan akurat.
Untuk itu perlu diketahui sebelumnya apa saja yang menyebabkan
fenomena ini dapat terjadi, dan Ghana menjadi salah satu negara penyumbang
Brain Drain dengan bermigrasinya para ahli medis ke Amerika Serikat.
Beberapa para ahli mengungkapkan fenomena ini didukung oleh faktor
pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors) migrasi. Dimana
Push Factors adalah faktor yang berasal dari dalam negeri yang mendorong
masyarakat untuk bermigrasi, dan Pull Factor adalah faktor yang berasal dari
negara tujuan yang secara langsung ataupun tidak langsung menarik minat
masyarakat dari negara lain untuk bermigrasi ke negaranya.
Menurut Jane Pillinger dalam report nya yang berjudul Quality Health
Care And Workers On The Move,21 faktor pendorong dan penarik difokuskan
pada migrasi yang dilakukan oleh perawat wanita dan pekerja kesehatan
sosial. Faktor Pendorong yang mempengaruhi seseorang bermigrasi adalah :
1. Rasio perbandingan populasi dengan tenaga kerja
2. Pendapatan yang rendah
3. Kondisi kerja yang kurang baik
21
15
Kemudian faktor penarik yang mempengaruhi adalah :
1. Pendapatan yang lebih tinggi
2. Kondisi kerja yang baik
3. Jaminan dalam pengembangan karir yang baik
Migrasi adalah hak bagi setiap pekerja, dan menurut Pillinger
bermigrasi di Ghana adalah suatu keharusan. Sehingga upaya dalam
mempertahankan perawat perlu fokus pada strategi sumber daya manusia
yang efektif, dan suatu kebijakan untuk memastikan bahwa hak untuk
bermigrasi tidak justru mendorong ke dalam pekerjaan yang tidak teratur atau
bersifat eksploitatif.22
Kondisi kerja yang kurang baik dimaksudkan Pillinger adalah beberapa
permasalahan utama termasuk kurangnya investasi dalam infrastruktur
pelayanan kesehatan dan pengembangan program dalam transfer ilmu
pengetahuan. Sehingga poin ini menjadi faktor yang mendorong para perawat
untuk bermigrasi menuju negara yang memiliki fasilitas serta pelayanan yang
baik.
Selain Jane Pillinger, Delanyo Dovlo dalam jurnalnya yang berjudul The
Brain Drain and Retention of Health Professionals in Africa, juga
mengutarakan bahwa terdapat Push and Pull Factors dan juga 6 faktor yang
16
merupakan kombinasi dari keduanya, yang menyebabkan masyarakat tertarik
untuk melakukan migrasi.23 Berikut pembagiannya ;
Faktor Pendorong :
1. Low Remuneration (Pendapatan rendah)
2. Poor Working Condition (Kondisi kerja yang kurang baik)
3. Low Job Satisfication ( Kepuasan kerja rendah)
4. Political and Ethnic Problems / Civil Strife (Permasalahan
politik dan etnis, termasuk juga perang saudara)
5. Poor Security (Keamanan yang buruk)
6. Poor Governance (Pemerintahan yang buruk)
Faktor Penarik :
1. Aging Population (Populasi yang semakin menua)
2. Economic Change (Perubahan ekonomi)
3. Common Languange (Persamaan bahasa)
6 faktor yang merupakan kombinasi dari Push and Pull Factors, adalah:
1. The Income gradient
2. The Job Satisfaction gradient
3. The organizational environment / career opportunity
gradient 23
17 4. Governance gradient
5. The Protection/Risk gradient
6. Social Security and Benefits gradient
Konsep push and pull factors yang diutarakan oleh Dovlo memiliki
beberapa poin yang berbeda dari sebelumnya. Dovlo memasukkan faktor
politik, keamanan, dan kepemerintahan yang dijadikan sebagai faktor
pendorong migrasi paramedis Ghana. Begitu pula dengan faktor penarik yang
diutarakan ialah faktor penuaan masyarakat, perubahan ekonomi dan
persamaan bahasa. Menurut Dovlo faktor penuaan masyarakat dimasukkan
dengan alasan kemungkinan timbulnya peningkatan permintaan profesional
kesehatan di negara maju.24
Hal yang membedakan berikutnya adalah Dovlo mengategorikan faktor
lain selain faktor pendorong dan penarik migrasi, yakni faktor kombinasi.
Faktor kombinasi ini menurut Dovlo merupakan situasi atau keadaan di
negara asal mereka dan negara tujuan migrasinya.25 Terlebih lagi menurut
Dovlo, keputusan untuk bermigrasi diambil oleh para imigran dengan melihat
24 Ibid
25
18
kondisi dari kedua negara tersebut sebagai perbandingan.26 Sehingga Dovlo
memiliki faktor tersendiri mengenai aspek yang digunakan para migran
sebagai perbandingan.
Menurut penulis hal ini sangat baik untuk ditambahkan dalam faktor
migrasi, karena tidak setiap faktor penarik dan pendorong migrasi dapat
dijadikan perbandingan. Poin baik berikutnya pola ini dapat dijadikan
perbedaan yang signifikan dengan push and pull factors lainnya. Faktor
kombinasi yang diutarakan oleh Dovlo dinilai penulis sebagai suatu hal yang
lebih lengkap dan kongkrit terkait dengan studi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi tenaga kerja untuk bermigrasi.
Dari dua konsep diatas pada sub bab berikutnya penulis menggunakan
konsep yang diutarakan oleh Delanyo Dovlo. Menurut penulis faktor
kepemerintahan serta keamanan yang buruk juga harus ditelaah menjadi salah
satu faktor pendorong seseorang untuk bermigrasi. Selanjutnya selain
pendapatan yang lebih tinggi di negara tujuan yang menjadi faktor penarik
utama, penulis menilai bahwa persamaan bahasa juga menjadi hal yang
dipertimbangkan bagi para imigran. Untuk itu konsep dari Delanyo Dovlo
yang selanjutnya akan digunakan penulis sebagai operasionalisasi.
26 Dovlo, Delanyo (2004) The Brain Drain in Africa: An Emerging Challenge to Health Professionals’
19 2.4 Operasionalisasi Konsep
Pada penelitian ini konsep Brain Drain akan digunakan sebagai faktor-faktor
dasar untuk melihat penyebab tingginya laju migrasi para ahli medis ke Amerika
Serikat. Seperti yang telah diterangkan pada sub bab konseptualisasi, terdapat
faktor-faktor yang terdiri atas Push and Pull factors dan juga 6 faktor yang merupakan
kombinasi antara keduanya yang dikategorikan oleh Delanyo Dovlo. Untuk itu pada
sub bab ini penulis akan mengoperasionalisasikannya dalam fenomena yang terjadi di
Ghana untuk para migran di bidang kesehatan yang bermigrasi ke Amerika Serikat.
Push Factors yang merupakan faktor-faktor penyebab dari dalam negeri,
terdiri dari Low Remuneration; Poor Working Condition (Kondisi kerja yang kurang
baik); Low Job Satisfication (Kepuasan kerja rendah); Political and Ethnic Problems
/ Civil Strife (Permasalahan politik dan etnis, termasuk juga perang saudara); Poor
Security (Keamanan yang buruk) ;Poor Governance (Pemerintahan yang buruk)
Faktor dari dalam negeri yang pertama adalah Low Remuneration atau
pendapatan yang rendah. Adanya pendapatan yang kurang mencukupi di Ghana
menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan migrasi ini terjadi. Untuk itu
penulis akan menjabarkan data-data tentang pendapatan yang didapat oleh tenaga
kerja ahli medis di Ghana dan perbandingannya dengan Amerika Serikat. Faktor yang
kedua adalah Poor Working Condition atau kondisi kerja yang kurang baik. Kondisi
yang kurang mendukung di dalam lingkungan kerja mau tidak mau menjadi faktor
20
menjabarkan bagaimana kondisi lingkungan kerja yang ada di Ghana, khususnya
lingkungan kerja bagi para ahli medis.Faktor ketiga, Low Job Satisfication atau
kepuasan kerja rendah. Kepuasan kerja yang didapat oleh tenaga kerja rendah akan
mengakibatkan tidak adanya rasa nyaman di tempat kerja. Misalkan kurangnya
kecanggihan teknologi yang dapat mendukung kinerja tidak dapat terpenuhi di negara
asal. Untuk itu penulis akan memerlukan data-data mengenai tingkat kepuasan tenaga
kerja terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
Faktor yang keempat adalah Political and Ethnic Problems / Civil Strife atau
adanya permasalahan politik dan etnis, termasuk juga perang saudara. Penulis akan
mencoba meneliti kembali apakah ada faktor politik yang menimbulkan keinginan
para ahli medis untuk bermigrasi dari Ghana. Faktor yang ke lima dan keenam ialah
Poor Security atau keamanan yang buruk dan Poor Governance atau pemerintahan
yang buruk. Keamanan kerja juga dapat menciptakan lingkungan yang baik untuk
mendukung suasana kerja yang baik, untuk itu perlu didukung adanya pengaturan
yang baik pula dari pemerintah untuk menciptakan rasa aman bagi tenaga kerja.
Selain faktor-faktor dari dalam negeri yang mempengaruhi migrasi, terdapat
pull factors yang berasal dari negara tujuan yang secara langsung ataupun tidak
mempersuasi para imigran untuk datang ke negaranya. Dalam penelitian ini negara
tujuan difokuskan pada Amerika Serikat. Pull factors tersebut seperti yang telah
dijabarkan sebelumnya ialah Aging Population (Populasi yang semakin menua);
21
Faktor yang pertama adalah Aging Population atau populasi yang semakin
menua. Populasi yang semakin menua di Amerika Serikat menyebabkan
berkurangnya tenaga kerja produktif yang ada, selain itu menuanya poulasi ini juga
diimbangi dengan penurunan kesehatan setiap individunya, untuk itu Amerika Serikat
membutuhkan tenaga kerja ahli dalam bidang kesehatan lebih banyak dari yang ada
sebelumnya. Faktor yang kedua adalah Economic Change atau perubahan ekonomi.
Perubahan ekonomi yang semakin membaik dari tahun ke tahun tentu akan membuat
para imigran tergiur untuk bermigrasi ke Amerika Serikat, hal ini dapat diartikan
sebagai adanya pendapatan yang lebih tinggi yang akan diperoleh bagi para imigran.
Faktor yang ketiga adalah Common Languange atau persamaan bahasa. Adanya
persamaan bahasa antara Ghana dan Amerika serikat yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa sehari-hari tentu akan memudahkan komunikasi. Untuk itu
penulis akan menjelaskan apakah faktor persamaan bahasa ini menjadi salah satu
faktor penarik imigran dari Ghana menuju Amerika Serikat.
Disamping adanya Push dan Pull Factor terdapat pula 6 faktor yang
merupakan kombinasi antara keduanya. 6 pola kombinasi tersebut adalah The Income
gradient (pola pendapatan/gaji); The Job Satisfaction gradient (pola kepuasan
terhadap pekerjaan); The organizational environment / career opportunity gradient
(pola lingkungan serta keuntungan dalam berkarir); Governance gradient (pola
kepemerintahan); The Protection/Risk gradient (pola perlindungan atau resiko);
22
Pola kombinasi yang pertama adalah pola perbedaan pendapatan. Merupakan
pola perbedaan pendapatan yang signifikan antara pendapatan di Ghana dan Amerika
Serikat. Pola yang kedua adalah pola kepuasan terhadap pekerjaan. Lingkungan kerja
yang baik serta pemanfaatan keterampilan secara profesional dan teknis di Amerika
memingkinkan untuk mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, ini membuat
tenaga kerja imigran yang berada di Amrika pun memiliki rasa kepuasan tersendiri.
Pola yang ketiga yakni pola lingkungan serta keuntungan dalam berkarir. Menurut
Delanyo Dovlo27, Para ahli medis sadar jika peluang kemajuan dalam karir dan
spesialisasi itu adil dan mudah untuk diraih. Keadilan yang dimaksud disini adalah
adanya kemampuan yang baik dalam mengatur lingkungan kerja akan membantu
menarik dan mempertahankan staff.
Pola yang keempat adalah pola kepemerintahan. Pola ini masih ada
hubungannya dengan faktor lingkungan kerja diatas, kemudian disertakan pula
tingkat birokrasi administrasi di Amerika Seerikat yang secara efisiensi diatur dengan
baik. Pola yang kelima ialah pola perlindungan atau resiko. Dicontohkan oleh Dovlo,
Ada beberapa indikasi bahwa kurangnya alat pelindung (kondom) dan persepsi
meningkatnya resiko pekerjaan merupakan alasan dari masih tingginya tingkat HIV
dan AIDS di Afrika, dan keadaan ini sangat berbeda jika dbandingkan dengan
negara-negara maju khususnya Amerika Serikat. Salah satu contoh ini menjadikan alasan
kuat mengapa masyarakat memutuskan untuk bermigrasi.
23
Pola kombinasi yang terkahir adalah pola keamanan dan keuntungan sosial.
Keuntungan yang dimaksud disini adalah adanya pendapatan jangka panjang atau
tunjangan-tunjangan yang akan didapatkan. Adanya kenyamanan kerja yang
didapatkan selama masa produktif tidak selamanya membuat para imigran aman.
Namun mereka juga berpikir panjang mengenai dana pensiun. Untuk itu masa
pensiun dan dana pensiun merupakan faktor penting yang dipikirkan oleh para
imigran.28
24 2.5 Kerangka Konsep
Bedasarkan Operasionalisasi konsep diatas, maka kerangka konsep penulis
sebagai berikut
migrasi
faktor dari negara asal faktor dari negara penerima Tenaga Ahli Medis
2. Poor Working Condition (Kondisi kerja yang kurang baik);
3. Low Job Satisfication (Kepuasan kerja rendah)
4. Political and Ethnic Problems / Civil Strife (Permasalahan politik dan etnis, termasuk juga perang saudara) 5. Poor Security (Keamanan yang buruk)
6. Poor Governance (Pemerintahan yang buruk)
Faktor kombinasi:
1. The Income gradient (pola pendapatan/gaji)
2. The Job Satisfaction gradient (pola kepuasan terhadap pekerjaan)
3. The organizational environment / career opportunity gradient (pola lingkungan serta keuntungan dalam berkarir)
4.Governance gradient (pola kepemerintahan)
5. The Protection/Risk gradient (pola perlindungan atau resiko)
6. Social Security and Benefits gradient (pola keamanan dan keuntungan sosial).
Pull factors:
1. Aging Population (Populasi yang semakin menua);
2. Economic Change (Perubahan ekonomi)
25 2.6 Argumen Utama
Berdasarkan pembahasan diatas maka argumen utama yang diajukan oleh
penulis adalah sebagai berikut
Dengan adanya fenomena Brain Drain yang menunjukkan banyaknya
penduduk Ghana terutama para ahli medis yang bermigrasi semakin tinggi, maka
penulis mengajukan argumen utama berlandaskan faktor-faktor yang dijabarkan oleh
Delanyo Dovlo. Push Factors and Pull Factors yang terdiri dari Aging Population
(Populasi yang semakin menua); Economic Change (Perubahan ekonomi); Common
Languange (Persamaan bahasa) dan juga 6 faktor kombinasi diantaranya The Income
gradient (pola pendapatan/gaji); The Job Satisfaction gradient (pola kepuasan
terhadap pekerjaan); The organizational environment / career opportunity gradient
(pola lingkungan serta keuntungan dalam berkarir); Governance gradient (pola
kepemerintahan); The Protection/Risk gradient (pola perlindungan atau resiko);
Social Security and Benefits gradient (pola keamanan dan keuntungan sosial).
Berdasarkan faktor-faktor tersebut penulis beragumen faktor tersebutlah yang
menyebabkan adanya perpindahan para ahi kesehatan Ghana menuju Amerika Serikat
26 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penulisan penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yakni
penelitian yang dilakukan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu fenomena dapat terjadi. Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan
tentang komponen penyebab fenomena Brain Drain dan juga bagaimana
usaha pemerintah Ghana dalam mengatasi laju migrasi yang tinggi oleh para
ahli medis tersebut.
3.2 Ruang Lingkup
3.2.1 Batasan Materi Penelitian
Batasan materi penelitian ini adalah pada faktor penyebab Brain Drain
yang terjadi pada para ahli medis yang memutuskan untuk bermigrasi ke
Amerika Serikat
3.2.2 Batasan Waktu Penelitian
Batasan waktu penelitian ini difokuskan pada faktor penyebab migrasi
27 3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan studi pustaka. Yaitu penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan informasi serta melakukan pengolahan dari data sekunder
yang diperoleh. Data sekunder ini diperoleh dari studi literatur terkait yang
diperoleh dari buku-buku, jurnal, penelitian, website resmi, dan surat kabar
yang memberikan informasi terkait dengan permasalahan yang sedang dikaji..
Proses perolehan data ini dilakukan dengan cara mengunduh secara online,
serta literatur-literatur lain yang tersedia.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif. Yaitu teknik analisis yang digunakan dengan
menganalisa artikel-artikel, litelatur, studi pustaka, maupun
pernyataan-pertanyaan yang didapatkan dari media.
3.4 Sistematika Penulisan
Bab I Berisi tentang garis besar penelitian yang terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
28
Bab II berisi kerangka pemikiran dari penelitian meliputi studi
terdahulu, kerangka teori dan konsep yang digunakan, operasionalisasi konsep
dan teori terhadap isu, serta Argumen Utama dari rumusan masalah yang telah
disusun
Bab III berisi tentang metodologi penelitian yang dilakukan yakni
jenis penelitian, ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, serta penjabaran sistematika penulisan dari penelitian ini.
Bab IV merupakan bagian penjabaran mengenai kondisi masyarakat
serta lingkungan yang akan diteliti. Bab ini juga merupakan pembahasan utama
dalam penulisan meliputi inidkator-indikator serta data-data. Dalam bab ini
meliputi sejarah Migrasi Internasional Ghana, dan juga faktor-faktor migrasi
terkait yang telah dijabarkan pada Bab II.
29 BAB IV
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MIGRASI AHLI MEDIS GHANA KE AMERIKA SERIKAT
4.1 Migrasi Tenaga Kerja Ahli Medis Ghana
4.1.1 Sejarah Periodikal
Benua Afrika merupakan salah satu benua yang terdiri dari berbagai
negara pengirim migran ke negara-negara maju di berbagai belahan dunia.
Ghana merupakan salah satu negara pengirim migran tersebut, khususnya
migran yang memiliki keahlian dalam bidang medis. Dimulai pada tahun
kemerdekaan Ghana yakni pada 1957, Ghana telah memulainya dengan
melakukan ekspansi ekonomi yang cepat dan menjadi perintis pembebasan
ekonomi negara-negara lain di Afrika yang masih didominasi oleh penguasaha
asing dan swasta29. Ghana juga merupakan negara yang memiliki cukup
sumber daya alam untuk diolah, yakni coklat, kayu, emas, berlian dan bauksit.
Emas telah mendominasi sektor pertambamgan dengan menyumbangkan 30%
pemasukan Ghana.30
29
Diambil dari situs Ghana Migration Service, dengan alamat
http://www.ghanaimmigration.org/history.htm . Diakses pada Mei 2014
30 Awumbila, Mariama; Manuh, Takyiwaa; Quartey, Peter; Tagoe, Cynthia Addoquaye; Bosiakoh,
30
Namun pada tahun 1960 perekonomian Ghana mengalami penurunan31
dan penduduknya mulai bermigrasi ke Pantai Gading dengan mencari
pekerjaan di sektor pertanian. Kemudian keadaan perekonomian menjadi
semakin menurun pada tahun 1970 menyebabkan tenaga profesional seperti
pengacara, administrator dan guru bermigrasi ke luar Ghana seperti di
berbagai belahan negara di Afrika seperti Uganda, Nigeria, Bostwana, dan
juga Zambia.
Migrasi Internasional ini berlanjut sampai tahun 1980 ketika pada saat
itu Ghana termasuk dari sepuluh negara yang mengalami diaspora besar32.
Migrasi ini disebabkan adanya kondisi perpolitikan dan ekonomi yang
semakin tidak stabil, sehingga masyarakat Ghana menjadi semakin terdesak
untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Berdasarkan data dari jurnal yang
berjudul Migration From and To Ghana33, pada tahun 1980 terdapat 300
orang yang bermigrasi ke Nigeria setiap harinya. Dimana pada Desember
1980 ada sekitar 50% Arsitek yang berasal dari Ghana Institute of Architects
memiliki alamat di Nigeria.
31 Dikutip dari halaman A Brief Migration History of Ghana, dengan situs web
http://mafeproject.site.ined.fr/en/migratory_systems/mafe_ghana/. Diakses pada Mei 2014
32
Ibid.
33 Anarfi, John; Kwankye, Stephen; Ababio, Ofuso-Mensah; Tiemoko, Richmond (2003)
31
Memasuki tahun 1990 Ghana menjadi negara yang memiliki tujuan
migrasi internasional ke negara-negara maju di Eropa dan Amerika Utara
seperti London, Hamburg, dan New York. Menurut data yang diambil dari
Kementerian Kesehatan Ghana pada tahun 2005,34 terdapat peningkatan yang
signifikan dari jumlah migrasi tenaga kerja ahli khususnya di bidang medis
yang dimulai dari tahun 1999 sampai memasuki tahun 2000an (lihat tabel 1).
Data tersebut menunjukkan bahwa kurang lebih setengah dari tenaga kerja
medis di Ghana telah memilih untuk bermigrasi.
Tabel 2. Brain Drain Tenaga Kerja Medis Ghana tahun 1999-2003
Jenis Pekerjaan 1999 2000 2001 2002 2003 Total
Dokter 72 52 62 105 117 408
Apoteker 49 24 58 84 95 310
Asisten Dokter 9 16 14 12 10 61
Suster/Perawat 215 207 235 246 252 1.155
Sumber: Ghana Health Service, tahun 2005
Dari sejarah periodikal tersebut diatas, migrasi yang terjadi di Ghana
meningkat setiap tahunnya. Mulai dari setelah periode setelah kemerdekaan
kemudian periode awal migrasi serta periode migrasi skala besar.
34 Awumbila, Mariama; Manuh, Takyiwaa; Quartey, Peter; Tagoe, Cynthia Addoquaye; Bosiakoh,
32
Latar belakang migrasi ini berangkat dari berubahnya kondisi ekonomi dan
perpolitikan yang ada di Ghana. Selain itu, migrasi internasional dalam skala
besar ini juga menimbulkan peningkatan jumlah penduduk secara signifikan
di negara tujuan.
Dicontohkan pada tahun 1986, imigran Ghana yang berada di Pantai
Gading berjumlah 500.000 hingga 800.000 jiwa, angka ini cukup tinggi jika
dilihat dari jumlah penduduk Ghana yang pada tahun 1990 berjumlah kurang
lebih 15.000.000 jiwa35
33
4.1.2 Migrasi Tenaga Kerja Ahli Medis Ghana ke Amerika Serikat
Pada tahun 2000, dari 18,845,265 jiwa di Ghana terdapat 1.441 jiwa
yang berprofesi di bidang medis, dan 299 jiwa atau memutuskan untuk
bermigrasi.36 Dengan kata lain pada tahun 2000, 1 ahli medis di Ghana
memiliki kewajiban untuk melayani 13.007.907 masyarakat Ghana.
Umumnya, setelah lulus dari bangku kuliah di Ghana College Physicians and
Surgeons, mereka memutuskan untuk bermigrasi. Beberapa negara yang
menjadi tujuan migrasi Tenaga Medis di Ghana ini kebanyakan adalah
negara-negara yang tergabung dalam Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD). Pada tahun 2006 diperkirakan ada sekitar 189.461
imigran Ghana yang tersebar di negara-negara OECD37. Negara tersebut yakni
Inggris, Amerika Serikat, Italia, Prancis, dan sebagainya.
Populasi Ghana di Amerika Serikat juga semakin meningkat selama
sepuluh tahun terkahir khususnya pada tahun 1990 hingga 2000. Pada tahun
tersebut populasi Ghana meningkat hingga 210%, yakni dari jumlah 20.889
jiwa melonjak menjadi 65.570 jiwa.38
36 Data diambil dari situs Migration Policy Institute, dengan judul Ghana: Searching for Opportunities
at Home and Abroad. Dapat diakses di alamat http://www.migrationpolicy.org/article/ghana-searching-opportunities-home-and-abroad. Diakses pada Mei 2014
37
Ibid. Hal.4
38
Data diambil dari situs Migration Policy Institute, dengan judul Ghana: Searching for Opportunities at Home and Abroad. Dapat diakses di alamat
34
Berdasarkan data yang dihimpun dari U.S. Census Bureau, penduduk
Ghana yang berada di Amerika Serikat adalah penduduk dalam usia kerja.
Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin, pada tahun 2000 jumlah wanita
sedikit dibawah jumlah keseluruhan pria (lihat Tabel.2)
Tabel.3 Populasi Masyarakat Ghana di Amerika Serikat Tahun 2000
Jenis Kelamin dan Umur
Jumlah Persen
Total Populasi 65.570 100
Pria 36.985 56,41
Wanita 28.585 43,59
15-19 tahun 3.270 4,99
20-24 tahun 4.885 7,45
25-34 tahun 16.680 25,44
35-44 tahun 19.765 30,14
45-54 tahun 12.100 18,45
35
60-64 tahun 1.340 2,04
65-74 tahun 740 1,13
75-84 tahun 220 0,34
85 tahun ke atas 75 0,11
Sumber: U.S Cencus Bureau, 2000. Profile of Selected Demographic and Social Characteristics: 2000 – Ghana39
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Amerika Serikat menjadi
negara destinasi favorit para migran bidang medis selain Inggris. Meskipun
Amerika Serikat memiliki kualifikasi yang lebih tinggi daripada Inggris,
namun minat para imigran ini tidak surut. Kualifikasi tersebut adalah adanya
syarat tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan pengalaman yang lebih
profesional untuk boleh bekerja di Amerika Serikat.40
Belum lagi dengan adanya permasalahan yang berasal dari dalam
negeri Ghana sendiri seperti dengan kurangnya gaji yang mereka dapatkan,
minimnya fasilitas medis, serta tidak meratanya kesempatan kerja semakin
menunjang para tenaga ahli meis untuk melakukan migrasi internasional.
39 Penulis tidak memulai klasifikasi umur dari bayi, namun dari umur 15tahun. Dikarenakan tabel 2
mengklasifikasikan populasi Ghana di Amerika dilihat dari usia kerja, yakni 15 tahun. Jumlah yang tertera pada total populasi adalah total populasi dari usia bayi.
40
Tankwanchi ABS, Özden, Caglar, Vermund SH (2013) Physician Emigration from Sub-Saharan Africa to the United States: Analysis of the 2011 AMA Physician
36
Berpindahnya tenaga kerja bidang medis ini bukan berarti hanya pihak
negara penerima saja yang harus membuat kebijakan untuk mengatasi arus
kedatangan, namum juga negara pengirim. Negara pengirim, dalam hal ini
Ghana, harus membuat kebijakan dalam mengatasi hilangnya masyarakat mereka
yang dapat dikategorikan tenaga kerja profesional. Sebelum membuat kebijakan,
ada baiknya pemerintah menelaah kembali mengenai faktor-faktor penyebab
mereka bermigrasi. Untuk itu pada sub bab berikutnya akan dibahas mengenai
faktor-faktor tersebut yang juga merupakan akar dari Brain Drain tenaga kerja
ahli bidang medis yang ada di Ghana.
4.2 Faktor Pendorong Migrasi
Faktor Pendorong terjadinya migrasi merupakan faktor-faktor yang
berasal dari dalam negeri, dalam hal ini Ghana, yang menyebabkan para imigran
“terdorong” untuk melakukan migrasi. Terdapat 6 Faktor Pendorong yang
berasal dari Ghana, yaitu Low Remuneration; Poor Working Condition (Kondisi
kerja yang kurang baik); Low Job Satisfication (Kepuasan kerja rendah);
Political and Ethnic Problems / Civil Strife (Permasalahan politik dan etnis,
termasuk juga perang saudara); Poor Security (Keamanan yang buruk) ;Poor
Governance (Pemerintahan yang buruk). Pada sub bab ini akan dijelaskan
37
4.2.1 Low Remuneration (pendapatan rendah)
Faktor pendapatan yang rendah adalah faktor mendasar yang membuat
tenaga ahli medis ini bermigrasi. Berdasarkan data dari PBB, antara tahun
2000 hingga 2007 penduduk Ghana mendapatkan pendapatan rata-rata kurang
dari $1 setiap harinya.41 Pada tahun 2003, untuk dokter umum di Ghana
International Organization for Migration Journal (2011) National Profile Of Migration Of Health Professionals – Ghana. Hal.1
42 IRIN News - Humanitarian news and analysis : a service of the UN Office for the Coordination of
Humanitarian Affairs (2003), GHANA: Special report on struggle to stop exodus of doctors and nurses, Dapat diakses dengan situs http://www.irinnews.org/report/46501/ghana-special-report-on-struggle-to-stop-exodus-of-doctors-and-nurses. Diakses pada Mei 2014
43
38
Terjadi ketidakseimbangan antara pengeluaran selama mereka
menuntut ilmu dan setelah terjun langsung di dunia kerja. Hal ini dikarenakan
pengeluaran yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dokter atau ahli medis
lainnya, biaya yang dibutuhkan tidak murah dan memakan waktu yang cukup
lama. Sekolah kedokteran di Ghana, memerlukan waktu paling tidak 5
tahun.44 Setalah menempuh kuliah para medis tersebut kemudian melanjutkan
masa magang yang berlangsung selama satu tahun hingga dua tahun.
Pemerintah Ghana mengharapkan dengan adanya masa magang yang harus
para dokter yang baru saja lulus akan memilih untuk bekerja di institusi
tempat mereka menjalankan magang karena telah mempunyai pengalaman
bekerja disana. Untuk apoteker, lama masa pendidikan yang harus ditempuh
adalah 4 tahun. Sedangkan untuk bidang lainnya seperti bidan perawat dan
suster membutuhkan waktu 3 tahun. Dari tenggang waktu pendidikan tersebut,
Pemerintah mengeluarkan dana sekitar $40.705 untuk melatih dokter, $18.748
untuk melatih apoteker dan $ 8.472 untuk melatih perawat atau bidan.45
Kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Ghana dalam mengatasi
permasalahan ini adalah dengan mengeluarkan Additional Duty Hour
Allowence (ADHA) pada tahun 1999. Kebijakan ini dimaksudkan untuk
44
International Organization for Migration Journal (2011) National Profile Of Migration Of Health Professionals – Ghana.Hal.4
39
memberikan gaji pada jam ekstra atau lembur bagi para tenaga medis.46
Kebijakan ini dinilai baik dan berjalan lancar pada awalnya. Serta ADHA juga
dinilai berhasil dalam menekan Brain Drain bagi para Dokter. Namun
sebaliknya, ADHA dinilai gagal untuk mempertahankan perawat dan suster.
Ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan gaji yang terlalu mencolok
diantaranya.
Pada tahun 2006 pemerintah Ghana mengganti kebijakan ADHA
menjadi Health Sector Salary Scheme (HSSS) atau skema gaji sektor
kesehatan. Kebijakan ini berisi tentang pembenahan sistem gaji yang
sebelumnya berlaku di Ghana, dengan membedakan skema gaji sektor
kesehatan dengan skema gaji dari sektor lainnya.47 Meskipun diperkenalkan
pada tahun 2006, kebijakan ini baru diimplementasikan di tahap pertama pada
tahun 2010. Menurut Jurnal karya Antwi dan Phillips pada tahun 2011,
menunjukkan bahwa ada kenaikan gaji yang diterima oleh para dokter dan
suster ayng ada di Ghana sebesar 10%.48 Dampak ini terutama berpengaruh
terhadap kelompok kerja dengan usia 20-35 tahun yang sangat berpotensi
untuk bermigrasi. Sehingga studi dari Antwi dan Phillips ini menyimpulkan
bahwa peningkatan gaji dapat menjadi faktor utama dalam mengurangi
46
Ratha, Dilip; Mohapatra, Sanket; Özden, Caglar; Plaza, Sonia; Shaw, William; Shimeles, Abebe (World Bank, 2011) . Leveraging Migration for Africa:Remittances, Skills, and Investments.Hal.138-139
47
International Organization for Migration Journal (2011) National Profile Of Migration Of Health Professionals – Ghana
48
40
migrasi, mereka mengatakan bahwa kebijakan ini bukan hanya restrictions on
leaving but also by rewards for staying. Dengan kata lain bukan hanya
membatasi mereka untuk pergi namun juga memberikan penghargaan bagi
mereka yang tinggal.
Seperti yang ditulis pada awal paragraf bahwa memang standar gaji
merupakan alasan para medis ini untuk meninggalkan Ghana. Padahal Ghana
tidak dapat terus menerus membiarkan para medis ini pergi karena dapat
berakibat langsung dengan jaminan kesehatan masyarakatnya. Untuk itu
memang sangat perlu diadakannya perubahan yang signifikan terhadap skema
gaji yang sudah ada. Gagal dengan program ADHA, penulis menilai
pemerintah Ghana cukup gigih dengan mengganti kebijakan menjadi HSSS.
Hanya waktu yang diambil untuk merubah terbilang cukup lama.
Kebijakan ADHA dikeluarkan pada tahun 1999 namun baru disadari
ketidakefektifannya pada tahun 2002. Selepas dari tahun 2002, ADHA
digantikan oleh kebijakan HSSS yang dikeluarkan pada tahun 2006. Namun
baru pada tahun 2010 kebijakan ini diimplementasikan pada tahap pertama.
Sehingga perlu waktu masing-masing 4 tahun untuk penggantian ADHA
menjadi HSSS, dan 4 tahun pula dalam implementasi awal dari kebijakan
41
4.2.2 Poor Working Condition (Kondisi kerja yang kurang baik)
Kondisi lingkungan kerja yang kurang baik menjadi faktor berikutnya
dalam hal mendorong para tenaga kerja medis untuk bermigrasi. Kondisi kerja
baik yang dimaksud disini adalah adanya kesempatan kerja yang luas diiringi
dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta. Jika
kondisi ini dibangun dengan baik, maka efek jangka panjangnya adalah
berkurangnya efek perpindahan penduduk di Ghana.
Perpindahan penduduk sebenarnya telah dimulai dari dalam negeri,
seperti perpindahan penduduk dari desa ke kota menjadi hal dominan yang
terjadi di Ghana. Beberapa penduduk di Ghana banyak yang berpindah dari
desa ke kota demi kondisi kerja yang lebih baik. Hal ini dikarenakan
kemiskinan dan kurangnya kesempatan kerja menjadi permasalahan di
Ghana49 Dua faktor ini saling berkaitan satu sama lain, tentunya jika
kesempatan kerja yang ditawarkan sangat sedikit, maka kemiskinan akan
semakin meningkat.
Umumnya para wanita pindah dari Northern ke Accra dengan sebagian
besar dari mereka bekerja sebagai “kayayei” atau buruh angkut di pasar tradisional karena pekerjaan inilah yang paling banyak dibutuhkan.
49 Awumbila, Mariama; Manuh, Takyiwaa; Quartey, Peter; Tagoe, Cynthia Addoquaye; Bosiakoh,
42
Namun seiring dengan berjalannya waktu budaya ini berubah dimana
masyarakat mulai memilih untuk berwirausaha daripada hanya menjadi
pekerja kasar.50
Dalam bidang kesehatan, dokter dan tenaga kerja medis lainnya pun
mengalami hal yang serupa. Kondisi kerja yang kurang baik ini didasari dari
kurangnya peran pemerintah dalam menciptakan susana kerja. Misalnya
jumlah rumah sakit baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta masih
kurang memberikan kontribusi. Pada tahun 2012 Ghana memiliki 3.337
rumah sakit. Dengan rincian 1.819 rumah sakit milik pemerintah, 1.313 rumah
sakit milik swasta, dan 205 rumah sakit milik Christian Health Association of
Ghana (CHAG).51
Ghana bagian selatan contohnya, lebih menarik minat para tenaga
kerja medis karena adanya rumah sakit milik pemerintah yakni Korle Bu yang
berada di Accra dan Komfo Anokye yang berada di Ashanti. Rumah sakit ini
mempekerjakan 45% dokter di Ghana dan kurang dari 15% nya bekerja di
distrik/kabupaten dan sisanya bekerja di sektor swasta.52 Ini membuktikan
bahwa kurang adanya kerjasama yang baik diantara pemerintah dan swasta,
yang dapat mengakibatkan kesempatan kerja di Ghana kurang merata.
50
Ibid
51
List of Hospitals. Dapat diakses secara online di situs resmi Ghana Hospitals, dengan alamat http://ghanahospitals.org/categories/opt.php?page=ownership (diakses pada Juni 2014)
52
43
Kondisi kerja yang kurang baik juga dirasakan para tenaga kerja medis
di Ghana dengan tanggungjawab melayani jumlah pasien yang kurang ideal,
bahkan dapat dikatakan terlalu banyak. Hal ini dikarenakan migrasi yang
dilakukan oleh tenaga kerja medis. Efek yang ditimbulkan cukup besar,
seperti sangat kurangnya ahli medis di dalam negeri.
Menurut data dari International Organization for Migration (IOM),53
pada tahun 2006, hanya sekitar 21% dari ibu hamil di Ghana yang memiliki
akses ke dokter, dan 71% untuk akses ke bidan atau perawat. Gambar.1
menjelaskan perbandingan 1 dokter dengan jumlah populasi di Ghana, yang
dibagi dalam setiap negara bagian di Ghana pada tahun 2006.
Berdasarkan data yang berasal dari Ghana Health Service pada tahun
2010, dapat dikatakan akses masyarakat untuk mendapatkan tenaga medis
sangat kurang di tahun 2006. Negara bagian yang paling parah terkena efek
dari Brain Drain ini adalah Northern, dimana negara bagian tersebut memiliki
perbandingan 1 : 45.568. Dengan kata lain 1 tenaga medis di Northern pada
tahun 2006 memiliki tanggung jawab untuk melayani 45.568 pasien. Keadaan
yang berbeda terjadi di Ibukota Ghana, yakni Greater Accra. Perbandingan
yang dimiliki adalah 1 : 5.624. Jumlah Tenaga Medis di Greater Accra dapat
dikatakan 8 kali lebih banyak daripada di Northern. Namun begitu, tidak serta
merta 1 tenaga medis untuk 5.624 pasien dianggap telah mencukupi. (lihat
gambar.1)
44 Gambar.1 Populasi Masyarakat Ghana per 1 Tenaga Medis, tahun 2006
Sumber : Ghana Health Sevice, 2010
Pengeluaran yang dikeluarkan Pemerintah setiap tahunnya untuk
membiayai pendidikan yang ditempuh oleh “calon tenaga kerja medis” Ghana
menjadi tidak efektif ketika para tenaga kerja medis ini berubah status
menjadi “calon imigran”.
Pemerintah Ghana telah mencoba mengatasi fenomena Brain Drain
yang terjadi di kalangan tenaga kerja medis ini. Salah satunya dengan
mengeluarkan kebijakan untuk melakukan Pengabdian Masyarakat bagi