• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 : METODE PENELITIAN

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anak usia 6-24 bulan yang berasal dari keluarga yang tinggal dalam wilayah kerja Puskesmas di Kecamatan Medan Area yang berjumlah 2960 orang. Namun tidak

termasuk anak dari keluarga etnis China, dikarenakan tidak tercantum dalam data Puskesmas maupun data posyandu.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah anak usia 6 – 24 bulan yang ditimbang dan ibu sebagai responden yang diwawancarai, diambil dari populasi, dimana jumlahnya ditentukan dengan menggunakan rumus sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi, yaitu (Sastroasmoro, 1995) :

Z ² PQ n =

Keterangan : Z = deviat baku normal untuk (Z =1,96)

P = proporsi balita yang mengalami masalah gizi (50 %) Q = 1-P (50 %)

d = ketepatan absolut yang dikehendaki (10 %) n = jumlah sampel (97 keluarga)

Dari perhitungan rumus didapat jumlah sampel minimal 97 keluarga, dengan memperkirakan 10 persen sampel yang keluar sewaktu pengolahan maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 107 keluarga. Teknik pengambilan sampel digunakan teknik Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara

acak sederhana), yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampel diambil dengan mengumpulkan nama anak yang berusia 6-24 bulan secara keseluruhan yang ada di Kecamatan

Medan Area. Kemudian nama diambil secara acak dengan menggunakan gulungan kertas yang telah tertulis nama balita (sistem undian).

3.4. Metoda Pengumpulan Data

Sebelum data dikumpulkan, terlebih dahulu kuesioner diuji validitasnya dengan melakukan uji realibilitas pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Setelah diketahui kusioner layak diajukan, selanjutnya dilakukan pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan untuk jenis data : 1. Data Primer.

Dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Data primer yang dikumpulkan adalah semua data yang termasuk variabel independent dan variabel dependen. Wawancara dilakukan dengan mengunjungi rumah responden yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah diberikan pelatihan sebelum ke lapangan.

Data status gizi balita dikumpulkan dengan melakukan pengukuran berat badan dan mencatat data anak usia 6 – 24 bulan. Berat badan diukur dengan memakai alat ukur timbangan digital dengan tingkat ketelitian 0,1 kg.

2. Data Sekunder.

Dikumpulkan dari laporan bulanan, triwulan dan tahunan di Puskesmas Kecamatan Medan Area dan data dari laporan/catatan kantor kelurahan atau camat

atau instansi terkait lain yang berkenaan dengan data-data gambaran daerah penelitian.

Adapun usaha reabilitas dan validitas data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :

a. Validitas alat ukur seperti timbangan.

b. Pengukuran dilakukan dua kali seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan

c. Melatih enumerator atau pengumpul data dalam pengumpulan data, misal melatih cara menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, menyamakan persepsi tentang kuesioner.

d. Uji kuesioner di luar sampel penelitian. (hasil uji pada Lampiran 2)

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan responden diluar sampel penelitian diperoleh r-tabel = 0.514 dari N=15 orang dan taraf signifikansi 95% ternyata skore tiap pertanyaan lebih dari nilai r-tabel. Hal ini menunjukan bahwa semua kuesioner valid dan layak diajukan kepada sampel penelitian dan tidak dibutuhkan revisi kembali, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada 15 Orang Responden

No. Pertanyaan Total Keterangan

Pengetahuan1 .778** Valid .001 0.778 > 0.514 15 Pengetahuan 2 .868** Valid .000 0.868 > 0.514 15 Pengetahuan 3 .652* Valid .011 0.652 > 0.514 15 Pengetahuan 4 .773** Valid .001 0.773 > 0.514 15 Pengetahuan 5 .656* Valid .011 0.656 > 0.514 15 Pengetahuan 6 .778** Valid .001 0.778 > 0.514 15 Pengetahuan 7 .925** Valid .000 0.925 > 0.514 15 Pengetahuan 8 .638* Valid .010 0.638 > 0.514 15

3.5. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, terdapat berbagai variabel yang akan diukur dengan menggunakan perangkat-perangkat alat ukur yang telah ditetapkan, untuk

memperjelas gambaran variabel dalam penelitian, maka disusunlah definisi operasional variabel sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel, Alat Ukur dan Skala

Varibel Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala

Pendidikan Tingkat pendidikan

orang tua yang didapat secara formal seperti SD, SLTP, SLTA, PT

Kuesioner Ordinal

Pekerjaan Jenis pekerjaan orang

tua yang meliputi PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, wiraswasta, buruh, dll.

Kuesioner Ordinal

Penghasilan Tingkat pendapatan

yang didapat keluarga setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan rupiah

Kuesioner Ratio

Tradisi/kepercayaan Kepercayaan terhadap ada tidaknya makanan pantangan pada balita

Kuesioner Ordinal

Suku/etnis Suku bangsa orang tua

yang terdiri dari Jawa, Batak Toba, Karo, Mandailing, Nias, Minang, dll. Kuesioner Nominal Faktor Sosial Budaya

Pengetahuan Segala sesuatu yang

diketahui ibu tentang kesehatan dan gizi

Kuesioner Ordinal

Status gizi

Keadaan keseimbangan

gizi yang diukur dari indeks antropometri (berat badan disesuaikan dengan usia)

3.6. Metode Pengukuran

a. Pendidikan, dikategorikan menjadi :

1. tinggi, jika orang tua sampai pada pendidikan SLTA dan PT 2. rendah, jika SD dan SLTP

b. Pekerjaan, dikategorikan menjadi :

1. pekerjaan tetap, jika jenis pekerjaan PNS/TNI/POLRI, karyawan swasta. 2. pekerjaan tidak tetap, jika wiraswasta, buruh, dan Ibu Rumah tangga. c. Penghasilan, dikategorikan menjadi :

1. penghasilan diatas atau sama dengan rata-rata 2. penghasilan dibawah rata-rata

d. Tradisi/kepercayaan, dikategorikan menjadi : 1. ada pantangan makanan

2. tidak ada pantangan makanan

e. Pengetahuan, dikategorikan menjadi (Notoadmojo, 2005) : 1. baik, jika pertanyaan benar ≥ 75%

2. kurang baik, jika pertanyaan benar < 75%

f. Status gizi dikategorikan dengan mengambil batasan Z-score NCHS-WHO,

dimana data diolah dengan menggunakan perangkat lunak yaitu dengan program Gizi Com (Supariasa, 2002), yaitu :

1. baik, jika batasan Z-score NCHS-WHO masuk dalam status gizi baik (≥ -2 SD sampai ≤ +2 SD).

2. tidak baik, jika ada dalam batasan Z-score NCHS-WHO masuk dalam status

gizi kurang ( < -2 SD sampai > -3 SD), status gizi buruk (≤ 3 SD), dan status gizi lebih (> +2 SD).

3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi responden, maka dilakukan analisis deskriptif/univariat. Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran pada masing-masing variabel yang meliputi suku/etnis, tradisi/kebiasaan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan pada orang tua yang memiliki anak usia 6 – 24 bulan, serta status gizinya.

3.7.2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat akan dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel faktor sosial budaya (pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan) dengan status gizi anak usia 6 – 24 bulan. Untuk menguji hipotesis dipakai uji kai kuadrat.

Dokumen terkait