• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN

2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan

2.1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan yang berjumlah 61 orang perawat.

2.2.Sampel

Penentuan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh besar sampel sebanyak 53 perawat pelaksana di rumah sakit Bhayangkara Medan. Rumus Slovin: n = 1 2+ d N N n = 61 = 53 2

2.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah purposive sampling, dengan kriteria inklusi, yaitu: (1) seorang perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, (2) bersedia menjadi responden, (3) lama kerja lebih dari satu tahun, (4) tidak sedang masa cuti dan (5) tidak tugas belajar.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan yang beralamat di jalan KH. Wahid Hasyim No.1 Medan, Kecamatan Medan Merdeka. Peneliti memilih Rumah Sakit Bhayangkara Medan sebagai tempat penelitian dengan alasan karena Rumah Sakit Bhayangkara Medan merupakan rumah sakit dengan latar belakang kedokteran polisi yang disamping memiliki tugas pokok untuk memelihara kesehatan anggota Polri juga memiliki tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan teknis tertentu yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat dan belum pernah dilakukan penelitian sejenis di Rumah Sakit Bhayangkara Medan ini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai Juni 2012.

Keterangan : n = Besar sampel N = Besar populasi

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin untuk melakukan penelitian dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Setelah mendapat izin dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan, peneliti mendatangi responden untuk menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian. Kemudian peneliti meminta kesediaan responden untuk menjadi responden, apabila telah bersedia maka responden mengisi lembar persetujuan menjadi responden (Informed consent). Informasi yang didapat dari responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti (Confidentiality) dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan (Anonimity).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Teknik

pengumpulan data dari responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner yang sesuai dengan variabel penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pertama tentang data demografi, bagian kedua tentang kuesioner motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow dan bagian ketiga tentang kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

5.1. Metode Pengukuran Data Demografi

Kuisioner data demografi meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, status pekerjaan, pendidikan, asuransi kesehatan, status pekerjaan dan lama kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Variabel jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pekerjaan, asuransi kerja dan status pernikahan disajikan dengan skala pengukuran kategorik. Sedangkan usia dan lama kerja disajikan dengan skala pengukuran numerik. Data demografi responden hanya digunakan untuk menguraikan karakteristik responden.

5.2. Metode Pengukuran Kuesiner Motivasi

Kuesioner tentang motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow ini diambil dari kuesioner Rumah Sakit St. Catherine yang telah dimodifikasi oleh peneliti dari studi literatur. Kuesioner ini berisi tentang motivasi perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kuisioner terdiri dari 24 pernyataan yang terbagi ke dalam lima sub variabel (kebutuhan Maslow), yakni kebutuhan fisiologis (1-5), kebutuhan keamanan (6-10), kebutuhan kepemilikan (11-14), kebutuhan harga diri (15-20), kebutuhan aktualisasi diri (21-24). Pengukuran variabel ini dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 bentuk pilihan jawaban. Selanjutnya mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara:

a. Untuk pernyataan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22 dan 23, jawaban “SL” bernilai 4, jawaban “S” bernilai 3, jawaban “KK” bernilai 2, jawaban “TP” bernilai 1.

b. Untuk pernyataan 1, 12 dan 24, jawaban “SL” bernilai 1, jawaban “S” bernilai 2, jawaban “KK” bernilai 3, dan jawaban “TP” bernilai 4.

Untuk analisa selanjutnya motivasi dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan tidak tidak baik berdasarkan cut of point nilai mean dan median. Nilai mean digunakan apabila data berdistribusi normal dan median apabila data tidak berdistribusi normal (Dahlan, 2011).

5.3. Kuesioner kinerja perawat pelaksana

Kuisioner tentang kinerja perawat pelaksana merupakan hasil modifikasi kuesioner kinerja perawat (tool 5) dan kuesioner kinerja DEPKES tahun 2001. Kuisioner ini menggunakan skala likert yang terdiri dari 29 pernyataan mulai dari pengkajian (1-5), diagnosa (6-10), perencanaan (11-17), implementasi (18-24), dan evaluasi (25-28). Kinerja perawat pelaksana diukur dengan skala likert dengan nilai 4= merasa baik dan sesuai standar, 3= merasa baik, 2= merasa kurang baik dan 1= tidak pernah.

Untuk analisa selanjutnya kinerja dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan tidak baik berdasarkan cut of point. Nilai mean digunakan apabila data berdistribusi normal

dan median apabila data tidak berdistribusi normal (Dahlan, 2011). Karena data berdistribusi normal, maka variabel kinerja menggunakan nilai mean.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dengan mengungkap variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang di ukur. Kuisioner variabel independen (kebutuhan Maslow) diambil dari kuesioner baku Rumah Sakit St. Catherine yang telah dimodifikasi oleh peneliti dari studi literatur. Uji validitas dilakukan dengan metode product moment, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuesioner dengan totalnya. Jika nilai koefisien korelasinya lebih dari 0,200 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas ini menggunakan bantuan program komputer.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Besar sampel untuk uji reliabilitas pada penelitian ini berjumlah 30 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan

Uji reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Polit & Hungler (1999) menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0.70.

Uji coba Instrumen dilakukan pada bulan Mei 2012 di RS Dr. Pirngadi Medan. Uji coba dilakukan terhadap 30 orang perawat pelaksana di ruang rawat inap. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabelitas pada kuesioner motivasi berdasarkan kebutuhan maslow didapatkan bahwa pernyataan 2, 3, 10, 12, 13, dan 24 tidak valid sehingga pernyataan tersebut dimodifikasi kembali oleh peneliti agar dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dimodifikasi, kuesioner tersebut diuji ulang atau re-test dan didapatkan pernyataan 3, 12 dan 24 tidak valid. Pernyataan 3, 12 dan 24 masih tetap digunakan dalam penelitian karena pertimbangan penyataan-pernyataan merupakan poin penting yang harus diketahui dalam penelitian ini. Pada uji reliabelitas didapatkan nilai 0.820 (> 0.70) dapat disimpulkan bahwa instrumen motivasi berdasarkan kebutuhan maslow ini telah reliabel.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabelitas kuesioner kinerja diketahui bahwa pernyataan 5, 24 dan 29 tidak valid sehingga pernyataan tersebut dimodifikasi kembali oleh peneliti agar dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dimodifikasi kuesioner di uji ulang atau re-test. Ternyata didapatkan pernyataan 25 tidak valid. Pernyataan 25 masih tetap digunakan dalam penelitian karena pertimbangan penyataan merupakan poin penting yang harus diketahui dalam penelitian ini. Pada

uji reliabelitas didapatkan nilai 0.832 (> 0.70) dapat disimpulkan bahwa instrumen kinerja ini telah reliabel.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 8 sampai 19 Juni 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden. Prosedur pengumpulan data dimulai dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian ke bagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU. Setealah mendapatkan surat pengantar dari fakultas peneliti mengirim surat tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Pada tanggal 8 Juni 2012 peneliti mulai penelitian dengan mendatangi responden dan menjelaskan kepada responden tentang tujuan, prosedur dan manfaat penelitian.

Kemudian peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan responden. Setelah responden bersedia, peneliti membagikan kuesioner dan menjelaskan cara pengisian kuesioner. Setiap responden diberikan waktu ± 10 menit untuk menjawab semua pernyataan pada kuesioner. Setelah responden selesai menjawab semua pernyataan, peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban responden dan menyesuaikannya dengan jumlah kuesioner yang terkumpul. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti menganalisis data.

8. Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan cara editing, coding, tabulating. Dalam mengelolah data penelitian, peneliti menggunakan bantuan komputer. Selanjutnya peneliti melakukan analisa data dengan metode statistik. Analisa data variabel independen (Motivasi berdasarkan teori kebutuhan Maslow) dan variabel dependen (kinerja perawat pelaksana) dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif (statistik univariat). Setelah data dianalisa secara deskriptif, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis dua variabel (statistik bivariat) dengan menggunakan uji chi square untuk menentukan adanya korelasi antara variabel independen (Motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow) dengan variabel dependen (kinerja perawat pelaksana) (Polit & Hungler, 1997).

8.1. Statistik Univariat

Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Polit & Hungler, 1999). Pada penelitian ini analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel independen (motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow) dan variabel dependen (kinerja perawat pelaksana). Data demografi akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi atau proporsi kecuali usia dan lama kerja. Data motivasi berdasarkan kebutuhan maslow disajikan dalam bentuk skala ordinal, data ini merupakan jenis data kategorik yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data kinerja perawat pelaksana disajikan

dalam bentuk skala ordinal, data ini merupakan jenis data kategorik yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

8.2.Statistik Bivariat

Statistik bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow dengan kinerja perawat pelaksana. Hubungan antara dua variabel ini dianalisa dengan menguji hipotesa penelitian (Ha), kemudian ditarik kesimpulan dari hasil penelitian.

Analisis dilakukan secara komputerisasi untuk mengkorelasikan motivasi berdasarkan kebutuhan maslow dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan dengan menggunakan uji Spearman dengan tingkat kemaknaan 95% (0,5).

Dokumen terkait