• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi memiliki arti bahwa keseluruhan anggota atau elemen yang diobservasi dalam ruang lingkup penelitiian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat umum yang menggunakan produk Telkomsel yang berada di Yogyakarta.

2. Sampel

Merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti, sampel dapat dikatakan sebagai perwakilan dari suatu populasi yang diharapkan dapat mewakili populasinya. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Yogyakarta yang menggunakan kartu Telkomsel dan telah melakukan pembelian voucher pulsa minimal dua kali. Untuk mngetahui jumlah sampel mewakili populasi yang tidak terbatas maka terdapat rumus berikut (Rao,1996) : Dimana: n = jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%

Moe = margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat di toleransi, ditentukan sebesar 10%

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,4 responden atau dapat dibulatkan menjadi 100 responden karena semakin banyak jumlah populasi yang terwakili maka kekuatan statistika semakin baik.

G. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dimana pemilihan sample berdasarkan ciri – ciri atau sifat – sifat tertentu yang dipandang mempunyai ketertarikan yang erat dengan ciri – ciri atau sifat –

sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Sutrisno Hadi (2000:226). Pertimbangan tertentu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu masyarakat umum yang berada di Yogyakarta, menggunakan produk Telkomsel minimal tiga bulan dan telah melakukan pembelian voucher pulsa Telkomsel minimal dua kali dengan range usia 15 sampai dengan 50 tahun.

H. SUMBER DATA

Sumber data dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder, yakni data asli yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menyatakan permasalahan secara khusus. Data primer dapat didapatkan dengan melakukan interview ataupun dengan cara menyebarkan kuesioner. Sedangkan, data sekunder di dapatkan melalui pemahaman, menganalisis

teori-teori atau konsep-konsep yang di dapatkan dari jurnal, skripsi, makalah, literatur, internet, buku, dan sumber-sumber terkait lainnya.

I. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka.

1. Kuesioner

Menurut Ferdinand (2006:48) kuisioner menghasilkan data primer, dimana data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung di lapangan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Dalam peneitian ini kuisioner akan disebarkan secara acak kepada 100 masyarakat Yogyakarta yang telah menggunakan produk Telkomsel minimal tiga bulan dan telah melakukan pengisian voucher pulsa minimal dua kali dengan range usia 15 sampai 50 tahun.

.

2. Studi Pustaka

Data dalam penelitian ini juga akan diperoleh dengan membaca literatur, jurnal, dan skripsi yang mendukung.

J. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN

1. Uji Validitas

Validitas item-item pada skala penelitian dilihat menggunakan korelasi item dengan skor total angket. Item-item dalam penelitian dapat dikatakan

valid jika memiliki korelasi item skor total ≥ 0,3 (Azwar, 2010). Korelasi

item dalam penelitian dapat diukur dengan korelasi person yang dapat dilihat melalui rumus maupun aplikasi SPSS. Rumus korelasi person dapat dilihat sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi x : skor item

y : skor total

n : banyaknya subjek

Menurut Ghiseli (dalam Jogiyanto, 2008:36) menyebutkan bahwa validitas (validiti) menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau suatu set dari operasi-operasi mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian

ini menggunakan α = 5% sehingga syarat suatu instrumen dikatakan valid adalah jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menentukan apakah kuesioner tetap konsisten apabila digunakan lebih dari satu kali terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji statistik Cronbach alpha ( digunakan untuk menguji tingkat reliabel suatu variabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach alpha . Menurut Ghozali (dalam

Lestari, 2016: 40). Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula ( dalam Siregar, 2013:87). Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan Cronbach alphacoefficient menggunakan bantuan program SPSS. Rumus yang digunakan sebagai berikut, Siregar (2013:90)

R

11

=

Keterangan:

R11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan ∑

K. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan menggunakan alat bantu berupa software komputer program SPSS. SPSS (statistical package for social sciences) adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk menganalisis sebuah data penelitian. Dalam penelitian ini program SPSS yang akan digunakan adalah versi 21.

Teknik analisis data yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Karakteristik Responden dalam deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klasifikasi kuesioner secara umum, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain. Pada deskripsi variabel ini digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap citra merek, kualitas pelayanan, kepuasaan dan loyalitas konsumen.

Dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut :

Interval =

Interval = = 0,8

Dengan rentang skala 0,8 maka skor persepsi pada citra merek, kualitas pelayanan, kepuasaan dan loyalitas konsumen dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel III.2 Tabel Skala Data

Skala Data Kelas Kategori 1 1.00 - 1.79 Sangat Rendah

2 1.80 - 2.59 Rendah

3 2.60 - 3.39 Cukup

4 3.40 - 4.19 Tinggi

5 4.20 - 5.00 Sangat Tinggi

a. Uji normalitas

Menurut Imam Ghozali (2013:110) “Uji normalitas bertujuan

untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak

dapat digunakan.” Model regresi yang baik adalah memiliki nilai

residualnya. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikan pada bagian Kolgorov-Sminov (Asymp.Sig), apabila nilai signifikan (Asymp.Sig) >0,05 maka residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika

nilai signifikan (Asymp.Sig) ≥0,05 maka residual tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2011:91), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi atau variabel bebas. Karena model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan VIF (Variance Inflation Factors) melalui hasil analisis menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut :

VIF =

-

Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila VIF dibawah 10 atau tolerance value diatas 0,10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2013: 105) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Sebuah model regresi dikatakan baik apabila terjadi homoskedastisitas dalam modelnya, atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji scatterplot untuk menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas, berikut adalah ilustrasinya.

Gambar III.1 Scatterplot

1) Pada gambar (a) dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara merata tanpa membentuk pola tertentu yang artinya tidak ada masalah heteroskedastisitas.

2) Pada gambar (b-d) dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot membentuk pola tertentu, artinya sebaran data tersebut mengalami masalah heteroskedastisitas.

3) Pada gambar (e-f) dapat dilihat bahwa titik-titik pada scatterplot membentuk pola dan beberapa diantaranya mengumpul pada titik tertentu. Bentuk tersebut mengidentifikasikan model yang digunakan tidaklah linier dan terdapat masalah heteroskedastisitas.

Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas :

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (kualitas produk dan citra merek) terhadap variabel dependen (kepuasan pelanggan). Pengujian ini terdiri dari uji t hitung (uji parsial), uji F hitung (uji bersama-sama), dan analisis koefisien determinasi (R2).

a. Uji F (Uji Bersama-sama)

Uji F adalah uji untuk melihat ada tidaknya pengaruh semua variabel bebasnya, yaitu kualitas produk dan citra merek secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya , yaitu kepuasan pelanggan (Kuncoro, 2007:82). Tahapan yang dilakukan dalam uji F yaitu :

1) Menentukan

H0 : b1 : b2 = 0, artinya kualitas produk dan citra merek secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Ha : b1 : b2 minimal salah satu ≠ 0, artinya kualitas produk dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Tingkat signifikan (ɑ) pada penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Ftabel

dapat dicari dengan menentukan besar derajat kebebasan (degree of freedom) penyebut menggunakan n-k-1.

3) Menentukan Fhitung menggunakan SPSS atau dengan rumus Fhitung (Sunyoto, dalam Riscky 2015:41) :

F

hitung

=

Dimana : R2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel beba 4) Kriteria pengujian

H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung> Ftabel

H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel

5) Menarik kesimpulan

Jika Ha diterima (H0 ditolak), artinya kualitas produk dan citra merek secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan

pelanggan.

Jika Ha ditolak (H0 diterima), artinya kualitas produk dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pegaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat yaitu kualitas produk dan citra merek secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Kuncoro, 2007:81). Tahapan yang dilakukan dalam uji t yaitu :

1) Menentukan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (H0) H0: Kualitas produk tidak berpengaruh pada kepuasan pelanggan.

2) Menentukan Taraf Signifikansi (Level of Significance)

Taraf signifikan atau α (alpha) yang digunakan di dalam penelitian

adalah 5% (0,05).

3) Menghitung t statistik (t hitung)

Uji t dihitung dengan rumus (Supranto, 2009:250) sebagai berikut:

= Dimana:

t0 = t hitung koefisien variabel bi = koefisien regresi variabel sbi = standard error dari variabel 4) Menentukan Kriteria Uji t

H0 ditolak dan Ha diterima jika -t hitung > t hitung > t tabel atau sig. < 0,05

H0 diterima dan Ha ditolak jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau sig. ≥ 0,05

Jika Ha diterima (H0 ditolak) maka kualitas produk berpengaruh pada kepuasan pelanggan.

Jika Ha ditolak (H0 diterima) maka kualitas produk tidak berpengaruh pada kepuasan pelanggan.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah memiliki hubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila niai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : kualitas produk (X1), citra merek (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y).Model regresi linier berganda adalah :

Υ = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan : Y : Kepuasan Pelanggan A : Konstanta b1b2 : Koefisien Regresi X1 : Kualitas Produk X2 : Citra Merek

e : Epsilon (pengaruh faktor lain) 5. Koefisien determinasi (R2)

Pada model regresi linier berganda, kontribusi variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan

melihat besaran koefisien determinasi totalnya (R2). Jika nilai (R2) yang diperoleh mendekati 1 maka hubungan variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya jika nilai (R2) yang diperolehmendekati 0 maka hubungan variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah. Nilai (R2) dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

43

BAB IV

Dokumen terkait