• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.2 Potensi Biologi

Potensi biologi yang terdapat di KHDTK Cikampek berupa fauna dan flora (tumbuhan bawah dan pepohonan).

5.1.2.1 Fauna

Fauna di KHDTK Cikampek cukup beragam, hal itu terlihat dari hasil yang didapat dari lapangan dapat dilihat dari grafik berikut:

Gambar 8 Fauna di KHDTK Cikampek.

Fauna di KHDTK Cikampek yang paling banyak ditemui adalah burung. Jumlah burung yang berhasil dijumpai di KHDTK berjumlah 15 jenis burung. Burung-burung tersebut terlihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3 Daftar jenis burung yang dijumpai di KHDTK Cikampek

NO Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Kategori

kelangkaan*

1. Cinenen pisang Orthomus sutorius Silviidae Least Concern

2. Walet linchi Collocalia linchi Apodidae -

3. Cinenen jawa Orthotomus sepium Silviidae Least Concern

4. Pelanduk topi hitam Pellorneum capistratum Timaliidae Least Concern

5. Layang-layang rumah Delichon dasypus Hirundinidae Least Concern

6. Bondol jawa Lonchura

leucogastroides

Estrildidae Least Concern

7. Kacamata biasa Zosterops palpebrosus Zosteropidae Least Concern

8. Cabai jawa Dicaeum trochileum Dicaeidae Least Concern

9. Anis merah Zoothera citrine Turdidae Least Concern

10. Betet jawa Psittacula alexandri Psittacidae Least Concern

11. Cekakak sungai Todirhamphus chloris Alcedinidae -

12. Perenjak jawa Prinia familiaris Silviidae Least Concern

13. Wiwik uncuing Cuculus sepulcralis Cuculidae -

14. Perkutut Geopelia striata Columbidae Least Concern

15. Tekukur biasa Streptopelia chinensis Columbidae -

* = kategori kelangkaan berdasarkan IUCN Redlist 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Mamalia Burung Reptil Kupu-kupu

J u m la h Fauna di KHDTK Cikampek

Famili yang paling banyak ditemukan di KHDTK Cikampek adalah Silviidae (Prinia familiaris, Orthotomus sepium, dan Orthotomus sutorius). Famili tersebut cukup mampu beradaptasi dengan kondisi habitat yang terdapat di KHDTK Cikampek. Kondisi habitat di KHDTK Cikampek cukup terbuka sehingga banyak burung yang memanfaatkan tajuk untuk bersarang dan bermain. Keberadaan burung tersebut dipengaruhi oleh kondisi habitat di KHDTK Cikampek. Burung dapat menempati tipe habitat yang beranekaragam, baik habitat hutan maupun habitat bukan hutan. Secara umum burung memanfaatkan habitat tersebut sebagai tempat mencari makan, beraktifitas, berkembangbiak dan berlindung (Darmawan 2006).

Beberapa jenis pepohonan yang dijadikan sumber pakan dan tempat bersarang bagi burung adalah sengon (Paraserianthes falcataria),gmelina (Gmelina arborea), akasia (Acacia auriculiformis), kayu balil (Hymenaea courbarill) dan lainnya. Keanekaragaman jenis burung tersebut dapat menjadi potensi wisata KHDTK Cikampek yang dapat menarik pengunjung untuk melihat dan menikmati keanekaragaman burung yang ada.

a. Mamalia

Mamalia yang ditemukan di KHDTK Cikampek berjumlah empat jenis, Jenis mamalia yang berhasil ditemukan di KHDTK Cikampek dapat ditunjukkan pada Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4 Daftar jenis mamalia yang dijumpai di KHDTK Cikampek

NO Nama Lokal Nama Latin Famili Status Perlindungan

1 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis Cercopithecidae Least Concern

2 Bajing tanah bergaris

tiga

Lariscus insignis Sciuridae Least Concern

3 Musang Paradoxurus

hermaphrodites

Viverridae Least Concern

4 Babi hutan Sus scrofa Suidae Least Concern

* = kategori kelangkaan berdasarkan IUCN Red List

Keempat jenis mamalia tersebut dapat digunakan sebagai daya tarik bagi pengunjung untuk melihat, mengetahui, mempelajari jenis, dan morfologi mamalia yang ditemukan. Salah satu jenis mamalia yang dapat dijadikan daya tarik bagi pengunjung adalah bajing tanah bergaris tiga (Lariscus insignis). Pengunjung dapat mengamati morfologi, perilaku bajing meloncat dari satu pohon ke pohon lainnya, makan buah-buahan yang terdapat di pohon, dan

berkejar-kejaran dengan bajing lainnya. Bajing tanah bergaris tiga (Lariscus insignis) lebih mudah dijumpai dibandingkan dengan mamalia yang lainnya karena bajing mempunyai ruang habitat yang lebih menyebar dibandingkan dengan mamalia lainnya yang terkonsentrasi pada habitat tertentu.

b. Kupu-kupu

Kupu-kupu yang berhasil dijumpai di KHDTK Cikampek terdiri dari 13 jenis. Beberapa jenis kupu-kupu yang ditemukan di KHDTK Cikampek antara lain Doleschallia bisaltidae bisaltidae, Euploea phaenarete pavettae,

Hypolimnas bolina bolina, Ideopsis juventa juventa, dan lainnya. Berbagai jenis kupu-kupu tersebut di areal semak-semak yang terletak didepan kolam pemancingan milik warga membentang disepanjang sawah.

(a) (b)

Gambar 9 (a) Doleschallia bisaltidae bisaltidae, (b) Ideopsis juventa juventa.

Areal tersebut banyak ditemukan kupu-kupu karena arealnya cukup terbuka sehingga langsung mendapat cahaya matahari, ditemukan beberapa pakan kupu-kupu berupa Citrus sp dan tumbuhan berbunga seperti tembelekan (Lantana camara), Harendong biasa (Melastoma malabatricum) dan kayu manis (Cinnamomum burmanni). Potensi ini sangat menarik karena dapat menjadi salah satu potensi biologi yang dapat mendukung perencanaan interpretasi di KHDTK Cikampek. Beberapa jenis kupu-kupu dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Daftar jenis kupu-kupu yang dijumpai di KHDTK Cikampek

NO Nama Latin Famili

1 Ariadne ariadne ariadne Nymphalidae

2 Athyma perius perinus Nymphalidae

3 Catopsilia Pomona Pieridae

4 Doleschallia bisaltidae bisaltidae Nymphalidae

5 Euploea phaenarete pavettae Nymphalidae

6 Eurema hecabe sankapura Pieridae

Lanjutan Tabel 5 Daftar jenis kupu-kupu yang dijumpai di KHDTK Cikampek

NO Nama Latin Famili

8 Ideopsis juventa juventa Nymphalidae

9 Junonia atlites atlites Nymphalidae

10 Melanitis leda simessa Nymphalidae

11 Mycalesis horsfieldi horsfieldi Nymphalidae

12 Rohana parisatis javana Nymphalidae

13 Junonia hedonia ida Nymphalidae

8 Ideopsis juventa juventa Nymphalidae

Kupu-kupu menyukai tempat-tempat yang bersih dan sejuk serta tidak terpolusi oleh pestisida, asap dan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu kupu- kupu merupakan salah satu spesies dari kelompok serangga yang dipergunakan sebagai indikator terhadap perubahan ekologis (Saputro 2007). Komponen habitat yang penting bagi kehidupan kupu-kupu adalah tersedianya vegetasi sebagai sumber pakan dan pelindung. Apabila tidak ada vegetasi sebagai sumber makanan ataupun kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka akan terjadi pergerakan kupu-kupu untuk mencari daerah baru yang banyak terdapat vegetasi sebagai sumber makanannya. Apabila tidak ada vegetasi sebagai sumber makanan, maka dapat menyebabkan kematian. Demikian pula halnya dengan vegetasi yang digunakan sebagai tempat untuk berlindung dari serangan- serangan predator dan sebagai tempat berkembangbiak (Clark et al (1966) diacu dalam Saputro 2007).

c. Reptil

Reptil yang ditemukan di KHDTK Cikampek berjumlah enam jenis, yakni cicak hutan (Crytodactylus fumosus), kadal kebun (Eutrophis multifasciata),

viper pohon (Trimeresurus albolabris), ular lidah api (Dendralapis pictis), cicak terbang (Draco sp), dan bunglon (Bronchocela jubata). Keseluruhan potensi reptil tersebut dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk mempelajari lebih dalam mengenai reptil.

(a) (b)

Gambar 10 (a) Draco sp, (b) Trimeresurus albolabris.

Tajjali (2011) menyatakan bahwa keanekaragaman reptil yang ditemukan selain menjadi potensi wisata juga berperan sangat penting dalam kelompok predator karena banyak berinteraksi sebagai penyeimbang dalam suatu habitat. Mangsanya berupa serangga, ikan, telur, mamalia bahkan reptil lain. Oleh karena itu reptil memiliki beberapa perilaku yang digunakan untuk berburu ataupun bertahan diri dari pemangsa seperti mimikri, mengeluarkan racun,

caudal autotomi dan mengandalkan beberapa bagian tubuhnya yang dapat menarik mangsanya, seperti ular viper pohon (Trimeresusrus albolabris) yang memiliki ekor seperti cacing yang dapat digunakan untuk memancing mangsa. Untuk bertahan diri famili Geckonidae dapat memutuskan ekornya (caudal autotomi) apabila merasa terancam. Perilaku tersebut dapat menjadi atraksi wisata minat khusus bagi para penggemar reptil.

5.1.2.2 Flora KHDTK Cikampek

Flora KHDTK Cikampek diklasifikasikan berdasarkan habitusnya sehingga diperoleh dua macam habitus yakni tumbuhan bawah (herba) dan pohon.

a. Tumbuhan bawah

Tumbuhan bawah di KHDTK Cikampek diindentikasi berdasarkan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek resultan atau sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati (Esha 2008). Sedangkan menurut Zuhud, Ekarelawan dan Riswan (1994), tumbuhan obat adalah seluruh jenis tumbuhan

obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi:

1. Tumbuhan obat tradisional, yaitu jenis tumbuhan yang diketahui atau dipercaya masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional.

2. Tumbuhan obat modern, yaitu jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat sebagai obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis.

3. Tumbuhan obat potensial, yaitu jenis tumbuhan yang diduga mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat, tetapi belum dibuktikan secara ilmiah atau medis dan penggunaanya sebagai bahan obat tradisional sulit untuk ditelusuri.

Tumbuhan bawah yang terdapat KHDTK Cikampek memiliki potensi sebagai tumbuhan obat. Beberapa jenis tumbuhan bawah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat penyakit tertentu. Jenis tumbuhan obat yang ditemukan dan dimanfaatkan bagi masyarakat berjumlah 11 jenis, tumbuhan obat tersebut adalah babadotan (Ageratum conyzoides), balakacida (Mikania cordata), daun dewa (Gynura segetum), daun katuk (Sauropus androgynus), Harendong biasa biasa (Melastoma malabathricum), Harendong biasa (Melastoma candidum),

kahit hutan, karuk (Piper sarmentosum), pare hutan (Momordia charantia), putri malu (Mimosa pudica), dan jamblang hutan (Syzygium cumini). Keseluruhan tumbuhan obat tersebut mengandung khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain rematik, kanker, panas, pendarahan, muntah darah, infeksi kerongkongan, dan penyakit lainnya. Salah satu contoh tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat adalah tanaman pare (Momordia charantia) yang dapat mengobati batuk, radang tenggorokan, sakit mata merah, demam malaria, kencing manis, rematik, sariawan, bisul, abses, sakit liver, sembelit dan cacingan.

Gambar 11 Pare (Momordia charantia).

d. Pohon di KHDTK Cikampek

Pohon yang terdapat di KHDTK Cikampek terdiri dari jenis Dipterocarpaceae dan Non-Dipterocarpaceae. Pohon tersebut merupakan pohon hasil introduksi baik dari dalam maupun luar negeri. Pohon yang terdapat di KHDTK Cikampek berjumlah 63 jenis dengan 27 jenis exotic. Beberapa jenis pohon exotic antara lain Acacia catechu berasal dari India, Alstonia congensis

berasal dari Afrika, Cecropia peltata berasal dari Amerika, Trachylobium verrucosum berasal dari Hawai, Sterculia foetidaberasal dari Honduras,

Piptadenia peregrine berasal dari Brazilia, Lagerstroemia loudoni berasal dari Thailand, Dalbergia fusca berasal dari Vietnam, Acacia confuse berasal dari Formosa.

Jenis pohon yang ditemukan diKHDTK Cikampek terdiri dari 26 famili, famili yang paling banyak ditemukan adalah Fabaceae dengan17 jenis dan Meliaceae dengan 9 jenis, famili yang lain rata-rata hanya berjumlah satu spesies. Famili Fabaceae menempati posisi tertinggi karena famili jenis ini merupakan salah satu famili terbesar di dunia yang dapat dengan mudah tumbuh di berbagai ekosistem karena kemampuannya dapat mengikat (fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak melalui cairan tanah) karena bersimbiosis dengan bakteri tertentu pada akar atau batangnya (http://waynesword.palomar.edu). Jenis pohon dari famili Fabaceae juga merupakan jenis yang paling banyak ditanam oleh pengelola KHDTK pada tahun 1938 – 2009. Selain itu Fabaceae memiliki tajuk yang lebar dan menghasilkan buah sehingga dapat dimanfaatkan bagi satwa untuk tempat bersarang dan memperoleh makanan. Famili pohon di KHDTK Cikampek terlihat pada Gambar 12 dibawah ini.

Gambar 12 Diagram Famili Pohon di KHDTK Cikampek.

Pohon di KHDTK Cikampek memiliki kegunaan tertentuseperti terlihat pada Gambar 13 berikut ini:

Gambar 13 Kegunaan pohon.

Pohon di KHDTK Cikampek paling banyak digunakan sebagai kontruksi bangunan (45%). Pohon yang digunakan dalam kontruksi bangunan adalah

Diospyros celebica, Tectona grandis, Gmelina arborea, Acacia auriculiformis, Swietenia macrophylla, Paraserianthes falcataria, Pterocarpus indicus, dan Eusideroxylon swageri. Sedangkan kegunaan lainnya antara lain sebagai bahan pengawet, obat kuat, penyakit pernafasan, obat rematik dan obat kulit.

Dokumen terkait