• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm

Potensi Kayu Semua Jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berdasarkan potensi rata-rata (diameter ≥ 50 cm) dari Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018. Data potensi yang tidak tersedia, dilengkapi dari hasil pengolahan data yang diterbitkan tahun 2015 oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan dan data potensi sebelumnya. Potensi untuk Kawasan Hutan Produksi (HP dan HPT) di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur berdasarkan data dari Perum Perhutani (diameter ≥ 20 cm). Potensi rata-rata kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dapat dilihat pada Tabel 19.

Berdasarkan potensi rata-rata kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dalam Tabel 19, diperoleh potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm secara nasional (tidak termasuk hutan mangrove) seperti tercantum pada Tabel 20 dan gambar 6.

Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm tahun 2018 untuk saldo awal tidak sama dengan saldo akhir tahun 2017, dikarenakan ada update data potensi.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 55

Tabel 19. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm.

No. Provinsi

Penutupan Lahan (M3/Ha) Hutan Mangrove Hutan Lahan

Basah Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder

1. Aceh - - 60,07 28,19 110,46 159,26 113,27 -

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 56

Keterangan :

1. Data Potensi Tegakan Hutan di Indonesia, Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 (dicetak tebal)

2. Potensi Hutan berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan yang diterbitkan pada tahun 2015 untuk data potensi yamg tidak tersedia pada No. 1.

3. Potensi Hutan Rawa pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku berdasarkan rata-rata nasional potensi sumber daya hutan, yang diterbitkan pada tahun 2015 (karena data potensi hutan rawa di Bali, NTB dan NTT tidak tersedia).

4. Potensi Hutan Tanaman berdasarkan estimasi rata-rata potensi hutan tanaman, yang bersumber dari Statistik KLHK Tahun 2018 5. Potensi Hutan Mangrove tidak disajikan karena data tidak tersedia.

6. Potensi kayu pada Non Hutan dihitung berdasarkan rata-rata potensi pertanian Savana dan Semak/Belukar dari Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013.

7. Potensi Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan Produksi (HPT dan HP) di luar Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta dari Perum Perhutani Tahun 2018 (dicetak tebal dan miring)

8. Potensi di Pulau Jawa untuk Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan Tahun 2015.

9. Potensi untuk Kawasan Hutan Hutan Produksi di Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta belum ada.

Potensi kayu semua jenis diamater ≥ 50 cm untuk saldo awal sebesar 6.422,95 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar 52,52 juta M3 dan saldo akhir sebesar 6.370,44 juta M3, yang terdiri dari :

a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, terdiri dari : - Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal sebesar 1.348,27 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar 7,37 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.340,89 juta M3.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal sebesar 1.803,93 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar 1,07 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.802,86 juta M3.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo awal sebesar 1.611,09 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar 1,11 M3 dan saldo akhir sebesar 1.609,98 juta M3.

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal sebesar 1.281.72 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar 39,49 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.242,23 juta M3.

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal sebesar 377,95 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar 3,48 juta M3 dan saldo akhir sebesar 374,47 juta M3.

b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari : - Hutan Primer

Saldo awal sebesar 3.510,60 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar 35,18 juta M3 dan saldo akhir sebesar 3.475,42 juta M3.

- Hutan Sekunder

Saldo awal sebesar 2.629,36 juta M3 , perubahan (penambahan) sebesar 20,93 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.650,29 juta M3.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 57

Tabel 20. Rekapitulasi Potensi Kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm Tahun 2018

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan

Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) %

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 58

Gambar 6. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.

- Hutan Tanaman

Saldo awal sebesar 282,99 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar 38,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 244,73 juta M3 .

- Tidak Berhutan

Untuk potensi tidak berhutan dengan diameter ≥ 50 cm tidak ada.

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Perubahan berdasarkan penutupan lahan dapat dilihat pada neraca Tabel 21.

- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan luas kawasan berkurang sebesar 7,63 juta M3 seperti pada Tabel 22, terdiri dari :

• Pelepasan kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 1,92 juta M3.

• Perubahan potensi karena Tukar Menukar tidak tergambarkan dalam satuan juta M3.

• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan potensi berkurang 0,37 juta M3, dikarenakan adanya perubahan dari kawasan hutan.

• Revisi kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 5,35 juta M3, terdiri dari hutan primer

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 59

berkurang sebesar 21,28 juta M3, hutan sekunder bertambah sebesar 15,95 juta M3 dan hutan tanaman berkurang sebesar 0,02 juta M3.

- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan penutupan lahan berkurang sebesar 44,88 juta M3 seperti Tabel 23, terdiri dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan potensi bertambah sebesar 2,01 juta M3.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan potensi berkurang sebesar 12,42 juta M3.

• Rehabilitasi Lahan menjadikan potensi bertambah sebesar 1,20 juta M3.

• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 2,66 juta M3.

• Perambahan perladangan tidak menjadikan potensi berubah.

• Perubahan potensi pada Penebangan illegal tidak tergambarkan dalam satuan juta M3.

• Kebakaran hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 0,88 juta M3, terdiri dari hutan primer sebesar 0,07 juta M3, hutan sekunder sebesar 0,73 juta M3 dan hutan tanaman sebesar 0,08 juta M3.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 60

Tabel 21. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.

AKTIVA PASIVA

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 61

Lanjutan Tabel 21.

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 3.213,85

3. Perubahan Fungsi 0,07

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 62

Lanjutan Tabel 21.

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 2.506,08

3. Perubahan Fungsi 0,59

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 244,73

3. Perubahan Fungsi 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,00

Jumlah II.B.a. 0,00

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 63

Lanjutan Tabel 21.

Tabel 22. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,94 -0,94

Hutan Sekunder 0,00 0,98 -0,98

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 361,16 382,44 -21,28

Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 94,27 78,32 15,95

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 457,85 465,48 -7,63

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 64

Tabel 23. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 125,00 169,89 -44,88

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 65

2. Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm

Nilai Ekonomi Rata-Rata Kayu Semua Jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018 didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017, seperti pada Tabel 14 di atas (Estimasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm).

Seperti pada Tabel 24 dan gambar 7, estimasi nilai ekonomi potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 Cm dalam NSDH Tahun 2018 untuk saldo awal sebesar Rp.

2.702,82 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 10,32 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp. 2.692,50 trilyun, yang terdiri dari :

a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari : - Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 558,93 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 3,39 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

555,54 trilyun.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 765,08 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 0,88 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

764,20 trilyun.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 729,52 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 0,38 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

729,14 trilyun.

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 488,87 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 4,24 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

484,63 trilyun.

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 160,42 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 1,43 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

158,99 trilyun.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 66

Gambar 7. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.

b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari : - Hutan Primer

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.481,25 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 17,31 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

1.463,94 trilyun.

- Hutan Sekunder

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.165,83 trilyun, perubahan (penambahan) sebesar Rp. 10,96 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

1.176,79 trilyun.

- Hutan Tanaman

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 55,74 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 3,98 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

51,76 trilyun.

- Tidak Berhutan

Pada kondisi tidak berhutan tidak ada potensinya.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 67

Tabel 24. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 50 cm Tahun 2018

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan

Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) %

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 68

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Perubahan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 50 Cm dapat dilihat pada neraca Tabel 25.

- Perubahan nilai potensi disebabkan perubahan luas kawasan berkurang sebesar Rp. 3,51 trilyun hutan seperti pada Tabel 26, terdiri dari :

• Pelepasan kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp. 0,78 trilyun.

• Tukar menukar menjadikan nilai potensi tidak tergambarkan dalam satuan trilyun.

• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp. 0,10 trilyun, dikarenakan ada perubahan fungsi pada kawasan hutan yang berbeda.

• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp. 2,64 trilyun, terdiri dari hutan primer berkurang sebesar Rp. 10,62 trilyun, hutan sekunder bertambah sebesar Rp. 7,98 trilyun dan hutan tanaman tidak tergambarkan dalam satuan trilyun.

- Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan penutupan lahan berkurang sebesar Rp. 6,81 trilyun seperti pada Tabel 27, terdiri dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan nilai potensi bertambah sebesar Rp. 0,92 trilyun.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berkurang sebesar Rp. 0,90 trilyun.

• Rehabilitasi Lahan menjadikan nilai potensi bertambah sebesar Rp.

0,44 trilyun.

• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp. 1,10 trilyun.

• Perambahan/perladangan belum menunjukan perubahan pada satuan trilyun.

• Penebangan ilegal belum menunjukan perubahan pada satuan trilyun.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 69

• Kebakaran hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp.

0,33 trilyun, terdiri dari hutan primer berkurang sebesar Rp. 0,03 trilyun, hutan sekunder berkurang sebesar Rp. 0,27 trilyun dan hutan tanaman berkurang sebesar Rp. 0,03 trilyun.

Rincian untuk potensi dan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dapat di lihat dalam Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan Tahun 2018, untuk Seluruh Kawasan Hutan di Tabel 12.3.a s/d c, Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB) di Tabel 13.3.a s/d c, Kawasan Hutan Lindung (HL) di Tabel 14.3.a s/d c, Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Tabel 15.3.a s/d c, Kawasan Hutan Produksi tetap (HP) di Tabel 16.3.a s/d c dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) di Tabel 17.3.a s/d c.

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 70

Tabel 25. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥50 cm Tahun 2018

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 71

Lanjutan Tabel 25.

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.361,33

3. Perubahan Fungsi 0,04

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 72

Lanjutan Tabel 25.

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.114,26

3. Perubahan Fungsi 0,30

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 51,76

3. Perubahan Fungsi 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,00

Jumlah II.B.a. 0,00

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 73

Lanjutan Tabel 25. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp.

(x Trilyun) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,37 -0,37

Hutan Sekunder 0,00 0,41 -0,41

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 180,58 191,20 -10,62

Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 47,12 39,14 7,98

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 228,21 231,72 -3,51

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 74

Tabel 27. Perubahan Estimasi Nilai Ekonomi Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp.

(x Trilyun)

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 40,38 47,19 -6,81

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019 75

Dokumen terkait