TINJAUAN PUSTAKA
6. Potensi Desa Sukapura
Tabel 4. 19 Analisis Potensi Sumber Daya Lokal di Desa Sukapura
I V Kebijakan/Teori Kondisi Eksisting Hasil Analisis
Sum ber Da y a Ala m J enis K o mo dita s
Komoditas pertanian dengan
keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai agrowisata atau ekowisata berbasis pertanian (Utama, 2012).
Ruang lingkup dan potensi
agrowisata, pada kegiatan sub sektor tanaman pangan meliputi lingkup komoditas dan kegiatan. Lingkup
komoditas seperti komoditas
tanaman holtikulkura, dan lainnya. (Puspitasari. 2010)
Dokumen
Komoditas Tanaman Pangan dan Holtikultura, jenis tanaman seperti padi dan jagung.
Komoditas Pekerbunan seperti kopi, cengkeh, dan tembakau.
Komoditas Peternakan, Jenis hewan ternak yang terdapat di Desa Sukapura ialah sapi perah, sapi potong, kuda, kambing, domba, babi, ayam buras, ayam ras dan itik. Jenis ternak tersebut dikelola oleh masing-masing rumah tangga.
Stakeholder
Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder disebutkan bahwa Desa Sukapura memiliki potensi jenis tanaman yaitu padi, jagung, dan kopi. Jenis ternak yaitu sapi perah dan peternakan babi.
Potensi komoditas di Desa
Sukapura ialah jenis
komoditas tanaman Padi, Jagung, Kopi, Cengkeh, dan Tembakau. Dan jenis ternak yaitu Sapi Perah serta Peternakan Babi
yang dapat dijadikan
K einda ha n Ala m
Pemandangan pertanian merupakan salah satu daya tarik alami dalam agrowisata (Puspitasari, 2010). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan budiarti terkait potensi agrowisata di Desa Dihideung Kab. Bandung, keindahan alam yang menjadi objek agrowisata seperti hamparan budidaya tanaman hias di lembah dan pemandangan hamparan kebun sayuran dan kebun desa.
Desa Sukapura memiliki luas tegalan sekitar 306 Ha atau sekitar 23.31 % dari luas lahan desa yang ditamani jenis tanaman padi dan jagung. Ditambah lagi tidak terdapat lahan yang landai, 100 % lahan berombak, bergelombang, berbukit, dan bergunung. Namun didominasi oleh lahan bergelombang dan berbukit.
Potensi keindahan alam di
Desa Sukapura ialah
memiliki panorama
hamparan lahan pertanian
yang indah, ditambah
dengan kontur tanah yang beragam menambah daya tarik hamparan lahan.
Iklim
Berdasarkan komponen
pengembangan agrowisata, salah
satu daya tarik alami yang
diperlukan oleh kawasan agrowisata ialah udara yang sejuk (Puspitasari. 2010)
Desa Sukapura yang memiliki ketinggian rata-rata 750-1800 meter diatas permukaan laut. Dengan pola curah hujan termasuk kategori cukup tinggi dan suku udara rata-rata sekitar 20ºC bahkan pada kondisi tertentu dapat mencapati 0 ºC.
Potensi iklim di Desa Sukapura ialah memiliki udara yang sejuk bahkan relatif dingin. Hal ini mampu menciptakan rasa
nyaman bagi para
Sm ber Da y a M a nus ia K eg ia ta n P ert a nia n
Kegiatan Pertanian yang dijadikan sebagai kegiatan wisata pada
kawasan agrowisata meliputi
aktivitas persiapan lahan, aktivitas penanaman, aktivitas pemeliharaan, aktivitas pemanenan, dan aktivitas pengolahan hasil panen hingga bentuk siap dipasarkan (Haryandhes. 2013)
Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder disebutkan bahwa para petani di Desa Sukapura setiap hari selalu berkegiatan dikebun atau landang. Petani menghabiskan waktu sekitar 10 jam berkegiatan diladang. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan menanam tanaman, kegiatan pemeliharaan, panen hingga penjualan tanaman hasil produksi pertanian. Selain itu, juga terdapat kegitan memerah susu sapi yang dilakukan petani setiap hari.
Potensi kegiatan pertanian di Desa Sukapura dapat mendukung pengembangan agrowisata berupa kegiatan
kegiatan menanam,
memelihara, dan memanen yang sering dilakukan oleh para petani. Dan kegiatan memerah susu sapi yang dilakukan petani.
K ema mp ua n da n K ua lita s M a sy a ra ka t
Agrowisata berbasis masyarakat
menuntut masyarakat agar dapat
mengorganisasikan dan
mengoperasikan sendiri bisnis
agrowisata, serta membuat sendiri
aturan dan pembagian
tugas-wewenang sendiri, karena
pengelolaan dan kepemilikan
dilakukan oleh masyarakat setempat, serta pemandu wisata pun harus dari
orang setempat, sehingga
kemampuan dan kualitas
masyarakat harus diperhatikan (Saridarmini, 2011)
Berdasarkan data BPS tahun 2016, sekitar 83.25 % penduduk Desa Sukapura telah menamatkan pendidikan SD; 35.03 % telah menamatkan pendidikan SMTP; dan 21.31 % (766 orang) telah menamatkan pendidikan SMTA. Selain itu, 53.79 % masyarakat bekerja dibidang pertanian; 4.51% (66 orang) bekerja di industri rumah tangga; 11.28 % (165 orang) bekerja dibidang angkutan; dan 1.78 % (26 orang) bekerja dibidang perhotelan.
Potensi masyarakat
sukapura dilihat dalam
kemampuan dan kualitas masyarakatnya yaitu 83.25
% masyarakat sudah
menamatkan SD berarti sudah bisa melakukan baca tulis dan 21.31 % sudah
menamatkan pendidikan
SMTA. Serta 63.79 % bekerja dibidang partanian dan juga terdapat beberapa
orang yang bekerja
dibidang lain seperti
industri rumah tangga,
angkutan wisata, dan
perhotelan. Masyarakat
yang bekerja dibidang
angkutan wisata paling banyak dibandingkan desa lainnya.
B uda y a M a sy a ra ka t
Kondisi alam dan budaya
masyarakat menjadi sangat penting untuk dipertahankan kelestarian dan
keastriannya, hal ini sangat
mementukan keberlanjutan
agrowisata (Utama, 2012).
Desa Sukapura memiliki penduduk yang heterogen terdiri dari 2 (dua) jenis suku yaitu suku madura, dan suku jawa. Oleh karena itu, masyarakat Desa Sukapura didominasi oleh masyarakat yang menganut agama islam sekitar yaitu sekitar 97.6 %.
Potensi budaya masyarakat di Desa Sukapura yaitu
keberadaan masyarakat
suku madura dan jawa. Tidak terdapat masyarakat suku tengger. K elemba g a a n
Berdasarkan aspek kunci dalam pengembangan agrowisata berbasis
masyarakat diperlukan
pembentukan panitia atau
lembaga pengelolaan kegiatan agriwisata, dengan dukungan pemerintah dan organisasi masyarakat (Saridarmini, 2011)
Berdasarkan dokumen program penyuluhan pertanian Kec. Sukapura Tahun 2016 disebutkan bahwa Desa sukapura memiliki 3 (tiga) kelompok tani yaitu (1) Sari Tani I yang termasuk dalam kelas kelompok pemula dan sudah Badan Hukum (2) Sari Tani II yang termasuk dalam kelas kelompok pemula dan belum berbadan hukum; Hukum (3) Sari Tani III yang termasuk dalam kelas kelompok pemula dan belum berbadan hukum; Serta sudah terdapat kelompok sadar wisata.
Potensi kelembagaan pada Desa Sukapura ialah telah
organisasi masyarakat
berupa kelompok tani
dapat mendukung
pengembangan agrowisata, walaupun masih ada dua
kelompok yang belum
berbadan hukun dan sudah terdapat kelompok sadar wisata. Namm belum ada dukungan dari pemerintah maupun pihak lain. Sumber: Hasil Analisis, 2017