• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

4. Potensi Desa Pakel

Tabel 4. 17 Analisis Potensi Sumber Daya Lokal di Desa Pakel

I V Kebijakan/Teori Kondisi Eksisting Hasil Analisis

Sum ber Da y a Ala m J enis K o mo dita s

Komoditas pertanian dengan keragaman dan keunikannya yang bernilai tinggi serta

diperkuat oleh kekayaan

kultural yang sangat beragam mempunyai daya tarik kuat

sebagai agrowisata atau

ekowisata berbasis pertanian

(Utama, 2012). Ruang

lingkup dan potensi

agrowisata, pada kegiatan sub

sektor tanaman pangan

meliputi lingkup komoditas

dan kegiatan. Lingkup

komoditas seperti komoditas tanaman holtikulkura, dan lainnya. (Puspitasari. 2010)

Dokumen

Komoditas Tanaman Pangan dan Holtikultura, jenis tanaman seperti jagung, kentang, kubis, bawang daun, wortel, dan tomat.

Komoditas Perkebunan, Dan terdapat jenis tanaman pekebunan yaitu tanaman kopi, cengkeh dan tembakau.

Komoditas Peternakan, Jenis hewan ternak yang terdapat di desa pakel ialah sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras, ayam ras dan itik. Jenis ternak tersebut dikelola oleh masing-masing rumah tangga.

Stakeholder

Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder disebutkan bahwa Desa Pakel memiliki potensi jenis tanaman yaitu kopi, kentang, kubis, bawang daun, jagung dan tembakau .

Potensi komoditas di Desa Pakel ialah jenis komoditas tanaman Jagung, Kentang, Kubis, Bawang Daun, Wortel dan Tomat. Dan jenis tanaman

perkebunan yaitu Kopi,

Cengkeh, dan Tembakau yang

dapat dijadikan pendukung

K einda ha n Ala m Pemandangan pertanian

merupakan salah satu daya tarik alami dalam agrowisata (Puspitasari, 2010). Hal ini didukung dengan penelitian

yang dilakukan budiarti

terkait potensi agrowisata di

Desa Dihideung Kab.

Bandung, keindahan alam

yang menjadi objek

agrowisata seperti hamparan budidaya tanaman hias di lembah dan pemandangan hamparan kebun sayuran dan kebun desa.

Desa Pakel memiliki luas tegalan sekitar 517.87 Ha atau sekitar 60.07 % dari luas lahan desa yang ditamani berbagai jenis tanaman khususnya sayur-sayuran seperti kentang, kubis, dan bawang daun. Ditambah lagi tidak terdapat lahan yang landai, 100 % lahan berombak, bergelombang, berbukit, dan bergunung. Namun didominasi oleh lahan berbukit.

Potensi keindahan alam di Desa Pakel ialah memiliki panorama hamparan lahan pertanian yang indah, ditambah dengan kontur tanah yang beragam menambah daya tarik hamparan lahan.

Iklim

Berdasarkan komponen

pengembangan agrowisata,

salah satu daya tarik alami yang diperlukan oleh kawasan agrowisata ialah udara yang sejuk (Puspitasari. 2010)

Desa Pakel yang memiliki ketinggian rata-rata 750-1800 meter diatas permukaan laut. Dengan pola curah hujan termasuk kategori cukup tinggi dan suku udara rata-rata sekitar 20ºC bahkan pada kondisi tertentu dapat mencapati 0 ºC.

Potensi iklim di Desa Pakel ialah memiliki udara yang sejuk bahkan relatif dingin. Hal ini

mampu menciptakan rasa

Sm ber Da y a M a nus ia K eg ia ta n P ert a nia n

Kegiatan Pertanian yang

dijadikan sebagai kegiatan

wisata pada kawasan

agrowisata meliputi aktivitas persiapan lahan, aktivitas

penanaman, aktivitas

pemeliharaan, aktivitas

pemanenan, dan aktivitas

pengolahan hasil panen

hingga bentuk siap dipasarkan (Haryandhes. 2013)

Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder disebutkan bahwa para petani di Desa Pakel setiap hari selalu berkegiatan dikebun atau landang. Petani menghabiskan waktu sekitar 10 jam berkegiatan diladang. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan menanam tanaman, kegiatan pemeliharaan, panen hingga penjualan tanaman hasil produksi pertanian.

Potensi kegiatan pertanian di Desa Pakel dapat mendukung

pengembangan agrowisata

seperti kegiatan menanam,

memelihara, dan memanen yang sering dilakukan oleh para petani.

K ema mp ua n da n K ua lita s M a sy a ra ka t Agrowisata berbasis masyarakat menuntut

masyarakat agar dapat

mengorganisasikan dan

mengoperasikan sendiri bisnis agrowisata, serta membuat sendiri aturan dan pembagian

tugas-wewenang sendiri,

karena pengelolaan dan

kepemilikan dilakukan oleh masyarakat setempat, serta pemandu wisata pun harus dari orang setempat, sehingga kemampuan dan kualitas

masyarakat harus

diperhatikan (Saridarmini, 2011)

Berdasarkan data BPS tahun 2016, sekitar 68.05 %

penduduk Desa Pakel telah menamatkan

pendidikan SD; 11.9 % telah menamatkan pendidikan SMTP; dan 1.97 % (31 orang) telah menamatkan pendidikan SMTA.Selain itu, 93.75 % masyarakat bekerja dibidang pertanian; 0.44 % (6 orang) bekerja di industri rumah tangga; 2.21 % (30 orang) bekerja dibidang angkutan; dan tidak ada yang bekerja dibidang perhotelan.

Potensi masyarakat pakel dilihat dalam kemampuan dan kualitas masyarakatnya yaitu 68.05 % masyarakat sudah menamatkan

SD berarti sudah bisa

melakukan baca tulis dan 1.97 % telah menamatkan pendidikan SMTA berarti telah pernah belajar dasar berbahasa inggris. Serta 93.75 % bekerja dibidang partanian dan juga terdapat

beberapa orang yang bekerja

dibidang lain seperti industri rumah tangga dan angkutan

B uda y a M a sy a ra ka t

Kondisi alam dan budaya masyarakat menjadi sangat penting untuk dipertahankan kelestarian dan keastriannya, hal ini sangat mementukan

keberlanjutan agrowisata

(Utama, 2012).

Desa pakel memiliki penduduk yang heterogen terdiri dari 3 (tiga) jenis suku yaitu suku tengger, suku madura, dan suku jawa. Suku tengger memiliki budaya yang unik dan khas. Oleh karena itu, masyarakat Desa Pakel didominasi oleh 2 (dua) agama yaitu sekitar 74.1 % menganut agama islam dan 15.9 % menganut agama hindu.

Potensi budaya masyarakat di Desa Pakel ialah masih terdapat keberdaaan masyarakat suku tengger walaupun hanya 15.9 %, namun memiliki budaya yang unik dan khas, ditambah lagi dengan masyarakat yang ramah. hal ini tentu perlu dipertahankan

guna mendukung

K elemba g a a n

Berdasarkan aspek kunci

dalam pengembangan

agrowisata berbasis

masyarakat diperlukan

pembentukan panitia atau

lembaga pengelolaan

kegiatan agriwisata, dengan dukungan pemerintah dan

organisasi masyarakat

(Saridarmini, 2011)

Berdasarkan dokumen program penyuluhan pertanian Kec. Sukapura Tahun 2016 disebutkan bahwa Desa pakel memiliki 2 (dua) kelompok tani yaitu (1) Tani Sejahtera yang termasuk dalam kelas kelompok pemula dan belum berbadan hukum (2) Karya Utama yang termasuk dalam kelas kelompok pemula dan sudah berbadan hukum. Dan juga belum terdapat kelompok sadar wisata.

Potensi kelembagaan pada Desa Pakel ialah telah terbentuk organisasi masyarakat berupa kelompok tani dapat mendukung

pengembangan agrowisata,

walaupun masih ada satu

kelompok yang belum berbadan hukun. Namun belum terdapat kelompok sadar wisata serta dukungan pemerintah maupun pihak lain.

Dokumen terkait