• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Kondisi Geografis

2. Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia

Potensi sumber daya alam disetiap daerah masing-masing berbeda, tergantung dari luas lahan yang dimiliki oleh warga serta kemampuannya dalam mengolah atau mengembangkan lahan tersebut. Pembangunan persawahan di Kecamatan Rilau Ale sebanyak 6.053 Ha sedangkan pembangunan pada sektor perkebunan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Tanaman di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.

No Jenis Tanaman Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)

1 Kopi 282.00 64.06

Sumber: Kecamatan Rilau Ale dalam Angka, 2019

Adapun sumber daya manusia, seperti yang telah dijelaskan pada tabel 1 bahwa luas pemukiman Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba yaitu seluas 117.53 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 40.339 jiwa yang terdiri dari 18.998 jiwa penduduk laki-laki dan 21.341 jiwa penduduk perempuan.

3. Komposisi Penduduk menurut Usia dan Jenis Kelamin

Usia dan Jenis Kelamin sering dijumpai untuk dijadikan sebagai patokan guna menggambarkan produktivitas serta berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2018. Penyebaran penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Rilau Ale

Sumber: Kecamatan Rilau Ale dalam Angka, 2019 4. Peternakan

Pada sektor peternakan, populasi dan jenis ternak disetiap daerah berbeda beda. Ada yang memiliki banyak populasi dan ada pula yang hanya memiliki beberapa populasi ternak saja. Adapun jenis ternak yang paling banyak dipelihara adalah ayam layer sebanyak 150.905 ekor kemudian disusul dengan ayam buras sebanyak 61.054 ekor dan ayam layer sebanyak 34.169 ekor. Populasi jenis ternak lainnya dapat dilihat tabel berikut.

Tabel 4. Populasi dan Jenis Ternak di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.

No Jenis Ternak Jumlah Ternak (Ekor)

1 Sapi 12.165

2 Kuda 2.292

3 Kerbau 7

4 Kambing 1.447

5 Ayam Buras 61.054

6 Itik 4.621

7 Ayam Ras Petelur 34.169

8 Ayam Pedaging 150.905

Jumlah 266.660

Sumber: Kecamatan Rilau Ale dalam Angka, 2019 B. Karakteristik Responden

Setiap rumah tangga atau peternak masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang dapat menggambarkan keadaan responden. Adapun beberapa unsur data yang dikumpulkan yaitu nama dan umur responden, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, pekerjaan pokok dan sampingan serta jumlah populasi ternak ayam ras petelur.

1. Umur Responden

Salah satu faktor yang mendukung suatu usaha dapat dijalankan adalah faktor umur. Seseorang yang berumur lebih muda biasanya cenderung akan lebih memiliki sifat optimis dalam melakukan tantangan baru dibandingkan dengan umur yang lebih tua. Hal ini disebabkan karena pada umur tua fisik sudah mulai menurun dan biasanya akan sulit untuk menghasikan ide baru. Akan tetapi dalam menjalankan suatu usaha contohnya saja dalam bidang peternakan, umur yang relatif muda bukanlah jaminan suatu usaha yang akan dijalankan akan mengalami keberhasilan. Berdasarkan data yang diperoleh umur dari responden peternak ayam ras petelur dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Karakteristik Responden Peternak Ayam Ras Petelur berdasarkan Umur di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.

No Umur Responden (Tahun)

Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 25-30 10 33

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021.

Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 5 diperoleh bahwa umur responden yang paling banyak melakukan usaha peternakan ayam ras petelur adalah umur 25-30 tahun yaitu sebanyak 10 orang sedangkan yang paling sedikit adalah yang berumur 51-55 tahun yaitu hanya 2 orang saja. Hal ini sesuai dengan pendapat Dewanti (2012), yang mengemukakan bahwa jumlah penduduk desa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 1) penduduk usia 0-14 tahun atau disebut penduduk dengan usia yang tidak produktif dan 2) penduduk usia 15-65 tahun atau disebut dengan penduduk yang produktif. Hal ini diperkuat pula dengan pendapat Fatati (2001), bahwa semakin muda umur seseorang maka akan semakin cepat menerima perubahan lingkungan sekitar hal ini disebabkan karena petani yang berusia muda lebih cenderung memiliki banyak potensi untuk dikembangkan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses keberlanjutan usahanya.

2. Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan memiliki peranan penting didalam melaksanakan suatu usaha dimana pendidikan merupakan sarana yang dapat menunjang pengetahuan, keterampilan dan karakter atau kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Dengan

adanya pendidikan para peternak mampu mengembangkan kreatifitas dalam melakukan suatu usaha khususnya dalam bidang peternakan. Berikut data hasil penelitian menurut tingkat pendidikan peternak ayam ras petelur.

Tabel 6. Karakteristik Responden Peternak Ayam Ras Petelur berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.

No Tingkat Pendidikan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 SD 9 30

2 SLTP 12 40

3 SLTA 7 23

4 Perguruan Tinggi 2 7

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021.

Persentase tingkat pendidikan peternak ayam ras petelur yang berada di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba, yaitu tingkat pendidikan terbanyak pada lulusan SLTP sebanyak 40% dan lulusan SD sebanyak 30%. Sedangkan tingkat pendidikan terendah berada pada lulusan SLTA yaitu sebanyak 23% dan Perguruan Tinggi sebanyak 7%. Hal ini sesuai dengan kondisi yang berada di masyarakat saat ini bahwa pada umumnya beberapa peternakan rakyat sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SLTP ke bawah. Hal ini sejakan dengan pendapat Risqina (2011), yang berpendapat bahwa pendidikan memegang peranan penting didalam mempengaruhi pola pikir yang dimiliki oleh seseorang dalam hal penentuan keputusan serta pengaturan manajemen dalam menjalankan usaha yang akan dijalankan kedepannya. Hal ini diperkuat pula dengan pendapat Hero (2017), yang menyatakan bahwa peternak yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki kecepatan dalam menerima ataupun memahami informasi dan ide baru dibandingkan dengan yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah sehingga mereka lebih mampu menciptakan inovasi baru dalam hal

mengembangkan peternakannya. Meskipun demikian, pengalaman beternak juga berperan penting serta ikut mendukung dalam keberhasilan suatu usaha khususnya dalam bidang peternakan ayam ras petelur.

3. Pengalaman Beternak

Pengalaman beternak berhubungan dengan tingkat pengalaman seseorang dalam menjalankan suatu usaha peternakannya. Lama beternak merupakan salah satu faktor yang hendak dimiliki oleh seorang peternak karena dengan adanya pengalaman beternak, maka seseorang tersebut dapat dengan mudah melakukan usaha peternakan mulai dari proses pemeliharaan, pemasaran serta dengan adanya pengalaman beternak dapat menjamin keberhasilan suatu usaha yang dimiliki.

Tabel 7. Karakteristik Responden Peternak Ayam Ras Petelur berdasarkan Pengalaman Beternak di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.

No Pengalaman Beternak Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 2-4 9 30

2 5-7 17 57

3 8-10 4 13

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman beternak yaitu 5-7 tahun dengan jumlah peternak sebanyak 17 orang dengan persentase 57%, kemudian di tingkatan sedang berada pada 2-4 tahun dengan jumlah peternak sebanyak 9 orang dengan persentase 30% dan di tingkatan terakhir berada pada peternak yang memiliki pengalaman selama 8-10 tahun yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase 13%. Hal ini sesuai dengan pendapat Nitisemito dan Burhan (2004), yang menyatakan bahwa jika semakin lama melakukan suatu usaha maka akan

semakin banyak pula pengalaman yang akan diperoleh dalam bidang yang ditekuni tersebut.

4. Mata Pencaharian

Mata pencaharian di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba pada umumnya lebih banyak bekerja sebagai petani. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Karakteristik Responden Peternak Ayam Ras Petelur berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba.

No Mata Pencaharian Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 Petani 17 57

2 Peternak 6 20

3 Wiraswasta 4 13

4 Karyawan/Guru 3 10

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 8 diperoleh hasil bahwa Petani merupakan mata pencaharian yang paling banyak dilakukan oleh para peternak ayam ras petelur, yaitu sebanyak 17 orang dengan persentasi 57%, masyarakat yang bermata pencaharian sebagai peternak sebanyak 6 orang dengan persentase 20%, masyarakat yang bermata pencaharian sebagai wiraswasta sebanyak 4 orang dengan persentase 13% dan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai karyawan ataupun guru sebanyak 3 orang dengan persentase sebanyak 10%. Mata pencaharian tersebut merupakan pekerjaan utama masing-masing responden dan memiliki pekerjaan sampingan sebagai peternak. Hal ini disebabkan karena peternakan ayam ras petelur memiliki prospek yang layak untuk dikembangkan dan memiliki peluang usaha yang menguntungkan.

Dokumen terkait