SEKOLAH DASAR NEGERI 01 REJANG LEBONG
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
1. Pra Siklus
Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan saat proses berlangsungnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam proses, pembelajaran IPA masih didominasi oleh guru dan siswa pasif dalam pembelajaran. Kondisi ini mempengaruhi hasil belajar siswa (Tabel 3), sementara hasil pembelajaran dikatakan tuntas secara individual apabila siswa memperoleh nilai 7,0 ke atas dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 85% (Depdiknas, 2006).
Tabel 3. Hasil tes siswa pra siklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Afgan Cakra Yudha Putra Edyan 6 Belum tuntas 2 Ahmad Akbar 7 Tuntas 3 Anggi Puspita 6 Belum tuntas 4 Ardifta Malulu A. 8 Tuntas 5 Berry Habiburrahman 5 Belum tuntas 6 Cahaya Putri Nabila 8 Tuntas 7 Dimas Back 6 Belum tuntas 8 Fahira Puja Melia Faizal 7 Tuntas 9 Ikhsan Maulian Pratama 8 Tuntas 10 Khayla Putri Reffarda 7 Tuntas 11 M. Imam Mardiono 8 Tuntas 12 M. Aldino Syaputra 5 Belum tuntas 13 Muhammad Rafi Wiranata 7 Tuntas 14 Nadine Dwie Pratiwi Spy 6 Belum tuntas 15 Najwa Salsa Bila 7 Tuntas 16 Naufal Rasyid Pranata 6 Belum tuntas 17 Naura Aziffa 8 Tuntas 18 Oriza Nuriah Arzheti Bilbina Putri 6 Belum tuntas 19 Raihan Putra Ramadhan 5 Belum tuntas 20 Reyvand Rizky Kurniawan 7 Tuntas 21 Rifano Arsel Putrado 6 Belum tuntas 22 Ririn Riski Rahmadhani 8 Tuntas 23 Rivandi Nayatama 5 Belum tuntas 24
Rizky Ramadhan 7 Tuntas 25
Sekar Anindia Putri 6 Belum tuntas 26
Shyreen Resky Timansyah 7 Tuntas 27
34
28
Tiara Alma Badriah 6 Belum tuntas 29
Vanny Chelsy Olivia 8 Tuntas 30
Virda Aulia Zubairi 6 Belum tuntas
Rata-rata nilai siswa adalah 6,45 dengan persentase ketuntasan belajar melebihi 50%, namun belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan standar Depdiknas (Gambar 1). Jumlah siswa yang mendapat nilai 7,0 ke atas yaitu 16 orang, sedangkan 14 orang lainnya mendapatkan nilai di bawah 7,0.
Gambar 1 Persentase ketuntasan belajar pra siklus
Hampir setengah dari seluruh siswa masih mendapat nilai di bawah 7,0. Oleh karena itu, berdasarkan hasil tes pra siklus ini, penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
2. Siklus I
Perlakuan siklus I merupakan tindak lanjut dari observasi awal. Siklus I dibagi menjadi empat tahap, yang akan dijelaskan masing-masing sebagai berikut.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan mencakup perencanaan yang disusun pada kegiatan ini meliputi analisis materi, membuat skenario pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun alat evaluasi berupa, menyusun lembar observasi guru dan
Series1; Belum Tuntas; 46,67; 47% Series1; Tuntas; 53,33; 53%
35
siswa beserta indikatornya, mempersiapkan alat dan bahan, dan mengelompokkan siswa ke dalam kelompok diskusi.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap ini terdiri dari kegiatan awal (10 menit), kegiatan inti (40 menit), dan kegiatan akhir (20 menit).
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa yang sedang berlangsung dilaksanakan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah disusun. Observasi dilakukan oleh pengamat. Pengamat memberikan tanda (√) terhadap aspek yang diamati. Evaluasi berupa tes tertulis diberikan dalam bentuk esai
1) Hasil pengamatan aktivitas guru
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran IPA, diperoleh nilai total 24 dengan kriteria cukup. Empat dari sebelas aspek dinilai sudah baik, namun lima aspek yang bernilai cukup (tujuan pembelajaran, pertanyaan
kepada siswa, membimbing siswa melakukan pengamatan,
kesempatan siswa untuk bertanya, dan tindak lanjut guru) sebaiknya ditingkatkan lagi. Selain itu, guru perlu mengembangkan bimbingan siswa untuk presentasi ke depan kelas dan pelibatan siswa dalam mengambil kesimpulan yang dinilai masih kurang.
2) Hasil pengamatan aktivitas siswa
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA, diperoleh nilai total 14 dengan kriteria cukup. Satu dari tujuh aspek dinilai sudah baik. Lima aspek yang bernilai cukup (melakukan pengamatan dengan aktif, bekerja sama dalam eksperimen, bekerja sama dengan teman sebaya, menyimpulkan materi, dan mengerjakan evaluasi) sebaiknya ditingkatkan lagi. Terdapat satu aspek (presentasi) yang masih dinyatakan kurang.
36 3) Hasil tes siklus I
Penilaian dilakukan di akhir pembelajaran IPA berupa tes tertulis diberikan dalam bentuk esai. Evaluasi ini berjumlah lima soal. Hasil tes setiap siswa disebutkan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Hasil tes siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Afgan Cakra Yudha Putra Edyan 8 Tuntas
2 Ahmad Akbar 7 Tuntas 3 Anggi Puspita 6 Belum tuntas 4 Ardifta Malulu A. 8 Tuntas 5 Berry Habiburrahman 9 Tuntas 6 Cahaya Putri Nabila 8 Tuntas 7 Dimas Back 9 Tuntas 8 Fahira Puja Melia Faizal 7 Tuntas 9 Ikhsan Maulian Pratama 8 Tuntas 10 Khayla Putri Reffarda 7 Tuntas 11 M. Imam Mardiono 8 Tuntas 12 M. Aldino Syaputra 6 Belum tuntas 13 Muhammad Rafi Wiranata 8 Tuntas 14 Nadine Dwie Pratiwi Spy 6 Belum tuntas 15 Najwa Salsa Bila 8 Tuntas 16 Naufal Rasyid Pranata 7 Tuntas 17 Naura Aziffa 8 Tuntas 18 Oriza Nuriah Arzheti Bilbina Putri 7 Tuntas 19 Raihan Putra Ramadhan 6 Belum tuntas 20 Reyvand Rizky Kurniawan 7 Tuntas 21 Rifano Arsel Putrado 6 Belum tuntas 22 Ririn Riski Rahmadhani 9 Tuntas 23 Rivandi Nayatama 7 Tuntas 24
Rizky Ramadhan 8 Tuntas 25
Sekar Anindia Putri 7 Tuntas 26
Shyreen Resky Timansyah 8 Tuntas 27
Tania Gustina Ansi 9 Tuntas 28
Tiara Alma Badriah 6 Belum tuntas 29
Vanny Chelsy Olivia 9 Tuntas 30
Virda Aulia Zubairi 8 Tuntas 31
Rizky Ramadhan 8 Tuntas
Rata-rata nilai siswa adalah 7,50 dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 80%, namun belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan standar Depdiknas (Gambar 2). Jumlah siswa yang mendapat
37
nilai 7,0 ke atas yaitu 24 orang, sedangkan 6 orang lainnya mendapatkan nilai di bawah 7,0.
Gambar 2 Persentase ketuntasan belajar siklus I
Hampir 20% siswa masih mendapat nilai di bawah 7,0. Meskipun terdapat perkembangan nilai rata-rata dan penambahan jumlah siswa yang mendapatkan nilai 7,0 ke atas, pembelajaran belum memenuhi ketentuan tuntas secara klasikal dengan standar Depdiknas. Oleh karena itu, berdasarkan hasil tes siklus I ini, dilakukan siklus II dalam penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan untuk meningkatkan aspek-aspek yang dinilai cukup dan mengembangkan aspek-aspek yang masih kurang pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis observasi guru dan siswa, perlu adanya
langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan dalam pembelajaran IPA selanjutnya, yaitu sebagai berikut.
1) Refleksi untuk aktivitas guru
Berdasarkan hasil refleksi aktivitas guru, ditemukan kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Aspek-aspek yang dinilai baik harapannya dapat dipertahankan, sedangkan aspek-aspek yang masih kurang atau cukup, perlu ditingkatkan lagi. Adapun
Series1; Belum Tuntas; 20,00; 20% Series1; Tuntas; 80,00; 80%
38
langkah-langkah yang dapat dilakukan sehubungan dengan
peningkatan tersebut yaitu sebagai berikut.
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan singkat, padat, dan jelas, sehingga siswa dapat memahami dengan cepat.
b) Guru memberikan permasalahan berupa pertanyaan kepada siswa. c) Guru membimbing siswa melakukan pengamatan.
d) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
e) Guru memberikan tindak lanjut, sehingga siswa termotivasi setiap adanya pembelajaran
f) Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk presentasi ke depan kelas.
g) Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi, sehingga akan tercipta kesimpulan yang mudah dipahami oleh siswa dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Refleksi untuk aktivitas siswa
Berdasarkan hasil refleksi aktivitas siswa, ditemukan kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Aspek-aspek yang dinilai baik harapannya dapat dipertahankan. Aspek yang bernilai kurang dan cukup perlu ditingkatkan lagi. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan sehubungan dengan peningkatan tersebut yaitu sebagai berikut.
a) Siswa melakukan pengamatan dengan aktif. b) Siswa bekerja sama dalam eksperimen. c) Siswa bekerja sama dengan teman sebaya.
d) Siswa dilibatkan dalam menyimpulkan materi pelajaran. e) Siswa dibimbing oleh guru ketika mengerjakan evaluasi.
f) Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan presentasi di depan kelas.
39
3. Siklus II
Perlakuan siklus II merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran siklus I. Siklus II sama dengan siklus I, dibagi menjadi empat tahap, yang akan dijelaskan masing-masing sebagai berikut.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan mencakup perencanaan yang disusun pada kegiatan ini meliputi analisis materi, membuat skenario pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun alat evaluasi berupa menyusun lembar observasi guru dan siswa
beserta indikatornya, mempersiapkan alat dan bahan, dan
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok diskusi.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirumuskan. Tahap ini terdiri dari kegiatan awal (10 menit), kegiatan inti (40 menit), dan kegiatan akhir (20 menit)
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa yang sedang berlangsung dilaksanakan dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah disusun. Observasi dilakukan oleh pengamat. Pengamat memberikan tanda (√) terhadap aspek yang diamati. Evaluasi berupa tes tertulis diberikan dalam bentuk esai.
1) Hasil pengamatan aktivitas guru
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran IPA, diperoleh nilai total 32 dengan kriteria baik. Aspek yang bernilai baik bertambah dari awalnya lima aspek menjadi sepuluh aspek. Tidak ada lagi aspek yang dinilai kurang. Meskipun demikian, satu aspek yang masih bernilai cukup (tujuan pembelajaran) dapat dikembangkan lagi sehingga semua aspek dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Hasil pengamatan aktivitas siswa
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas siswa dalam dalam pembelajaran IPA, diperoleh nilai total 18
40
dengan kriteria baik. Secara lengkap, nilai pengamatan tersebut tertera pada Lampiran 10. Aspek yang bernilai baik bertambah dari awalnya satu aspek menjadi empat aspek. Tidak ada aspek yang dinilai kurang. Meskipun demikian, tiga aspek yang masih bernilai cukup (bekerja sama dalam eksperimen, presentasi, dan bekerja sama dengan teman sebaya) dapat dikembangkan lagi sehingga semua aspek dapat dilaksanakan dengan baik.
3) Hasil tes siklus II
Penilaian dilakukan di akhir pembelajaran IPA berupa tes tertulis diberikan dalam bentuk esai. Evaluasi ini berjumlah lima soal. Hasil tes setiap siswa disebutkan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Hasil tes siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Afgan Cakra Yudha Putra Edyan 8 Tuntas
2 Ahmad Akbar 8 Tuntas 3 Anggi Puspita 6 Belum tuntas 4 Ardifta Malulu A. 8 Tuntas 5 Berry Habiburrahman 9 Tuntas 6 Cahaya Putri Nabila 8 Tuntas 7 Dimas Back 9 Tuntas 8 Fahira Puja Melia Faizal 9 Tuntas 9 Ikhsan Maulian Pratama 8 Tuntas 10 Khayla Putri Reffarda 9 Tuntas 11 M. Imam Mardiono 8 Tuntas 12 M. Aldino Syaputra 7 Tuntas 13 Muhammad Rafi Wiranata 8 Tuntas 14 Nadine Dwie Pratiwi Spy 9 Tuntas 15 Najwa Salsa Bila 9 Tuntas 16 Naufal Rasyid Pranata 8 Tuntas 17 Naura Aziffa 8 Tuntas 18 Oriza Nuriah Arzheti Bilbina Putri 9 Tuntas 19 Raihan Putra Ramadhan 8 Tuntas 20 Reyvand Rizky Kurniawan 7 Tuntas 21 Rifano Arsel Putrado 8 Tuntas 22 Ririn Riski Rahmadhani 10 Tuntas 23 Rivandi Nayatama 8 Tuntas 24
Rizky Ramadhan 8 Tuntas 25
Sekar Anindia Putri 9 Tuntas 26
Shyreen Resky Timansyah 8 Tuntas 27
41
28
Tiara Alma Badriah 6 Belum tuntas 29
Vanny Chelsy Olivia 9 Tuntas 30
Virda Aulia Zubairi 10 Tuntas
Rata-rata nilai siswa adalah 8,30 dengan persentase ketuntasan belajar lebih dari 90%, sehingga dapat dikatakan sudah mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan standar Depdiknas (Gambar 3). Hanya 2 orang yang mendapatkan nilai di bawah 7,0.
Gambar 3 Persentase ketuntasan belajar siklus II
Kurang dari 10% siswa masih mendapat nilai di bawah 7,0. Namun demikian, terdapat perkembangan nilai rata-rata dan penambahan jumlah siswa yang mendapatkan nilai 7,0 ke atas. Selain itu, pembelajaran sudah memenuhi ketentuan tuntas secara klasikal dengan standar Depdiknas. Oleh karena itu, berdasarkan hasil tes siklus II ini, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tindakan kelas pada IPA, metode eksperimen bisa digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan untuk meningkatkan aspek-aspek yang dinilai cukup pada siklus II sehingga semua aspek dapat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis observasi guru dan siswa, perlu adanya langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan dalam pembelajaran IPA selanjutnya, yaitu sebagai berikut.
1) Refleksi untuk aktivitas guru
Series1; Belum Tuntas; 6,67; 7%
Series1; Tuntas; 93,33; 93%
42
Berdasarkan hasil refleksi aktivitas guru, ditemukan penambahan kekuatan dan pengurangan kelemahan dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Aspek-aspek yang dinilai baik harapannya dapat dipertahankan, sedangkan aspek-aspek yang masih cukup, perlu ditingkatkan lagi. Adapun langkah yang dapat dilakukan sehubungan dengan peningkatan tersebut yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan singkat, padat, dan jelas, sehingga siswa dapat memahami dengan cepat.
2) Refleksi untuk aktivitas siswa
Berdasarkan hasil refleksi aktivitas siswa, ditemukan penambahan kekuatan dan pengurangan kelemahan dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Aspek-aspek yang dinilai baik harapannya dapat dipertahankan, sedangkan aspek yang masih cukup, perlu ditingkatkan lagi. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan sehubungan dengan peningkatan tersebut yaitu sebagai berikut.
a) Siswa bekerja sama dalam eksperimen. b) Siswa bekerja sama dengan teman sebaya.
c) Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan presentasi di depan kelas.
B. Pembahasan
Hasil analisis data observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran IPA siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa terdapat peningkatan skor setiap siklus. Aktivitas guru pada siklus I mendapat skor 24 dengan kriteria cukup, lalu meningkat dengan skor 30 dengan kriteria baik pada siklus II. Begitu pula dengan aktivitas siswa yang mendapat skor 14 pada siklus I meningkat menjadi 18 pada siklus II.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan selama kedua siklus. Sebelum metode eksperimen digunakan, nilai rata-rata siswa adalah 6,45 dengan ketuntasan belajar klasikal 53,33% (belum memenuhi standar Depdiknas). Ketika siklus I diterapkan, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 7,50. Meskipun ketuntasan belajar klasikal mencapai 80%, namun tetap belum
43
memenuhi standar Depdiknas. Selanjutnya, diaplikasikan siklus II yang menjadikan nilai rata-rata siswa 8,30 dan ketuntasan belajar klasikal pada akhirnya memenuhi standar Depdiknas, yaitu dengan angka 93,33%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen pada proses pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diperlihatkan oleh nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan belajar klasikal. Jadi, pembelajaran IPA dengan metode eksperimen dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui peningkatan tugas afektif, kognitif, dan psikomotorik siswa. Hasil penelitian ini dirasa cukup untuk dijadikan bahan analisis suatu karya ilmiah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
KESIMPULAN
Penelitian Tindakan Kelas ini telah menghasilkan beberapa informasi ilmiah. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran IPA di Kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 01 Rejang Lebong. Siklus I menunjukkan kedua aktivitas dinilai cukup dan siklus II kedua aktivitas meningkat menjadi baik.
2. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran IPA di Kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 01 Rejang Lebong. Siklus I menunjukkan nilai rata-rata siswa 7,50 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 80%, namun belum memenuhi standar Depdiknas. Siklus II menjadikan nilai rata-rata siswa 8,30 dan ketuntasan belajar klasikal memenuhi standar Depdiknas, yaitu dengan angka 93,33%.
44
DAFTAR PUSTAKA
Arifin M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Ed ke-5. Jakarta (ID): Bumi Aksara. Arikunto S, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
(ID): Bumi Aksara.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Badan Nasional Standar Pendidikan.
Kamsinah. 2008. Metode dalam proses pembelajaran. Lentera Pendidikan. 11:101-114.
Mahpudin. 2018. Peningkatan hasil belajar IPA melalui metode eksperimen pada siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Cakrawala Pendas. 4(2):1-8. Winataputra U. 1992. Strategi Belajar IPA. Jakarta (ID): Universitas Terbuka.
45