• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prakiraan Inflasi

Dalam dokumen Periode Agustus 2017 (Halaman 118-126)

7 BAB VII PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

7.2 Prakiraan Inflasi

Pada triwulan IV 2017, laju inflasi secara umum diprakirakan berada dalam rentang 3,4% - 3,8% (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Faktor utama pendorong inflasi diperkirakan disumbang oleh kelompok volatile food dan administered price seiring risiko cuaca yang kurang kondusif yang berdampak pada terkendalanya pasokan komoditas hortikultura dan pangan serta siklus kenaikan tarif angkutan udara menjelang libur akhir tahun. Inflasi inti diperkirakan sedikit meningkat sebagai dampak konsumsi yang meningkat menjelang akhir tahun.

3,95 6,19 4,74 4,16 6,50 7,93 10,03 10,87 8,63 6,166,00 11,58 6,28 8,17 6,25 1,08 6,62 3,24 5,10 4,89 3,82 3,61 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III* IV*

2012 2013 2014 2015 2016 2017 %, yoy Tw IV 2017* 3,4-3,8 80 100 120 140 160 180 200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2013 2014 2015 2016 2017

Ekspektasi Harga Umum dalam 6 bulan yang akan datang

Perubahan harga sec umum 3 bln mendatang dibandingkan saat ini

Indeks

Grafik 7.8. Proyeksi Inflasi Sumbar Tahun 2017 Grafik 7.9. Indeks Ekspektasi Harga ke Depan Dibandingkan triwulan sebelumnya, inflasi pangan dan hortikultura diperkirakan lebih bergejolak. Tekanan pada kelompok volatile food disebabkan oleh faktor prakiraan

berakhirnya panen cabai merah di triwulan III 2017 serta risiko cuaca (musim kekeringan) yang berdampak pada terkendalanya produksi cabai merah di berbagai sentra di Sumbar. Kondisi tersebut juga berpotensi mengurangi produksi beras dibandingkan kondisi normal. Berdasarkan historis tahun sebelumnya, komoditas volatile food pada akhir tahun juga menghadapi risiko serangan hama.

Inflasi kelompok administered price diprakirakan meningkat pada akhir triwulan IV 2017. Kenaikan tarif angkutan udara akibat meningkatnya permintaan saat liburan

rumah tangga dan penyesuaian tarif tenaga listrik (TTL) sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengikuti pergerakan harga minyak internasional.

Meningkatnya konsumsi pada akhir tahun diperkirakan mendorong kenaikan harga kelompok inti. Komoditas kelompok inti lainnya seperti emas, pada awal triwulan

IV cenderung menurun namun mulai meningkat di akhir triwulan IV seiring pergerakan harga emas internasional dan peningkatan permintaan masyarakat.

Sumber : Financial Forecast Center

Grafik 7.10. Proyeksi Harga Emas (USD/Troy)

Sumber : Financial Forecast Center

Grafik 7.11. Proyeksi Harga Minyak Mentah Dunia (USD/barrel)

Inflasi tahun 2017 diproyeksikan pada kisaran 4,0% + 1% (yoy). Secara tahun kalender (Januari-Juli 2017), inflasi Sumbar masih tercatat rendah sebesar 0,79% (ytd). Dari sisi volatile food , risiko peningkatan harga masih bersumber dari komoditas

cabai merah dan beras. Faktor musiman peningkatan permintaan pada saat Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha secara historis menjadi penyebab meningkatnya harga secara signifikan di atas harga normal. Di samping itu, risiko musim kekeringan pada semester II 2017 juga diperkirakan memberikan andil pada kenaikan harga beras dan cabai merah. Pada kelompok administered price, potensi kenaikan harga minyak dunia akan berimplikasi pada kebijakan harga energi strategis ke depan. Masih berlanjutnya reformasi subsidi memberikan ruang bagi kenaikan lebih lanjut harga-harga administered price seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Tenaga Listrik (TTL) dan harga gas LPG bersubsidi. Kenaikan harga barang administered price selanjutnya dapat meningkatkan biaya transportasi dan biaya operasional perusahaan (mis: listrik) yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan inflasi kelompok inti. Dalam rangka mengantisipasi tekanan inflasi tahun 2017, TPID Sumbar telah melakukan berbagai upaya intensif melalui inisiasi Pasar Tani, perluasan Pasar Murah baik dari sisi intensitas maupun instansi yang melakukan, penjajakan kerjasama antar daerah, program sejuta polybag cabai, penguatan

BUMD Pangan dan tata niaga melalui Minang Mart dan pembentukan Satgas Pangan. Kinerja Satgas Pangan yang terdiri dari berbagai elemen dan instansi, di antaranya Dinas Perdagangan, TNI, Polri, KPPU hingga Kejaksaan Negeri terlihat memberikan dampak positif pada pemantauan dan penindakan penyimpangan harga di lapangan khususnya saat Ramadhan dan Lebaran tahun 2017. Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Sumatera Barat baik di level provinsi maupun kabupaten/kota perlu terus memperkuat upaya menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi ekspektasi dengan mengedepankan sinergi antar lembaga, dengan mengacu peta jalan (roadmap) pengendalian inflasi yang telah disepakati.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB Menurut Lapangan Usaha (Dalam Miliar Rupiah)

2017 I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total I II

1 9,559 10,446 10,977 10,241 41,224 10,423 10,896 11,550 11,570 44,439 11,330 11,413 11,913 12,428 47,084 12,470 12,632 2 1,911 1,959 2,035 2,144 8,049 2,227 2,222 2,157 2,076 8,682 2,141 2,162 2,253 2,322 8,878 2,243 2,196 3 4,085 4,184 4,496 4,660 17,424 4,565 4,604 4,637 4,516 18,322 4,637 4,982 5,049 5,124 19,792 5,194 5,253 4 25 27 26 46 123 42 40 40 53 175 51 50 52 53 207 56 59 5 34 34 35 37 140 39 40 41 42 161 43 44 46 47 180 48 50 6 3,496 3,604 3,819 4,078 14,997 4,016 4,143 4,289 4,428 16,877 4,286 4,450 4,657 4,816 18,210 4,645 4,738 7 5,586 5,782 6,186 6,160 23,715 6,251 6,453 6,707 6,854 26,266 7,059 7,101 7,338 7,658 29,156 7,715 7,888 8 4,453 4,628 4,960 5,365 19,406 5,182 5,357 5,560 5,546 21,646 5,698 5,902 6,279 6,120 23,999 6,347 6,948 9 424 455 476 506 1,861 515 535 564 587 2,200 607 636 666 691 2,600 698 724 10 2,039 2,093 2,092 2,238 8,462 2,101 2,132 2,187 2,077 8,497 2,257 2,349 2,474 2,441 9,521 2,602 2,778 11 1,241 1,275 1,275 1,328 5,119 1,391 1,335 1,407 1,451 5,584 1,516 1,509 1,545 1,658 6,227 1,626 1,653 12 775 795 820 853 3,244 857 872 907 966 3,603 945 960 986 1,045 3,936 1,024 1,045 13 166 171 174 180 692 186 188 194 205 774 205 206 214 226 851 225 231 14 2,368 2,369 2,563 2,409 9,709 2,414 2,483 2,572 2,780 10,249 2,748 2,793 2,898 2,993 11,432 2,977 3,065 15 1,415 1,426 1,481 1,651 5,972 1,587 1,634 1,686 1,756 6,663 1,810 1,820 1,951 2,072 7,654 2,139 2,166 16 505 517 538 550 2,110 528 536 570 604 2,239 572 590 625 670 2,456 657 680 17 634 654 689 719 2,697 729 750 764 785 3,029 822 844 879 954 3,499 938 970 38,717 40,420 42,643 43,164 164,944 43,054 44,221 45,834 46,296 179,405 46,727 47,811 49,827 51,317 195,683 51,603 53,075 Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan S osial Wajib Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan S osial Jasa lainnya

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Real Estate Konstruksi Pengadaan Air

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan S epeda Motor Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas

Sub Lapangan Usaha 2015 2016

Kategori 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHK Menurut Lapangan Usaha (Dalam Miliar Rupiah)

2017 I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total I II

1 9,559 10,446 10,977 10,241 41,224 10,423 10,896 11,550 11,570 44,439 11,330 11,413 11,913 12,428 47,084 12,470 12,632 2 1,911 1,959 2,035 2,144 8,049 2,227 2,222 2,157 2,076 8,682 2,141 2,162 2,253 2,322 8,878 2,243 2,196 3 4,085 4,184 4,496 4,660 17,424 4,565 4,604 4,637 4,516 18,322 4,637 4,982 5,049 5,124 19,792 5,194 5,253 4 25 27 26 46 123 42 40 40 53 175 51 50 52 53 207 56 59 5 34 34 35 37 140 39 40 41 42 161 43 44 46 47 180 48 50 6 3,496 3,604 3,819 4,078 14,997 4,016 4,143 4,289 4,428 16,877 4,286 4,450 4,657 4,816 18,210 4,645 4,738 7 5,586 5,782 6,186 6,160 23,715 6,251 6,453 6,707 6,854 26,266 7,059 7,101 7,338 7,658 29,156 7,715 7,888 8 4,453 4,628 4,960 5,365 19,406 5,182 5,357 5,560 5,546 21,646 5,698 5,902 6,279 6,120 23,999 6,347 6,948 9 424 455 476 506 1,861 515 535 564 587 2,200 607 636 666 691 2,600 698 724 10 2,039 2,093 2,092 2,238 8,462 2,101 2,132 2,187 2,077 8,497 2,257 2,349 2,474 2,441 9,521 2,602 2,778 11 1,241 1,275 1,275 1,328 5,119 1,391 1,335 1,407 1,451 5,584 1,516 1,509 1,545 1,658 6,227 1,626 1,653 12 775 795 820 853 3,244 857 872 907 966 3,603 945 960 986 1,045 3,936 1,024 1,045 13 166 171 174 180 692 186 188 194 205 774 205 206 214 226 851 225 231 14 2,368 2,369 2,563 2,409 9,709 2,414 2,483 2,572 2,780 10,249 2,748 2,793 2,898 2,993 11,432 2,977 3,065 15 1,415 1,426 1,481 1,651 5,972 1,587 1,634 1,686 1,756 6,663 1,810 1,820 1,951 2,072 7,654 2,139 2,166 16 505 517 538 550 2,110 528 536 570 604 2,239 572 590 625 670 2,456 657 680 17 634 654 689 719 2,697 729 750 764 785 3,029 822 844 879 954 3,499 938 970 38,717 40,420 42,643 43,164 164,944 43,054 44,221 45,834 46,296 179,405 46,727 47,811 49,827 51,317 195,683 51,603 53,075 Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan S osial Wajib Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan S osial Jasa lainnya

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Real Estate Konstruksi Pengadaan Air

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan S epeda Motor Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas

Sub Lapangan Usaha 2015 2016

Kategori 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB Menurut Pengeluaran, (Dalam Miliar Rupiah)

I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total I II

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (1.a. s/d 1.l.) 21,219 21,626 22,390 23,047 88,283 23,215 23,702 24,651 24,963 96,532 25,088 25,515 26,469 26,718 103,791 27,164 27,722 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 456 469 451 474 1,849 471 479 510 537 1,997 528 540 556 568 2,192 560 582 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (3.a. + 3.b.) 3,713 4,732 5,258 7,920 21,622 4,021 5,340 6,057 8,838 24,256 4,455 5,954 5,840 8,891 25,141 4,570 6,253 Pembentukan Modal Tetap Bruto (4.a. + 4.b.) 11,486 12,072 12,549 13,577 49,684 13,077 13,617 14,188 14,859 55,742 14,022 14,442 14,912 15,520 58,896 14,748 15,167 Perubahan Inventori -37 125 90 -34 144 -38 128 269 -29 330 -398 631 311 -257 287 -236 496 Ekspor Luar Negeri (6.a. + 6.b.) 6,020 5,780 5,552 5,974 23,326 5,341 6,593 5,489 5,349 22,772 4,628 4,751 5,705 6,203 21,288 7,231 7,097 Impor Luar Negeri (7.a. + 7.b.) 3,464 3,243 3,718 3,420 13,844 2,414 2,563 2,495 2,379 9,850 1,928 1,639 1,776 1,156 6,499 2,165 2,110 Net Ekspor Antar Daerah (8.a. - 8.b.) -676 -1,141 69 -4,374 -6,121 -620 -3,075 -2,837 -5,843 -12,375 332 -2,384 -2,189 -5,172 -9,412 -268 -2,132

P D R B 38,717 40,420 42,643 43,164 164,944 43,054 44,221 45,834 46,296 179,405 46,727 47,811 49,827 51,317 195,683 51,603 53,075

2017

Komponen Pengeluaran 2014 2015 2016

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHK Menurut Pengeluaran, (Dalam Miliar Rupiah)

I II III IV Total I II III IV Total I II III IV Total I II

Pengeluaran Kons ums i Rumah Tangga (1.a. s /d 1.l.) 17,374 17,715 17,813 70,045 17,843 18,074 18,526 18,586 73,029 18,628 18,863 19,345 19,401 76,237 19,454 19,728 Pengeluaran Kons ums i LNPRT 377 389 368 377 1,511 377 378 397 410 1,562 401 410 411 412 1,635 402 417 Pengeluaran Kons ums i Pemerintah (3.a. + 3.b.) 2,938 3,580 3,732 5,847 16,098 2,984 3,766 3,957 6,093 16,800 3,085 3,970 3,904 6,043 17,002 3,118 4,020 Pembentukan Modal Tetap Bruto (4.a. + 4.b.) 9,465 9,854 10,067 10,497 39,883 9,927 10,230 10,531 10,920 41,608 10,315 10,621 10,841 11,231 43,007 10,607 10,854 Perubahan Inventori -32 111 83 -26 135 -34 110 229 -27 279 -337 628 230 -250 272 -167 429 Eks por Luar Negeri (6.a. + 6.b.) 4,782 4,810 4,867 5,463 19,922 4,942 5,784 4,955 5,160 20,842 4,405 4,069 4,782 4,909 18,165 5,338 5,170 Impor Luar Negeri (7.a. + 7.b.) 2,133 2,000 2,303 2,437 8,873 2,123 2,133 2,134 2,349 8,739 2,097 1,689 1,863 1,077 6,725 2,104 2,080 Net Eks por Antar Daerah (8.a. - 8.b.) -265 -1,250 -482 -3,384 -5,380 130 -1,451 -626 -2,728 -4,676 1,542 -82 -91 -2,851 -1,481 1,083 209

P D R B 32,274 32,868 34,047 34,151 133,341 34,045 34,758 35,836 36,066 140,705 35,943 36,790 37,559 37,819 148,111 37,732 38,747 2017

Komponen Pengeluaran 2014 2015 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik

Indeks Harga Konsumsi (IHK) dan Laju Inflasi

I II III IV I II III IV I II III IV I II

Inflasi

IHK Sumatera Barat 113.12 113.43 116.79 125.06 125.06 120.22 122.70 124.09 126.41 126.41 128.19 126.66 130.42 132.59 132.59 133.08 132.99 IHK Kota Padang 113.58 113.89 117.30 126.03 126.03 120.99 123.48 124.83 127.1 127.1 128.91 127.38 131.16 133.48 133.48 134.04 134.01 IHK Kota Bukittinggi 109.82 110.17 113.21 118.22 118.22 114.79 117.15 118.87 121.52 121.52 123.05 121.56 125.20 126.29 126.29 126.31 125.77 Laju Inflasi Tahunan Sumatera Barat (%, yoy) 8.63 6.16 6.00 11.58 11.58 6.28 8.17 6.25 1.08 1.08 6.62 3.23 5.10 4.89 4.89 3.82 5.00 Laju Inflasi Tahunan Kota Padang (%, yoy) 8.87 6.26 5.95 11.90 11.90 6.52 8.42 6.42 0.85 0.85 6.55 3.16 5.07 5.02 5.02 3.98 0.34 Laju Inflasi Tahunan Kota Bukttinggi (%, yoy) 6.94 5.44 6.37 9.24 9.24 4.53 6.34 5.00 2.79 2.79 7.20 3.76 5.33 3.93 3.93 2.65 0.20

2017 2016 2015

2014

2014 2015 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik

Indikator Perbankan

I II III IV I II III IV I II III IV I II

PERBANKAN Bank Umum

Total Aset (Rp triliun) 47.6 46.8 48.7 48.1 48.1 50.8 52.9 53.8 54.3 54.3 55.5 56.5 57.46 57.63 57.63 59.27 61.12 DPK (Rp Triliun) 27.0 29.2 30.8 29.7 29.7 31.8 33.0 34.0 33.1 33.1 34.2 35.2 35.97 34.92 34.92 35.94 37.59 - Giro (Rp Triliun) 4.9 6.0 6.2 4.3 4.3 6.6 7.4 6.8 4.9 4.9 7.1 6.5 6.43 5.08 5.08 6.96 7.17 - Tabungan (Rp Triliun) 13.0 13.3 14.3 15.3 15.3 14.0 14.5 15.5 17.5 17.5 16.0 17.4 17.65 19.24 19.24 17.98 19.21 - Deposito (Rp Triliun) 9.1 9.8 10.3 10.2 10.2 11.2 11.2 11.7 10.7 10.7 11.0 11.3 11.89 10.59 10.59 11.00 11.21 Kredit (Rp Triliun) 38.9 40.4 41.3 42.8 42.8 44.2 45.8 47.4 48.0 48.0 48.2 49.7 50.30 50.70 50.70 50.93 52.15 - Modal Kerja 14.6 15.5 15.8 16.0 16.0 16.3 16.9 17.2 17.1 17.1 17.0 17.2 17.27 17.32 17.32 16.89 17.67 - Investasi 6.8 7.2 7.0 7.6 7.6 8.5 8.8 9.3 10.0 10.0 9.8 10.7 11.01 10.77 10.77 11.14 11.20 - Konsumsi 17.4 17.8 18.4 19.1 19.1 19.5 20.1 20.8 20.9 20.9 21.4 21.7 22.01 22.61 22.61 22.90 23.28 LDR (%) 144.2 138.6 134.1 143.8 143.8 139.0 138.8 139.4 145.1 145.1 141.2 140.9 139.8 145.2 145.2 141.7 138.7 NPL (gross, %) 3.2 2.9 3.1 2.9 2.9 3.0 3.0 3.1 2.7 2.7 3.0 3.3 3.6 3.2 3.2 3.3 3.3 INDIKATOR 2014 2014 2015 2015 2016 2016 2017

Sumber: Badan Pusat Statistik

Data RTGS dan Perputaran Kliring

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

RTGS

Nominal (Rp Miliar) 20,759 30,358 24,910 29,078 28,443 30,372 24,075 32,568 33,849 41,136 32,279 22,271 3,358 1,831 2,233 2,775 2,294 2,763 Pert. Nominal (%,yoy) 17.4 24.7 3.8 37.2 37.0 0.0 -3.4 12.0 19.0 35.4 34.1 -31.6 -90.1 -95.5 -93.1 -87.5 -31.7 50.9 Volume 35,633 31,146 29,607 40,025 31,950 34,177 30,105 37,814 21,736 21,800 20,908 11,691 1,504 1,506 1,748 2,305 2,142 2,131 Pert. Volume (%,yoy) 3.8 -16.0 -25.5 -5.7 -10.3 9.7 1.7 -5.5 -32.0 -36.2 -30.5 -69.1 -93.1 -93.1 -91.6 -80.3 42.4 41.5

Perputaran Kliring

Kliring Nominal (Rp Miliar) 4,203 4,124 4,383 4,251 4,041 4,095 4,249 4,255 3,953 3,418 4,113 4,364 3,881 3,838 3,854 3,836 3,522 2,527 Pert. Nominal (%,yoy) 5.5 2.5 7.7 1.9 -3.9 -0.7 -3.1 0.1 -2.2 -16.5 -3.2 2.6 -1.8 12.3 -6.3 -12.1 -9.3 -34.2 Volume (Lembar) 101,433 104,115 101,984 104,746 101,999 108,220 102,825 107,790 100,597 94,122 99,751 104,497 97,252 97,161 90,368 95,672 90,963 71,897 Pert. Volume (%,yoy) 1.5 3.1 11.4 4.6 0.6 3.9 0.8 2.9 -1.4 -13.0 -3.0 -3.1 -3.3 3.2 -9.4 -8.4 -6.5 -26.0

2017 2016

Keterangan 2013 2014 2015

Istilah

Penjelasan

BI-rate Suku bunga kebijakan yang mencerminkan

sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik

BI-RTGS Sistem Bank Indonesia Real Time Gross

Settlement (BI RTGS) adalah proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana yang diterima perbankan dari

masyarakat, yang berupa giro, tabungan atau deposito

Financing-to-Deposit Ratio (FDR) Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Salah satu indikator ekonomi yang

memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen. Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost) dari sekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket) yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia,

merupakan rata-rata sederhana dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini mencakup

keyakinan konsumen mengenai penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu, ketepatan waktu saat ini untuk melakukan pembelian barang tahan lama dan jumlah

Daftar Istilah

dibandingkan 6 bulan yang lalu.

Inflasi Persentase perubahan Indeks Harga

Konsumen (IHK).

Kliring Pertukaran warkat atau Data Keuangan

Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

Kredit menurut Bank Pelapor/Kantor Cabang

Jumlah kredit yang disalurkan oleh kantor cabang bank yang memberikan persetujuan serta menyalurkan kredit.

Kredit menurut Lokasi Proyek Jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan

berdasarkan lokasi proyek yang dibiayai kredit tersebut.

Kualitas Kredit Penggolongan kredit berdasarkan prospek

usaha, kinerja debitur dan kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Pada Bank Umum, kredit digolongkan menjadi 5 kualitas yaitu Lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Sedangkan pada BPR kredit digolongkan menjadi 4 kualitas, yaitu Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.

Loan-to-Deposit Ratio (LDR) Rasio antara jumlah kredit yang disalurkan terhadap dana yang diterima (giro, tabungan dan deposito)

mtm Persentase perubahan bulanan

(month-to-month)

Non-Perfoming Loan (NPL) Kredit yang termasuk dalam kualitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet, merupakan rasio kredit yang tergolong NPLs terhadap total kredit. Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs gross. Semakin rendah rasio NPLs,

semakin baik kondisi bank yang

bersangkutan.

Non-Performing Financing (NPF) Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi dalam suatu daerah.

qtq Persentase perubahan secara triwulanan

(quarter to quarter/q-t-q) dari triwulan ke-n dihitung dengan metode point-to-point dengan dasar triwulan sebelumnya.

yoy Persentase perubahan secara tahunan (year

on year/y-o-y) bulan/triwulan ke-n dihitung dengan metode point-to-point dengan dasar bulan/triwulan yang sama dengan tahun sebelumnya (t-1).

ytd Persentase perubahan menurut tahun

kalender bulan ke-n dihitung dengan metode point-to-point dengan dasar bulan Desember tahun sebelumnya (t-1) (year to date change/y-t-d).

Dalam dokumen Periode Agustus 2017 (Halaman 118-126)

Dokumen terkait