• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Praktik Pernikahan Anak di Kecamatan Gemuh…

Terdapat sejumlah kasus pernikahan anak di Kecamatan Gemuh. Secara lebih jelas, akan diuraikan pada hasil kasus-kasus berikut ini:

Pertama, dari saudari Usila Naimatul Mu warga Desa Johorejo RT 02 RW 04, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada tahun 2021, di usia 16 tahun, adapun faktor penyebab ia menikah di bawah umur adalah karena hamil duluan, Usila Naimatul Mu menceritakan alasan mengapa dia memilih menikah di bawah umur sebagai berikut

“Saya menikah di usia 16 tahun pada waktu itu saya baru tamat SMP, dan aktif menggunakan media sosial, saya kenal suami dari Facebook lalu pacaran hingga hampir satu tahun lamanya, hampir tiap minggu jalan-jalan berduaan hingga akhirnya terjadilah sesuatu yang melanggar aturan agama dan saya pun hamil dan akhirnya kita memutuskan untuk menikah” sebelum melakukan hubungan badan saya sering nonton film dewasa mungkin ini yang menjadi salah satu penyebab sehingga saya melakukan hubungan tersebut.39

Kedua, dari saudari Rantamsari warga Desa Pucang Rejo RT 04 RW 04, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada 2020, di usia 17 tahun, adapun faktor penyebab ia menikah di bawah umur adalah karena menghindari omongan tetangga dan orang sekitarnya, Rantamsari menceritakan alasan mengapa dia memilih menikah di bawah umur sebagai berikut:

“Saya menikah di usia 17 tahun untuk menghindari omongan dari tetangga dan orang orang-orang sekitarnya, karena sebelum menikah saya

39 Usila Naimatul M (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

41

sering jalan-jalan berduaan sama pacar saya, bahkan pernah sampai beberapa hari ga pulang, jadi ga enak sama tetangga takut dikira berbuat yang tidak-tidak dan akhirnya kita memutuskan untuk menikah, dan saya juga sudah tidak sekolah lagi hanya sebatas tamat SD saja, sebelum menikah kerjaan sehari-hari ya main hp seperti buka facebook, youtube.40

Ketiga, dari saudari Novi Rahmawanti warga Desa Sojo Merto RT 01 RW 03, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada tahun 2020, di usia 18 tahun pendidikan terkahir SD, adapun faktor penyebab ia menikah di bawah umur adalah karena hamil duluan, Novi Rahmawanti menceritakan alasan mengapa dia memilih menikah di bawah umur sebagai berikut:

“Kenapa saya memilih menikah di usia dini karena hamil duluan gara-gara pacaran, waktu itu sering berduaan, jalan-jalan berdua ga pulang-pulang akhirnya melakukan hubungan terlarang dan hamil, atas alasan inilah saya dan suami memutuskan untuk menikah (mempertanggung jawab atas yang telah kita lakukan) meski umur saya masih belum cukup.41

Keempat, dari saudari Linda Dama Yanti warga Desa Triharjo RT 01 RW 02, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada tahun 2020, di usia 16 tahun pendidikan terakhir SMP, adapun faktor penyebab ia menikah di bawah umur adalah karena suka sama suka dan kekhawatiran orang tua, Linda Dama Yanti menceritakan alasan mengapa dia memilih menikah di bawah umur sebagai berikut:

“Kita sama-sama suka dan sebelum menikah suami sering main ke rumah, karena ga enak dilihat tetangga belum menikah tapi sudah sering main kerumah dan jalan-jalan berdua, untuk menghindari omongan

40 Rantamsari (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh Muhammad

Sirojudin Athar. Gemuh 15 Maret 2021, Jawa Tengah.

41 Novi Rahmawati (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

tetangga akhirnya kami memutuskan untuk menikah sebelum terjadi sesuatu yang tidak-tidak lebih baik kami menikah.42

Kelima, dari Pasangan suami istri yang bernama Muhammad Agus Sofyan Hadi dan Dinda Vanni, warga Desa Tlahab RT 02 RW 02 dan Desa Triharjo RT 01 RW 02, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada tahun 2021, laki-laki yang berusia 17 tahun dan perempuan yang berusia 18, pendidikan terakhir laki-laki SMP dan perempuan SMA, adapun faktor penyebab mereka menikah di bawah umur adalah karena hamil duluan, Pasangan tersebut menceritakan alasan mengapa mereka memilih menikah di bawah umur sebagai berikut:

“Saya (Dinda Vanni) menikah di bawah umur karena terlanjur hamil duluan dengan usia kandungan 7 bulan, agar anak yang saya lahir nnti mempunyai seorang bapak, mau tidak mau kami memutus untuk menikah. Sebelumnya saya sering ikut tongkrongan anak muda dan kenal sama suami saya juga dari tongrongan dan pacaran satu tahu lebih dan melakukan hubungan suami istri hingga hamil.43

Keenam, dari saudari Putri Rezki Septian warga Desa Triharjo RT 03 RW 01, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada tahun 2020, di usia 18 tahun, pendidikan terakhir SMP, adapun faktor penyebab ia menikah di bawah umur adalah karena ingin menjalin hubungan yang serius dan untuk menghindari fitnah lebih baik menikah, Putri Rezki Septian menceritakan alasan mengapa dia memilih menikah di bawah umur sebagai berikut:

“Sebelum menikah, saya sudah tidak sekolah lagi hanya sebatas SMP saja, dan aktif menggunakan media sosial, pacaran putus nyambung kemudian kenal sama suami dari facebook lalu pacaran 4 bulan dan

42 Linda Dama Yanti (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

Muhammad Sirojudin Athar. Gemuh 16 Maret 2021, Jawa Tengah.

43 Dinda Vanni (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

43

akhirnya memutuskan untuk menikah, takut terjadi hal-hal yang dilarang oleh agama seperti hamil di luar nikah dan orang tua juga merestui dengan alasan, saya dan suami sudah saling suka dan suami saya bertanggung jawab.44

Ketujuh, dari saudari Nurul Hidayah warga Desa Sojomerto RT 01 RW 08, Kecamatan Gemuh, yang menikah pada tahun 2020, di usia 18 tahun, pendidikan terakhir SD, adapun faktor penyebab ia menikah di bawah umur adalah karena sudah bosan pacaran, Nurul Hidayah menceritakan alasan mengapa dia memilih menikah di bawah umur sebagai berikut:

“Alasan saya menikah di usia 18 tahun karena sudah bosan pacaran dan mau menjalani hubungan yang serius, namun tidak diboleh kan oleh KUA karena belum cukup usia, akhirnya saya menikah sesuai ajaran Agama. Setelah hamil baru mengajukan permohonan dispensasi perkawinan”.45

Kedelapan, dari bapak Suadi orang tua Usila Naimatul Mu warga Desa Sojomerto RT 02 RW 04, Kecamatan Gemuh, yang menikahkan anaknya pada pada tahun 2021, di usia 18 tahun. Pendidikan terakhir SD, adapun faktor penyebab ia menikahkan anaknya di bawah umur adalah karena anak sudah hamil duluan, Bapak Suadi menceritakan alasan mengapa dia menikahkan anaknya di bawah umur sebagai berikut:

“Anak saya hamil duluan karena pacaran, sekarang sekolah online, jadi anak saya kerjaannya main hp dan pacaran tanpa sepengatahuan saya. Dan

44 Putri Septi Rezkian (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

Muhammad Sirojudin Athar. Gemuh 18 Maret 2021, Jawa Tengah.

45 Nurul Hidayah (Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan untuk kebaikan anak saya akhirnya saya nikahkan dengan alasan tersebut.46

Kesembilan, dari Ibu Riwayatin orang tua Linda Dama Yanti warga Desa Triharjo RT 01 RW 02, Kecamatan Gemuh, yang menikahkan anaknya pada pada tahun 2020, di usia 16 tahun. Pendidikan terakhir SD, adapun faktor penyebab ia menikahkan anaknya di bawah umur adalah karena khawatir terjadi seseuatu yang tidak baik jika anaknya tidak dinikahkan, ibu Riwayatin menceritakan alasan mengapa dia menikahkan anaknya di bawah umur sebagai berikut:

“Saya menikahkan anaknya pertama karena keinginan anak saya sendiri, karena sudah saling suka begitu juga suaminya saya melihat dia orang yang bertanggung jawab, kedua, untuk menghindari sesuatu yang tidak baik misalnya hamil duluan, karena anak zaman sekarang pergaulannya cukup bebas takut terjadi yang tidak-tidak karena saya orang tua tidak bisa sepenuhnya mengontrol anak saya, apalagi sebelum menikah anak saya kerja di Semarang jauh dari saya. Dan juga untuk menghindari omongan para tetangga dan masyarakat sekitar, akhirnya saya merestui dan menikahkan mereka meski anak saya masih di bawah umur namun atas kekhawatiran saya terhadap anak saya akhirnya pengadilan Agama mengabulkan permohonan saya untuk menikahkan anaknya saya.47

Kesepuluh, dari bapak Abdul Yatin orang tua Nurul Hidayah warga Desa Sojomerto RT 01 RW 08, Kecamatan Gemuh, yang menikahkan anaknya pada pada tahun 2020, di usia 18 tahun. Pendidikan terakhir SD, adapun faktor penyebab ia menikahkan anaknya di bawah umur adalah karena tidak tahu UUP No. 16 tahun 2019 bahwa perempuan dan laki-laki

46 Suadi (Orang Tua Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

Muhammad Sirojudin Athar. Gemuh 15 Maret 2021, Jawa Tengah.

47 Riwayatin (Orang Tua Pelaku Pernikahan di Bawah Umur). Diwawancarai oleh

45

minimal umur menikah 19 tahun ke atas. Bapak Nurul Hidayah menceritakan alasan mengapa dia menikahkan anaknya di bawah umur sebagai berikut:

“Karena tidak mengetahui Undang-undang Perkawinan yang terbaru yang katanya baik perempuan maupun laki-laki harus berusia 19 tahun ke atas untuk melangsungkan pernikahan, dan pada waktu itu surat undangan sudah disebar, lalu kita ke KUA dan orang KUA menyarankan menikah secara Agama lalu setelah hamil baru boleh manikah di KUA setelah memohon dispensasi ke Pengadilan Agama dengan alasan sudah hamil.48

Dokumen terkait